Mobil dengan cepat melaju dan tiba di depan Vila 808, vila itu memang besar dan luas. Juga memiliki garasi yang dibangun di sebelah gerbang.Julius memarkir mobil di depan gerbang, lalu keluar dari mobil, mengambil kunci dan bersiap untuk membuka pintu."Vila yang begitu besar, seumur hidupku, aku tidak pernah membayangkan kalau kita bisa tinggal di dalamnya!"Melihat vila besar di depannya, Richard menghela napas dalam.Sandra mengerutkan kening, "Dengan vila yang begitu luas, aku rasa kita tidak mampu membayar biaya IPL-nya, 'kan?"Julius membuka pintu, lalu tersenyum pada Sandra dan berkata, "Ibu, tinggallah di sini dengan tenang. Sisanya, kamu tidak perlu memikirkannya, serahkan saja padaku!""Ayo pergi, pindahkan barangnya dulu. Aku yakin tidak mudah bagi anakku untuk membuat orang seperti Kakek Stewart memberikan rumah seperti iniRichard tersenyum dan berkata,"Tampaknya keterampilan medis anakku sangat bagus. Dia menyelamatkan nyawanya. Bagi kita, tak mungkin bisa membeli rumah
"Lampu gantung ini, aku rasa harganya beberapa juta!""Lebih dari itu, aku rasa puluhan juta!"Begitu mereka memasuki pintu vila, pasangan tua itu terpana dengan kemewahan di dalam vila.Olivia tersenyum tipis dan membawa Monica ke lantai atas.Julius juga ikut ke atas, "Ruang tamu di lantai atas juga sangat besar, ada kamar di sisi kiri dan kanan. Wah! Ada banyak kamar juga di lantai atas."Olivia berkata dengan santai, "Senang memiliki lebih banyak kamar, dengan cara ini, kamu tidak perlu tidur di lantai, hanya cukup di kamar terpisah!"Namun, yang tak disangka Olivia, begitu dia selesai berbicara, Monica mengangkat kepalanya dan menatap Olivia dengan ekspresi bingung, lalu berkata, "Mama, bukankah seharusnya kamu tidur dengan Papa?"Olivia tiba-tiba sedikit tercengang, dia menatap Julius, lalu berjongkok dan berkata pada Monica, "Nak, siapa yang memberitahumu kalau Mama dan Papa harus tidur bersama?"Monica menjawab dengan polos, "Kalau kalian tidak tidur bersama, bisakah Mama membe
Ketika Midolf mendengarnya, dia sangat gembira dan segera berkata,"Ya, kenapa aku tidak menyadarinya? Ketua telah datang, asalkan dia bersedia membantu, untuk apa kita masih takut pada mereka?""Baiklah!"Andreas mengangguk, "Aku percaya Ketua pasti memiliki sesuatu yang luar biasa, itu jelas tidak sederhana. Kalau tidak, bagaimana dia bisa menjadi pemimpin dua belas Grup!"Setelah selesai berbicara, Andreas berkata lagi, "Kamu pergi cari tahu di mana dia tinggal. Sekarang sudah agak sore, tunggu besok atau lusa, kita akan membawa beberapa orang pergi mengunjunginya. Mengertikah? Dia adalah Ketua kita, kelak kamu harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Jangan sampai membuat dia tidak senang."Pada saat ini, Julius sudah membawa mobilnya dan menemukan sebuah restoran dengan dekorasi yang sangat mewah dan berjalan masuk.Ketika baru sampai di beranda depan restoran itu, setelah melihat dekorasi di dalamnya, Sandra mengerutkan kening dan berbisik pada Richard di sebelahnya, "Richard,
Sandra segera menjulurkan kepalanya, melihat harga yang tertera di dalam menu. Seketika wajahnya tiba-tiba menjadi muram.Namun, dia tidak bisa berkata apa-apa, jadi hanya bisa tersenyum canggung dan berkata pada Olivia, "Olivia, pesanlah apa yang kamu suka. Kamu telah bekerja keras untuknya selama ini. Tapi ini pertama kalinya Julius mengajakmu makan, jadi jangan sungkan padanya."Richard telah mempersiapkan mental untuk harga makanan di sini. Lagi pula, tidak banyak orang yang datang ke sini untuk makan dan sepertinya memang tidak terjangkau oleh orang awam.Orang-orang yang datang ke sini semuanya adalah pengusaha kaya atau semacamnya.Namun, ketika melihat harganya, dia masih mengerutkan kening, lalu mengambil teh di atas meja dan menuangkan secangkir untuk dirinya sendiri.Olivia hanya menatap pasangan tua itu dan bisa merasakan kekakuan di wajah mereka, lalu dia tersenyum tipis dan berkata, "Julius, akhir-akhir ini aku tidak ingin makan makanan yang terlalu berminyak. Bagaimana k
"Aah!" Detik berikutnya, John pun berjongkok dan Julius memegang erat lengan John. Bagaikan penjepit tang besi, Julius mengenggam erat pergelangan tangan John, sehingga dia tidak dapat berkutik sama sekali.Julius telah berusaha semampunya untuk menahan diri, tetapi pihak lawan mencari gara-gara terus dan enggan melepaskan Julius. John bahkan ingin memukul istrinya. Melihat situasi tersebut, bagaimana mungkin Julius tidak marah? Sebagai laki-laki, dia tidak boleh diintimidasi seperti ini, demi seorang wanita yang telah menderita selama lima tahun."Aah!"Julius mengerahkan sedikit tenaga lagi dan lengan pihak lawan pun patah, terdengar jelas suara tulang patah tersebut.John kesakitan sampai pembuluh darah di dahi menonjol keluar. Dia pun terjatuh ke lantai ketika Julius menyenggolnya."Ah … sakit!"John kesakitan hingga keringat dingin mengucur di dahinya. Dia tidak menyangka tenaga laki-laki ini begitu kuat, hanya dengan sentuhan sederhana, dapat mematahkan lengan John."Tuan John,
"Tuan-tuan, maaf, tadi anakku mungkin sedikit kasar, tapi tuan kalian yang mulai menindas kami dulu. Bisakah kita duduk dan berbicara baik-baik? Berapa pun biaya pengobatan yang harus kami bayar, kami akan bayar."Sandra melihat hal tersebut, lalu buru-buru memohon belas kasihan.“Haha, wanita tua, maaf, aku ini sangat berharga, mampukah kamu membayarnya? Jika kamu ingin membayarnya, dua puluh milyar, hahaha!”Ketika John melihat Sandra, dia tertawa dengan arogan.Sandra benar-benar tercengang ketika mendengar dua puluh milyar. Bukankah itu sama saja dengan ingin mengambil nyawa mereka?"Bang bang bang!"Namun, setelah keempat pengawal itu muncul, sebelum mereka sempat mengambil tindakan, mereka sudah dikalahkan oleh Julius beberapa kali, masing-masing dari mereka menunjukkan wajah babak belur yang sangat menyakitkan."Ini tidak mungkin deh. Bukankah kalian berempat adalah tentara bayaran? Sialan, tentara bayaran tidak berguna."John melihat situasi ini, dia langsung tercengang.“Tuan
"Monica, makanlah apapun yang kamu suka. Kelak kalau kamu ingin makan sesuatu, katakan saja pada papa. Papa akan membelikannya untukmu!"Julius memandang Monica yang imut, hatinya pun sedikit melembut."Um, terima kasih, Papa!"Monica dengan bijaksana menganggukkan kepala, dia juga sangat sopan.Sandra dan Richard saling memandang dan tersenyum puas."Ayo, coba anggur merah ini! Di penjara, tidak ada anggur merah seenak ini yang bisa dicicipi!"Setelah meminta pelayan membuka anggur merah, Julius mulai menuangkan anggur untuk Olivia dan Sandra.“Ayah, Ibu, Ayo makan yang banyak, jangan sungkan-sungkan!”Olivia tersenyum, lalu berinisiatif mengambilkan sayuran untuk Sandra dan Richard."Kamu juga harus makan yang banyak!"Wajah Sandra penuh dengan senyum, kemunculan menantu perempuannya yang tiba-tiba ini membuat dia makin melihat makin puas, dia juga menyendokkan sayuran untuk Olivia.Bagaimanapun juga, Nona Besar dari keluarga kaya seperti Olivia ini, jarang ditemukan wanita yang sang
Tuan John sedikit kalut dan terus mendesak wanita kaya itu.Sandra dan Richard benar-benar ketakutan saat melihat begitu banyak pengawal, mereka belum pernah melihat kondisi seperti ini sebelumnya."Plaak!"Namun detik berikutnya, wanita kaya itu malah menampar putranya sendiri.“Tuan, anu, siapa nama Anda?” tanya Wanita kaya itu sambil tersenyum canggung. Dia bertanya dengan nada datar, di depan John yang masih tampak terkejut."Julius Warren!" kata Julius sambil tersenyum tipis.Wanita kaya itu segera berbalik dan berkata pada putranya, "Oke! John, cepat minta maaf pada tuan ini!"“Ibu, apa kamu yakin?”John masih tidak percaya dengan kenyataan ini. Bukankah ibunya datang untuk membantunya membalas dendam? Sekarang malah memintanya untuk meminta maaf pada pria miskin ini?"Yakin, cepatlah!" kata wanita kaya itu dengan dingin."A, aku minta maaf. Aku yang salah. Aku harap Tuan Julius memaafkan kehilafanku!"Meskipun berat hati, John akhirnya menyadari kalau dia telah menyinggung pera
"Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan
Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga
Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me
Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu
"Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka
"Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki
Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke
Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p
“Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce