Dyandra sedang bersiap untuk menjemput Hasya dan Wuri sang baby sitter ketika pintu ruang kerjanya diketuk dan Lelly masuk. “Ada tamu, Bu. Sekarang masih di lobby menunggu ijin untuk naik kemari.”
“Siapa? Aku tidak ada janji dengan siapa pun,” heran Dyandra mengernyitkan kening.“Katanya bernama Bu Layla Amirah,” jawab Lelly.Seketika itu juga wajah Dyandra menjadi beku dengan mata terbelalak lebar. “Layla? Apa dia berambut cokelat tua panjang sebahu? Kulit putih, cantik, pakai kalung emas putih?”Lelly mengangguk. “Temannya Bu Dya, ya?”Mendadak udara terasa hilang dan Dyandra kesulitan bernapas. Belum lagi detak jantungnya yang semakin berdetak kencang. Berpikir keras, untuk apa istri Skylar mendatanginya?“Jadi, disuruh naik atau bagaimana, Bu?” ulang Lelly meminta kepastian.Kalau ditolak, nanti kesannya ia pengecut? Kalau diterima, terlalu takut untuk mendengar apa yang ingin disampaikan. Keputusan Dyandra akhirnyArka bertemu dengan seorang lelaki. Keduanya berbicara serius. “Aku mendapat rekomendasi namamu dari anak buah di kantor. Aku yakin kamu bisa dipercaya? Benar?” Tersenyum datar, “Anda bisa percaya kepada saya. Ini bukan pekerjaan pertamaku, dan Anda bukan satu-satunya klien. Mulai dari pemerintahan, pejabat dan jajarannya, pengusaha, artis, bahkan sampai pemuka agama telah menyewa jasaku,” jawab lelaki berpenampilan tenang tersebut. “Namamu Don?” tanya Arka menatap lekat. “Don, Ali, Johan, Burhan, James, siapa pun terserah Anda. Apalah arti sebuah nama? Tapi, ya, mereka memanggilku Don. Asal kata Done, bahasa Inggris. Artinya sele—”“Selesai, ya, aku tahu. Ini berarti kamu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan bersih. Tidak akan kembali kepadaku, ya, ‘kan?” potong Arka memastikan sekali lagi. “Aku ingin sekali memata-matai istriku, tapi aku juga punya perusahaan untuk diurus.”Mendengkus kasar, “Klien dari luar negeri akan da
Jika Arka bertemu dengan seorang lelaki bernama Don, maka istri sirinya juga menemui seorang lelaki bernama Bang Pondra. “Jadi, ini targetnya?” desis lelaki bertato ular di leher. Lalu, ia memberikan foto Dyandra kepada wanita di sebelahnya. “LIhat ini, Rani.”Seorang perempuan dengan rambut bleach kuning sebahu dan anting di bibir mengambil foto tersebut. Tersenyum sinis melihatnya, lalu meletakkan kembali di atas meja. “Mudah saja.”“Ya, aku yakin kalian mudah untuk membuat dia tidak ada lagi di dunia.” Cersey ikut tersenyum sinis. “Aku mau dia celaka yang tidak bisa tertolong lagi.”Pondra mengangguk. “Seratus jutanya sudah siap?”“Aku transfer ke rekening bank milikmu separuh dulu. Kalau Dyandra sudah dipastikan mati, baru aku akan membayar setengahnya,” jawab Cersey melempar senyum yakin. “Kenapa kamu mau dia mati?” tanya Rani sambil mengangkat tangan. Terlihat tato ular yang sama dengan Pondra melingkar di pergelangan tan
Keberuntungan sepertinya memang berpihak pada Arka Hasbyan. Seperti kata Don, jika ia beruntung, maka dalam waktu singkat siapa selingkuhan Dyandra sudah akan terbongkar. Keduanya kembali bertemu di restoran yang sama. Sudah sekitar setengah jam Arka di sana. Ia datang lebih dulu karena baru saja menghadiri sidang mediasi kedua yang tidak didatangi oleh sang istri. Semua pesan yang ia kirimkan ke Dyandra pun hanya centang satu. Profile picture wanita tersebut sudah tidak terlihat lagi. “Kamu memblokir aku, ‘Yank? Kenapa kamu melakukannya? Aku memang salah, tapi aku mau berubah. Kenapa sulit sekali memaafkan aku?” Arka merasa frustasi. Ini adalah pesan kesekian ratus yang ia kirim, tetapi semua menemui jalan buntu. “Selamat sore, Tuan Arka!” sapa Don mendatangi. “Anda lebih awal?”“Ya, aku dari pengadilan, langsung ke sini. Ayo, cepat! Berikan kabar kepadaku!” jawabnya sangat tidak sabar. Terkekeh, Don mengangguk sambil meletakkan tubu
Arka tidak main-main saat mengatakan ia akan membuntuti Dyandra hingga kecurigaannya benar-benar terbukti. Kini, ia telah mengantongi semua kejelasan mengenai siapa lelaki yang telah menggantikan posisinya.“Apa-apaan kamu, Arka? Kelakuan apa? Menceraikanmu adalah langkah tepat bagi Dyandra! Kamu telah berselingkuh dengan wanita yang dibayar Dyandra untuk mengandung anak kalian!” semprot Batara geram dengan kelakukan calon mantan menantunya.Albert Kiersten mengerutkan kening, lalu bertanya dengan cepat. “Ada apa ini? Kenapa masalah keluarga jadi mengacaukan pertemuan kita?” rutuknya kesal.Menoleh dengan menyeringai sinis, Arka memandang salah satu lelaki terkaya di negara ini. “Anda pasti Albert Kiersten? Ayah dari Skylar Kiersten, ‘kan?” Skylar berdiri dari kursi, berjalan cepat, dan menghampiri Arka dengan wajah merah padam. Ia sudah tahu apa yang terjadi di sini. “Urusanmu denganku, tidak dengan ayahku. Hadapi saja aku!” desisnya menatap taj
Dyandra menjerit ketika melihat Skylar menghajar Arka dengan penuh emosi. Mata memerah sama seperti wajah kekasihnya itu. Tidak ada lelaki lembut yang biasa ia bersamai dan bermesraan. Terjatuh sesaat akibat tidak siap saat diserang oleh Skylar, membuat Arka meledak pula. Ia yang merasa teramat dendam karena tubuh Dyandra sudah dirasakan oleh sang CEO tampan, sontak cepat bangun dari atas lantai. Mata yang sudah gelap dikuasai angkara murka segera bersinergi dengan hati terbakar cemburu. Melayangkan pukulan balik, tepat mengenai hidung berkulit putih. Tulang-tulang jari Arka menghantam tulang lunak di hidung lawan, beberapa tetes darah langsung mengucur keluar. “Hentikan! Hentikan!” Batara tidak bisa tinggal diam melihat kegilaan di ruang rapat perusahaannya. “Security! Security!” jeritnya sangat kencang sambil membuka pintu ruang besar tersebut. Mendengar jeritan dari dalam, baik pengawal Arka maupun petugas keamanan kantor menyerbu masuk. Di
Degup jantung Cersey sudah tidak aman lagi. Mendengar kalimat dari Arka bahwa mereka tidak bisa bersama ke depannya bagai gulungan tsunami menghantam dari sekian sisi. Tidak hanya kanan dan kiri, tetapi juga depan, belakang, atas, dan bawah. Bernapas memburu, dada kembang kempis, mata memerah berair, dan sekeliling terasa begitu menekan hingga sulit bernapas. Tinggal di ruang ber-AC sepanjang hari, tetapi kenapa sekarang seolah ada di Gurun Sahara? Dengan matahari tepat berada di atas kepala, menyinari dengan terik. “Cersey, maafkan aku. Hanya saja, ini terpak—”“Karena Mbak Dyandra? Karena kamu mau kembali kepadanya. Iya, ‘kan?” bentak Cersey memotong pembicaraan sang suami. Sebenarnya, ia sudah pernah menduga hal ini akan terjadi. Semenjak Dyandra mengajukan surat cerai, Arka seperti orang gila tak tentu arah. Antara obsesi atau cinta kepada istri pertamanya itu tidak jelas.Satu hal yang jelas adalah, ia tidak lagi mendatangi Cersey
Cersey terengah hebat ketika ponselnya mendadak tidak lagi ada suara Arka, ternyata sang suami telah menghentikan pembicaraan mereka. Jemari wanita cantik itu bergetar hebat bersamaan dengan rasa mual yang meraji perutnya. “Talak tiga? Talak tiga katamu, Mas Arka? Talak tiga, hah?” desisnya makin lama makin menjerit. Air mata menuruni lereng pipi putih yang telah dibubuhi dengan perona berwarna merah. Pertama hanya tetes demi tetes, tetapi lama kelamaan menjadi linangan ombak di samudera luas. Sangat deras, dan bibirnya kian gemetar. “TIDAAK! TIDAAAK!” Membanting ponsel ke atas sofa teramat kencang. Menjerit histeris, menjambak rambutnya sendiri. Mengambil mangkok buah yang ada di atas meja. Lalu, ia lempar sepenuh tenaga ke atas lantai hingga pecah berserakkan. Belum puas, tangannya kembali merajah vas bunga, menggempurkan ke dinding berlapis wall paper berwarna emas. “AKU BENCI KAMU, DYANDRA! AKU BENCI KAMU!” jerit Cersey tak berhe
Ditemani oleh kakaknya, Dyandra mendatangi rumah sakit tempat Albert Kiersten dilarikan setelah terkena serangan jantung di ruang kantornya. Mereka duduk di sebuah cafetaria yang terletak cukup terpencil, jauh dari keramaian. Skylar kemudian terlihat berjalan dengan gontai. Langsung duduk di sisi Dyandra dan keduanya bertatapan sendu. Tak mampu berkata apa pun kepada satu sama lain. “Bagaimana dengan Om Albert?” tanya Drupadi menghela napas. “Sedang dipersiapkan untuk operasi. Ayahku memang benar terkena serangan jantung,” jawab Skylar dengan masih menatap pada kekasih gelapnya. “Beliau akan selamat, ‘kan? Maksudku, ini bukan kasus berat atau yang … yah, kamu tahulah maksudku,” tanya Drupadi lagi memastikan. “Setiap operasi pemasangan ring jantung akan ada resikonya. Tapi, dokter terbaik telah menangani. Jika tidak ada masalah, ya, Papa akan baik-baik saja,” angguk Skylar. Drupadi menghela napas lega. “Baiklah, aku mau ke k