Pak Bahran mengetuk pintu kamar.Tobi membuka pintu dan langsung menemukan sosok Pak Bahran. Bukankah dia sudah menelepon Pak Cahyo? Apa dia tidak memberitahukan masalah ini?Pak Cahyo bukan orang lain, melainkan pemimpin tertinggi di Provinsi Novara. Berdasarkan kemampuannya, seharusnya tidak ada masalah untuk menunda masalah ini selama satu sampai dua hari."Halo ...."Pak Bahran baru saja berbicara, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan menyadari itu panggilan dari atasannya. Jadi, dia segera menjawab panggilan itu.Si penelepon langsung berkata, "Pak Bahran, kamu nggak perlu khawatirkan masalah hotel lagi. Cepat kembalilah.""Ah? Banyak orang terlibat dalam masalah ini, apalagi ada artis terkenal dari Negara Bareya, Darius. Dia juga punya banyak penggemar di Negara Harlanda kita.""Nggak perlu pedulikan dia. Katakan saja kamu sudah selidiki dan tengah mengumpulkan bukti. Biarkan mereka menunggu. Nanti, kamu pasti akan memberi mereka penjelasan.""Hmm,
Bisa-bisanya Tobi tidak dibawa ke kantor polisi hingga saat ini. Jelas-jelas bocah itu punya kekuatan. Hanya saja, beraninya Tobi melawannya hanya karena punya kekuatan kecil seperti itu. Darius pasti akan membiarkan dia melihat kemampuan yang sesungguhnya.Wanita di sebelahnya pun mengingatkannya, "Tapi Kak Darius, kamu barusan mengancamnya seperti itu, kamu nggak takut dia merekamnya?""Apa yang perlu ditakutkan? Sekalipun dia merekam, siapa yang bisa membuktikan kalau dia adalah pelayan yang aku utus? Aku juga bisa berdalih dan mengatakan itu semua sandiwaranya sendiri," ucap Darius sambil tersenyum sinis."Kak Darius memang pintar. Kamu hebat sekali.""Tentu saja. Kalau nggak, bagaimana kalian berdua bisa melayaniku dengan sukarela?" kata Darius dengan bangga. Ternyata, gadis yang berada di sampingnya itu adalah gadis yang ditampar oleh Tobi sebelumnya."Benar. Kak Darius tampan, keren, dan mendominasi. Kami sangat mencintaimu. Demi Kak Darius, aku bahkan sudah mengajukan permohona
Mata Tobi tampak menyala-nyala. Dia langsung membuat beberapa panggilan telepon berturut-turut. Dia terus menggali sejarah kelam milik Darius, kemudian mencari bukti dan video pendukung.Kali ini, dia akan membuat Darius membayar harga mahal.Darius jelas tidak mengetahui semua ini. Dia bahkan sangat bangga dengan apa yang dia perbuat. Saat makan malam, barulah dia bertanya dan mengetahui bahwa Tobi dan Widia tidak keluar.Dia berkata sambil tersenyum sinis, "Sudah lewat berapa lama, kenapa masih belum ada yang menangkapnya? Tak disangka, pendukung bocah ini cukup kuat juga."Tepat di saat itu, dia menerima sebuah pesan yang memberitahunya bahwa Widia adalah manajer umum baru Grup Toranda.Begitu rupanya. Pantas saja pihak berwenang tidak berani menangkap mereka. Ternyata mereka punya latar belakang sehebat itu.Namun, Darius hanya memiliki ijazah SD dan tidak tahu banyak mengenai Grup Toranda. Sekalipun dia memiliki gelar pendidikan tinggi, dia juga masih belum tentu memahami Grup Tor
Yang mana netizen bayaran yang sebenarnya?Tepat di saat ini, ada orang yang mengetuk pintu. Widia membuka pintu. Terlihat seorang pria berusia empat puluhan atau lima puluhan."Halo, kamu Bu Widia?""Benar. Anda dari mana?""Aku Hafis, wakil manajer umum Grup Toranda cabang Novara.""Oh, silakan masuk. Kita ngobrol di dalam saja. Apa kamu datang untuk menyampaikan sesuatu?" tanya Widia."Ini ...."Wajah Hafis tampak serbasalah. Dia berkata dengan tidak berdaya, "Bu Widia, seharusnya kamu sudah tahu masalah di internet, 'kan?""Ya." Widia mengangguk. Ekspresinya berubah muram. Selain sedih, dia lebih khawatir tentang bagaimana Tobi mengatasi semua ini.Tidak peduli seberapa hebatnya ilmu diri yang dimiliki Tobi, dia juga tidak sanggup melawan serangan opini publik. Begitu pihak berwenang turun tangan, sekalipun Tobi memiliki kemampuan yang hebat, dia mungkin akan mati juga.Lagi pula, tidak ada orang yang bisa menandingi kekuatan negara"Kalau begitu, saya akan terus terang saja. Saya
Tobi juga menyadari ada yang aneh dan buru-buru bertanya, "Ada apa? Ada masalah?"Menghadapi pertanyaan Tobi, Widia tentu saja tidak akan menyembunyikannya. Dia terpaksa menjelaskan, "Aku khawatir aku nggak bisa mengambil posisi manajer umum Grup Toranda lagi ....""Kenapa?" tanya Tobi.Widia pun menceritakan masalah yang terjadi barusan.Selesai mendengar semua ini, kilatan dingin langsung melintas di mata Tobi. Dia berkata dengan marah, "Sialan!" Orang lain mungkin tidak menyadarinya, tetapi dia sudah tahu.Widia khawatir berlebihan. Dia takut hal itu akan berdampak pada aset milik ibunya Tobi dan membuat ibunya tidak senang.Tobi sempat heran sebelumnya. Padahal, Widia masih belum resmi menjabat sebagai manajer umum, apalagi membuat pernyataan yang berkaitan, jadi mengapa tiba-tiba hal ini bisa berdampak pada Grup Toranda?Yang baru tahu hal ini hanyalah Sekretaris Clara, tetapi gadis itu tidak mungkin melakukan hal ini.Akhirnya Tobi mengerti sekarang. Sepertinya wakil manajer umum
Ketika mendengar itu, Tobi tertegun sejenak. Apa orang-orang itu sudah gila? Padahal, jarang sekali ditemukan orang melakukan aksi protes di Negara Harlanda.Kasus kali ini sepertinya berbeda dari biasanya.Kebenarannya harus diselidiki secara menyeluruh!Sekalipun Tobi tidak punya bukti, dia juga akan menyelidiki semuanya dengan jelas.Sekelompok orang bodoh itu bukannya membantu Darius, tetapi malah mencelakai idola mereka sendiri.Tidak peduli seberapa hebatnya Darius, dia juga tidak mungkin bisa melawan kekuatan seperti itu.Kenyataannya memang demikian. Tak butuh waktu lama, hal ini sudah tersebar ke telinga para pemimpin. Semuanya langsung marah dan mengutus orang untuk mengambil tindakan.Kebenaran harus diselidiki dengan jelas. Mereka yang bersalah sudah pasti akan dihukum seberat-beratnya.Setelah mendengar perkataan Clara, Widia menjadi cemas. Dia kemudian berkata, "Tobi, bagaimana ini? Bagaimana kalau kamu menghindar dulu dan biarkan aku yang menanganinya?"Walau para pengge
Tidak heran juga, apalagi setelah terjadi keributan yang begitu besar. Satu per satu dari konten kreator yang ada di sana sibuk mengunggah video. Sebaliknya, yang lainnya langsung meneruskan unggahan itu.Saat ini, banyak stasiun televisi, surat kabar, dan berbagai media yang ikut datang meramaikan.Makin banyak orang mengetahui tentang video sebelumnya. Makin banyak pula orang memarahi Tobi karena kesombongan dan perilakunya yang begitu mendominasi.Begitu melihat itu, semua penggemar Darius makin senang. Mereka sangat bangga dengan tindakan mereka yang teguh dalam melindungi idola kesayangan.Para petinggi Harlanda paling takut jika situasi bertambah parah. Apalagi, dengan pergerakan sebesar itu, apa mereka masih tidak akan menghukum pelaku kejahatan itu?Benar saja. Tak lama kemudian, pemimpin polisi juga datang. Pak Bahran langsung berteriak dengan menggunakan pengeras suara, "Semuanya, jangan khawatir. Kami akan menyelidiki kebenarannya dengan ketat dan nggak akan melepaskan orang
Salah satu remaja di antara kerumunan langsung angkat bicara, "Sialan! Kalau dia memarahiku, aku masih terima. Tapi beraninya dia memarahi Kak Darius? Aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Pak Bahran terlihat panik. Keringat dingin mengucur di dahinya. Hanya berdasarkan pasukan polisi yang dibawanya, mereka tidak akan sanggup meredakan situasi ini. Segalanya akan menjadi kacau.Tobi hanya mendengus dingin. Suaranya yang menggelegar itu membuat semua orang tertegun sejenak. "Kalian nggak percaya, 'kan? Kalau begitu, aku akan tunjukkan bukti malam ini agar kalian semua bisa melihat semuanya dengan jelas."Semua orang berhenti sejenak, tetapi tak lama kemudian, ada yang berseru, "Bukti apa yang kamu punya? Menurutku, kamu hanya ingin menunda waktu dan melarikan diri.""Melarikan diri? Hanya karena sekelompok orang bodoh seperti kalian? Apa aku perlu melarikan diri?"Nada bicara Tobi tampak menghina. Suaranya begitu keras dan terdengar jelas ke telinga semua orang.Mendengar itu, semua o
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K