Jadi, sebelum jam delapan, akhirnya Darius berhasil mengumpulkan empat ratus miliar. Setelah masalah ini selesai, dia akan melepaskan sebagian aset dan membayar kembali uangnya.Lagi pula, masih banyak penggemar yang percaya Darius tidak bersalah dan menganggap dirinya hanya dijebak.Setelah kembali ke Negara Bareya, Darius hanya perlu memberi tahu semua orang bahwa dirinya dijebak di Negara Harlanda. Dia akan bersikeras membela diri dan mengatakan dirinya tidak bersalah sama sekali.Mengenai masalah kedua gadis itu, Darius hanya perlu mengatakan mereka berdua telah disuap ataupun dirayu oleh orang lain. Lagi pula, dua gadis itu sepenuhnya memihak dirinya dan bisa diatur sesuka hatinya.Darius masih punya cara untuk membalikkan situasi ini.Memikirkan semua ini, Darius hampir tidak bisa menahan senyumnya. Meski serangkaian kejadian ini telah membuatnya marah, setidaknya dia masih berhasil lolos dari masalah ini.Setelah semuanya selesai, Tobi terlihat puas dan mengangguk, "Baiklah, kar
Melihat ekspresi Darius yang begitu percaya diri, manajer sungguh tidak tahu apa yang dipikirkan pria itu. Darius masih bisa tersenyum di saat-saat seperti ini?Manajer benar-benar tidak berdaya. Dia hanya menutup mulutnya dan tidak berkomentar lebih lanjut lagi. Masalah sudah menjadi seperti ini. Sekalipun manajer memberitahunya, apa lagi yang bisa Darius lakukan?Jika tebakan manajer benar, dia yakin Tobi pasti sengaja berbicara seperti ini. Jelas-jelas, Tobi barusan tidak mengatakan dirinya tidak akan mempublikasikan apa pun.Jika demikian, itu berarti dia masih punya bukti kuat di tangannya.Apalagi, Tobi bahkan bisa merekam video saat berada di pintu masuk lift. Bukankah menyimpan video seperti itu sangat mudah baginya?Selain itu, Tobi juga bersikeras meminta Darius menyerahkan kompensasi sekarang juga. Padahal Darius telah mengatakan jika dirinya diberi lebih banyak waktu, dia bisa mengumpulkan lebih banyak uang, tetapi Tobi langsung menolaknya.Kalau bukan jebakan, apa lagi nam
Saat ini, wajah Darius terlihat pucat pasi. Dia bahkan sempat muntah darah dan langsung pingsan di tempat.Wajah manajer juga berubah muram. Tak butuh waktu lama, polisi juga muncul dan langsung membawa mereka pergi.Banyak media berkumpul di depan pintu. Awalnya, mereka berharap untuk mewawancarai Darius secara langsung. Namun, setelah dilihat sekarang, sepertinya mustahil.Namun, para media sudah sibuk mengetik berbagai laporan.Selama bisa dihubungkan ke sudut mana pun, mereka akan mulai menyebarkan berita ini dengan kecepatan tinggi.Berita yang memiliki popularitas sebesar itu sudah jarang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir ini.Begitu manajer tiba di kantor polisi, tanpa perlu diinterogasi pun, dia langsung berinisiatif menjelaskan banyak fakta kriminal yang dilakukan oleh Darius. Karena dengan cara ini, pasti akan mengurangi hukumannya.Lagi pula, Darius pada akhirnya tidak memercayainya, jadi mengapa manajer harus membantunya menyembunyikan semua itu? Lebih baik dia gunaka
Setelah masalah Darius terselesaikan, barulah Widia bernapas lega. Dia telah bersiap melapor ke perusahaan dan mengambil alih jabatan manajer. Awalnya, dia masih berencana pergi ke sana sendirian.Namun, Widia tidak kuasa menolak permintaan Tobi. Dia terpaksa membiarkan pria itu ikut pergi bersamanya.Keesokan harinya, sekitar jam sembilan pagi, Tobi dan Widia telah muncul di perusahaan.Clara juga telah sampai di perusahaan. Dia bergegas menghampiri Widia dan Tobi serta membawa mereka masuk ke dalam perusahaan.Saat ini, sudah banyak karyawan yang datang ke perusahaan. Apalagi, semua orang sudah menerima pemberitahuan.Manajer umum baru perusahaan, Bu Widia, akan mengadakan rapat pada jam sepuluh pagi ini. Rapat itu dibuat agar memudahkan Widia dalam memahami situasi spesifik perusahaan sekarang ini. Semua atasan juga harus berpartisipasi dalam rapat tersebut.Kecuali yang berasal dari kantor cabang lainnya.Meski ini hanya sebuah rapat pimpinan, para karyawan juga tidak berani macam-
Widia takut penampilannya tidak bagus.Namun, saat melihat Tobi berada di sampingnya, Widia merasa tenang dan rileks kembali. Entah kenapa, dia mendadak menganggap perusahaan ini sebagai perusahaan miliknya sendiri.Terlebih lagi, Tobi sengaja menemaninya datang ke perusahaan. Bukankah sudah jelas pria itu ingin mendukungnya?Widia jelas tidak tahu bahwa Tobi masih punya tujuan lain.Pria itu datang ke sini untuk menangani orang!Beberapa menit berlalu dengan cepat. Sudah jam sepuluh lewat. Widia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan mendapati masih banyak orang yang belum datang.Widia tidak begitu peduli dengan kehadiran yang lainnya, tetapi permasalahannya adalah Hafis, wakil manajer perusahaan, juga tidak datang.Sebelum kedatangan Widia, Hafis termasuk orang yang bertanggung jawab menangani perusahaan. Itu sebabnya, Widia bahkan sengaja menghubungi Hafis tadi malam dan memberitahunya tentang rapat hari ini.Padahal, Hafis telah berjanji kepadanya tadi malam, tetapi sekarang p
Mendengar itu, semua orang tertegun.Dilihat dari tingkah pria ini, jangan-jangan dia mau cari masalah? Jika pria ini berani marah hanya karena masalah ini, sepertinya akan sulit diterima. Lagi pula, jabatan orang-orang itu begitu tinggi. Apalagi, terlambat di tengah kemacetan adalah hal yang wajar.Terutama latar belakang yang dimiliki oleh Hafis sangat kuat.Meski Bu Widia juga hebat, dia juga tidak mungkin bisa mengalahkan kemampuan mereka. Menghadapi Hafis tidaklah segampang itu.Bisa-bisanya Widia yang notabene orang baru itu mengadakan rapat di hari pertamanya. Mereka menganggap Widia terlalu naif. Seharusnya, Widia belajar memahami pemikiran masing-masing atasan lebih dulu.Setelah berhasil dipahami, barulah dia boleh mengadakan rapat seperti ini.Jika tidak, Widia juga bisa langsung mengumumkan berita pengangkatan dirinya.Widia juga merasa tegang. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Tobi. Namun, Widia tidak ingin Tobi membuat perusahaan mengalami kerugian hanya karena
"Hanya berdasarkan pecundang sepertimu, masih berani bilang ingin menanganiku?"Semua orang menyaksikan semua ini dengan tatapan kosong. Mereka mengira pertikaian ini mungkin akan memakan waktu lama. Tak disangka, mereka bahkan tidak perlu menunggu lebih lama lagi.Bu Widia ini sungguh tidak bijaksana.Meski Tobi yang angkat bicara, semua orang yakin semua ini pasti instruksinya Bu Widia, selaku manajer yang baru diangkat.Padahal, ini baru hari pertama saja, tetapi mereka telah berani melawan karyawan lama dan berniat merebut kekuasaan secara langsung. Bukankah tindakan ini terlalu ceroboh dan pasti akan gagal?"Aku bisa menanganimu atau nggak, sebentar lagi kamu akan tahu dengan sendirinya."Tobi mendengus dingin dan mulai membaca data yang dia temukan. Hafis menyalahgunakan identitasnya untuk mengumpulkan sejumlah besar uang.Mengingat statusnya, mulanya masih bukan masalah besar. Namun, ada dua kasus yang telah membuat perusahaan menderita kerugian besar. Bahkan, pendapatan perusah
Semua orang terkejut.Masalahnya bertambah serius sekarang.Dilihat dari sikap Pak Hafis barusan, dia pasti tidak akan melepaskan Widia begitu saja. Salah satu dari mereka ditakdirkan akan keluar dari perusahaan.Dalam hal ini, jika perusahaan benar-benar ingin melindungi satu orang, kemungkinan besar orang tersebut adalah Hafis.Apalagi, dilihat dari tingkah Hafis, dia pasti akan melaporkan hal ini kepada atasannya.Hanya saja, dugaan mereka salah. Hafis tidak melaporkan masalah ini kepada atasannya, melainkan kepada pendukung besar di belakangnya, Nova Byantara, anak ketiga dari Keluarga Byantara.Lagi pula, kebanyakan uang yang diperoleh Hafis itu telah diserahkan kepada Nova.Meski Nova seorang wanita, dia berbakat dalam berbisnis. Dia juga memiliki saham Grup Toranda, bahkan dalam jumlah yang relatif besar.Hanya saja, sahamnya masih belum melebihi kepunyaan presdir.Presdir misterius sendiri memegang mayoritas saham. Situasi seperti ini biasanya sangat jarang ditemukan dalam peru