Home / Urban / Rain / Melihat Matahari Terbenam

Share

Melihat Matahari Terbenam

Author: Rubah putih
last update Last Updated: 2022-02-07 17:12:10

Sesampainya di luar, Rain mencari spot yang bagus untuk melihat matahari terbenam yang bagus, dan di susul oleh Tania di belakangnya, sebenarnya Rain bisa melihat di kamarnya di depan kaca besar, namun Rain juga ingin menikmati udara pada sore hari di luar rumah, setelah menemukan spot yang bagus Rain dan Tania pun duduk dengan santai, sambil menunggu matahari terbenam, Rain dan Tania juga melihat para bodyguard yang baru yang sedang latihan bela diri bersama Ali.

“Ada apa Rain ?” tanya Tania karena Tania melihat Rain memperhatikan para bodyguard dengan sangat serius

“Engga apa-apa, mereka sangat bekerja keras, semoga Tuhan menyelamatkannya nanti dalam menjalankan tugasnya” ucap Rain dengan serius dan kemudian mereka bersantai lagi, setelah itu Tania merasa ada yang tidak beres dengan apa yang dia rasakan sekarang, namun dia tidak menanggapi serius apa yang di rasakannya tadi

Dan setelah menunggu beberapa belas menit di luar sana, Rain da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Joko Deni
kmn nih lanjutannya lama amat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rain   Anna Datang

    karena ada yang bilang pada dirinya kalau anak laki-laki tidak boleh mengeluarkan air mata kecuali saat dia sedang di marahi oleh Ibunya, itu hal yang pernah Rain dengar dari seseorang. Dia masih tetap berdiam di sana sambil memikirkan Kak Ara dan Mira yang sangat dia rindukan, sementara dia memikirkan hal itu di depan rumah ada seseorang yang datang yang tidak bukan adalah Anna dan asistennya itu, Anna datang menggunakan mobil dan juga Rain melihat mobil Anna memasuki halaman rumah Bunda Laura, namun Rain masih tetap di sana tidak bergegas sama sekali apalagi untuk keluar kamar.

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Tania Bergabung

    “Baik kalau begitu, nanti setelah makanan dan minumannya siap, saya akan panggil No Tania, untuk mengantar itu semua” ucap Bi Inah pada Tania dengan santai “Oke Bi, teriman kasih” ucap Tania pada Bi Inah yang berterima kasih dan setelah itu Tania kembali lagi Sementara itu Rain dan Anna sedang mengobrol dengan santai dan Anna nggak menyerah dia masih menanyakan pembuat mobil kutukan pada Rain, namun Rain menjawab kalau dia t

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Tania Mengerjai Anna

    “Rain, bagaimana yang tadi, mau yah kita cari bersama” ucap Anna yang masih berusaha membujuk Rain untuk mencari orang tersebut “Mau cari siapa Rain ?” tanya Tania yang memang dari tadi penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan “Ini, Anna mengajak aku buat mencari teman aku yang membuat mobil kutukan itu” jawab Rain dengan santai

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Anna Pergi Ke Dokter

    “Iya, nggak apa-apa kok,” jawab Rain dengan santai dan lanjut bilang “Tapi gi mana itu perutnya, masih sakit nggak ?” tanya Rain pada Anna karena Rain juga khawatir dengan perutnya Anna“Udah lumayan enakan kok” jawab Anna dengan santai dan baru saja dia duduk tiba-tba saja perutnya terasa sakit lagi dan bahkan buang angin berkali-kali, Anna pun meminta izin ke kamar mandi lagi sama Rain dan setelah itu dia langsung menuju sana untuk panggilan alam yang di sebabkan sama Tania, Anna belum menyadari kalau dia sedang di kerjai oleh Tania, sedangkan Tania dia tertawa dengan senang dan puas, sedangkan Rain dia hanya geleng-geleng kepala dengan apa yang di lakukan Tania pada Anna.“Lihat tuh, bolak-balik kamar mandi kan dia” ucap Rain pada Tania“Engga apa-apa, biar dia tahu rasa, siapa suruh terus menganggu kamu” ucap Tania dengan senang karena telah melakukan hal itu pada Anna“Jangan begitu Ta

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Bunda Laura Tidur Di Kamar Rain

    Setelah beberapa puluh menit mereka berdua pun sampai di rumah askit terdekat dari rumah Bunda Laura dan setelah itu Anna langsung berlari masuk ke dalam dengan di kawal Diana, mereka langsung mendatangi dokter dengan cepat dan Dokter pun langsung menangani Anna karena dokter tersebut mengenal Anna karena dia salah satu orang penting di Indonesia. Setelah memeriksa Anna yang sakit perut, Dokter itu pun langsung memberikan obat yang tepat untuk Anna agar dia bisa sembuh, Dokter yang memerika Anna pun penasaran kenapa Anna bisa seperti itu. “Non Anna, kenapa Non bisa seperti ini ? Non sepertinya meminum obat sakit perut, mangka

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Berisik Di Kamar Rain

    “Bunda bangun” ucap Tania dengan pelan sambil menggoyangi tubuh Bunda Laura dengan pelan dan butuh beberapa kali menggoyangi tubuh Bunda Laura baru Bunda Laura perlahan sadar dan melihat Tania yang membangunkannya“Kenapa sayang ? Bunda masih mengantuk” ucap Bunda Laura yang ternyata masih mengantuk dan bertanya ada apa pada Tania “Bunda bangun, Bunda nggak sadar Bunda ada di mana ?” tanya Tania pada Bunda Laura

    Last Updated : 2022-02-12
  • Rain   Tania Bicara Pada Bunda Laura

    “Wah, makanan kesukaan aku nih Bi” ucap Rain pada Bi Inah dengan senang dan lanjut bilang “Makasih ya Bi, udah masak makanan kesukaan aku” ucap Rain pada Bi Inah dengan tersenyum senang“Sama-sama Den, yang penting buat Bibi, Den Rain senang, nanti kalau kurang bilang Bibi ya Den, di belakang masih ada untuk Den Rain” ucap Bi Inah pada Rain“Iya Bi, ini juga udah cukup kok Bi sampai sore” ucap Rain pada Bi Inah dengan santai dan lanjut bilang “Bi Inah makan bareng kita aja sini” ucap Rain mengajak Bi Inah makan bersama mereka“Bibi udah sarapan dari tadi pagi sekali Den, kan sebelum kita kerja kita harus isi tenaga terlebih dahulu supaya tidak lemas” ucap Bi Inah mengaku kalau dia sudah sarapan dan menolak makan bersama mereka“Benaran Bi ?” tanya Rain karena dia takut Bi Inah membohonginya“Benar Den, masa Den Rain nggak percaya sama Bibi” ucap Bi Inah

    Last Updated : 2022-02-19
  • Rain   Menemui Cowok Itu Tanpa Rain

    “Itu Bunda lakukan untuk kebaikan kita semua, dan Bunda nggak mau kehilangan Rain, Bunda sayang sama Rain, jadi Bunda harus melakukan itu” ucap Bunda Laura dengan serius pada Tania memberi alasan “Buat kebaikan Bunda, apa buat kebaikan Bunda sendiri dan ego Bunda sendiri yang nggak mau Rain di milikin sama siapa pun” ucap Tania dengan serius pada Bunda Laura “Kamu nggak tahu apa-apa sayang, Rain itu sangat berarti buat

    Last Updated : 2022-02-19

Latest chapter

  • Rain   Merasakan Sakit

    Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu

  • Rain   Berusaha Keluar

    “Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari

  • Rain   Berhati-hati

    “Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita

  • Rain   Permainan Mental

    yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental

  • Rain   Rain Dan Diana Terlihat Sangat Kompak

    namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan

  • Rain   Berkelahi

    Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai

  • Rain   Menemukan Celah

    mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene

  • Rain   Mencari Jalan Keluar

    “Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid

  • Rain   Mengobati Anna

    Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u

DMCA.com Protection Status