“Haha! Bro, bukannya kami meremehkan mobilmu, tapi kamu tidak melihat tempat apa ini? Pemilik vila di sini pada dasarnya sudah tidak asing lagi bagi kami dan mobil yang mereka kendarai adalah Porsche, Maseratis atau Ferrari. Semuanya mobil mewah seharga miliaran, bahkan puluhan miliar dan ratusan miliar!"Setelah satpam mendengar ini, dia masih dengan sinis berkata, "Oh ya, ada orang yang mengendarai Rolls-Royce, yang mengendarai mobil Toyota seperti kamu? Sejujurnya, ini baru pertama kali kami melihatnya!""Apa yang terjadi? Masih belum memutar balik dan pergi? Sudah jelas sekali kalau kamu mendatangi tempat yang salah!"Satpam lain juga datang dan mulai mendesak Julius untuk pergi."Orang ini bilang dia pemilik vila di sini. Menurutmu, dia lucu, tidak?" kata Satpam yang gemuk tadi sambil tersenyum.“Julius, apakah kamu mendatangi tempat yang salah? Rumah di sini sangat mahal!”Sandra memandangi vila-vila di hadapannya, masing-masing vila itu sangat besar dan megah, dilihat sekilas, v
Awalnya si gendut Anderson ingin pamer di pesta pernikahan hari ini, lagi pula waktu itu dia juga mengejar Catherine tetapi langsung dikalahkan oleh Julius. Ini yang membuatnya selalu membenci Julius. Namun tak diduga, dia sudah terpental sekali di tendang Julius.Sekarang dia melihat Julius ada di dalam mobil, wajahnya langsung merah padam. Dunia ini benar-benar sempit."Julius Warren!"William sangat marah hingga mengepalkan tangannya dan wajahnya merah padam.Begitu Julius melihat kenalannya itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak keluar dari mobil dan memandang William dan berkata, "Kenapa? William, apa kamu masih ingin bertarung?""Aku .…"William sangat marah hingga ingin segera mencekik Julius sampai mati.Namun, setelah melihat kemampuan Julius hari ini, dia secara alami tahu kalau dia bukan lawan Julius, jadi meskipun kemarahannya meledak, dia tetap menahannya.“Julius, jangan gegabah!”Sandra takut putranya akan menyinggung William lagi, jadi dia segera keluar dari mobil
"Haha, Julius, kamu benar-benar luar biasa. Kakek Stewart mengundangmu makan dan kamu mencuri kunci vila miliknya. Aku rasa kamu tahu kalau mereka tidak tinggal di sini, jadi kamu diam-diam mencuri kuncinya dan tinggal di sini, ‘kan?”Setelah mendengar ini, William makin tertawa, "Aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi aku belum pernah melihat orang yang begitu ingin cari muka!"Catherine juga mengejek, "Dia terlalu miskin hingga terobsesi kaya. Uang mahar saja bisa diminta kembali. Bukankah wajar saja kalau dia juga mencuri kunci?"Bicara sampai di sini, dia berkata pada ketiga satpam di depannya lagi, "Kuberi tahu kalian, pemuda ini mengambil 2,6 miliar dariku hari ini. Jika dia membeli Audi atau mobil BMW yang lebih baik untuk pamerin, mungkin kalian sudah membiarkan dia masuk. Untungnya, anak ini tidak tega menghabiskan uang banyak dan hanya membeli Avanza saja, jadi kalian tidak membiarkannya masuk!"Susy juga berkata, "Ya, jika orang seperti ini dibiarkan masuk, di
Setelah William mendengar ini, dia sangat terkejut.Kepala keamanan berbalik dan berkata pada William, "Manajemen properti kami telah menelepon dan vila itu memang Keluarga Russo yang menghadiahkannya pada seorang pria bernama Julius Warren untuk dihuni!""Menghadiahkannya …."William sampai terhuyung-huyung mundur beberapa langkah, sedikit curiga dengan pendengarannya. Vila yang begitu mahal, Kakek Stewart benar-benar memberikannya pada Julius."Tidak mungkin, memberikan rumah semahal itu padanya?"Catherine juga dengan mulut terganga. Dia tidak bisa memercayai hal ini sama sekali. Ini bukan ratusan juta, tetapi Vila Cempaka Asri yang harganya ratusan miliaran. Terlebih lagi, tinggal di sini itu juga mewakili status sosial yang dimiliki seseorang."Tuan Warren, maafkan kami! Karena benar-benar tidak tahu akan hal ini. Mohon Tuan Warren bermurah hati memaafkan kami semua. Kami tidak tahu rumah ini telah menjadi milik Anda!"Ketiga satpam itu juga ketakutan dan buru-buru datang untuk me
Mobil dengan cepat melaju dan tiba di depan Vila 808, vila itu memang besar dan luas. Juga memiliki garasi yang dibangun di sebelah gerbang.Julius memarkir mobil di depan gerbang, lalu keluar dari mobil, mengambil kunci dan bersiap untuk membuka pintu."Vila yang begitu besar, seumur hidupku, aku tidak pernah membayangkan kalau kita bisa tinggal di dalamnya!"Melihat vila besar di depannya, Richard menghela napas dalam.Sandra mengerutkan kening, "Dengan vila yang begitu luas, aku rasa kita tidak mampu membayar biaya IPL-nya, 'kan?"Julius membuka pintu, lalu tersenyum pada Sandra dan berkata, "Ibu, tinggallah di sini dengan tenang. Sisanya, kamu tidak perlu memikirkannya, serahkan saja padaku!""Ayo pergi, pindahkan barangnya dulu. Aku yakin tidak mudah bagi anakku untuk membuat orang seperti Kakek Stewart memberikan rumah seperti iniRichard tersenyum dan berkata,"Tampaknya keterampilan medis anakku sangat bagus. Dia menyelamatkan nyawanya. Bagi kita, tak mungkin bisa membeli rumah
"Lampu gantung ini, aku rasa harganya beberapa juta!""Lebih dari itu, aku rasa puluhan juta!"Begitu mereka memasuki pintu vila, pasangan tua itu terpana dengan kemewahan di dalam vila.Olivia tersenyum tipis dan membawa Monica ke lantai atas.Julius juga ikut ke atas, "Ruang tamu di lantai atas juga sangat besar, ada kamar di sisi kiri dan kanan. Wah! Ada banyak kamar juga di lantai atas."Olivia berkata dengan santai, "Senang memiliki lebih banyak kamar, dengan cara ini, kamu tidak perlu tidur di lantai, hanya cukup di kamar terpisah!"Namun, yang tak disangka Olivia, begitu dia selesai berbicara, Monica mengangkat kepalanya dan menatap Olivia dengan ekspresi bingung, lalu berkata, "Mama, bukankah seharusnya kamu tidur dengan Papa?"Olivia tiba-tiba sedikit tercengang, dia menatap Julius, lalu berjongkok dan berkata pada Monica, "Nak, siapa yang memberitahumu kalau Mama dan Papa harus tidur bersama?"Monica menjawab dengan polos, "Kalau kalian tidak tidur bersama, bisakah Mama membe
Ketika Midolf mendengarnya, dia sangat gembira dan segera berkata,"Ya, kenapa aku tidak menyadarinya? Ketua telah datang, asalkan dia bersedia membantu, untuk apa kita masih takut pada mereka?""Baiklah!"Andreas mengangguk, "Aku percaya Ketua pasti memiliki sesuatu yang luar biasa, itu jelas tidak sederhana. Kalau tidak, bagaimana dia bisa menjadi pemimpin dua belas Grup!"Setelah selesai berbicara, Andreas berkata lagi, "Kamu pergi cari tahu di mana dia tinggal. Sekarang sudah agak sore, tunggu besok atau lusa, kita akan membawa beberapa orang pergi mengunjunginya. Mengertikah? Dia adalah Ketua kita, kelak kamu harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Jangan sampai membuat dia tidak senang."Pada saat ini, Julius sudah membawa mobilnya dan menemukan sebuah restoran dengan dekorasi yang sangat mewah dan berjalan masuk.Ketika baru sampai di beranda depan restoran itu, setelah melihat dekorasi di dalamnya, Sandra mengerutkan kening dan berbisik pada Richard di sebelahnya, "Richard,
Sandra segera menjulurkan kepalanya, melihat harga yang tertera di dalam menu. Seketika wajahnya tiba-tiba menjadi muram.Namun, dia tidak bisa berkata apa-apa, jadi hanya bisa tersenyum canggung dan berkata pada Olivia, "Olivia, pesanlah apa yang kamu suka. Kamu telah bekerja keras untuknya selama ini. Tapi ini pertama kalinya Julius mengajakmu makan, jadi jangan sungkan padanya."Richard telah mempersiapkan mental untuk harga makanan di sini. Lagi pula, tidak banyak orang yang datang ke sini untuk makan dan sepertinya memang tidak terjangkau oleh orang awam.Orang-orang yang datang ke sini semuanya adalah pengusaha kaya atau semacamnya.Namun, ketika melihat harganya, dia masih mengerutkan kening, lalu mengambil teh di atas meja dan menuangkan secangkir untuk dirinya sendiri.Olivia hanya menatap pasangan tua itu dan bisa merasakan kekakuan di wajah mereka, lalu dia tersenyum tipis dan berkata, "Julius, akhir-akhir ini aku tidak ingin makan makanan yang terlalu berminyak. Bagaimana k
"Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan
Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga
Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me
Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu
"Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka
"Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki
Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke
Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p
“Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce