Home / Urban / Rain / Mobil Kutukan Kecelakaan

Share

Mobil Kutukan Kecelakaan

Author: Rubah putih
last update Last Updated: 2021-11-30 18:06:36

Beberapa saat kemudian beberapa mobil patroli dan beberapa motor pengerjar dari luar tol sudah datang dan sekarang mereka sedang melewati mobil yang di kendarai oleh Tania yang dari tadi sedang brusaha mengejar Rain namun belum terkejar juga.

Sementara itu di depan mobil Tania sudah ada beberapa mobil patroli dan beberapa motor mengejar yang membuat Tania merasa takut bisa membahayakan nyawa Rain, namun dia tetap tenang dan berpikir bagaimana caranya bisa menghentikan Rain dengan selamat dan tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada Rain.

Setelah berpikir sejenak dia pun berpikiran untuk menghubungi Ali dan setelah itu dia langsung mengambil ponselnya dan dia pun menghubungi Ali dengan segera.

“Halo, Non Tania ada yang bisa saya  bantu ?” tanya Ali setelah telefon terhubung kepada dirinya

“Ali sekarang kamu ke tempat saya bawa mobil yang cepat jangan bawa motor” ucap Tania dengan cepat agar Ali bsia langsung cepat meny

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sansvers Toki
lanjor update nya cuy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rain   Rain kecelakaan

    Sementara itu Tania dan Ali tidak bisa menghentikan Rain, Tania teriak dengan keras sebelum mobil kutukan yang Rain gunakan menabrak dan terbalik beberapa kali, dan setelah itu dia pun melihat mobil dan Rain sudah terbalik di jalan tol tersebut, melihat itu dia pun langsung keluar dari mobil dan berlari ke arah mobil Rain sambil memanggil nama Rain dengan keras dan air mata jatuh dari kelopak matanya. Sedangkan Ali yang melihat itu pun langsung keluar untuk mengeluarkan Rain dari mobil tersebut.Dan ketika Rain di bawa keluar dari mobil kutukan itu dia sudah tidak sadarkan diri, sementara itu para polisi juga sudah mengerubungi Rain, Tania

    Last Updated : 2021-12-01
  • Rain   Rain Tidak Sadarkan Diri

    Melihat itu Ali pun langsung memberitahu Tania yang dari tadi sedang menunggu dengan gelisah dan tangis yang masih belum juga berhenti juga.“Non” ucap Ali dengan lembut agar dia tidak kena marah “Apa ?” tanya Tania dengan membentak karena dari tadi dia sedang memikirkan keadaan Rain dan Ali menggangunya dan itu membuatnya sangat marah

    Last Updated : 2021-12-02
  • Rain   Kak Ara Khawatir pada Rain

    “Baik Dok” ucap para suster tersebut dan setelah itu Rain pun di bawa oleh suster tersebut dengan di ikuti oleh Tania, sementara itu Dokter philip kembali ke ruangannya dan menyiapkan semua yang kemungkinan akan terjadi pada Rain saat ini, dia pun izin pada Tania Sesampainya di ruangan semua suster tadi pun keluar lagi dan meninggalkan Rain dan juga Tania “Non Tania kalau begitu kami permisi dulu ayah, kalau ada apa-apa langsung panggil kami, Non Tania hanya cukup tekan tombol yang ada di tempat tidur Den Rain dan nanti kami akan datang ke sini” ucap salah satu suster

    Last Updated : 2021-12-03
  • Rain   Tania Keluar Cari Makan

    “Halo Bunda” ucap Tania setelah dia berpikir cukup lama mencari alasan dia pun mengangkat telefon dari Bunda Laura s“Halo sayang, gi mana kabar kalian ?” tanya Bunda pada Tania yang panik “Baik Bunda, kabar kita baik-baik aja” jawab Tania dan lanjut bilang “Kan tadi pagi juga Bunda sudah telefon aku” ucap Tania biar bunda Laura tidak curiga ada sesuatu yang terjadi pada Rain

    Last Updated : 2021-12-04
  • Rain   Rain Tidak Ada Di Kamar

    “Mereka cerita ke abang ?” tanya Tania ke Tukang nasi goreng itu “Iya kalau lagi sepi begini dan ada pelanggan yang kaya eneng begini, biasanya mereka tiba-tiba saja cerita sambil nunggu nasi gorengnya” jawab Tukang nasi goreng tersebut “Wow, bisa jadi tempat curhat juga dong ya bang sama mereka” ucap Tania dengan tertawa pelan dan abang tukang nasi goreng mendengar itu pun ikut tertawa

    Last Updated : 2021-12-05
  • Rain   Rain Di Bawa Seseorang

    “Engga mungkin ada yang memindahkannya, karena tadi para suster pun tidak tahu apa-apa” ucap Tania dengan seriusdan sangat panik “Kalau begitu kita lihat cctv rumah sakit aja Non, kalau Den Rain sudah sadar atau di bawa oleh orang lain pasti kelihatan” ucap Dokter Philip dengan serius “Ya, ayo kita lihat cctv pasti semua terekam di sana” ucap Tania dengan tegas dan setelah itu Dokter Philip dan Tania segera bergegas ke ruan

    Last Updated : 2021-12-06
  • Rain   Mencari Rain

    Mendengar itu Tania pun langsung bersemangat dan langsung mengeluarkan ponsel dan memberikan foto Rain dan menanyakannya pada tukang nasi goreng tersebut“Apa laki-laki yang di bawa orang itu dia bang ?” tanya Tania dengan serius sambil menunjukkan foto Rain bersamanya, abang tukang nasi goreng pun langsug melihatnya untuk memastikan kalau yang di bawa itu Rain atau bukan“Iya eneng benar, laki-laki yang di bawa orang itu adalah dia” jawab Tukang nasi goreng tersebut dengan pasti“Abang yakin, laki-laki yang id bawa orang itu adalah laki-laki ini ?” tanya Tania lagi untuk memastikan dengan benar kalau yang di bawa adalah Rain“Neng walaupun abang lihatnya malam begini tapi mata abang masih normal dan masih bisa melihat dengan jelas, jadi abang nggak mungkin salah” ucap Tukang nasi goreng tersebut dengan pasti dan meyakinkan kalau yang di bawa oleh orang itu adalah Rain“Kalau begitu abang lihat

    Last Updated : 2021-12-07
  • Rain   Menyelamatkan Rain Dari Perempuan Misterius

    “Baik Non” ucap Ali dengan singkat dan patuh “Kalian berdua pergi ke kantor polisi dan kami cek cctv, nanti setelah saya dapat plat nomornya saya langsung kasih tahu kalian dan kalian minta polisi melacaknya dan beritahu kami” ucap Ali pada anak buahnya“Baik Bos” ucap anak buahnya dengan serius dan sangat patuh pada AliDan setelah itu mereka semua pergi dengan tugasnya masing-masing, Ali, Tania dan Dokter Philip pergi mengecek cctv agar mengetahui plat nomor polisi mobil yang membawa Rain, sedangkan anak buahnya pergi ke kantor polisi untuk memberitahu hal tersebut agar menghemat waktu.Di sepanjang jalan Tania melihat cctv yang bisa di cek agar mereka tahu mobil yang membawa Rain, setelah hampir satu jam mereka menelurusuri jalan dan mereka pun menemukan cctv yang masih hidup dan sepertinya bisa di cek, langsung saja Ali dan yang lainnya turun untuk mengecek rekamannya, petugas yang menjaga rekaman tersebut pun langsu

    Last Updated : 2021-12-08

Latest chapter

  • Rain   Merasakan Sakit

    Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu

  • Rain   Berusaha Keluar

    “Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari

  • Rain   Berhati-hati

    “Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita

  • Rain   Permainan Mental

    yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental

  • Rain   Rain Dan Diana Terlihat Sangat Kompak

    namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan

  • Rain   Berkelahi

    Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai

  • Rain   Menemukan Celah

    mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene

  • Rain   Mencari Jalan Keluar

    “Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid

  • Rain   Mengobati Anna

    Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u

DMCA.com Protection Status