Setelah mendengar ini, Andreas berkata dengan ekspersi senang, "Tidak peduli bagaimana Anda mendapatkan cincin ini, mulai sekarang, Anda akan menjadi ketua sekte Dracora, pemimpin dari dua belas grup kami, juga pemimpin tertinggi kami.""Alamak!"Julius akhirnya teringat sesuatu, Kakek Sabreng pernah memberinya sepucuk surat dan mengatakan padanya kalau dia hanya bisa membuka surat ini ketika dia bertemu dengan hal yang aneh.Rupanya, yang dimaksud itu sesuatu yang awalnya membuat Julius kebingungan.Dulu, Kakek Sabreng memang pernah menceritakan padanya bahwa ada sebuah organisasi yang sangat kuat, yang terdiri dari dua belas grup dan diberi nama sesuai dengan dua belas zodiak. Kakek Sabreng memperkenalkan organisasi ini padanya.Julius tidak terlalu memerhatikannya saat itu, dia menganggap seperti sedang mendengarkan dongeng saja. Tanpa disangka, sekarang Midolf dan Andreas memanggilnya Ketua.Julius membalikkan telapak tangannya, mengeluarkan surat itu dan membukanya."Haha, Julius,
Julius sudah curiga kalau mereka memanggilnya datang, pastilah tidak sesederhana itu. Kalau mereka hanya sekedar mengenali cincinnya dan mengenalinya sebagai ketua sekte Dracora, kinerja kerja Midolf dan Andreas terlalu proaktif.“Katakan saja bantuan apa yang kalian perlukan?” kata Julius tersenyum tipis pada mereka berdua.Lagi pula, Kakek Sabreng sudah memberikan seluruh keterampilan yang dimilikinya. Sekarang Kakek Sabreng sudah pergi dan meninggalkan sekte Dracora ini padanya, dia hanya bisa mengambil alih sekte itu dan mengurusnya. Meskipun Kakek Sabreng melakukan tanpa meminta persetujuan Julius, bagaimanapun juga budi kebaikan Kakek Sabreng pada Julius, seumur hidup Julius tidak akan sanggup membalas jasa Kakek Sabreng."Yakni, di kota Carazon ini, selain Grup Gemini kita, ada dua geng lainnya, yang satu Geng Mensa dan yang satunya lagi adalah Geng Ophiuchus. Di antara kita, sering terjadi konflik kepentingan! Apalagi baru-baru ini, Geng Mensa sangat arogan, mereka tidak mengan
Sandra tersenyum dan menghidangkan teh yang baru diseduh pada beberapa orang, "Ayo, silakan diminum tehnya!"Felicia tersenyum canggung dan berkata, "Ya, ini sangat tidak terduga. Saat aku menelepon Olivia, dia bilang dia tinggal di sini. Aku bahkan tidak dapat mempercayai pendengaranku sendiri. Aku tidak menyangka kalau rumah ini benar-benar milik kalian!"Setelah selesai berbicara, dia menyesap tehnya dan meludahkannya dengan ekspresi jijik, "Pfft, teh jenis apaan ini?"Sandra tampak malu, "Teh, teh melati!"“Haha, yang harganya beberapa ribu per bungkus itu atau yang harganya puluhan ribu sebungkus? Aduh, teh yang biasa kalian minum ini terlalu murahan!”Felicia berkata langsung tanpa menatap Sandra sedikit pun.Hillary juga mengambil teh dan menyesapnya, lalu berkata dengan ekspresi jijik, "Rasanya benar-benar tidak enak! Levelnya tidak sama dengan teh yang biasa kita minum!""Um, Bu Felicia, maafkan aku, kami, kami biasanya minum teh murah seperti ini. Aku tidak menyangka kamu tib
Hillary berkata langsung, "Kak, coba tebak, ini kabar baik!"Olivia tersenyum sinis, "Benarkah? Aku tidak merasa kalian bakal membawa kabar baik bagaimana pun itu!"Felicia segera tersenyum dan berkata, "Olivia, ayah dan ibu tahu kalau beberapa tahun ini sudah membuatmu dan Monica hidup menderita, tapi kami juga melakukannya demi kebaikanmu sendiri dan takut kamu menderita, bukan? Terlebih lagi, saat itu kamu bahkan tidak mau mengatakan siapa ayah anakmu. Kami pun tidak bisa melakukan apa-apa. Demi menyelamatkan muka Keluarga Shane, Nenek Margareth ingin mengusirmu, kami tidak bisa menghentikannya, ‘kan?"Olivia tersenyum ringan dan berkata, "Apa yang terjadi saat itu telah berlalu, aku tidak ingin mengingatnya sekarang. Aku hanya berharap hidup kami bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi!"Felicia tersenyum dan berkata, "Ini sudah pasti. Pasti akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kamu tahu tujuan kedatangan kami? Kami ke sini untuk menjemputmu pulang!""Menjemput aku?"Ol
Hillary masih terlihat jijik, "Meskipun tinggal di vila besar sekarang, kalau tidak bekerja lebih keras, aku khawatir akan sulit membayar biaya IPL properti kelak, bukan? Selain itu, Monica sudah besar, waktunya masuk TK, dia tidak boleh masuk TK biasa-biasa, ‘kan? Pendidikan anak itu sangat penting!”"Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini!"Olivia merespons secara langsung."Kamu ......"Hillary mengertakkan gigi karena kesal dan terdiam beberapa saat, tetapi dia ingat kalau Olivia sebelumnya wataknya tidak seperti ini.Mungkinkah Julius baru kembali beberapa hari dan telah memberi contoh buruk pada kakaknya?Ketika Felicia melihat putrinya seperti ini, dia segera mengubah raut wajahnya dan mulai main emosional. Dia datang, berjongkok di depan Olivia dan memegang tangan Olivia, “Olivia, sebenarnya Ibu selalu memikirkanmu setiap malam. Apakah kamu mengira Ibu tidak mengkhawatirkanmu? Sebenarnya, kami semua mengkhawatirkanmu dan takut keadaanmu tidak berjalan baik. Namun, kami t
“Olivia, kenapa kamu bisa berpikiran begitu? Jangan khawatir, kami tidak akan meremehkannya!”Felicia tersenyum canggung dan berencana mengelabui Olivia dan Julius dulu.“Ya benar, kita semua adalah satu keluarga, kita akan hidup rukun!”Meskipun Sandra juga cemas putranya akan dipersulit mertuanya kalau pergi ke keluarga Shane, dia tetap berharap hubungan Olivia dengan orang tuanya dapat membaik. Jadi dia ikut membujuknya sambil tersenyum.Julius merasa hangat di hatinya dan berkata pada Olivia, "Istriku, kamu tidak perlu memedulikan perasaanku. Jangan khawatir, mereka semua adalah keluargamu. Aku akan berusaha untuk tidak konflik dengan mereka."Olivia mengangguk, "Ayah, Ibu, waktu itu Nenek Margareth begitu kejam, bahkan aku memohon padanya, dia tidak mau mendengarkanku. Aku mengatakan, setelah melahirkan anak, setelah menyelesaikan masa nifas, aku baru meninggalkan Keluarga Shane, tapi bagaimanapun dia tetap tidak setuju dan mengusirku keluar. Hanya kalau aku bersedia menggugurkan
Sandra terkejut dan merasa sedikit malu. Julius ini tidak bisa menahan diri, baru beberapa patah kata pihak besan, Julius sudah kesal hingga sembarangan omong kosong.Itu membuat Sandra dan Richard merasa sedikit malu.“Ayah dan Ibu, jangan khawatirkan hal itu. Aku tentu saja bersungguh-sungguh dengan apa yang aku ucapkan!”Julius berkata langsung, "Jika tidak, bagaimana mereka tahu kalau pilihan Olivia benar?""Anak baik, kamu suka membual, ‘kan? Oke, aku ingin lihat apakah kamu sanggup mengeluarkannya. Haha, aku akan memberitahumu waktu satu bulan, kita lihat apakah kamu bisa mengeluarkannya. Kalau kamu tidak bisa mengeluarkannya, kamu harus bercerai dengan putriku dan biarkan dia menikah dengan Tuan Franz, apakah kamu berani bertaruh denganku?"Felicia juga kesal dengan kata-kata Julius, dia memelototi Julius dengan tatapan emosional dan berkata, "Karena kamu suka berlagak, maka aku akan membeberkanmu, huh!""Satu bulan yah satu bulan, tapi bagaimana kalau aku sanggup mengeluarkanny
"Oke, dalam sebulan, mahar sebesar seratus miliar, Hehe, kita tunggu saja. Kalau waktunya tiba, jangan bilang kami mengakuimu. Aku bahkan akan menyapamu dengan menyebutmu kakak ipar setiap hari, aku pasti akan memanggilmu dengan suara yang sangat lembut. Aku bahkan bersedia mencuci kakimu!" "Hillary, yang berada di samping, tentu saja tidak memercayai kebohongan Julius dan mencibir dengan nada sarkasme.“Haha, oke, semua orang sudah mendengarnya, ‘kan? Adik iparku bilang kalau aku sanggup melakukannya, dia akan mencuci kakiku!”Setelah Julius mendengar ini, dia tertawa lagi, dia tidak menyangka kalau pihak keluarga istrinya akan begitu menghina.Di belakang Julius, wajah Olivia tampak semakin suram, dia akhirnya berkata dengan marah, “Julius, kamu tidak punya uang, kenapa kamu berlagak?”“Sayang, jangan khawatir, aku tidak berlagak!” kata Julius dengan serius.Felicia terlalu malas untuk mengubris Julius. Dia masih memikirkan kenapa dia datang ke sini kali ini. Dia berkata pada Oliv
"Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan
Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga
Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me
Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu
"Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka
"Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki
Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke
Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p
“Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce