Share

Dua Puluh Empat

Luna menatap Jim nyalang, sinar matanya berapi-api. Tapi ternyata Jim bukanlah orang yang mudah diintimidasi. Tanpa gentar dia maju merengsek sehingga membuat Luna terjebak di antara Jim dan dinding belakangnya.

Luna mempertahankan raut wajahnya, menantang mata Jim dengan berani.

"Menjauhlah!" Luna berdesis. Jim tak menghiraukannya, tangan besarnya mengambil segenggam rambut Luna dan menghirup wangi wanita itu yang membuatnya mabuk kepayang. Jim memejamkan matanya, hal itu tak luput dari pengawasan Luna.

"Wangi ini, sangat berbekas di fikiranku." Jim membuka matanya, memandang sayu wajah Luna yang memerah.

"Aku tidak sedang bermain-main, Jim!"

"Kau pikir aku bermain-main mengurungmu di sini?" Jim meneliti urat nadi Luna yang berkedut di sepanjang lehernya.

"Jim!" Luna mendorong tapi sedikitpun Jim tak bergeser. Tanpa Luna Duga, sebuah sentuhan lembut dan basah mendarat di lehernya. Kedua tangannya dicekal dan tak bisa bergerak.

Luna ingin menolak, ingin menyumpahi pria itu, ingin men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status