Home / Fantasi / Reborn Farmer to Richer / [04] Hari ketika - Berbincang

Share

[04] Hari ketika - Berbincang

Author: Zhi
last update Last Updated: 2021-09-05 19:47:33

Dia ditinggalkan sendirian kali ini, Nyonya Mei sudah pergi karena seorang klien meminta bertemu guna membahas gaun rancangannya yang akan digunakan dalam acara penting sehingga ia tidak dapat menolaknya meskipun telah mencoba. Ia menangkap kedua tangannya dan berjanji bahwa ia akan segera kembali begitu semua urusannya diselesaikan. 

Dia mengangguk, "tak apa, Ā mu sangat sibuk tidak perlu untuk menungguku sepanjang waktu." 

Tidak membutuhkan waktu lama sebelum hanya mereka berdua yang tersisa, saudara perempuannya, Jiayi, sangat bersemangat dan berulang kali menekankan dia untuk segera sembuh dan mereka dapat membuat pesanan untuk model pakaian baru. 

Suatu pertanyaan melintas di kepala Houran, dan ia segera mengatakannya, "tidak bisakah kita meminta pada Ā mu saja? Bukankah Ā mu dapat merancang pakaian? Ia mengatakannya sebelumnya." 

Jiayi segera mengibaskan tangannya dan menolak dengan nada sungguh-sungguh, "sayang sekali kau telah melupakannya, tetapi dari kita semua, setelah saudara pertama, kau adalah orang kedua yang paling menolak pakaian yang didesain sendiri oleh Ā mu!" 

Houran menegakkan punggungnya, "mengapa aku melakukan itu?" 

"Kau harus mengingat ini, Ā mu senang membuat desain pakaian yang berkilau, dan juga dengan pernak-pernik yang akan membuat matamu sakit ketika melihatnya. Aku sendiri sebagai seorang perempuan tidak dapat bertahan mengenakan pakaian darinya." 

"Lalu, apakah Ā mu tidak kesulitan menemukan pelanggan?" Sambung Houran.

"Oh, itu jelas tidak mungkin." Jiayi memutar matanya dengan wajah mengejek, "kalangan bangsawan dari yang rendah hingga yang paling atas di ibukota entah bagaimana selalu menyukai pakaian yang berkilau semacam itu, mereka berpikir itu dapat membuat mereka tampak memiliki kekayaan lebih dan juga martabat yang tinggi ...."

" ... bahkan Ā mu juga menyadarinya, itulah sebabnya mengapa ia membuat desain pakaian semacam itu tetapi jarang menggunakannya untuk dirinya sendiri." 

Houran mengangguk dua kali, "ah, ternyata begitu." 

Sebenarnya, dia hanya berpura-pura, kenyataannya dia tidak benar-benar mengerti seluruh maksud dari perkataan saudara perempuannya. Ia hanya tahu bahwa sesuatu yang berkilau memang dianggap cukup mewah dan sangat kaya bahkan di desa asalnya. Banyak orang kaya yang mampir di desa akan menonjolkan kemewahan melalui segala sesuatu yang berkilau. Kebanyakan adalah kain sutra atau cincin dan kalung emas. 

Tetapi dia tidak mengerti desain, dia tidak mengetahui jenis yang akan digunakan bangsawan, dia juga tidak mengerti merk pakaian atau modelnya yang akan sering digunakan oleh kalangan bangsawan. 

Ia hanya menilai pakaian melalui warnanya, jika desa memiliki keluarga yang berkabung mereka akan mengenakan pakaian putih atau hitam, lalu warna merah untuk acara pernikahan atau apapun yang melibatkan keceriaan dan keramaian. Lalu warna coklat atau biru tua untuk melakukan pertanian. Dan warna hijau dan biru banyak digunakan oleh gadis-gadis muda dengan keluarga yang cukup mampu, karena semakin cerah warna pakaian, maka itu juga akan semakin mahal harganya. 

Keluarganya tidak banyak melakukan acara besar, ataupun membutuhkan warna yang cerah, sehingga kebanyakan bajunya berwarna coklat, hitam, putih. Hanya ada satu pakaian dengan kain merah yang ia simpan untuk hari-hari besar yang penting. 

"Houran!" 

Dia tersentak, "ah! Jie jie, apakah kau mengatakan sesuatu?" 

"Kau melamun lagi! Ingatlah untuk tidak memiliki terlalu banyak pikiran, atau Ā mu akan menarik rambutku dan memarahiku karenanya." 

"Em, maafkan aku." 

Jiayi hanya mencubit pipinya dan tertawa kecil, "kau mengetahui caranya meminta maaf dan menjadi imut setelah kehilangan ingatan, huh? Menyenangkan sekali untuk melihatmu yang sekarang ini." 

"Ha-ha."

Houran hanya tertawa dengan kaku. Dia tidak tahu apakah itu masih akan menjadi sebuah pujian jika gadis ini mengetahui bahwa adiknya bukan lagi yang sebenarnya. 

Jiayi mengusak rambut didinya hingga berantakan, "Jie jie akan pergi dulu, ada sesuatu yang harus kulakukan di universitas. Kau harus menjaga dirimu dengan baik, jangan terlalu banyak berpikir dan melamun, jika ada sesuatu yang kau inginkan, panggil pelayan, jika kau ingin keluar katakan pada Kepala pelayan, Paman Li, dan ia akan mengatur beberapa pengawal sampingmu. Pada intinya, jangan berpikir untuk melakukan sesuatu sendiri, itu akan berbahaya untukmu." 

Dia mengangguk lagi dan lagi, "hu'um, baiklah, aku mengerti Jie jie. Kau harus segera pergi." 

Jiayi segera memeluknya dan berjalan sambil melambaikan tangan padanya, "baiklah, sampai jumpa, Jie jie akan segera kembali." 

Dia tersenyum dan melambaikan tangannya sebagai balasan. 

Ketika saudara perempuannya benar-benar pergi, Houran merebahkan punggungnya pada sandaran sofa. Akhirnya ia memiliki waktu luang untuk memikirkan dengan baik bagaimana seharusnya ia melanjutkan kehidupannya di dunia ini. Seharusnya tubuh ini masih sekolah, tetapi ibunya mengatakan bahwa dia mengambil homeschooling dan tutor sedang diliburkan sampai ia cukup pulih untuk kembali belajar. 

Ia tidak memiliki minat apapun, tetapi ketika semua orang di rumah ini tampak sibuk, ia tidak bisa menahan dirinya untuk duduk diam begitu saja dan menyaksikan semuanya. 

Tetapi, apa yang dapat ia lakukan?

Sebelum ia dapat menemukan jawaban yang tepat, seorang pria paruh baya dengan rambut yang telah memutih tetapi masih bertubuh tegap berdiri di sebelah sofa dan membungkuk kepadanya. 

"Tuan muda, saya Paman Li, Kepala pelayan di rumah ini. Apakah anda menginginkan sesuatu untuk menemani anda duduk di sini? Atau mungkin anda ingin menyalakan televisi?" 

Tampaknya semua orang yang berada di dalam kediaman ini telah mengetahui perihal kehilangan ingatan yang terjadi kepadanya. 

Houran menatap Paman Li sambil memikirkan apakah ia menginginkan sesuatu, lalu ia mendapatkan satu. 

"Aku ingin makan nasi goreng." Ucapnya. 

Paman Li membungkuk, dan berbalik setelah menjawab, "baik, tuan muda." 

Houran ikut bangkit di belakangnya, dan berbicara dengan santai, "aku akan memasaknya sendiri." 

Selama ia hidup di desa sebelumnya, jika ia menginginkan nasi goreng atau telur dadar, sang ibu mengatakan padanya untuk membuatnya sendiri karena hal itu adalah keinginannya. Itu juga salah satu cara yang digunakan oleh ibunya agar ia segera menikah sehingga memiliki seseorang yang mau melayaninya setiap waktu. 

Oh, ia mulai melamun lagi.

Sedangkan pada saat yang sama setelah Houran mengatakan niatannya, Paman Li menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba dan raut wajahnya berubah kaku. Ia mengusap dahinya dan berbalik ke arah tuan mudanya dengan raut wajah gugup. 

Ia berbicara dengan gemetar, "tuan muda, bukankah sebaiknya anda duduk dan menunggu dengan santai di sini? Saya akan mengambilkan camilan dan menyalakan televisi jika kau takut bosan." 

Houran menaikkan alisnya, "mengapa Paman Li takut jika aku memasak sendiri, aku bisa melakukannya, kau harus mempercayaiku." 

Paman Li mengangguk sekali tetapi kemudian menggeleng dua kali dan berubah semakin gugup. 

"Anda benar-benar tidak bisa, tuan muda! Koki yang bertugas hari ini masih baru, itu menggantikan kepala koki yang sedang berlibur. Jika kau memasuki dapur, apalagi memasak sendiri ...." 

"Tuan dan Nyonya sudah pasti akan membuat koki ini kehilangan pekerjaannya! Dan saya tentunya akan terlibat karena tidak bertanggungjawab menjaga anda!" Terang Paman Li dengan kegugupan yang tidak lagi disembunyikan. 

Houran tertegun, dia tidak mengerti mengapa masalah sederhana seperti memasak sendiri akan melebar hingga ke arah pemecatan seorang koki. 

Keluarga bangsawan ini agak konyol. 

[To Be Continued]

Related chapters

  • Reborn Farmer to Richer   [05] Hari ketika - Bertanya-tanya

    Pada akhirnya dia gagal memasak nasi goreng itu sendiri, karena dia tidak tahan melihat bahwa koki baru itu bahkan hampir menjatuhkan piring dan memotong tangannya sendiri ketika ia baru saja masuk ke dalam dapur. Melihat ketakutan yang terpancar di mata koki baru ketika ia mengatakan tujuannya dan segera memiliki tepian mata yang memerah, dia hanya bisa menyerah dan melambaikan tangannya."Baiklah, kau bisa memasaknya untukku."Akhirnya ia berlalu dan menikmati makanan dari Koki dan memang layak baginya untuk memuji nasi goreng dengan tampilan yang begitu mewah dan dia sempat merasa enggan untuk memakannya.Ini sudah hampir pukul tujuh malam, dia keluar dari kamarnya setelah berkutat begitu lama di dalam kamar mandi yang sangat berbeda dengan sumur yang selalu ia gunakan. Ia hampir saja menyerah dan berpikir tidak perlu untuk mandi.Tetapi, dia men

    Last Updated : 2021-09-06
  • Reborn Farmer to Richer   [06] Hari ketika - Bisnis Gelap?

    "Paman Li, apakah kita memiliki banyak pengawal?"Houran selalu ingin menanyakan hal ini sejak kemarin, meskipun mereka seorang bangsawan dengan kekayaan yang mungkin saja tidak akan habis dalam tujuh turunan, tetapi untuk memiliki seorang pengawal yang berada di setiap sudut ruangan, di samping pintu, di ujung halaman, di depan gerbang masuk, di depan setiap pintu kamar - yang membuatnya hampir tidak bisa tidur karena tidak terbiasa dengan seseorang yang berada di depan kamarnya - dan bahkan di dalam dapur. Sungguh, apa sebenarnya dibutuhkan dari seorang pengawal untuk berdiri di dapur seperti patung yang bernafas? Menakuti orang saja.Paman Li, yang sejak kemarin menemaninya kemanapun ia ingin beranjak, dari dapur, ke ruang bersantai, menonton televisi, dan hanya meninggalkannya setelah memastikan ia masuk ke dalam kamarnya, kali ini juga berdiri di sampingnya dan tidak begitu canggung seperti kemari

    Last Updated : 2021-09-07
  • Reborn Farmer to Richer   [07] Hari ketika - Nama Itu Penting

    "Hei, siapa namamu?"Dia cukup kelelahan untuk mengamati seluruh kediaman yang luasnya hampir menyerupai sebuah desa, baru saja beberapa tempat yang ia sambangi dan kini dia sudah hampir terkapar di salah satu tangga di halaman samping. Kakinya pegal, dan dahinya berkeringat, cukup untuk membuatnya merasakan bahwa fisik bocah yang ditempatinya ini benar-benar tidak dapat diandalkan.Paman Li baru saja mengundurkan diri untuk memberikan perintah pada pelayan agar membawakan minuman untuknya. Dan dia menunggu dengan meluruskan kakinya di tangga, memutuskan untuk menciptakan pembicaraan dengan seorang pengawalan yang berdiri di ujung tangga yang pendek ini. Pelayan itu hanya membungkuk sekali kepadanya, lalu kembali berdiri dengan wajah kaku.Ketika mendengarkan pertanyaan darinya, pengawal itu kembali berbalik ke arahnya, dan membungkuk untuk menjawabnya, "saya ... saya pengawa

    Last Updated : 2021-09-08
  • Reborn Farmer to Richer   [08] Hari ketika - Bertambah Tinggi

    Tok! Tok!Houran yang tengah merebahkan diri di atas tempat tidur yang dapat ditempati oleh lima orang sekaligus itu, dan suara ketukan di pintu membuatnya segera beranjak. Dia membuka pintu untuk menemukan seorang pelayan wanita yang segera membungkuk ke arahnya."Tuan muda, saya diminta menyampaikan bahwa Tuan muda tertua telah kembali, dan saat ini tengah beristirahat di ruang bersantai."Houran tertegun, "Dage ku kembali? Sejak kapan?""Tiga puluh menit yang lalu, Tuan muda." Jawab si pelayan dengan hati-hati.Houran mengangguk mengerti, dia segera memberikan instruksi kepada pelayan itu, untuk pergi terlebih dahulu. Sedangkan ia memiringkan kepalanya dan melirik pelayan yang tengah berdiri tegak di sebelah pintu dan tampak tidak terganggu.Dia berbisik. "Pst! Pst! Hei, kau ...."

    Last Updated : 2021-09-09
  • Reborn Farmer to Richer   [09] Hari ketika - Dage ini Menakutkan

    Houran tidak menunjukan dirinya bahkan ketika mereka telah masuk ke dalam ruangan bersantai, televisi tidak menyala, sedangkan secangkir kopi telah terhidang di atas meja. Houran bisa merasakan sosok pria yang duduk di sofa dan membelakanginya, itu masih menunjukan ketegasan yang tidak terbantahkan.Houran menjadi semakin ragu-ragu, dia memilih untuk mendorong pengawal yang berada di hadapannya dan berpegangan pada ujung belakang jasnya yang membuat itu berkerut tidak karuan.Pengawal di depan Houran bahkan belum sempat menanggapi tindakan Tuan mudanya atau menyapa orang yang tengah duduk di sofa, ketika suara tegas dan dalam terdengar"Dia tidak ingin menemuiku?"Houran belum memiliki niatan untuk menunjukan dirinya, dan dia lebih pendek juga lebih kecil daripada pengawal ini, jadi cukup masuk di akal mengapa Dage-nya tidak dapat melihat keberadaannya.

    Last Updated : 2021-09-10
  • Reborn Farmer to Richer   [10] Hari ketika - Makan Malam

    Houran melirik sekitarnya, saat itu mereka tengah makan malam dan suasana di ruang makan benar-benar sunyi hingga seekor lalat yang terbang mungkin akan terdengar sangat keras. Dia melirik ke sekitarnya secara sembunyi-sembunyi, dan semua orang hanya terdiam dengan urusan masing-masing.Sebelumnya, ketika dia baru saja selesai membersihkan diri ketika pintu kamarnya diketuk sekali lagi, ia segera membenahi jubah mandinya yang sedikit terlalu besar, dan membuka pintu untuk menemukan Paman Li yang berada di depan kamarnya.Dia merasa cukup heran, "Paman Li?""Tuan muda," Paman Li menjawab sambil membungkuk kepadanya, "saya baru saja mendapat pemberitahuan bahwa Tuan tengah berada di perjalanan kembali, dan diperkirakan sebelum makan malam akan sampai."Houran agak linglung mendengarkannya, "Tuan, Tuan yang kau maksud ... Ah! Ā ba telah kembali?!" 

    Last Updated : 2021-09-11
  • Reborn Farmer to Richer   [11] Hari ketika - Membicarakan Bunga

    "Paman Li ... Ini ...?" Houran menunjuk ke arah lapangan rumput di hadapannya, dengan beberapa pohon yang sengaja diatur dengan ukuran dan bentuk yang serupa. Ada pula sebuah kolam di tengah-tengahnya dengan air mancur yang semakin menunjukan kesan elegan tetapi masih mewah. Paman Li mengikuti arah dimana Dia menunjuk, lalu berbicara, "ini adalah taman utama, Tuan muda." Dia menatap Kepala pelayan yang baru saja berbicara dengan raut wajah penuh tanda tanya, "ah, jadi ini taman? lalu mengapa aku tidak melihat bunga sama sekali?" Sepanjang ingatannya, salah satu teman yang pulang dari kota mengatakan bahwa bangsawan suka menanam banyak bunga sebagai simbol kediaman megah yang penuh warna. Lalu mengapa dia melihat sedikit sekali bunga yang ada di dalam kediaman ini? Apakah ada seseorang yang tidak menyukai bunga? Belum sempat P

    Last Updated : 2021-09-12
  • Reborn Farmer to Richer   [12] Hari ketika - Makan Ikan?

    Sejak kemarin, ketika Mu Qixuan langsung berbalik pergi sebelum Houran memiliki kesempatan untuk menyusun penjelasan karena sebenarnya dia hanya disebut begitu ketika masih berada di dunia sebelumnya, Houran terganggu dengan fakta bahwa mereka tidak lagi bertegur sapa. Walaupun sebenarnya Mu Qixuan memang selalu dingin dan juga kaku, dan memiliki aura seorang bos yang dapat mengeluarkan perintah apapun, itu masih akan berbicara -meski dengan menggunakan nada pedas- kepadanya. Mereka tidak menyapa satu sama lain, bahkan jika mereka saling berhadapan, dia yang terlalu takut untuk bertanya atau mengatakan halo kepada saudaranya yang menyeramkan ini, sedangkan Mu Qixuan dengan temperamen yang mengerikan dan juga dalam suasana hati yang buruk sudah pasti tidak akan memiliki niat barang secuil pun untuk mengeluarkan basa-basi pada saudara kecilnya ini. Ketika waktunya makan malam kemarin, Nyony

    Last Updated : 2021-09-13

Latest chapter

  • Reborn Farmer to Richer   [72] Hari ketika - Rencana Bersantai

    Selepas pulang sekolah hari ini, Houran mendapati bahwa Dage-nya, sudah menunggu di ruang bersantai dan memintanya juga Huan-huan untuk datang kepadanya begitu mereka selesai makan siang. Di Ruang makan, ia bahkan sempat berdiskusi dengan Huan-huan kira-kira apa yang akan di bicarakan oleh saudara pertamanya itu. Juga, tiba-tiba Dokter Fan yang merawatnya sebelumnya itu keluar dari kamar tamu dengan tampilan yang sangat kuyu dan lingkaran hitam tampak di bawah kelopak matanya. Dia ragu-ragu untuk bertanya, "Dokter Fan, kau tidak terlihat baik, mungkinkah kau sedang sakit?" Dokter Fan meneguk segelas air putih, menggosok pinggangnya dan membalas dengan keluhan setelah itu, "aku tidak sengaja mabuk kemarin, dan sekarang seluruh tubuhku terasa seperti baru saja bekerja menabrak pohon berkali-kali." Houran sedikit terheran-heran, "seorang dokter juga boleh m

  • Reborn Farmer to Richer   [71] Hari ketika - Mabuknya Fan Mingli

    [Mu Qixuan's Side.] "Jadi?" Ia menyusul duduk di depan pria yang duduk dengan tubuh bersandar pada sofa di seberang. Matanya tertutup, tetapi ia tidak bisa memastikan apakah orang ini memang mengantuk atau hanya terlalu mabuk. Jiang Xu, sekretarisnya berdiri samping sofa, meringis dengan perasaan bersalah. "Maaf, bos. Tapi, Dokter Fan benar-benar menolak kembali jika saya yang membawanya." Jelasnya dengan terbata-bata. Tidak berani untuk menatap langsung sang atasan. Dirinya sendiri juga tidak mengerti mengapa orang mabuk bisa menjadi begitu keras kepala untuk kembali hanya dengan bosnya yang sangat galak. "Sangat merepotkan," ia menendang lutut si pria mabuk. Sangat kesal karena panggilan mendadak yang membuatnya harus berakhir di klub malam ini tanpa memiliki kesempatan untuk menolak. Mengirim sang sekretaris ternyata tidak membantu sama

  • Reborn Farmer to Richer   [70] Hari ketika - Sebuah Keluarga

    "Jadi, paman telah mengakui semuanya?" Mu Qixuan menatap kedua orang tuanya dan mencoba untuk menegaskan, setelah mereka semua berkumpul di meja makan dan menunggu keduanya untuk menceritakan asal mula mengapa akhirnya mereka mengurungkan niat untuk berpisah. Nyonya Mei menjadi yang menanggapi pertanyaan itu, "benar, kami berpisah sejak meninggalkan rumah ini hari itu. Aku terlalu cemas memikirkan kemana Ran-ran pergi, dan ayahmu untuk pertama kalinya akhirnya merasa takut bahwa ia mungkin akan kehilangan sesuatu yang sangat penting. Kami sama-sama memiliki kecemasan masing-masing saat itu. Kami tidak bisa berpikir jernih." Ada jeda sejenak. "Bahkan aku sudah menemui pengacara, memutuskan mengambil hak asuh atas Ran-ran. Saat itu, Ā mu menemui satu kesulitan, jika aku membawa Ran-ran, maka itu memisahkannya dari saudaranya. Aku merasa tindakan ini jelas

  • Reborn Farmer to Richer   [69] Hari ketika - Keputusan Orang Tua Mei

    Houran tidak pernah menduga bahwa apa yang menunggunya di rumah adalah dua sosok yang sebelumnya membuat dia sedih dan hampir menyerah jika mereka benar-benar ingin berpisah satu sama lain, dia sudah ingin menyiapkan beberapa sikap jika pada akhirnya mereka berdua memberikan keputusan perpisahan itu. Dia tidak tahu bahwa mereka akan mengambil keputusan begitu cepat. Fan Lihuan juga menatap kedua orang ini, dan melihat dari kemiripan di antara mereka dengan bocah yang berada di sampingnya, tidak sulit untuk menebak siapa mereka. Ia segera melirik sosok di sebelahnya yang tertegun, dan wajah itu menunjukan kesedihan yang samar. Nyonya Mei menjadi yang lebih dahulu mendekat dan meraih bahu putranya, "Ā mu mendengar ini hari pertama Ran-ran pergi ke sekolah, apakah itu menyenangkan?" "Um." Houran mengangguk. "Maaf, karena kami be

  • Reborn Farmer to Richer   [68] Hari ketika - Sepulang Sekolah

    "Tuan muda, Huan-huan, bagaimana hari pertama kalian di sekolah? Menyenangkan? Apakah kalian mendapatkan teman baru yang banyak?" Kepala Fang masih mengemudi dengan satu tangan, dan berusaha mencari bahan obrolan dengan keduanya. Sedangkan kedua bocah di kursi belakang saling menatap canggung, tidak mungkin mereka mengatakan yang sebenarnya. Hari pertama mereka sudah di bumbui dengan perkelahian, meskipun itu adalah Fan Lihuan yang mengalahkan mereka, dan Geng Baigu itu berlari sambil mengancam mereka untuk membalas dendam. Fan Lihuan tidak ingin mengatakan apa-apa, dan itu berarti bahwa Houran yang harus angkat bicara. Dia bersiap sejenak dan segera menerbitkan senyum cerah di wajahnya, "hari pertama kami sangat menyenangkan, Fan Lihuan juga sangat disukai karena di tampan." Kepala Fang tertawa sambil melirik

  • Reborn Farmer to Richer   [67] Hari ketika - Harus di Hormati

    Kecanggungan yang jatuh di sekitar tempat duduk mereka segera mengundang rasa ingin tahu dari siswa lain di dalam kelas itu. Beberapa tampak melihat secara langsung, sementara beberapa yang lain tampak berpura-pura melirik atau mencoba meraih sesuatu yang jatuh. Yangxu, tampak gugup di antara mereka, dia berbisik sebentar, "ini ... Mengyia, mereka masih anak baru, jadi sulit untuk menjadi dekat begitu tiba-tiba." Gadis itu, Mengyia, yang seluruh wajahnya memerah dan tampak akan meledak kapan saja tiba-tiba mengulas senyuman, dan merapikan rambut ke belakang telinganya, "ah, benar, itu adalah kesalahanku. Lihuan pasti sangat tidak nyaman dengan hal ini." Melihat tingkahnya yang jelas-jelas tengah mencoba untuk menggoda pihak lain, Houran berbalik dan menatap Fan Lihuan yang masih menunduk dan mengamati buku yang entah sejak kapan berada di tangannya. &nbs

  • Reborn Farmer to Richer   [66] Hari ketika - Datang ke Sekolah

    "Belajarlah dengan baik, dan pulang dengan cepat. Kepala Fang akan menunggu di gerbang sebelum jam pelajaran selesai. Segera pulang, atau panggil saudara jika kalian harus melakukan sesuatu lebih dahulu." Houran dan Fan Lihuan mengerti suasana hati Mei Jiayi ketika ia terus mengatakan hal ini, bahkan saat itu entah kali ke berapa dia mengulanginya. Saat tengah di dalam mobil, mereka lelah untuk menganggukan kepala setiap kali menanggapi pesan-pesan dari Jiayi. Houran mengangguk lagi saat ini, dan tidak bisa menahan diri untuk mendorong Jiayi segera pergi. Tetapi sebelum itu, dia harus mengatakan tentang hal yang menganggu pikirannya. Dia memegang lengan saudarinya, "Jie jie, bisakah jika aku meminta Kepala Fang untuk menunggu sedikit lebih jauh dari gerbang?" "Mengapa?" Jiayi tidak bisa merasa heran untuk hal ini. "Aku tidak ingin

  • Reborn Farmer to Richer   [65] Hari ketika - Persahabatan Kedua Paman

    Jing Li pergi ke dapur kali ini untuk mengambil susu coklat untuk Tuan muda-nya, tetapi dia menemukan kepala pelayan termenung di meja makan. Seakan-akan, pihak lain sedang memikirkan sesuatu yang berat. Dan Jing Li yang memiliki keluhan yang sama tidak bisa menahan diri untuk menyapa pihak lain. "Paman, apa yang kau lakukan melamun sendirian di sini?" Tanyanya sambil menarik kursi di sebelah pihak lain. Paman Li yang tengah melamun itu tersentak ketika mendengarkan suara orang lain, dia segera tersenyum dan bertanya balik, melirik ke arah botol susu di tangannya, "mengambil susu coklat untuk Tuan muda?" Jing Li mengangguk, "stok di kamarnya habis." "Ah, benar. Para pelayan pasti lupa menambahkan stok susu di kamar Tuan muda, dan lagi aku tidak mengingatkan mereka juga." Sahut Paman Li dengan Lesu. "Tampaknya Paman sedang

  • Reborn Farmer to Richer   [64] Hari ketika - Persiapan yang Rumit

    "Dage sudah menemukan sekolah yang tepat untukku, begitu cepat?!" Mu Qixuan mengangguk dengan tenang ke arah Ran-ran yang masih memiliki Bubu di pelukannya, dan juga Fan Lihuan yang mengusap telinga anjing yang tampaknya mulai tertidur itu. Kemarin, setelah mendengarkan permintaan dari Ran-ran, dia segera sigap meminta sang sekretaris, Jiang Xu untuk meneliti mana sekolah yang sekiranya tepat dengan keinginan adiknya tetapi juga tetap memenuhi standar yang ia tetapkan. Ia tidak ingin sekolah kumuh, atau tertinggal hingga menyebabkan sistem pendidikan yang tidak semestinya. Kualitas pendidikan untuk anggota keluarga Mei harus tinggi meskipun dari sekolah yang biasa. Houran segera meletakkan Bubu di pangkuan Fan Lihuan, menyebabkan anjing itu ingin menggonggong tidak terima, dan tetapi itu terhenti karena usapan lembut di kepalanya.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status