Di saat bersamaan, Hasbi juga memiliki pemikiran yang sama dengan istrinya.Hasbi mengira Riki marah karena dirinya menyembunyikan identitas Tobi yang sesungguhnya.Lantaran nasi telah menjadi bubur. Dia juga tidak bisa mengubah situasi yang telah terjadi. Ditambah lagi, Tobi, musuh yang merampas Teratai Tujuh Warna ada di sini.Sudah pasti wakil pemimpin sekte akan menggulingkan Tobi lebih dulu.Raja Naga dari Sekte Naga terlalu merasa dirinya paling benar. Sayangnya, dia masih belum tahu kalau dia telah memprovokasi sosok yang menakutkan.Hari ini akan menjadi hari kematiannya.Tepat di saat pasangan suami istri itu tampak antusias, Riki langsung membalikkan badan, kemudian berlutut dengan satu kaki, dan menyapa dengan sopan, "Hormat kepada Tuan!""Hormat kepada Tetua Duman!"Di saat Riki berlutut dan memberi hormat kepada Tobi, semua orang di ruangan itu tampak tercengang.Mulut mereka juga ternganga lebar.Bahkan Tetua Usman, yang sedang berlutut untuk menyambut Tetua Duman juga se
Namun, Nyonya Tamara sepertinya masih tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. Dia bergumam, "Nggak mungkin, nggak mungkin. Pasti ada sesuatu yang salah!"Apalagi, saat teringat dengan fakta dirinya masih belum mentransfer 18 triliun itu, hatinya makin takut.Dia sulit menerima kenyataan ini. Dia memandang Riki yang telah berdiri dan berkata dengan panik, "Tuan Riki, kamu pasti sudah salah. Pasti begitu. Jangan-jangan kamu mengenali orang yang salah?""Tutup mulutmu!"Otak Hasbi berputar cepat. Dia berusaha mati-matian memikirkan cara untuk menghadapi situasi di hadapannya. Setidaknya, dia harus menyelamatkan nyawanya, istrinya, dan Keluarga Bustan.Dia bahkan sangat percaya diri. Meski dia telah menyinggung Raja Naga, yang paling rugi di sini adalah mereka. Apalagi, Raja Naga juga meminta 20 triliun untuk menyelesaikan masalah tersebut.Hasbi juga sudah memenuhi permintaan Raja Naga, seharusnya bukan masalah besar lagi.Selain itu, dia juga telah mentransfer uang sesuai nominal yang d
Wajah Hasbi berubah muram. Tubuhnya tidak henti-hentinya bergetar. Dia tidak bisa mengendalikannya sama sekali. Hal ini juga membuktikan betapa takut dan cemasnya dirinya.Karena nasib mereka dipertaruhkan dalam jawaban ini. Apa Keluarga Bustan mereka masih bisa bertahan ke depannya?Namun, ada sedikit keputusasaan di sorot matanyaTerutama saat melihat kepanikan di mata istrinya. Kemungkinan besar, istrinya tidak mentransfer uang itu kepada Tobi. Hanya saja, uangnya jelas sudah tidak ada di rekening istrinya lagi. Lantas, ke mana perginya?Nyonya Tamara yang kesakitan itu awalnya tidak ingin bergerak lagi karena tamparan demi tamparan telah membuat wajahnya bengkak dan nyeri. Dia bahkan tidak tertarik untuk berbicara lagi.Namun saat semua orang memandangnya, dia buru-buru berkata, "Sudah kutransfer!"Sudah ditransfer?Begitu mendengar jawaban istrinya, Hasbi langsung berubah senang.Seingatnya, uang itu jelas sudah ditransfer, apalagi istrinya juga mengatakan dia sudah mentransfernya
Nyonya Tamara takut Hasbi akan membongkarnya, jadi dia segera berkata, "Kak Hasbi, tunjukkan pada Raja Naga saja."Hasbi terkejut. Dia sepertinya bisa menebak apa yang tengah dipikirkan istrinya. Dia ingin menggunakan alasan bahwa dia telah mentransfer ke rekening yang salah. Meski ide ini sangat tidak masuk akal, ini juga satu-satunya kesempatan yang dimiliki mereka saat ini.Hasbi kini juga tidak punya pilihan lagi, kemudian dengan gugup menyerahkan ponselnya.Tobi tertegun sejenak. Dia juga menyadari ekspresi aneh di wajah kedua orang itu, tetapi mereka masih berani menyerahkan ponsel kepadanya? Tobi ingin tahu pertunjukan seperti apa yang ingin mereka berdua lakonkan di sini?Begitu mengambil ponsel Tamara, mata Tobi pun langsung tertuju pada nama penerima transferan.Kenan?Tobi tidak kuasa menahan senyum. Sejak kecil, dia sudah memiliki daya ingat yang sangat tajam. Lantaran sebelumnya mereka sempat menyelidiki Keluarga Bustan, apalagi Tobi juga sempat membaca informasi di dalamn
Nyonya Tamara sama sekali tidak menyangka Kenan akan menjawab seperti itu. Wanita itu tampak tercengang. Padahal, dia sudah memperingatkannya dari awal.Saat ini, dia tidak lagi peduli apa bisa mendapatkan 18 triliun itu kembali. Yang lebih penting, dia telah berani membohongi Raja Naga, apalagi langsung terbongkar begitu saja.Hasbi terkulai lemas. Dia langsung memejamkan matanya.Gawat!Berakhir sudah!Pada akhirnya, mereka tetap tidak luput dari pandangan Raja Naga."Haha. Bukankah kalian selalu meremehkanku dan menganggapku nggak berguna? Sekarang aku punya 18 triliun. Aku nggak perlu lihat raut wajah kalian lagi.""Oh ya, aku sekarang sedang menikmati hidup di luar negeri. Nomor ini sudah nggak akan kupakai lagi. Selamat tinggal, kakakku yang baik.""..."Kenan memasang ekspresi bangga di wajahnya. Setelah itu, dia langsung menutup telepon. Dia tidak tahu seperti apa situasi yang dihadapi kakaknya. Meski tahu, dia juga tidak akan peduli.Bayangkan, 18 triliun! Demi uang sebanyak i
Kali ini, pandangan Nyonya Tamara langsung berkunang-kunang. Dia bahkan hampir pingsan di tempat.Tamparan Hasbi kali ini sangat serius. Tampaknya, suaminya benar-benar ketakutan.Hasbi telah menyuruhnya diam berkali-kali, tetapi Nyonya Tamara tidak mau dengar dan terus-menerus mencelakai suaminya!Jangankan Tobi, Riki dan Tetua Usman juga tercengang. Mereka belum pernah bertemu dengan wanita sebodoh itu. Hasbi memiliki istri seperti itu dan belum pernah terjadi masalah hingga hari ini. Bisa dikatakan, pria itu cukup beruntung juga."Raja Naga, jangan pedulikan omong kosong istri saya. Asalkan Anda bersedia memberi saya kesempatan, saya pasti akan berterima kasih dan setia sampai mati!" ucap Hasbi dengan cepat.Tobi mengangguk dan berkata dengan tenang, "Sebenarnya, aku ingin memberimu kesempatan, tapi dengan adanya istri seperti itu di sisimu, meski kamu bisa lolos dari masalah kali ini, apa kamu yakin bisa lolos selamanya?"Mendengar itu, Hasbi langsung berkata, "Jangan khawatir, Raj
Meski Tobi sudah menyadari hal itu, dia juga tidak peduli dan hanya berkata dengan tenang, "Kalau begitu, kamu siap-siap dulu sekarang. Sore ini, kamu harus serahkan perusahaan kepadamu!""Be ... begitu cepat?" Hasbi terlihat tidak rela."Kamu keberatan?"Hasbi bereaksi sangat cepat dan buru-buru menjelaskan, "Bukan begitu. Ini semua membutuhkan banyak persiapan. Tapi karena Raja Naga sudah memberi perintah, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya. Penandatanganan akan dilakukan paling lambat jam empat sore."Menghadapi pria hebat yang menakutkan seperti Tobi, dia tidak berani melawan. Dia hanya bisa menyerahkannya dengan cepat dan patuh.“Bagus. Ingat, aku nggak suka terlalu menonjolkan diri. Jadi, masalah ini harus diselesaikan dengan cara paling sederhana, tanpa harus memberi tahu karyawan perusahaan. Semuanya masih tetap berjalan seperti biasanya.""Baik!" jawab Hasbi.Setelah menyampaikan semua ini, Tobi pun meninggalkan tempat itu.Melihat Tobi pergi, Hasbi la
Asalkan muncul orang kuat yang bisa menandingi Tobi, saat itulah akan menjadi kesempatannya untuk membalas dendam.Namun, yang paling penting sekarang adalah menangani kekacauan di sini lebih dulu. Bagi Hasbi, hal ini tidak sulit sama sekali. Dia bisa segera mengutus orang membereskan semua ini.Dia sendiri harus sibuk menangani urusan yang lebih penting, yaitu penyerahan saham perusahaan.Meski memiliki koneksi yang kuat, jelas tidak mudah untuk menyelesaikannya secara rahasia.Apalagi, ada beberapa pemegang saham yang perlu diberi tahu juga.Walau Grup Bustan kini didominasi oleh keluarganya sendiri, apalagi saham yang dipegang orang luar hanya sedikit, tetapi bagaimanapun juga, mereka juga termasuk pemegang saham perusahaan, jadi mereka tetap berhak mengetahui kejadian besar seperti itu.Dia tidak tahu kalau Tobi yang duduk di dalam mobil itu masih belum pergi. Karena Riki baru saja menghilang dan masuk kembali ke dalam kediaman Bustan.Tak lama kemudian, Riki muncul kembali."Tuan!
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K