Shinta tampak tidak berdaya. Dia melirik jam dan berkata, "Susan, sudah waktunya berangkat kerja. Kita harus segera pergi. Kalau nggak, nanti akan terlambat.""Ah, baiklah."Susan baru terhenyak. Sebenarnya, dia tidak ingin pergi secepat ini, tetapi dia juga tidak punya pilihan. Dia buru-buru berkata, "Kak Tobi, kami pergi dulu. Bolehkah kami mencarimu lain kali?""Tentu saja!""Kalau ada masalah, kalian bisa hubungi aku kapan saja!"Lagi pula, Grup Bustan itu perusahaan milik Hasbi. Jadi, jelas tidak sederhana. Jika kedua wanita menghadapi masalah, setidaknya mereka masih bisa meneleponnya untuk meminta bantuan."Oke. Terima kasih Kak Tobi!""Kalau begitu, aku juga berterima kasih pada Kak Tobi?" ucap Shinta dengan berani. Lagi pula, mereka tidak berada di perusahaan yang sama lagi sekarang. Melihat Susan memanggil Tobi dengan sebutan 'Kakak', dia merasa iri.Dia juga ingin memanggilnya 'kakak'.Tobi tertegun sejenak. Bukankah hanya panggilan saja? Dia tidak terlalu peduli dengan hal
"Nggak suka sama pria?"Victor tertegun sejenak. Memang benar, Shinta terus bersama Susan sepanjang harinya. Namun, mustahil dia tidak menyukai pria. Shinta pasti sedang membohonginya. Dia pun berkata dengan dingin, "Kamu anggap aku bodoh?""Nggak!" bantah Shinta.Victor mendengus dingin dan berkata, "Asal kamu tahu saja, aku akan dipromosikan sebentar lagi. Selama kamu bersedia mengikutiku, posisi manajer ini akan menjadi milikmu. Saat itu, kamu akan punya uang dan status.""Tapi aku sungguh nggak menyukai pria!"Victor terlihat kesal dan langsung mengancam, "Kamu yakin? Jangan lupa, aku yang merekrutmu. Aku bisa memecatmu kapan saja."Ekspresi Shinta seketika berubah. Dia termasuk tulang punggung dalam keluarganya. Jika tidak, dia juga tidak akan begitu cepat mencari pekerjaan. Beda halnya dengan Susan. Shinta sangat membutuhkan pekerjaan ini.Namun, Shinta sama sekali tidak bisa menoleransi hal seperti ini. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Maaf, tapi aku sangat yakin!"Vict
"Kalian jaga diri baik-baik saja!"Hati Shinta sedikit bergetar. Meski dia belum lama bekerja di sini, dia sudah pernah mendengar tentang masalah ini. Banyak orang mengatakan pendukung di belakang Grup Bustan sangatlah menakutkan.Keluarga Bustan bukan hanya salah satu dari empat keluarga besar di Doma saat ini, tetapi latar belakangnya juga sangat menakutkan. Apalagi, dikenal sebagai mantan penguasa dunia bawah tanah.Setelah meninggalkan ruangan Victor, Shinta segera kembali bekerja. Dia memanggil Susan ke samping dan memberitahunya masalah ini. Susan tampak emosi dan mengatakan dia tidak mungkin menuruti hal seperti itu.Sebenarnya, Shinta sudah menebak jawabannya. Hanya saja, dia masih harus memberitahukan masalah ini kepada Susan.Lantaran Susan punya keputusan yang sama dengannya, jadi mereka harus keluar dari perusahaan. Namun, mereka tidak berencana untuk menyampaikan masalah ini kepada Victor dan langsung berhenti begitu saja. Mereka khawatir Victor akan mengutus orang untuk m
Namun begitu menerima 18 triliun dari Hasbi, apalagi itu termasuk uang yang dikumpulkan suaminya dengan susah payah, Nyonya Tamara benar-benar enggan untuk menyerahkannya.Itu sebabnya, dia terus menunda pembayaran hingga sekarang. Hasbi telah menghubungi Sekte Bawika dan melaporkan masalah tersebut.Karena alasan ini, Tamara memutuskan untuk mengambil risiko dengan tidak mentransfer uang itu kepada Tobi.Meski Tamara tidak mentransfer uang itu, dia juga tidak boleh menyimpan dalam rekeningnya sendiri. Dia harus mentransfer keluar. Jika tidak, Hasbi akan mengetahuinya.Demi melakukan hal ini, dia bahkan memikirkan sebuah ide cemerlang.Dia berencana untuk menyerahkan uang itu kepada adiknya sendiri, Kenan.Saat melihat jumlah uang yang begitu besar, Kenan sempat terkejut. Dia berjanji akan menyimpan uang itu dengan baik.Nyonya Tamara percaya adiknya pasti akan mengembalikan uang itu. Lagi pula, itu termasuk uang Keluarga Bustan. Kenan tidak akan berani macam-macam.Benar saja. Setelah
Apalagi, fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan sangat tinggi. Dia bukan hanya bisa mendapatkan insentif karyawan baru sebesar empat miliar, tetapi bonus lainnya juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Grup Lianto.Salah satu alasannya juga karena popularitas Kosmetik Botanika baru-baru ini. Ditambah lagi, dengan pencapaian Helen di masa lalu. Dia punya reputasi yang sangat terkenal dalam bidang ini.Sayangnya, dia sama sekali tidak tertarik dan telah menolak semua penawaran itu."Wah, sudah ada perusaahan perekrutan yang ingin menarikmu bergabung secepat ini?" tanya Tobi sambil tersenyum."Aku juga nggak sangka, tapi semua ini berkat Tuan Tobi juga. Tanpa kamu, aku nggak akan memiliki reputasi seperti sekarang ini," jawab Helen."Nggak juga. Semua itu juga tergantung pada kemampuanmu sendiri. Jadi, bagaimana? Apa kamu sudah mempertimbangkan mau bekerja di perusahaan mana?""Masih belum!""Sebenarnya, aku masih nggak rela dan enggan melepaskannya begitu saja." Helen menggelengkan
Mungkin karena menunggu terlalu lama, Nyonya Tamara mulai tidak sabar dan menggerutu, "Kak Hasbi, kenapa orang dari Sekte Bawika masih belum muncul juga?""Bukankah yang datang itu wakil pemimpin sekte? Kenapa dia malah mengulur waktu dan membuat kita menunggu begitu lama?”"Diamlah! Jangan sembarangan bicara!"Saat mendengar perkataan istrinya, Hasbi sempat terkejut. Yang lain mungkin tidak tahu, tetapi Sekte Bawika termasuk sekte aliran iblis. Tindakan mereka semuanya sangat kejam, jadi bagaimana mereka bisa sembarangan memarahi Sekte Bawika?Terlebih lagi, yang dimarahi istrinya adalah wakil pemimpin sekte. Riki merupakan ahli bela diri yang tak tertandingi. Jika hal ini sampai ke telinganya, bukankah mereka akan celaka?Hasbi jarang memarahi Tamara. Tak disangka, karena kalimat seperti itu, suaminya langsung membentaknya.Hal ini tentu membuat Nyonya Tamara tidak puas. "Aku nggak sembarangan bicara. Jelas-jelas wakil pemimpin sekte itu yang nggak masuk akal. Dia kira dirinya sangat
Meski Riki hanya wakil pemimpin sekte, semua orang tetap memanggilnya dengan hormat. Karena ini permintaan dari Riko.Melihat Hasbi seperti ini, Nyonya Tamara barulah tersadar kembali. Teringat dengan kata-kata Hasbi sebelumnya, dia mendadak sadar bahwa dua orang di depannya adalah tokoh hebat dari Sekte Bawika yang mereka tunggu-tunggu.Apalagi, dia barusan telah menghina mereka. Bahkan, mengucapkan kata-kata arogan.Bukannya Tamara tidak tahu betapa menakutkannya Sekte Bawika. Lagi pula, Hasbi sudah pernah mengatakannya berkali-kali di depannya.Bagi kaum biasa, keberadaan Keluarga Bustan sangatlah luar biasa, tetapi bagi Sekte Bawika, mereka sama sekali tidak layak disebut. Bahkan, Keluarga Bustan mereka bisa dihancurkan oleh Sekte Bawika dengan mudah.Lantaran Sekte Bawika belum datang barusan, barulah Nyonya Tamara berani melampiaskan kekesalannya dengan berbicara kasar.Dia tidak menyangka Sekte Bawika akan datang begitu mendadak dan menerobos masuk ke dalam rumah begitu saja. Bu
Setelah ditegur oleh Hasbi, Nyonya Tamara baru menyadari bahwa dia telah mengatakan hal yang tidak seharusnya diungkapkan. Dia pun buru-buru menjelaskan, "Maaf, aku sudah sembarangan bicara. Jangan pedulikan kata-kataku barusan."Hasbi mengira istrinya akan paham dan tidak berbicara lagi.Siapa sangka, istrinya masih mengatakan hal seperti itu.Bukankah ini sama dengan mengekspos kesalahan mereka sendiri?Riki benar-benar kehabisan akal. Apa suami istri ini menganggap mereka sebagai orang bodoh? Apa mereka berdua terlihat begitu bodoh?Tetua Usman juga tampak tidak berdaya. Dia menatap tajam Hasbi dan berkata dengan marah, "Hasbi, nyalimu besar juga. Padahal kamu tahu identitas lawan, tapi kamu masih berani menyembunyikannya.""Bukan begitu!"Otak Hasbi berputar cepat. Dia langsung berkata, "Kalian sudah salah paham. Saat aku melaporkan masalah ini kepada kalian, aku masih belum tahu. Aku baru saja mengetahui lawan memiliki latar belakang yang begitu luar biasa hari ini. Ternyata dia R
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K