Beranda / Romansa / Rahasia Sang CEO / Bab 6. Ada Hubungan Apa?

Share

Bab 6. Ada Hubungan Apa?

Penulis: Ana Sue
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-21 15:16:04

Christian memaksa Audrey ikut pergi bersamanya di satu mobil. Audrey tak bisa menolak, karena Christian dengan paksa menyeretnya masuk ke dalam mobil. Masih banyak hal yang membuat Chris penasaran padanya, dan dia memaksa Audrey satu mobil dengannya tak lain untuk menginterogasi Audrey.

Audrey menjaga jarak dengan Chris, meski Chris beberapa kali menyuruhnya duduk untuk berdekatan dengannya, Audrey lebih memilih mepet di dekat pintu berjaga-jaga jika Chris melakukan sesuatu maka dengan mudah dia menghancurkan pintu jendela untuk berteriak.

“Kau seperti ketakutan melihatku, apa aku pernah melakukan sesuatu yang buruk padamu?” tanya Chris melihat Audrey melipat kedua kakinya di depan dada, seperti orang yang ketakutan.

Audrey tak mau melihat Chris, bayangan-bayangan itu kembali menyerangnya, tubuhnya dibalut ketakutan yang teramat sangat.

“Hei, wanita! Kau mendadak bisu?!” bentak Chris, membuat Audrey semakin gemetar.

“Tuan Chris, sejak kapan Anda menikah dan punya anak?” tanya Lody dari arah bangku kemudi.

“Entah, coba saja kau tanyakan padanya,” jawab Chris kemudian menunjuk Audrey dengan gerakan kepalanya.

Audrey masih terus mendekap kedua kakinya, rasanya perjalanan dua jam bersama Chris akan seperti berada di neraka. Aroma tubuh Chris membuatnya mual, rasanya ingin berteriak sekuat tenaga. Dia terpaksa meninggalkan mobil miliknya di pelataran parkir karena Chris tak henti-hentinya memaksa dan mengancam tak akan membantu jika dia tak ikut bersamanya.

“Nona, apa benar anak itu anak Tuan Chris?” tanya Lody.

Audrey mengangguk, mulutnya masih membisu. Bagaimana bisa dia duduk dengan tenang bersama pemerkosa brutal yang membuatnya kehilangan segalanya? Benar-benar tersiksa.

Chris benar-benar kehilangan akal untuk membuat Audrey mau berbicara padanya, diacaknya kasar rambut kemudian menatap Audrey. Meski terlihat kurus dan pucat, Chris tak bisa memungkirinya. Perempuan di hadapannya sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Clara. Bibir tipis itu rasanya Chris ingin melumatnya, jika saja Lody tak ada bersamanya di dalam mobil.

Chris terus memperhatikan wajah Audrey. Kedua mata yang menatapnya terlihat begitu bening dan sangat indah, kedua alis tebal, bentuk wajah proporsional, dia tak bisa menyangkal, perempuan ini membangkitkan sesuatu di dalam dirinya.

Chris menjepit dagu Audrey, memaksa Audrey untuk menatapnya. Audrey terpaksa memejamkan kedua matanya, dia tak mau melihat wajah brengsek Chris.

“Kau benar-benar keterlaluan, meminta bantuan padaku, tapi melihatku saja kau tak mau?!” omel Chris.

“Katakan padaku, bagaimana kau bisa mengatakan di hadapan orang banyak kalau itu anakku?!”

Audrey masih saja tak mau berbicara, bahkan menepis tangan Chris dengan kasar dari wajahnya. Audrey terlihat seperti seekor anak kucing yang hendak dibunuh, ketakutannya begitu besar, meski wajah Chris sangat tampan, baginya dia tak lebih seperti iblis di hadapannya.

“Astaga, jangan menjadi bisu seperti ini!”

“K-kau mau aku mengatakan apa?” Audrey akhirnya membuka suara, dia tak mau Chris terus menerus membentaknya lalu melakukan sesuatu kembali pada dirinya. Laki-laki di sampingnya ini tak pernah bisa dipercaya, apalagi dengan reputasinya sebagai Don Juan yang selalu bergonta-ganti perempuan semaunya.

“Katakan padaku, bagaimana kau bisa bilang itu anakku?”

“itu kenyataannya Tuan Chris. Dia benar-benar anakmu,” jawab Audrey dengan pandangan lurus ke depan.

“Ba-bagaimana bisa? Kapan aku tidur denganmu?”

“Kau tak perlu mengingatnya,” jawab Audrey dingin.

“Apa kau mau memerasku?”

Audrey mendengus, lalu tertawa datar. Memeras? Jika dia ingin melakukannya, sejak awal dia bisa memeras Chris, tapi tak pernah dilakukannya. Bertahun-tahun berjuang seorang diri membesarkan Jack, tanpa membuka aib itu, sekarang dia bilang mau memeras?

“Kenapa kau tertawa?”

“Jika kau berpikir aku mau memerasmu, itu adalah hakmu. Untuk memerasmu sangat mudah, mungkin sejak lama kulakukan. Tapi aku tak sejahat dan sekejam dirimu, Tuan Chris,” jawab Audrey sekali lagi.

Entah kenapa Chris merasa terhina dengan kata-kata Audrey barusan. Seandainya saja Lody tak bersamanya, habis sudah Audrey di dalam mobil.

Chris benar-benar gergetan berbicara dengan Audrey yang hanya mau mengeluarkan kalimat sepatah demi sepatah.

“Kau memberikanku teka-teki yang membuat otakku berpikir keras. Siapa dirimu, apakah aku pernah berhubungan denganmu sebelumnya?”

“Kau cukup menolong anakmu, tak perlu bertanya lebih banyak,” jawab Audrey ketus.

Lody sendiri merasa wajah Audrey sangat tak asing. Banyak wanita yang dibawanya untuk menjadi santapan hangat Chris selama bertahun-tahun, tapi dia yakin dia tak pernah menyewa Audrey di tempat pelacuran mana pun. Dia selalu ingat rupa perempuan-perempuan yang dibayarnya untuk melayani nafsu Chris.

“Kau kira mencari identitasmu dan anakmu perkara sulit, hm?” tanya Chris seraya mengangkat satu alisnya. Didekatkan wajahnya pada Audrey, membuat Audrey membelalakkan kedua matanya, napasnya menjadi cepat, diiringi irama debaran jantungnya yang kacau tak beraturan.

Dia lupa, sangat lupa. Chris mampu melakukan segalanya. Audrey meremas kedua tangannya yang berkeringat. Jangan sampai Chris menyuruh orang dan mencari tahu tentang dirinya dan Jack. Dia tak akan pernah mau menyerahkan putera satu-satunya pada bajingan seperti Chris, tak akan pernah.

“Kau tak perlu banyak bertanya. Tugasmu hanya menyelamatkan anakmu. Selebihnya kau anggap saja sebuah kesialan diriku karena harus memohon padamu,” ucap Audrey lagi, membuat Chris berdecak kesal.

“Tak pernah ada yang bermain-main denganku, Nona. Jika sampai aku tahu siapa kau, dan benar anak itu anakku, bersiaplah kau akan kehilangan segalanya,” ancam Chris kemudian tersenyum ketir.

Semoga saja hanya sebuah ancaman, jika Chris memang berniat mencari tahu segalanya, dia harus pergi dari kota kecil itu sesegera mungkin. Dia tak akan pernah bisa hidup tenang jika Chris berusaha mencari tahu kebenaran selama 7 tahun yang telah disembunyikannya selama ini.

“Bisakah kau tak terlalu banyak bertanya? Sebentar lagi kita sampai, kau donorkan darahmu, setelah itu aku tak akan mengganggu kehidupanmu,” kata Audrey pelan.

Tak lama kemudian ketiganya sampai di rumah sakit. Audrey bergegas menghambur keluar dari dalam mobil, benar-benar mual dan muak berada dalam satu mobil bersama Chris. Audrey berlari masuk ke dalam gedung, dibiarkannya Lody dan Chris mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di depan ruang rawat, dilihatnya gadis dari daycare masih berada di sana menunggunya sampai ketiduran.

“Hei, bangunlah,” panggil Audrey serapa menepuk pelan bahu gadis muda itu.

Gadis itu membuka kedua matanya, lega rasanya dia melihat Audrey sudah tiba.

“Syukurlah kau sudah tiba. Dokter sudah beberapa kali balik menanyakan apa sudah ada kabar dari Anda.”

“Tolong katakan pada dokter, aku sudah menemukan pendonor untuk Jack.”

Gadis itu bangkit berdiri dari kursi, kemudian berjalan ke ruang perawat menyampaikan yang baru saja Audrey katakan padanya. Chris dan Lody tampak seperti orang bodoh, mereka berdua berdiri di depan ruangan di mana Jack dirawat tanpa diajak bicara oleh Audrey.

“Cari tahu apa benar anak itu anakku,” bisik Chris pada Lody.

“Bagaimana caranya?”

“Aku akan berpikir caranya nanti,” balas Chris.

“Lalu?”

“Jika dia benar anakku, aku akan mengambilnya. Sekalian cari tahu siapa perempuan yang tak mau menyebutkan namanya daritadi,” kata Chris sekali lagi.

“Baiklah,” jawab Lody menyanggupi permintaan Chris.

“Lakukan secepatnya, karena jika semua benar. Perempuan ini memiliki sesuatu yang lebih berharga dari uang yang kumiliki. Aku mau kau berbicara dengan dokter setelah acara donor darah ini selesai.”

Lody mengangguk meninggalkan Audrey dan Chris berdua.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Noor Azreena Ayin
cerita sangat menarik...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Sang CEO   Bab 7. Mendapatkan Bukti

    Dokter segera menghampiri Audrey. Wajahnya tersenyum, dia terlihat lega karena pada akhirnya Audrey kembali membawa seseorang yang bisa menyelamatkan nyawa Jack. Ketika Audrey selesai berbicara dengan dokter, Chris menarik lengan Audrey dengan kasar. “Apa kata dokter?” tanya Chris. “Kau akan dibawa ke instalasi transfusi darah, kuharap ini terakhir kali aku melihatmu,” ucap Audrey, kemudian menepis tangan Chris dari lengannya. Dia tak ingin Chris menyentuhnya. Mengingat perbuatannya saja, Audrey seperti sedang bermimpi buruk dalam keadaan terjaga. “Apa kau tak bisa katakan padaku, apa aku pernah berbuat sesuatu yang buruk padamu sehingga kau bisa mengandung anakku?” desak Christian. “Sudah kukatakan, tak perlu mengetahui apa pun. Tuan Chris, silakan ikuti dokter, dan pergi ke ruangan yang telah ditunjukkan. Anakmu membutuhkanmu. Sekali lagi aku berterima kasih karena kau bersediia menyelamatkan Jack.” Audrey mendorong dada Chris, dia t

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Rahasia Sang CEO   Bab 8. Test DNA

    Audrey segera mengurus surat pengunduran diri di yayasan tempatnya bekerja, sementara Jack masih berada di rumah sakit dan belum bisa dibawa pulang. Audrey berharap Christian masih belum melakukan sesuatu karena tak mungkin baginya untuk membawa Jack dalam keadaan belum membaik. Beruntung dari tempatnya bekerja, dia diberikan pesangon sehingga dia memiliki bekal cukup untuk menghidupi dirinya dan Jack selama beberapa saat sampai dia bisa mendapatkan pekerjaan baru. Audrey tak sanggup memikirkan, jika Chris sampai nekat memisahkan dirinya dan Jack. Saat ini saja dia bertahan hidup karena Jack yang selalu ada di sisinya, menguatkannya, dan menjadi tiang penopang harapannya. “Terima kasih, aku tak akan melupakan kalian,” ujar Audrey pada beberapa pengurus yayasan lainnya. Keputusan yang diambil Audrey memang sangat terburu-buru, membuat beberapa pekerja di yayasan merasa kehilangan Audrey. Meski perempuan itu selalu terlihat sedih, tapi Audrey adalah seseorang y

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-25
  • Rahasia Sang CEO   Bab 9. Merenggut Segalanya

    Audrey begitu bahagia karena selama beberapa hari ini dia akan terlepas dari pekerjaan-pekerjaan kantor yang begitu membebaninya. Perusahaan akan mengadakan gathering, semua divisi diharuskan ikut dalam acara itu. Christian—atasan sekaligus pemilik perusahaan—menyewa sebuah resort mewah dan puluhan kamar sekaligus untuk seluruh karyawan perusahaan. Dia sebagai kepala purchasing di kantor pun memiliki beberapa bawahan. Selama menjadi kepala purchasing dan bekerja dua tahun di sana, Audrey jarang berinteraksi langsung dengan Christian. Karena semua interaksi dilakukannya melalui asisten pribadi Christian—Lody. Tapi malam itu saat semua karyawan pulang lebih dulu, Audrey justru harus lembur mengerjakan beberapa sisa pekerjaan. Dia tak ingin menundanya karena besok acara gathering jadi dia ingin saat acara berlangsung dia tak perlu memikirkan urusan pekerjaan. Audrey memperhatikan jam di dinding, sudah hampir pukul delapan malam. Hanya tersisa dirinya di

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Rahasia Sang CEO   Bab 10. Masih Mencintainya

    Semenjak kejadian malam itu, Audrey memutuskan resign. Audrey mengakui segalanya di hadapan keluarga besar dan di depan kekasihnya. Bukannya membela, mereka justru menyalahkan Audrey. Akhirnya dia memutuskan dengan sisa tabungan yang ada, dia pergi dari dari Kota New York dan pindah ke sebuah kota kecil di Cooperstown. Dia bekerja di sebuah yayasan panti jompo di bagian administrasi, dengan gaji seadanya lalu menyewa sebuah ruangan bertipe studio sebagai tempat tinggalnya. “Audrey, kau kenapa? Wajahmu kelihatan pucat,” tanya seorang wanita tua yang menjadi rekan di tempat kerja barunya. Wanita tua itu adalah seorang kepala administrasi di tempatnya. “Aku mual, kepalaku pusing, Nyonya James.” “Mual?” “Setiap bangun pagi mualku lebih parah, aku tak tahan dengan bebauan.” “Jangan-jangan kau hamil, Sayang,” kata Nyonya James. Audrey menggigit bibir bawahnya sesaat dia teringat kejadian di malam itu, tiga bulan lalu saat Christian m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Rahasia Sang CEO   Bab 11. Dia Hamil!

    Audrey rasanya tak sanggup melihat wajah Kevin yang terlihat lesu. Lingkaran hitam di bawah matanya, belum lagi rambutnya sedikit lebih panjang dari sebelumnya, menandakan laki-laki itu tak lagi sempat mengurus dirinya. Berbeda dengan sebelumnya, wajah Kevin selalu ceria, dengan penampilan klimis, yang membuatnya terlihat memesona. Apakah karena hubungan keduanya menjadi berantakan, maka Kevin menjadi seperti itu? Apakah Audrey benar-benar membuat Kevin terpuruk? “Kevin, meski aku tak bisa berbohong jika jauh di lubuk hatiku kau masih memiliki cintaku. Tapi aku merasa aku tak akan pernah pantas bersamamu.” Kevin mendesah penuh putus asa, tak tahu lagi bagaimana membujuk Audrey untuk kembali padanya. Bukannya dia telah mengatakan dia menyesal? Kevin tak bisa memaksa. “Audrey, jika kau berubah pikiran kau tahu di mana harus menghubungiku. Sebulan, dua bulan, setahun, atau lebih aku masih akan menunggu. Aku telah membuat keputusan yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Rahasia Sang CEO   Bab 12. Butuh Valium!

    Audrey menarik kursi ke arah tembok, kemudian menyandarkan kepalanya. Dia harus berbuat apa? Chris pasti sangat marah, tapi dia benar-benar membenci sosok itu. Setiap dia melihat Chris di hadapannya, ingatan-ingatan buruk itu seakan mencuat keluar dari dalam pikirannya. “Jack cepat sadar. Pria jahat itu sudah kembali, bahkan dia melakukan test DNA padamu. Aku tahu cepat atau lambat semuanya akan terbongkar, apa Tuhan tak bisa berbaik hati memberikan kebahagiaan padaku? Kenapa harus membuatmu dipertemukan dengan papa kandungmu? Aku membenci papamu, Jack.” Audrey menatap Jack, irama napasnya begitu teratur, sesekali terdengar dengkuran halus dari Jack. Audrey memainkan rambut Jack, disisirnya menggunakan jari-jarinya. Tak pernah bisa dibayangkan jika dia harus berpisah dari pria kecilnya. Akan menjadi apa dunianya nanti? Tanpa Jack mungkin dia akan menjadi gila, karena satu-satunya harapan adalah Jack, harapan untuk memandang dunia dari sisi lain. “Jangan perna

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Rahasia Sang CEO   Bab 13. Jack Siuman

    Dokter Hailey merasa tak tega melihat kondisi Audrey saat meminta obat di ruangannya beberapa jam yang lalu. Tapi dia tak bisa memberikannya secara sembarangan begitu saja tanpa mengetahui riwayat penderita. Dia bisa melihat dari kedua tatapan Audrey yang hampa, celak hitam di matanya, cara Audrey berinteraksi dengan lawan bicaranya yang tak mau menatap langsung, terkesan takut, entah apa yang disembunyikan wanita itu. Audrey tampak terlihat sangat tertekan. Hanya ada satu orang yang bisa membantu mengatasi masalah Audrey, dia yakin kawannya mau membantu Audrey. Dokter Hailey meraih ponsel dan menekan sebuah nomor. “Hallo?” Suara di seberang adalah suara seorang pria, terdengar agak serak dan basah, suara bariton khas laki-laki. “Hailey. Apa kabar?” “Leon, aku ingin meminta tolong padamu. Mungkin kau bisa membantuku,” ujar Dokter Hailey cepat tanpa basa-basi. “Katakan, apa yang bisa kubantu?” “Ibu dari pasien ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Rahasia Sang CEO   Bab 14. Pemerkosaan

    Chris masih menunggui Jack, dia bercakap-cakap dengan pria cilik itu sesekali tertawa. Ada perasaan hangat mengalir di dalam dada Chris, yang dia sendiri tak paham perasaan itu. Chris hanya tahu, ada sedikit kebahagiaan melihat Jack yang sudah siuman dan bisa bercanda dengannya. Audrey yang mengintip dari bilik sebelah hanya memperhatikan keduanya. Tiba-tiba teringat valium yang diberikan oleh Dokter Hailey. Saat dirogohnya kantong mantel miliknya, obat itu sudah tak ada di sana. “Di mana aku menjatuhkan barang itu?” ucap Audrey cemas. Karena hanya barang itu satu-satunya yang bisa membuatnya tenang malam ini, apalagi setelah melihat Chris. Dia yakin tanpa obat itu, dia akan bermimpi sangat buruk. Chris yang mengetahui ada seseorang yang sedang mengintip di bilik sebelah, langsung berdiri dan menyingkap tirai yang menutupi Audrey. “Apa kau tahu, menguping itu tak baik?” ujar Chris ketus. Kedua mata Audrey menangkap botol kecil berisi valium ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14

Bab terbaru

  • Rahasia Sang CEO   Bab 100. Lody VS Chris

    Sekarang yang harus Chris pikirkan bagaimana cara dia mengambil kembali Audrey, sedangkan wanita itu sudah mencintai Lody, sepupu sekaligus asistennya yang dulu selalu bersikap seperti seekor anjing setia padanya, tetapi sekarang dia sudah berani menentang."Kau itu hanya terobsesi pada tubuh wanita itu, bukan karena kau benar-benar menginginkannya, Chris!" seru Howard, lalu menertawakan ekspresi wajah Chris. Chris dibuat tidak berkutik dengan kata-kata Howard.Chris merasa tertantang oleh kata-kata Howard, namun dalam hatinya, keputusannya untuk mendapatkan kembali Audrey tidak bisa dipertimbangkan lagi. Dia tahu dia harus bertindak cepat sebelum semuanya terlambat."Mungkin kau benar, aku memang terobsesi. Tapi aku rasa, itu tidak salah, Ayah. Aku tidak suka saat melihat perempuan itu bersama Lody, aku benci hal itu. Aku ... aku menginginkan Audrey, aku tidak bisa memberikan alasannya," ucap Chris.Howard terkekeh, geli melihat ucapan Chris padanya. Jadi Chris mengatakan, sekarang

  • Rahasia Sang CEO   Bab 99. Aku Akan Membawa Jack!

    Howard tertawa saat mendengar ucapan Chris. Apa laki-laki itu sadar dengan ucapannya? Baru kali ini dia mendengar apa yang dikatakan oleh Chris dan sangat tidak masuk akal baginya. “Coba kau katakan sekali lagi padaku, apakah aku tidak salah mendengar?” “Aku ingin membawa anakku dan perempuan yang menjadi ibu dari putraku ke sini, apakah kau keberatan?” Chris mengulangi kembali pertanyaan meski terasa enggan, dia menekan gengsi dan ego di dalam diri hanya demi mengatakan hal tersebut pada Howard. “Tidak, aku tidak akan pernah mengijinkan kau membawa anak haram ke rumahku.” Howard tidak menyukai anak kecil, baginya mereka berisik dan mengganggu! Howard menatap tajam Chris, ekspresinya tidak menyisakan ruang untuk tawar-menawar. Dia bisa merasakan kemarahan memuncak di dalam dirinya. Anak haram itu, pikirnya, menjadikan situasi semakin rumit. "Chris, kau tahu betul peraturan rumah tanggaku. Aku tidak akan mentolerir adanya anak di sini yang bukan hasil dari pernikahan sah," Howard m

  • Rahasia Sang CEO   Bab 98. Permintaan Chris

    Brent berpikir, Audrey saja tidak begitu dekat dengannya, lalu dia menanyakan hal ini secara tiba-tiba tentu akan membuat wanita itu berpikir jika dia adalah pria kurang waras, kan?“Leon, apa menurutmu aku harus bertanya pada Audrey masalah ini? Lalu bagaimana jika ternyata bukan dia, pasti wanita itu akan menganggap jika aku adalah orang yang tidak waras,” kata Brent pada Leon.Leon tertawa, daripada Brent terus menerus merasa penasaran, ada baiknya dia bertanya langsung saja pada Audrey kan?“Brent, kau sudah mencari gadis kecil itu sejak dulu, tidak ada salahnya kau mendekati Audrey secara baik-baik dan bertanya padanya. Wanita itu bukan pemakan manusia, aku yakin dia tidak keberatan menjawab pertanyaanmu,” ucap Leon, meyakinkan Brent jika sebuah pertanyaan harus segera diselesaikan dengan tuntas sehingga tidak membuatnya mati penasaran!“Lalu bagaimana jika dia justru memarahiku?” Brent seketika merasa pesimis untuk bertanya pada Audrey, dia belum siap jika Audrey sampai memarahi

  • Rahasia Sang CEO   Bab 97. Mungkinkah Gadis Kecil Itu, Dia?

    Chris tiba di apartemen miliknya, kedua matanya memandangi sekeliling. Aroma Audrey masih tersisa di dalam ruang tidurnya. Dia sendiri merasa heran, masih saja terus memikirkan wanita itu? “Aku benar-benar sudah gila, tidak seharusnya aku terus memikirkan wanita itu. Ada apa dengan diriku?” Chris mengumpat dirinya sendiri, rasanya kesal, dia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada dirinya saat ini. Apakah mungkin saat ini dirinya benar-benar mulai merasa candu pada Audrey? Dia tidak bisa melupakan tubuh Audrey sama sekali, rasanya ada keinginan untuk terus menyentuh, menaklukan wanita itu di bawah tubuhnya. Bukan hanya sekadar menginginkan wanita itu menjadi pemuas hasrat bagi dirinya. Lody sendiri tidak menghubunginya semenjak bertengkar dengan dirinya, rasanya saat ini diri Chris benar-benar hanya seorang diri. “Aku akan meminta Audrey untuk bersamaku, Lody harus mau melepaskan wanita itu. Dia tidak memiliki hak apa pun atas dirinya, aku yang paling berhak, dia memiliki anak dar

  • Rahasia Sang CEO   Bab 96. Bercinta Dengannya

    Audrey terdiam, menatap Lody dengan intens. Wajah tampan milik Lody dan ketulusan hati pria itu telah membuatnya lulus, dia mencintai pria yang kini berada di bawah tubuhnya.“Beritahu aku di mana saja dia sempat menyentuh, maka biarkan aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu,” ucap Lody. Pria itu pun mengubah posisinya, membaringkan dengan lembut tubuh Audrey, seakan tubuh wanita itu terbuat dari kristal yang rapuh dan mudah pecah.“Dia menyentuh hampir di seluruh tubuhku, Lody. Jika sudah seperti itu, maka apa yang akan kau lakukan?” tanya Audrey. Kedua mata berwarna biru terang menatap sendu pada pria yang sangat dicintainya, Audrey berharap ... tidak akan pernah ada lagi nama Chris dalam kehidupannya!“Kalau begitu, biar aku aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu, Audrey,” kata Lody. Tanpa banyak bicara, dia mengecup kening Audrey, kedua mata Audrey terpejam, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Lody padanya.Tak ada perasaan malu dalam diri Audrey, menghadapi pria ya

  • Rahasia Sang CEO   Bab 95. Menghapus Jejak Luka

    Kondisi Leon sudah diketahui, beruntung saat itu dia mendapatkan pertolongan di awal, jika tidak ... mungkin pria itu benar-benar kehabisan darah akibat ulah konyol Chris padanya.Lody sendiri diberitahukan jika Leon berada di rumah sakit saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Pria itu tidak mengerti dengan tingkah Chris. Dia bisa melakukan apa pun di saat pikirannya sedang kalut dan dipenuhi oleh amarah. Menyakiti Leon yang jelas-jelas tidak memiliki kesalahan pada Chris, adalah sebuah perbuatan konyol dan bodoh!Lody sendiri sudah kembali ke apartemen Audrey, dia melihat Audrey sudah siuman dan tengah duduk di meja makan, menyantap sepotong sandwich.“Audrey, kau sudah bangun. Mana Jack?” tanya Lody, seraya menutup pintu apartemen.“Hm, dia sedang bersama Nicole di apartemennya. Kau dari mana, aku pikir kau pergi meninggalkanku,” ucap Audrey lirih. Ketika dia bangun dia tidak mendapati sosok Lody di sisinya, membuat Audrey merasa sedih.Audrey pikir, Lody meninggalkan dirinya dan

  • Rahasia Sang CEO   Bab 94. Chris Mencintai Audrey?

    “Pergilah ... Aku tidak berselera,” ucap Chris secara tiba-tiba, membuat Rossie terperanjat. Wanita malam itu terkejut dengan penolakan Chris barusan. Baru kali ini dia mendengar seorang pelanggan berkata jika dia merasa tidak selera pada Rossie? Apa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga pria itu berkata cukup kasar padanya? “A-apa ... maksudnya, Tuan?” tanya Rossie dengan kedua matanya yang terbilang indah menatap pria berparas tampan itu. Padahal dia sudah membayangkan, Chris dan dirinya akan melalui malam yang panjang dengan percumbuan-percumbuan panas di atas ranjang setelahnya. Chris terlihat tidak berselera sedikit pun untuk menyentuh Rossie, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. “Aku sedang tidak berminat untuk bercinta dengan perempuan, kau ambil saja ini,” ucap Chris seraya menyerahkan selembar cek pada Rossie. Tidak biasanya Chris menolak santapan hangat yang ada di hadapannya. Wanita itu bahkan sudah bersiap untuk melucuti seluruh pakaiannya, begitu me

  • Rahasia Sang CEO   Bab 93. Memikirkan Dia?

    “Ayah, aku akan menjaga bicaraku, dan berhenti mencelamu jika kau bisa menunjukkan padaku apa arti sebuah kesetiaan. Jika kau belum bisa, jangan memintamu untuk berhenti menghujat dirimu,” balas Chris.Howard terdiam mendengar kata-kata Chris padanya. Ia tahu apa yang dikatakan Chris tidak sepenuhnya salah, tetapi bukankah semua itu bukan diawali olehnya? Kenapa memberi kesan, seolah dialah yang bersalah selama ini?Howard tertawa, dia menganggap apa yang baru saja dikatakan Chris lebih seperti sebuah lelucon konyol. Jane yang memulai dan dia menyambut gayung tersebut, untuk mengakhirinya akan sangat sulit bagi Howard, sebab ... dendam itu tidak akan pernah hilang selamanya! Rasa sakit itu semakin dalam, semakin menghilangkan kewarasannya.“Kau memintaku untuk berubah? Lalu apa jika aku berubah, kau akan mengubah perilakumu, hm?” tantang Howard pada putranya. Kedua pria yang sama keras kepalanya, tidak satu pun di antara mereka yang mau mengalah.Tidak ada gunanya melanjutkan percakap

  • Rahasia Sang CEO   Bab 92. Mungkinkah Jatuh Cinta?

    Nicole mengangguk. Sedikit berbohong tidak masalah, dia tidak ingin Jack mengalami guncangan dalam jiwanya yang masih rapuh untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya!Lody meminta Nicole untuk membawa Jack pergi dari dalam ruangan, diberikannya beberapa lembar uang, dan meminta Nicole membawa pria tampan cilik itu pergi ke minimarket. Nicole menurutinya, dengan senang Jack mengikuti Nicole.Setelah keduanya pergi, Lody mulai membersihkan luka-luka yang ada pada wajah Audrey. Tidak habis pikir, mengapa Chris sama sekali tidak pernah berubah. Sifat iblisnya entah sampai kapan berada di dalam dirinya.“Audrey, aku akan berada di sisimu sampai kau benar-benar pulih. Setelah ini ada baiknya kau pindah ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengantarmu kembali ke keluargamu,” bisik Lody seraya mengusap wajah pucat Audrey. Semakin dia membiarkan Audrey dengan kekerasan kepalanya, maka semakin dia akan mendapatkan serangan beruntun dari Chris yang tidak akan pernah mau mengalah!Selagi membas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status