Share

Aneska.

Penulis: berymatcha_
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-24 23:09:00
Selamat datang~

-

Asya duduk di kursi tamu bersama Jef dan Angkasa. Asya berhasil menangkap sosok Sila, namun belum bisa menemuinya secara langsung. Saat ini Sila sangat sibuk untuk mengatur jalannya acara, bersama dengan para anggota lainnya.

Setelah banyak tamu yang datang, acara di mulai. MC yang bertugas sudah berdiri di panggung kecil yang terdapat di dalam ballroom.

“Selamat pagi, semuanya. Salam sejahtera untuk kita semua. Saya Jovankan Adi Putra, bersama rekan saya,”

“Oki Dewi Sari,”

“Akan memandu jalannya acara hingga awal sampai akhir. Maka dari itu kami ucapkan selamat datang untuk para tamu undangan dan segenap komunitas renang dalam acara Lauching Produk Baru Sandhaya Sea Company, yang bertajuk Kreatifitas dalam Laut yang Tak Terbatas.”

Gemuruh suara tepuk tangan terdengar menyeruak dalam ballroom yang besar. Dengan balutan blazer dan jas yang senada, membuat kedua MC terlihat sangat serasi.

“Sebelum masuk ke dalam rincian produk
berymatcha_

Besok datang ke sini lagi yaa. part ini akan dilanjutkan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Siapa perempuan itu?

    Selamat membaca~-Acara berjalan dengan lancar, hal itu membuat Asya tampak lega karena sebagian doanya ikut terkabul. Para tamu undangan dan beberapa dari penggemar Gamya ada yang pulang dan tetap tinggal untuk menunggu kepulangan Gamya dari perusahaan. Angkasa membawa Asya dan Jef untuk kembali ke dalam ruangannya, namun saat baru membuka pintu, Angkasa dan Asya dikejutkan oleh kedatangan Aneska, Wira dan Dinda Pradipta yang merupakan Ibu dari Angkasa.“Nenek,” sapa Jef dan berlari menuju pelukannya. Asya menghela napas, dia takut berada di posisi yang tidak menguntungkan seperti ini. Bagaimana pun, Asya tidak ingin ikut campur terlalu dalam di keluarga dingin seperti ini. Angkasa yang sempat menoleh untuk melihat Asya, segera menutupinya dengan berdiri tegap di belakang Asya.“Selamat atas peluncuran produk terbarunya. Memang tidak pernah salah jika Papa menyerahkan perusahaan ditanganmu,” ujar Wira dengan memeluk anaknya. Hanya sebentar, kini A

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Peringat Sila

    Selamat membaca~-Sila menarik tangan Asya sesaat setelah Asya masuk untuk bergabung bersama rekan kerjanya yang sedang merayakan kesuksesan acara yang telah di gelar hari ini. Di sana juga ada Gamya yang secara senang meluangkan waktunya untuk keluarga barunya.“Aku lihat kamu datang bareng sama Pak Angkasa dan Jef,”“Jelasin semuanya ke aku, sekarang juga.” tegas Sila.“Di sini? Kamu yang benar aja dong.” balas Asya. Sila melirik ruangan yang ramai dengan orang-orang kantor. Meskipun suasananya ramai, tapi Sila yakin jika mereka dapat mendengarkan obrolannya dengan Asya saat ini.“Ya sudah kamu ikut aku.” ujar Sila dengan menarik lengan Asya untuk mengikuti langkah kakinya pergi. Mereka keluar dari ruang yang dijadikan sebagai perayaan acara, kini Sila melangkahkan kakinya menuju tempat sepi di sekitar ruang produksi. Sila tampak melihat sekelilingnya hanya untuk memastikan bahwa tempat yang dituju aman dari manusia asing.“Sudah aman, jadi ceritakan semuany

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-26
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Ini tentang Jefrey.

    Selamat membaca~ - Asya melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan badannya yang sudah lengket dengan keringat. Acara hari ini membuatnya lelah, meskipun begitu dia tetap senang karena bisa bertemu dengan teman kantornya. Asya sangat bahagia saat teman kantornya tidak ada yang melupakannya. Setelah selesai membersihkan diri, kini Asya menuju dapur untuk membantu Tari memasak. Meskipun lelah, Asya tidak melupakan kewajibannya untuk mengurus Jef. “Bagaimana Mbak Acha, apa hari ini menyenangkan?” tanya Tari menggoda. Asya mengangguk seraya tersenyum malu, “ Setidaknya aku bisa bertemu dengan teman kantor, Bi.” balas Asya. “Syukurlah.” Asya membantu Tari mengiris beberapa bahan masakan yang diperlukan. Namun pikirannya berputar pada sosok Aneska yang sangat asing baginya. Rasa penasarannya akan Aneska sangat tinggi, namun Asya bingung harus bertanya pada siapa saat ini. “Bi, boleh aku tanya sesuatu?” tanya Asya memecahkan keheningan. “Ya, silakan jika memang Bibi bisa menjawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Taman bermain di hari minggu.

    Selamat membaca~ - Hari ini Tari izin untuk libur karena ingin pergi ke rumah orang tuanya. Meskipun begitu, jarak rumah orang tuanya tidak jauh dari rumahnya saat ini. Jadi Tari bisa Kembali bekerja besok pagi. Hingga saat ini Asya masih duduk termenung di atas ranjangnya. Dia bingung hendak mengajak Jef pergi bermain atau tidak. Asya juga tidak ingin merusak rencana yang sudah dibuat oleh Angkasa. Terdengar suara pintu diketuk beberapa kali dari luar kamar Asya. Dia segera beranjak untuk bisa melihat siapa orang yang sudah mengetuk pintunya pagi ini. “Ayo, Mama.” Asya tertegun saat melihat Jef sudah siap dengan pakaiannya yang terlihat rapi hendak bermain. Asya bingung, jika dia menolaknya, Jef akan sedih dan marah. Tapi Asya tidak ingin membuat Jef menjadi ketergangungan dengan dirinya seperti saat ini. Asya berjongkok untuk bisa menatap Jef dengan jelas. Asya menggenggam kedua tangan mungil milik Jef. “Jef,” panggil Asya. Senyu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Menikmati liburan.

    Selamat membaca~ - Saat ini mereka sudah kembali ke rumah untuk beristirahat. Setelah membersihkan badan, Asya menuju dapur untuk membuatkan camilan agar bisa di makan sambil menonton film. Jef mengajak Asya dan Angkasa untuk menonton film di rumah untuk menghabiskan sisa liburan mereka di hari minggu. Angkasa sedang menyiapkan film yang akan mereka lihat sesuai dengan permintaan Jef, yaitu horror. Asya heran, mengapa anak sekecil Jef berani melihat film horror, padahal dirinya sendiri sebenarnya enggan untuk menonton film tersebut. “Kamu lagi buat apa?” tanya Angkasa yang tidak sengaja melihat keberadaan Asya di dapur saat sedang berjalan hendak ke ruang keluarga. “Roti panggang aja biar Jef bisa makan jajan pas nonton.” Angkasa mengangguk seraya meninggalkan Asya yang sedang memotong roti menjadi kecil-kecil, lalu mengoleskannya dengan mentega dan memasukkannya ke dalam airfryer sebentar. Setelah rotinya dikeluarkan, kini Asya kembali mengolesinya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Negosiasi yang fatal.

    Selamat membaca~-Asya berkutat di dapur untuk membuat minum. Suasana tegang sedang dirasakannya, bahkan tidak hanya suasana saja, tapi satu badannya juga ikut tegang saat ini. Setiap pergerakan Asya selalu diawasi dengan tajam oleh seorang wanita yang Angkasa sebut dengan kata ‘Mama’. Wanita itu dengan tiba-tiba muncul tanpa memberitahukan kehadirannya pada Angkasa, sehingga membuat semuanya terkejut, termasuk Angkasa. Saat ini Angkasa sedang mengantar Jef untuk pergi ke kamarnya dan menguncinya untuk sementara waktu. Jef terlalu pintar untuk anak kecil yang tidak mau tahu urusan orang tuanya. Asya menaruh secangkir teh hangat tepat dihadapan Dinda yang terus memperhatikan pergerakannya. “Silakan di minum.” ujar Asya seraya tersenyum hangat. Jangan bilang jika senyum itu tulus. Senyum itu hanyalah sebuah formalitas yang Asya ciptakan untuk menghormati keberadaan Dinda sebagai Ibu dari Angkasa. Karena sejatinya, Asya tidak suka menjadi pusat perhat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Angkasa sakit.

    Selamat membaca~ - Pagi ini, Asya menjalani aktivitas di hari terakhirnya saat berada di rumah Angkasa. Di sana sudah ada Bi Tari yang sedang memasak untuk sarapan. Asya juga menyiapkan bekal untuk Jef ke sekolah. Hatinya sungguh gelisah sejak pagi, takut jika Jef kembali sakit karena dirinya. Tapi Asya juga tidak ingin selalu ada di sini, tinggal satu atap dengan orang yang bukan mahramnya. Asya tampak membuka kotak bekal milik Jef. Membuat karakter dengan nasi untuk menggugah napsu makan Jef yang suka hilang. Asya membuat bekal Jef selalu dengan kasih sayang. “Mbak Acha rajin sekali bikin bekal kayak gitu tiap hari,” ujar Tari. Asya tersenyum, “Ini supaya Jef semangat makan, Bi.” “Pantas saja akhir-akhir ini kotak bekal Jef selalu bersih. Biasanya masih ada sisa dan itu lumayan banyak.” balas Tari seraya mengaduk masakannya di atas kompor. “Syukurlah kalau begitu,” ujar Asya merasa senang. Hening kembali, mereka fokus pada kegiatannya masin

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Jadi Jef, anak siapa?

    Selamat membaca~ - Angkasa mengeliat nyaman di atas ranjang king size miliknya. Sinar mentari menyorot masuk menembus celah gorden yang tidak menutup dengan sempurna. Alarm yang membunyikan ponselnya sudah beberapa kali menyala, namun dia sama sekali tidak mendengarnya. Tidurnya semalam sangatlah nyeyak. Angkasa dengan perlahan mengubah posisinya menjadi duduk. Dia merasa aneh dengan pakaiannya yang kini sudah berganti menggunakan kaos. Melihat nakas yang ada di sebelah kirinya penuh akan bekas makanan, membuatnya melirik terus untuk mencari sosok yang baru dia ingat. Asya masih tidur dengan posisi duduk, namun dia terlihat sangat pulas karena tidak merasa terganggu sekalipun dengan suara alarm di ponsel milik Angkasa. Angkasa bangkit dan berusaha untuk memindahkan tubuh Asya secara perlahan. Angkasa menggendong tubuh Asya dan diletakkannya di atas ranjangnya. Untuk kali pertamanya, ada orang lain yang tidur di atas ranjangnya. Seben

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Selisih

    Asya duduk termenung di ruang khusus pengajar yang ada di Rumah Bangsa. Di sana tidak banyak orang, hanya ada Adrian, Vania dan Sendi yang sedang menilai hasil kerja para muridnya hari ini.“Cha nanti ikut rapat ya?” ajak Sendi ditengah kesibukannya pada selebaran kertas dihadapannya.“Rapat apa Mbak?” tanya Asya bingung.“Kamu gak lihat grup pengajar?” tanya Sendi yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari Asya.“Mana sempat Mbak, dia kan sibuk orangnya.” Intrupsi Vania tanpa menatap orang yang sedang disindirnya.“Iya, maaf gue belum sempat buka grup semalam. Tapi gue bakal ikut kok Mbak.” Balas Asya yang paham akan arah sindiran Vania. Adrian menatap Sendi seolah sedang memberikan perintah padanya untuk segera dapat dilakukan. Melihat sorot nyalang itu, Sendi lantas mengangguk dan bangkit dari kursinya untuk mendekat ke arah Vania.“Ikut gue beli makan siang yuk, sambil nunggu Mas Dafid selesai ngajar.” Ajak Sendi dengan menatap Vania yang masih tertunduk kes

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Pers Conference

    Seperti yang diinginkan oleh Wira, dengan berat hati Angkasa datang ke acara Ressa Company untuk membahagiakan hati mungil Wira sebagai Ayah kandungnya. Meskipun Angkasa sangat keras kepala, dia masih menghargai Wira sebagai orang yang telah berjasa untuk hidupnya. Semua media berkumpul untuk hari bahagia dari Ressa Company. Tampilan Angkasa yang terbalut dengan tuxedo hitam dan celananya nampak membuatnya terlihat sangat berwibawa dan memancarkan aura alpha dominan yang sangat ditakuti oleh orang yang melihatnya.“Angkasa, saya yakin kamu akan datang hari ini.” Ujar Aditomo dengan merangkul bahu Angkasa erat. Senyum Aditomo merekah hingga membuat teman media senang karena bisa mengabadikan gambar apik untuk serentetan momen langkah kedua orang penting di perusahaan terbesar se Indonesia ini.“Apa hubungan antara Pak Aditomo dengan Pak Angkasa?” tanya seorang reporter yang sedang bertugas saat itu disela sesi pertemuan hangat Aditomo dan Angka

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Mana Mama?

    Selamat membaca~- Angkasa meregangkan dasi yang sudah mencekat lehernya seharian ini. Hari ini sangat melelahkan untuknya. Bahkan jauh terasa lebih berat dari yang biasanya telah dia jalankan. Angkasa melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga untuk melihat kondisi Jef yang bahkan tidak mau lagi untuk berbicara dengannya.“Astaga.” Angkasa terkejut karena keberadaan Jefrey yang sedang duduk sendirian di tengah redupnya ruang keluarga. Jef duduk tepat di tempat biasanya Asya gunakan untuk istirahat sambil menonton televisi saat memiliki waktu senggang. Sorot mata Jef menangkap mata Angkasa yang masih terkejut akan keberadaannya yang tidak terduga. “Kamu kenapa di situ Jefrey?” tanya Angkasa.“Jef tidak mau tidur Pak. Jef sengaja menunggu Bapak pulang,” Angkasa mengarahkan pandangannya ke arah dapur di mana ada Tari yang kini datang dengan membawa secangkir kopi. Tari meletakkan kopi pesanan Angkasa yang se

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Kembali atau tidak?

    Selamat membaca~ - Asya termenung dalam kamar kosnya. Materi untuk mengajar besok, sudah dia siapkan sejak sore. Malam ini harinya terasa sepi, tidak ada lagi pekerjaan yang harus dia selesaikan. Waktunya terbuang sia-sia hanya untuk memandangi palfon kamar yang berwarna putih. Pintu kamar Asya di ketuk, dia bangkit dengan badan yang lunglai dan tak berdaya. Dia sungguh malas untuk menerima tamu malam ini. Asya membuka pintu dengan terpaksa karena dia tahu siapa yang datang saat ini. “Surprise!” ujar Sila dengan membawa banyak tentengan kresek yang berisi makanan. Tanpa menunggu di suruh untuk masuk, Sila melangkahkan kakinya dan duduk di lantai yang sudah dilapisi karpet berbulu berwana abu-abu. Asya hanya pasrah dan segera menutup pintu kamarnya. “Banyak banget makanannya? Tanggal gajian kamu masih lama kan?” tanya Asya yang bingung dengan sikap Sila saat ini. “Kita hari ini akan merayakan pesta atas kamu yang sudah pensiun jagain Jef.”

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Syarat untuk Aneska.

    Selamat membaca~ - Adrian duduk di bangku tukang siomay langganannya bersama Asya. Asya tidak mengira jika Adrian akan mengajaknya ke sini untuk makan siang bersama. Suasana canggung melanda mereka berdua. Asya bingung hendak memulai percakapan dari mana. “Kamu gak bilang kalau udah punya calon suami,” ujar Adrian membuka percakapan yang berhasil membuat Asya terkejut. “Hah? Kata siapa?” tanya tanya Asya. “Waktu itu, ada suara cowok yang angkat telepon kamu. Dia bilangnya kamu izin soalnya ada acara sama calon suami.” jelas Adrian. Asya diam. Dia berusaha untuk mengingat siapa saja yang sudah meminjam ponselnya akhir-akhir ini. Pikiran Asya tertuju pada hari setelah Angkasa sakit. Asya menghela napas, terlihat dia sangat frustasi saat ini karena ulah Angkasa yang sangat ceroboh. “Bukan, Mas. Dia bukan calon suamiku.” ujar Asya. “Lalu dia siapa? Kenapa bisa ada sama kamu di pagi hari?” tanya Adrian dengan menatap dalam Asya untuk mencari jawaban jujur yang ke

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Vania Cemburu

    Selamat membaca~ - Suasana kantor Sandhaya Sea Company pagi ini tampak tentram. Seluruh pegawai bekerja sesuai dengan pekerjaan setiap divisi. Bagian paling sibuk setelah melakukan launching produk adalah Departemen Produksi, karena mereka harus selalu siap siaga di gudang dan kantor untuk memantau pekerjaan agar hasil yang di cetak maksimal. “Jangan lupa untuk mengawasi setiap pekerja agar bahan yang sudah rusak tidak ikut di produksi.” tegas Galih kepada anggotanya yang saat ini ikut survey lokasi di gudang. “Siap.” Semuanya berpencar untuk menjalankan tugas yang sudah diberikan oleh Galih kepada setiap kepala anggota. Bagian produksi kantor dan produksi gudang berbeda. Produksi kantor berfokus kepada untuk perencanaan bahan, alat, model, dan yang berhubungan dengan memproduksi sebuah bahan. Sedangkan bagian produksi gudang, merekalah yang akan memproduksi sebuah barang sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Ketua Divisi Produksi. Sila berkeli

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Apa itu perasaan?

    Selamat membaca~ - Angkasa melihat kamar Jef yang sudah gelap. Ternyata dia sudah tidur. Mungkun karena kelelahan diperjalanan. Angkasa kini beralih untuk menemui teman-temannya yang sudah asik dengan dunianya sendiri, yaitu bermain PS 5 milik Jef. “Ada apa?” tanya Angkasa tanpa berbasa-basi. “Jengukin orang sakit lah. Eh yang sakit malah lagi bulan madu.” ujar Nathan yang mulutnya langsung dibekap oleh Rafasnya. “Mulutnya lancar banget kayak kereta api.” “Acha mana?” tanya Angkasa saat menyadari bahwa tidak ada tanda-tanda akan kehadiran Asya di rumah miliknya. “Pulang. Katanya mau ke kosan aja.” balas Juno. “Gak kalian anterin?” tanya Angkasa. “Nathan tuh, gak mau.” jawab Juno. Mata tajam Angkasa seolah sedang mencekik leher Nathan. Saat ini dia kesulitan untuk bernapas dan membuatnya untuk mencari perlindungan dari Rafasya yang duduknya dekat dengannya. “Tolongin adik sendiri Bang.” ujar Nathan pada Rafasya. “Gak mau lah. Takut.” tolak Rafasya. “Udah malam,

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Kembali.

    Selamat membaca~ - Pagi ini Angkasa membawa mereka sarapan sambil melihat rusa dan jerapah di sana. Asya benar-benar takjub dengan villa yang dibangun oleh Angkasa. Mengusung tema sederhana namun terlihat elegan dan nyaman, juga adanya taman bermain, ternak rusa dan jerapah, serta kebun strawberry yang sengaja dibuatnya untuk pengunjung bisa menikmati momen liburan dengan damai. Sebenarnya Angkasa bisa memanggil staffnya untuk membawa makanan ke villa, namun hal itu dibatalkannya lantaran dia ingin menyenangkan Asya dan Jef sebelum mereka pulang ke rumah nanti siang. Akhirnya setelah melakukan perdebatan dengan batinnya, Angkasa memutuskan untuk mengunjungi resto villa dengan pemandangan rusa dan jerapah. Area resto ini sangatlah luas apalagi dengan dinding kaca yang mengantarkan pemandangan gunung serta halaman luas yang digunakan sebagai penangkaran rusa dan jerapah. Setelah mereka melakukan sarapan, kini Jef mengajak Angkasa dan Asya untuk per

  • Rahasia di Balik Duda Arogan   Malam dan Kamu.

    Selamat membaca~ - Asya berjalan keluar hanya dengan menggunakan handuk kimono. Dia lupa jika tidak memiliki baju ganti untuk digunakannya malam ini. Dengan langkah kakinya yang ragu, Asya melangkah untuk mencari Angkasa. Dia hendak meminjam baju Angkasa untuk digunakannya malam ini. Namun Asya terkejut saat melihat ada 3 orang perempuan berbaju hotel sedang berdiri dan tersenyum kearahnya. “Selamat sore, Nyonya Angkasa. Di sini kami hendak melayani anda untuk bersiap dinner bersama Bapak Angkasa dan Jef yang akan berlangsung tiga jam lagi. Jadi mohon izinkan kami untuk membantu Nyonya.” ujar salah seorang pegawai dengan senyumnya yang tidak pernah tertinggal. Asya diam. Dia bingung harus memberikan respon yang bagaimana untuk kejutan yang sama sekali tidak pernah dia bayangkan akan bisa menerima semua ini. “Mari ikut kami,” ajak salah seorang pegawai. “Jef sama Angkasa di mana?” tanya Asya bingung karena villa terasa sangat sepi. “Jef dan Bapak Angkasa

DMCA.com Protection Status