Beranda / Romansa / Re-Wedding (Indonesia) / Bab 13. Terbiasa oleh Saka

Share

Bab 13. Terbiasa oleh Saka

Penulis: FebyNelson
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah kemarin Saka terang-terangan makan malam bersama saat ada Airlangga, hari ini Saka sudah kembali seperti semula, pulang malam dan membiarkan Rani memakan masakannya berdua dengan Mbok.

Padahal, kemarin pria itu seakan-akan bertujuan tidak akan meninggalkan Rani makan sendiri lagi.

Rani seperti sedang dibawa terbang ke awan lalu dijatuhkan begitu saja. 

Pandai sekali pria itu memainkan perasaannya.

Rasa-rasanya ia tidak melakukan kesalahan dan membuat Saka malu kemarin malam, lantas kenapa pria itu tidak ingin makan malam bersamanya lagi malam ini?

Apakah sesibuk itu?

Dipikir-pikir Saka juga pulang sangat cepat dari yang biasanya kemarin.

Apakah karena itu ia menjadi sangat sibuk sekarang? 

Pertanyaan itu terus menghiasi pikiran Rani. Sampai rasa-rasanya ia ingin mempertanyakan langsung ke Saka. Namun, ia juga terlalu takut, ia takut mendengar apa yang akan dikatakan Saka nanti.

Bia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 14. Rani juga ingin punya teman!

    Menurut kalian, bagaimana cara membunuh paus?Pakai senapan harpoon? Terlalu biasa, cukup membuang sampah ke laut setiap harinya dan lama-lama mereka akan mati karena tidak bisa mencerna semua sampah itu.Kalimat-kalimat itu sejujurnya sedikit sulit dicerna. Apa maksudnya?Sama juga dengan pertanyaan, bagaimana cara membunuh manusia? Ditusuk atau ditembak pun terlalu biasa. Cukup abaikan saja semua cinta yang mereka beri, mereka juga akan mati rasa kemudian.Tapi mau bagaimana lagi? Kita ibaratkan besi dan orang yang kita cintai itu adalah magnet. Tidak dapat dicegah, kita terus mengejar mereka.Sama juga seperti yang Rani rasakan, setiap pagi berharap suatu saat akan ada yang berubah, setidaknya dari hal kecil saja. Ia yakin, semuanya akan kembali seperti dulu kan?Semalaman berpegangan tangan, walaupun begini, ini bukan pertama kalinya ada hujan dan Saka memperlakukannya begini. Setidaknya, walaupun ia ketakutan, tapi kini ia malah ber

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 15. semua gila

    Semenjak kedatangan dua makhluk kecil itu. Rani jadi semakin halu.Contohnya? Tenang, Saka sudah ada semua bukti-bukti tindakan gadis itu."Oreo, Pocky. Kalian salam dulu nak sama Ayah, tuh... Ayah Saka lagi liatin kalian."Sinting, kan? Kucing disuruh salam itu bagaimana ceritanya, sih?Belum lagi kucing-kucing itu seakan-akan mengerti bahasa manusia dan mengeong.Oh ya, foto profil Rani juga sudah ganti. Jadi foto Oreo yang ceritanya menjadi raja dan Pocky menjadi ratu, bahkan keduanya memakai mahkota.Bukannya tidak senang. Saka malah setuju foto yang dulu itu diganti, daripada ia kasihan kepada Rani, dengan pose foto yang ada di gambar, tapi kenapa malah jadi foto kucing? Foto dirinya sendiri kan bisa.Lalu, gadis itu jadi sering lupa menyambutnya dan mengurusnya.Seminggu ini cukup membuktikan bahwa anak kecil seperti Rani tidak bisa diberikan peliharaan.Bagaimana Rani bisa memelihara ketika dirinya sendiri saja

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 16. Ini bukan tentang Rani saja

    "Eh, kaki kenapa kaki?"Kedatangan Aca pada hari ini tentu saja karena Rani."Ini, Rani kurang hati-hati waktu ngejar Saka."Sambil mengelus-elus kakinya sendiri seperti nenek-nenek tua, Rani menunjukkan hanya sedikit sekali rasa sedihnya. Ia tidak ingin membuat Aca khawatir atau mengomel lagi."Tu orang berulah lagi? Duh, udahan deh ya jadi orang baiknya, gua capek liat drama lu.Pleasedeh, Ran. Hidup tuh engga segampang sinetron."Rani mengerutkan dahinya."Ini kan emang bukan sinetron, Ca."Aca langsung melotot."Lu pikir dengan lu hangatkan dia terus-menerus lalu dia bakal mencair? Engga. Terus kalaupun dia ga berubah, dia juga ga dapet karma. Saka tetap Saka. Manusia kaku, dingin danpsycho."Rani langsung menggeleng-gelengkan kepalanya."Engga ya, Saka bukan psikopat. Enak aja."Lalu Rani pun teringat sesuatu."Oh ya, waktu itu kenapa buru-buru langsung pergi? Tumben mau ketemunya

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab. 17 Kegundahan Rani

    Saka kembali ke rumahnya sekitar pukul dua pagi.Ya, ia menjaga Farah terlebih dahulu.Setidaknya menunggu hingga gadis itu tertidur benar-benar pulas barulah ia pulang.Tapi, begitu sampai kamar ia tidak melihat Rani di ranjangnya.Sempat ada rasa cemas, namun ia menemukan gadis itu, istrinya di belakang. Sedang baring hingga tertidur di sofa dengan keadaan Oreo berada di atas kepalanya dan Pocky di atas pundaknya. Ada bekas tangisan di pipi gadis itu.Saka pun mengelus pipi Rani dengan pelan. Lalu Saka akhirnya hanya melapisi Rani dengan selimut dan memberikan gadis itu bantal di kepalanya yang dibawanya dari lantai atas.Sungguh, rasanya dirinya lelah sekali. Ia bahkan hanya memiliki waktu empat jam untuk tidur.Sekembalinya Saka, entah hormon apa yang membawa Rani hingga gadis itu kembali menangis. Entah apa yang gadis itu harapkan.Suaminya pasti lebih nyaman untuk tidur sendirian kan?Rani pun menyelimuti dirinya sendiri leb

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 18. Rani cuma punya Aca

    "Hah? Tunggu-tunggu. Gua ga paham letak posisi pengangguran lu dimana. Trus juga, keknya udah banyak banget cerita yang gua lewatin padahal keknya kita baru ketemu dua hari yang lalu."Rani menekuk bibirnya, menyenderkan kepalanya ke sofa sambil mengelus kedua anaknya ini."Tapi, walaupun malam itu Saka ga gendong Rani ke kamar, dia selimutin Rani plus kasih Rani bantal. Itu lebih cukup buat Rani. Harusnya Rani senang udah dikasih perhatian kecil dari Saka, mungkin dia takut Rani kebangun."Aca sejujurnya tidak bisa melihat sisi positif lagi untuk Saka."Oke, cuma kalau lu tiba-tiba berniat cuti buat cinta sama Saka. Mungkin lu bisa sama Angga atau bahkan Irsyad-Irsyad yang lu ceritain ke gua tadi. Gini ya, teorinya tuh buat apa lu ngebucinin orang yang ga care sedangkan di depan mata ada yang jelas-jelas bisa bucinin elu. Enakan dibucinin dari pada ngebucinin orang, Ran. Serius deh gua."Rani tertawa remah, cuti cinta

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 19. Pekerjaan Rani

    "Kalian baik-baik ya, sayang. Bunda pergi dulu. Mudah-mudahan urusan bunda lancar. Jadi, bisa cepat pulangnya." Ucap Rani terhadap anak-anaknya, Oreo dan Pocky. Kedua kucing itu pun mengeong lagi-lagi seakan mengerti apa yang dikatakan oleh Rani.Hari ini, Rani sudah memutuskan akan mulai fokus ke Pet Shopnya. Tidak, ia ingin membangun penampungan seluruh hewan yang dibuang begitu saja oleh pemiliknya atau tidak terurus, setelah itu, barulah jika ada yang menginginkan hewan-hewan itu, ia akan memberikannya dengan catatan harus terurus dengan baik, di samping itu ia menyediakan peralatan atau asesorisnya untuk dijual bagi para pengadopsi yang ingin membeli.Untungnya memang tidak banyak, hanya saja cukup bagi Rani yang hanya ingin memiliki pekerjaan, toh ia tidak akan rugi hanya dengan memberikan sedikit dari yang ia punya untuk berbagi dengan hewan-hewan yang tidak memiliki apapun itu. Rani mulai mengatur ini dengan Aca sejak kemarin. Ia masih belum menemukan tempat.

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 20. Perasaan tak baik

    Rani sedang menunggu Saka, sudah dari pagi mereka masak-masak di halaman hijau belakang tempat penampungan.Bakar-bakaran dan menikmati hasil dari mereka menata serta membersihkan tempat itu sendiri.Lalu sekarang mereka kotori lagi, entahlah kumpulan manusia aneh."Kok bisa tiba-tiba kepikiran buat gini, Ran?"Airlangga dengan semua jenis caranya untuk memulai obrolan, terutama dengan Rani. Makanya, ia berusaha sekeras ini."Rani kan sekarang punya dua anak kucing, Oreo sama Pocky. Rani suka sama hewan, terus juga buat penampungan bakal cocok buat Rani."Airlangga mengangguk-anggukkan kepalanya. Sejujurnya, ia tahu kok kalau Rani hanya ingin memiliki aktivitas saja.Sudah dengar dari Aca, tapi ia ingin saja mendengar hal itu lagi langsung dari bibir Rani.Sekaligus menjadi bahan obrolan juga."Rani takut kalau buka bisnis lain, malah ketahuan bodohnya. Takut rugi. Jadi, meningan yang sukarela langsung begini aja. Cari untungnya bel

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 21. tanda baik?

    Rani dengan senang hati membantu Saka untuk memesankan makanan yang dimakan pria itu.Ini pertanda baik bukan? Ya Tuhan, terima kasih atas segala yang Kau berikan.Tidak ada yang paling bahagia dibandingkan Rani hari ini, perasaan gundahnya hilang seketika.Oreo dan Pocky ikut duduk seakan membantu Rani memilih menu yang akan dipesan."Menunya bikin bingung ya buat Ayah kalian. Di aplikasi ini banyak banget menunya, tapi Bunda takut ga sehat makanannya."Berakhir dengan restoran cepat saji bergaya jepang yaitu hoka-hoka bento, dengan menu pilihan andalan yang banyak disukai orang-orang serta tambahan satu porsi spicy chicken."Ayah kalian tuh pasti perutnya meronta-ronta. Badan segede gitu, makan jarang. Nanti kalau kempes gimana? Kan bunda belum sempet pelukin tiap malem ya, nak."Oreo dan Pocky kembali mengeong-ngeong.Hampir lebih dari setengah jam, barulah makanan itu sampai. Rani pun memindahkan sem

Bab terbaru

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 37. kok gitu?

    "Hadapin aja. Lu harus berterus terang. Dan lagi, om Yudis ga mungkin ga tahu persoalan ini. Dia pasti tahu anaknya nikah atas suruhan atasannya."Rani memegang kepalanya, mengapa rumit sekali."Ran, Rani. Lu denger gua. Omongan Saka ada benarnya. Pernikahan kalian ini memang ada ya walaupun atas omongan Om, tapi keluarga kalian sudah menyatu. Lu ga mungkin cuma pikirin perasaan lu sendiri dan yang lu tahu cuma tentang ayah lu sendiri. Itu egois."Aca memang benar-benar penasihat bagi kehidupan Rani, kurang apa lagi Aca menjadi sahabat dari seorang Rani?"Seenggaknya, lu harus selesain baik-baik sama tante Sekar. Bagaimanapun mereka pernah menjadi sosok keluarga yang baik. Lu juga harus mentingin perasaan mereka."Ia pun mengangguk-anggukkan kepalanya.Sejujurnya, ini juga yang Rani takuti dari sejak Saka mengajak dirinya menghadap orang tuanya.Masalahnya, Sekar memang sudah ia anggap seperti ibu sendiri.Sosok ibu yang ada di dalam hidupny

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 36. Jika hanya

    Setiap kali Saka ke rumah sakit untuk mengunjungi Rani, pasti ada Airlangga, aca dan juga Irsyad di sana.Ada apa sih? Mengapa mereka selalu bersama?Sudah begitu, tak ada satu pun dari mereka yang keluar untuk membiarkan Saka dan Rani berbicara hanya berdua.Sebenarnya, mereka ini punya masalah apa?Ataukah terbalik, Saka yang punya masalah apa?Ah, entahlah.Situasi semakin sulit untuk mereka berkomunikasi. Saka sesekali melihat hanya dari luar.Terkadang ia melihat Aca yang tertidur sambil menjaga Rani atau Airlangga yang menyuapi potongan jeruk kepada Rani yang notabenenya masih menjadi istrinya.Rani hanya sekitar tiga hari di rumah sakit, hari ini mereka akan berberes untuk pulang.Seperti biasa, mereka berkelompok.Saka pun memberanikan diri untuk masuk dan hadir di tengah-tengah mereka membawa keheningan dan seakan-akan dirinya adalah ancaman bagi mereka. Padahal, mereka menatap Saka dengan kecaman."Ngapain ka

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 35. Hukumnya

    Rani mengecek ke dokter kandungan persoalan anaknya, ia takut karena sempat tidak makan, bagaimana jika anaknya ini menjadi sangat lemah?Tidak lebih tidak kurang, pemeriksaan USG pun diberitahu kurang lebih sama seperti perawat kemarin oleh dokter khusus kandungan tentunya pada hari ini.Perawat kemarin memang banyak membantu dokter kandungan.Dokter itu juga menunjukkan di manajanin itu berada dan menjelaskan apa yang harus ia lakukan. Seperti hidup sehat, tidak stress dan disarankan ikut senam kehamilan.Begitu setelah selesai ke dokter kandungan, tentunya masih di rumah sakit yang sama, ia pun bersama-sama dengan Aca menukarkan resep vitamin yang diberikan dokter. Kurang lebih ada tiga atau empat vitamin yang diberikan.Rani akan berjuang menelan semua vitamin itu demi anak yang mungkin hanya satu-satunya akan dia punya.Sungguh, ia sudah tidak berniat untuk berbuat apapun selain membesarkan dan merawat anaknya.Ia akan mencintai anakny

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 34. Tidak perlu

    Disaat aku tidak perlu dicintai denganmu lagi, itulah saat dimana kau mencintaiku, dan semuanya sudah terlambat.Baru saja beberapa menut yang lalu Rani sadar dan ia tidak mau sama sekali mengarah dan melihat Saka.Lalu mereka pun didatangi dokter beserta perawat di sampingnya.Rani yakin betul bahwa tidak akan ada yang terjadi pada dirinya, setelah ini mungkin ia akan pergi seperti biasa. Toh, tiket bukan hal yang sulit dibeli baginya.Tapi semuanya berbeda saat ia mendengarkan perkataan dokter yang berada di depannya ini."Selamat ya Bu, Pak. Ibu Maharani sesang mengandung empat minggu. Sebentar lagi akan menjadi Ayah dan Ibu nih, delapan bulan lagi bukan waktu yang lama, kok."Ucap dokter yang langsung memberi selamat kepada keduanya.Riang sekali dokter itu, bahkan langsung menyalami Saka yang tegak begitu dokter itu ke bilik kamar mereka.Pria itu munafik sekali, bukan?Seakan-akan tampa

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 33. Alasan

    Betapa paniknya Saka, ketika ia bangun, ia tidak melihat Rani lagi di sampingnya.Ia pun menuruni tangga dengan keadaan acak-acakan, ia dengan cepat menanyai semua orang keberadaan Rani.Pasalnya, ia baru sadar bahwa kamar gadis itu rapih sekali, rapih dalam kondisi bahwa tidak ada apa-apa lagi di dalamnya. Barangnya sedikit sekali.Belum lagi memang beberapa barang di atas meja memang ada yang hilang, Saka memang sangat detail sekali.Ia bisa mengalahkan Sherlock Holmes jika dalam hal seperti itu.Setelah ia mendengar perkataan dari Dewangga, ia pun seperti tersambar geledek di malam? Pagi? Subuh? Entahlah!Sial, ini bahkan baru pukul tiga dini hari!"Rani akan pergi ke London, ia akan transit ke Malaysia dan lanjut ke London. Pesawatnya pukul empat lewat dua puluh limat menit. Pesawat dari Malaysia ke London pukul sembilan."Ia pun langsung pergi secepat mungkin, ia hanya memiliki waktu sekitar s

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 32. bertemu?

    Disinilah Saka berdiri.Ia menatap rumah? Rumah yang seperti istana itu tepat di depannya.Mau tidak mau, suka tidak suka.Ia sudah mempersiapkan segalanya.Ia memang harus menemui calon mantan mertuanya atau apapun itu nantinya, semua tergantung padanya.Ah, entahlah, yang jelas ia sudah siap bertemu pada hari ini.Ia sudah memikirkan cukup lama dan matang untuk hal yang akan ia perbuat setelah ini.Ia pun masuk, kali ini ia tidak membuat janji atau apapun itu dengan Dewangga.Karena, ia datang sebagai menantu, ya memang masih menantu untuk saat ini.Begitu ia masuk pun ia langsung di arahkan ke ruang kerja Dewangga,Pria tua itu sudah menanti kedatangan Saka sejak beberapa minggu yang lalu.Raysaka pun tunduk hormat saat melihat Dewangga berada di pandangannya.Ayah dari gadis manja itu pun memberikan kode untuk duduk kepadanya.Bahkan mere

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 31. selesai?

    Sederhananya, kau adalah apa yang aku tulis, dan aku hanyalah apa yang tak pernah kau baca.Semakin dibayangkan semakin miris rasanya.Setelah tiga hari berturut-turut Rani pergi sepagi mungkin tanpa bertemu Saka dan pulang tanpa menyapa pria itu.Sempat sekali ia pulang terlebih dahulu dan pria itu tampak memberitahu keberadaannya."Aku pulang."Masih ingat betul Rani dengan ucapan pria itu.Dulu mana pernah pria itu mengucapkan kata yang bersikap memberitahu dan menganggap keberadaan Rani.Ia lah yang harus bersemangat sendirian, menerima kedatangan dengan rasa hangat di hati dan melayani dengan rasa cinta.Rani menghela napasnya untuk kesekian kalinya.Jika memang benar satu helaan napas bisa mengurangi umur manusia tiga detik, mungkin umurnya sudah tak lama lagi.Pada hari ini, akan menjadi puncak dari semuanya.Ia pun menyuruh Mbok memasak dan memberi tahu bahwa ia akan pulang sebelum makan malam.I

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 30. perasaan

    Dewangga tidak pernah membayangkan situasi ini akan terjadi, ia pikir, seorang Raysaka akan berujung mencintai putrinya. Karena ia tahu bagaimana cara Raysaka menjaga dan bahkan menatap putri semata wayangnya. Ia tidak menyangka betapa kerasnya seorang Raysaka melawan kehendak dirinya sendiri.Ia mengelus dahi putrinya, betapa malang anaknya ini. Ia juga turut menyalahkan dirinya.Ia tahu apa yang dimaksud oleh perkataan Rani tadi.Tentu saja itu berarti Rani tahu bahwa semua ini perbuatannya.Untung saja, putrinya ini berhati mulia dan masih berpikiran lurus terhadapnya. Tidak habis pikir bahwa Rani akan menyalahkannya, namun jika itu terjadi, ia akan siap menerima konsekuensi itu. Ia telah merusak kehidupan putrinya, terutama hati anaknya sendiri."Ayah..."Dewangga pun langsung menatap putrinya."Rani sayang sama ayah."Bagaimana pun, Dewangga hanyalah seorang ayah yang menghidupi anaknya sendirian tanpa bantuan istri

  • Re-Wedding (Indonesia)   Bab 29. pokok dari semua ini

    Sepanjang perjalanan Aca mendengarkan Rani yang menangis sambil terisak, tampaknya saki sekali kali ini yang diperbuat oleh Saka.Aca tahu hari ini akan tiba, di saat ia akan menemani temannya hingga nangis tersedu-sedu. Namun ia tidak tahu bahwa hari itu akan datang secepat ini."Udah, Ran. Lu jangan nangisin dia. Dari awal gua udah... Ah, yaudah lah pokoknya ga usah ditangisin orang begitu."Rani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia masih tidak sanggup membayangkan bahwa ternyata sebegitunyakah tingkah Raysaka kepadanya selama ini.Ia tersadar bahwa, selama ini seorang Raysaka yamg mencintainya dalam diam hanya terjadi di dalam pikirannya.Ia tersadar bahwa selama ini, hanya ada kepura-puraan di dalam diri Saka terhadapnya.Selama ini... Rani memejamkan mata untuk memikirkan semua yang ia sadari.Begitu baru saja sampai rumah, Rani langsung turun dari mobil diikuti oleh Aca tentunya,"Udah, Ca. Gausah, balik aja gih. Rani mau se

DMCA.com Protection Status