Share

About Yesterday

Penulis: Blue Cheetha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-04 09:34:47

Aku terdiam sesaat. Mataku menatapnya tidak percaya. 

"It's not you, is it?"

"Please tell me that the doctor is not you," imbuhku cepat sebelum kak Naki sempat memberikan jawaban. 

Benar saja, pria itu langsung tertawa. Ia memang tidak mengatakan apapun, tetapi ekspresi bahagianya, karena melihatku mulai panik, sudah cukup meyakinkan bahwa kenyataan masih belum mau berpihak kepadaku.

"Kak Naki bukan dokter ortopedi. Jadi, Zean nggak akan mungkin⏤"

"Looks like you forgot something, little sister."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Suspect

    "Nothing, Kak. Really. Zean hanya melebih-lebihkan, entah kenapa," jawabku santai sambil mengaduk milk tea."Echana. Look at me."Ugh! Suara menyeramkan itu lagi!Kalau sudah begini keras kepala begini, kak Naki bisa jadi lebih menyebalkan dari ini. Terpaksa, aku menyerah untuk terus menghindari tatapan matanya.Setelah menelan saliva dengan gugup dan menarik napas panjang, aku baru menaikkan pandangan. Menatap lur

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Attention

    "Kamu nggak tanya bagaimana reaksi papa kemarin?" Bohong kalau aku bilang tidak penasaran. Namun, sebelum aku sempat merespon kak Naki, aku teringat siapa saja yang kemarin berusaha meneleponku. Sadly, nama kontak kedua orang tuaku tidak termasuk ke dalamnya. Jadi, anggap saja kalau mereka tidak peduli. Toh, mengungkit hal itu tidak akan membawa hal baik pula untukku sekarang. "Sepertinya aku sudah tahu tanpa perlu kak Naki kasih tahu," jawabku tenang seraya mengaduk milk tea. "Dan aku juga yakin kalau sekarang kamu sedang merangkai kesimpulanmu sendiri," sahut kak Naki tanpa kuminta.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Meeting

    Sejauh yang aku ingat, aku tidak pernah mengalami kecelakaan lalu lintas. Itu pun kalau diserempet sesama sepeda kayuh di dekat perempatan komplek perumahan tidak termasuk dalam definisi kecelakaan lalu lintas. Lantas, kejadian apa yang dimaksud kak Naki barusan?"... Oh!" seruku tiba-tiba teringat sesuatu."Jangan bilang kalau yang Kak Naki maksud adalah kejadian sewaktu aku dan Rian hampir jatuh dari motor sepulang dari konser di luar kota?" terkaku.Kak Naki hanya mengedikkan bahu. "Who knows?""Tapi kan waktu itu nggak jadi jatuh, Kak. Memang hampir, sih, tapi kan nggak ada yang luka," protesku masih tidak terima.Lagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Counter

    Jantungku berdebar kencang. Bagaimana ini?! Bagaimana kalau sampai Rian tahu kalau ada di⏤Wait a minute!!"Kenapa kamu yang harus bersembunyi?” Si logis di dalam benakku tiba-tiba bertanya dengan nada sebal.“Bukan kamu yang salah, kenapa kamu yang bingung mau sembunyi?” tanyanya lagi dengan nada yang mulai meninggi.“Seharusnya, mereka yang bersembunyi karena malu, Echana!" protesnya lagi yang didukung oleh suara hatiku.“Iya! Benar! You've done the right thing, girl! Jangan biarkan mereka merasa kalau kamu layak untuk merasa bersalah!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Meditation

    ZRAASH! JDUAAR! ZRAAASSH!Oh my. This is the worst.Hujan badai di luar sana benar-benar luar biasa. Gemuruh demi gemuruh terus terdengar, seperti sedang bersahut-sahutan.Sesekali, petir ikut muncul untuk memeriahkan suasana. Tidak ketinggalan, angin yang bertiup kencang dan membuat pohon tinggi bergoyang liar.Jika ini adalah pesta alam, aku bisa jamin kalau pesta ini benar-benar meriah. Tentu saja, dalam konotasi negatif karena berpotensi membahayakan keselamatan makhluk hidup. Well, siapa sangka akan turun hujan badai seperti ini, padahal siang tadi cuaca sangat terik, bukan?

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Busted

    Begitu aku mengusap lingkaran hijau ke atas, tampilan layar gawaiku seketika berubah. Yang tadinya berwarna putih polos, sesuai dengan langit-langit kedai kopi ini, kini menampilkan sosok Zean yang sedang memperbaiki dasi sambil menatap ke arahku, seolah ia baru saja menjadikan kameranya sebagai ganti cermin.Well, aku tidak keberatan, sih. Toh, penampilan Zean yang terbalut setelan jas selalu mempesona. With his look, he's such an eye candy."Hai, Daddy. Ready to go to the party?" sapaku separuh menggoda.Zean langsung tertawa pelan. "Hai, Baby. Where are you? I can't see you

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Trust

    JDUAAAR!! Petir tiba-tiba kembali menyambar, dan gemuruh mengikuti. Beruntung, aku tidak latah karena terkejut, meskipun kepalaku yang sudah menyusun jawaban seketika blank. Sejujurnya, aku memang belum menentukan destinasi yang pasti. Aku hanya ingin berkendara jauh, kalau bisa, sambil menikmati alam dan kesendirian. Pasalnya, sejak kemarin aku belum sempat menikmati me time-ku dengan benar. Awalnya, aku merasa kalau ditemani oleh satu atau dua orang tidak apa-apa. Namun nyatanya, I really need my me time, when I'm completely alo

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Present

    Di luar sana, hujan sudah mulai reda, meski masih agak deras untuk diterjang. Petir sudah semakin jarang dan gemuruh hampir tidak lagi terdengar. Sepertinya, badai akan segera berhenti. Jadi, aku mulai bersiap untuk pergi dari sini.Tepat ketika hendak membereskan gawai, aku terdiam sejenak. Lebih tepatnya, saat aku melihat waktu yang ditunjukkan oleh layar gawaiku. Sudah empat puluh lima menit berlalu sejak Zean menutup telepon. Alarm yang masih bekerja di belakang layar juga belum berdering. Pertanda bahwa Zean masih punya kesempatan untuk menang dari tantangan yang kuberikan.Aku melihat ke luar jendela lagi, memeriksa cuaca. Sayangnya, hujan kembali mengguyur dengan deras, meskipun kali ini tanpa petir dan gemuruh yang kencang. Well, sepertinya aku memang haru

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15

Bab terbaru

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Gone

    Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang. "HAHAHAHA!" Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung. Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu? Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor! Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Entrapped

    "Apakah seharusnya aku tidak mengingat lagu itu?" Sengaja, kuungkapkan salah satu prasangkaku. Selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari tempat Zean. Namun, saat aku akan memeriksa layar gawaiku, memastikan bahwa telepon masih tersambung, tiba-tiba terdengar suara tawa. Ya. Zean memang tertawa, tetapi entah kenapa aku merasa kalau tawa Zean terdengar sedih. "Bukan begitu, Anna. Aku justru senang Anna mengingatnya, karena aku sendiri hampir melupakannya." Kali ini Zean terdengar tulus. Sama sekali tidak berusaha menutupi nada sedih seperti beberapa detik yang lalu. "Terima kasih karena masih mengingat dan menyanyikan lagu itu untukku, Anna. I think I'll have a really nice dream tonight." Kedua ujung bibirku tak kuasa terangkat. Dalam benak, aku membayangkan Zean, dengan wajah letihnya, sedang tersenyum saat mengatakannya. "Istirahatlah, Zean. Thank you for the best present ever. Good night. Sleep tight." "My pleasure, Princess. Good night." ***** "Ma," panggilku lirih

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Lullaby

    "HOAAEEEMM!" Tiba-tiba Zean menguap. "Can we talk about it next time, Anna? Please?" mohonnya dengan nada lelah. Apakah Zean sedang berusaha menghindar? "Karena ini akan jadi pembahasan yang panjang, Anna. Dan menurutku, akan lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung padamu. Bagaimana?" "Lagipula, aku juga tidak ingin menyita waktu istirahatmu lebih lama dari ini," imbuh Zean lagi setelah jeda sedetik. Usai menimbang keputusan selama beberapa saat, aku mengangguk pelan. Ketika aku melihat jam dinding, ternyata sudah jam dua subuh. Pantas saja tadi Zean bicara begitu. "Baiklah. Ini sudah terlalu larut, dan kamu juga perlu beristirahat." Diam-diam, aku menghela napas panjang. Menyesali kebodohan dan tingkahku yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya aku sempat berpikir untuk menginterogasi Zean saat ini juga demi memuaskan rasa penasaranku. "Should I sing you a lullaby?" tanya Zean tiba-tiba. Setelah berkedip dua kali dan mencerna kata-katanya, aku spontan tertawa. "Kan

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Another Clue

    Aku menyipitkan mata menatap Papa. “Papa tidak percaya pada kemampuanku? Atau Papa tidak suka aku magang di sana?” Sejujurnya, aku sedikit terluka dengan cara Papa mengucapkannya. Aku tak kuasa merasa bahwa Papa meremehkanku. Atau memang sejak awal, Papa tidak memiliki ekspektasi apa pun padaku? Karena itu, ia berpikir kalau kepercayaan diri tentang hasil studiku adalah hal yang menggelikan? Papa menatapku sekilas, lalu menggeleng. “Maksudku bukan begitu.” Ia berdehem sekilas, lalu melanjutkan bicara. "Aku yakin kau akan diterima magang di sana. Hanya, aku tidak yakin kau akan betah magang di sana." Alisku berkedut. Dahiku mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Sayang? Astaga! Ternyata kau ada di sini!" Seketika, pembicaraan kami terputus. Fokus mata kami beralih pada sosok yang baru saja memasuki dapur. Dengan langkah lebar dan wajah penuh kelegaan, perempuan cantik yang mengenakan camisole dress dengan motif yang sama dengan piyama Papa itu menghampiri kami. Ia menarik kursi di samp

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Sweet Tooth

    Papa mengangguk santai."Ada 'Tikus' di perusahaan yang membawa kabur dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Sialnya, ternyata dia cukup cerdik dan licin karena butuh waktu yang agak lama untuk menangkapnya," cerita Papa sambil mengambil lagi sepotong puding mangga ke dalam mangkuknya."Kebetulan, peristiwa itu juga terjadi pada saat kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus. Jadi, efeknya cukup berat, dan tuntutan dari para pemegang saham membuat situasi menjadi lebih buruk lagi."Papa diam sejenak sambil menatapku beberapa saat, seolah sedang memeriksa reaksiku. Jadi, aku balas menatapnya dengan tatapan menyimak."Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku.Papa menarik salah satu ujung bibirnya dan membentuk seringai s

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Unusual

    Langit di luar sana masih gelap. Angka yang berfungsi sebagai penunjuk waktu di layar gawaiku juga menegaskan bahwa sekarang masih tengah malam. And here I am, tiduran di atas tempat tidur dengan benak dan mata yang masih terjaga seratus persen. Jadi, daripada aku membuang waktu tidak jelas karena tidak bisa tidur, lebih baik aku membuat susu hangat. Well, rencananya sih begitu. Tetapi ketika aku membuka pintu lemari es, hatiku langsung dicobai. Bagaimana tidak? Padahal tadi pagi aku cek lemari es ini hanya berisi sayur dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada camilan. Namun, di depanku sekarang ada dua kotak besar dengan logo toko dessert kesukaanku yang ditata bersisian di sab tengah. "TUNGGU DULU! Jangan-jangan ini puding dan fruit cake yang Mama bilang tadi?" Daripada bimbang terlalu lama, aku nekat mengeluarkan salah satu kotak dan memeriksanya. Kalau memang isinya bukan dessert yang kuinginkan, aku tinggal mengembalikan ke tempat semula, 'kan? Dengan hati-hati, aku letakka

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Open Up

    Dari segala situasi yang pernah kualami, saat ini adalah momen terlangka dalam hidupku. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini berkoar-koar akan selalu memihakku, malah berada di seberang, tempat "lawanku" berpijak. Sementara sosok yang selama ini kupikir sama sekali tidak menyukai eksistensiku, malah mengeluarkan statement seolah ia berada di pihakku. Well, secara keseluruhan, yang diucapkan Papa Ian memang terdengar normal. Netral. Tidak berpihak. Namun, pada saat yang sama, aku merasa sedang dibela. "Kau sudah makan malam?" Pertanyaan Papa Ian kemudian membuatku kembali terkejut.

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (His) Betrayal(?)

    Suasana di sekitarku perlahan menjadi senyap. Sambil menatapnya menyimak, aku berusaha fokus mendengarkan suara Zean.“Lho? Kak Eka sudah pulang?”ASTAGA!Seketika aku terlonjak kaget. Kemudian, aku segera menoleh ke arah asal suara.Rencananya, aku hendak memarahi adik bungsuku karena memanggilku tiba-tiba dan membuat Zean mengurungkan penjelasannya. Namun, ketika aku melihat Chris yang sedang berjalan ke arahku sambil memberiku tatapan bingung, aku langsung membatalkan niatku.Memarahinya di lokasi yang masih bisa didengar oleh Papa Ian tidak akan memberikan kesan yang baik pada reuni kami. Jadi, aku hanya menghela napas panjang, berusaha menenangkan jantungku yang masih berdegup kenca

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The (Best) Present

    Awalnya, aku memang ingin menyerah untuk menebak hadiah dari Zean. Sayangnya, rasa penasaranku jauh lebih besar. Jadi, meskipun aku terus berusaha mengalihkan pikiran, imajinasiku selalu kembali memikirkan segala kemungkinan yang bisa menjadi hadiah pria itu.“Kamu nggak kasih hadiah yang berbahaya ‘kan, Zean?” tanyaku curiga seraya melirik Zean tajam ketika kami berdiri di depan pintu rumahku.Pria yang berdiri di sampingku itu langsung menahan tawa setelah mendengar pertanyaanku.“Kalau Anna memang sepenasaran itu, bagaimana kalau kuberitahu saja apa hadiahnya?” tawarnya sambil menatapku menggoda.Segera, aku menggeleng tegas. “Nggak! Nggak usah! Jangan spoiler

DMCA.com Protection Status