Share

Masuk Perangkap

Penulis: Naveen Kenan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-15 17:16:40

Yola berlari membawa kehancuran hatinya. Dia masuk ke ruang kerja dan segera menutup pintu, tentu saja untuk menangis sepuasnya karena sedari tadi dia menahan air matanya untuk jatuh ketika berjalan dalam koridor kantor.

"Ya Tuhan ... aku enggak nyangka kalau Mas Edward bisa setega ini sama aku. Aku menyesal sudah memberikan kesempatanku untuk dia kalau akhirnya harus seperti ini." Air mata Yola jatuh mengalir tanpa henti.

Yola sibuk menumpahkan kekecewaan di ruang kerjanya. Sedangkan Edward masih menyanggah semua hal yang baginya itu hanyalah sebuah fitnahan saja.

"Pa, tolong percaya aku. Bagaimana mungkin aku menghamili Kemala kalau aku saja hanya mencintai Yola? Kapan aku bertemu dengan Kemala sendirian tanpa Papa?" Edward benar-benar tidak terima atas tuduhan Kemala.

"Papa harus percaya sama siapa? Laki-laki bisa saja khilaf, Edward. Dan mungkin kamu juga begitu."

"Astagaaaa, Papa! Sumpah demi apa pun, aku tidak pernah menghamili Kemala, Pa! Sumpah!"

"Entahlah, Papa harus ba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia Pewaris Culun    Pernikahan

    Edward baru menyadari kalau Kemala memang betul-betul manusia jelmaan iblis yang tidak ada sisi baiknya saat ini. Matanya sudah tertutup pada ambisi. Dia menginginkan Edward bertanggung jawab atas janin yang sedang dia kandung saat ini. Entah, janin siapa yang bersemayam di rahim Kemala. Edward menjauhkan tubuhnya dari Kemala. Saat ini dia betul-betul berada dalam posisi terpojok karena tidak ada bukti yang dapat membenarkannya. "Mau mengelak apa lagi, Edward?" Frederic berkata keras pada putranya. "Ini enggak seperti apa yang Papa liat." "Mau bagaimana lagi kamu mengelak? Bukti sudah di depan mata, pun, kamu masih mau mencuci tanganmu? Tidak tau diri!" Ya Tuhan ... bahkan Papa sendiri tidak mempercayaiku saat ini. Batin Edward merasa sedih ketika tidak ada satu orang pun yang percaya padanya. Terlebih, ketika melihat Kemala yang sedang menangis semakin membuat drama seolah nyata adanya. "Papa akan mengurus pernikahan kalian secepatnya!" Frederic pergi begitu saja meninggalkan K

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Rahasia Pewaris Culun    Ingin Bercinta

    Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan. Tidak terasa pernikahan Kemala dan Edward telah memasuki bulan ketiga, sedangkan kehamilan Kemala telah memasuki bulan keempat. Perut Kemala pun telah terlihat sedikit membuncit."Edward, aku ingin tidur sama kau," pinta Kemala. "Tidak! Aku tidak akan pernah tidur bersamamu selagi anak yang ada dalam kandunganmu lahir." "Tapi kau mempunyai kewajiban menafkahiku, Edward!" "Aku menafkahimu. Setiap bulan bahkan sebelum bulan berakhir, aku selalu memberikanmu materi. Bahkan berlebih.""Bukan itu! Tapi tanggung jawab kau pada bayi ini."Edward tersenyum sinis. "Setiap kamu hendak periksa ke dokter spesialis atau apa pun yang berhubungan dengan bayi itu, bukankah aku selalu memberikanmu uang?" "Cukup berpura-pura tidak mengerti, Edward!" Sepasang mata Kemala membulat dan kedua tangannya mencengkeram jas yang masih dikenakan oleh Edward. Edward menyipitkan mata. "Aku ingin bercinta!" desak Kemala masih dengan bola mata membulat seperti hend

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17
  • Rahasia Pewaris Culun    Khawatir

    Edward sudah terpojok dan seolah keadaannya telah terkunci oleh tubuh Kemala. Perlahan, Kemala sengaja menurunkan tali gaun tidur di pundaknya yang hanya sebesar jari kelingking anak kecil. Mungkin, kalau ditarik juga bisa putus. Kini yang ada di hadapan Edward terlihat sedikit gundukan yang berwarna putih. Namun, Edward memilih untuk memejamkan mata. Tidak lama, karena jemari Kemala begitu nakal membuka kancing kemeja Edward. "Kemala! Stop atau aku ceraikan kamu!" ancam Edward sambil melebarkan matanya saat melihat Kemala. "Aku tidak peduli Edward." Kemala semakin liar menjamah tubuh Edward. Tidak ingin pertahanannya runtuh, Edward memilih pergi dan lagi-lagi Kemala ditinggalkan sendirian. Sedangkan Edward masuk ke kamarnya, lalu mengunci pintu. Sungguh, debar aneh menjalar dalam dada dan itu hanya hawa nafsu saja, bukan karena adanya rasa cinta dan sayang. Edward laki-laki normal, sesungguhnya dia pun sudah cukup tergoda melihat tubuh Kemala yang hampir semuanya terbuka. Dia m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Rahasia Pewaris Culun    Terungkap

    Sumpah demi apa pun kini perasaan Yola begitu kalut. Dia menyesal karena selama tiga bulan ini terus-menerus menjauh bahkan menghindari Edward. Dia menyesal karena selalu bersikap cuek pada laki-laki yang dulu dicintainya. "Edward, bangun, jangan nakutin aku. Bangun, please." Yola masih menepuk-nepuk pipi Edward bersama air mata yang membanjiri pipinya. Sedih, kalut, kecewa pada diri sendiri dan hal-hal buruk kini bergelayut di otak Yola. Dia merasa begitu jahat pada orang yang dia cintai. "Maafin aku, maafin aku karena harus bersikap seperti ini padamu, Edward. Aku menjauh karena sakit hati di hari pernikahanmu dan Mbak Kemala. Saat kamu mengirimiku pesan singkat yang menginginkanku untuk menjauhimu. Aku sakit, sakit sekali ketika membaca pesan singkat darimu. Lebih sakit lagi ketika aku harus terus melihatmu di kantor tanpa harus menyapamu." Air mata Yola mengalir deras. Namun, seketika isak tangis itu terhenti sesaat kepala Edward menjauh dari dadanya. "Edward?" gumam Yola denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Rahasia Pewaris Culun    Ketakutan Kenzie.

    Rion menyimak segala apa yang disampaikan oleh Frederic. Ada rasa haru, sedih dan bangga ketika mendengar kisah cinta kedua orang tuanya yang berawal tanpa restu, bahkan hingga dihujani fitnah yang membuat keduanya terpisah. "Lalu, Mama jawab apa, Opa?" tanya Rion dengan mimik wajah penasaran."Dari cerita Papamu dulu, Mamamu tidak langsung menerima Edward. Hal itu yang membuatku semakin yakin kalau Yola benar-benar wanita baik meskipun kasta kami berbeda." Edward menjawab dengan pandangan menatap langit-langit kamar, seolah sedang mengingat masa lalu. Aku tidak ingin mengalami nasib yang sama seperti papa dan mama. Rion berucap dalam hatinya saat mengingat kisah cintanya dengan Kenzie. Dia cukup khawatir karena kasta dia dan Kenzie pun berbeda. Beserta fitnahan-fitnahan dari Wanda untuk Kenzie. Tidak terasa langit telah berubah gelap. Edward memutuskan beristirahat dan Rion kembali ke kamar setelah menyelimuti Frederic. Semenjak Wanda memfitnah Kenzie, Owen terlihat malu dan tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-20
  • Rahasia Pewaris Culun    Curi Kesempatan

    "Oris?" Sepasang mata Rion terlihat heran ketika melihat Oris ada di apartemen tersebut. "Tuan Rion," jawab Oris seolah ragu kemudian hendak berlalu pergi. "Tunggu!" Rion mencegah Oris pergi. Dada Oris berdebar kencang saat Rion menahan langkahnya. "Maaf, Tuan, maafkan saya." Suara Oris bergetar seolah menyembunyikan ketakutan yang besar. Rion menyipitkan mata ketika melihat Oris berbuat demikian. Tentunya dalam hati Rion penuh dengan tanya karena melihat kelakuan Oris saat ini. "Saya telah terlibat rencana pembunuhan Anda dan saya pun terlibat penculikan kekasih Anda, Tuan."Sepasang mata sipit Rion membulat saat mendengar pengakuan Oris. Tangannya mengepal dan hampir saja meluncurkan pada wajah Oris yang kini sedang tertunduk. Tidak, Rion. Lu tidak boleh seperti ini. Batin Rion. Perlahan dia melenturkan tangan dan mengatur emosinya. "Aku sudah tau," ucap Rion berpura-pura, lalu melepaskan tangannya dari Oris. "Apa?" "Ya, aku telah mengetahuinya." Detik itu juga Oris berlu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • Rahasia Pewaris Culun    Menurunnya Perusahaan

    Rion menceritakan tentang karyawan yang bernama Oris. Dialah orang yang dulu menjadi pelayan di kafe. Laki-laki tersebut mengundurkan diri setelah mencoba memasukan racun dalam jus mangga pesanan Rion yang malah diminum oleh Kenzie. "Lalu kenapa kamu enggak lapor polisi, Rion? Ini udah tindakan kriminal, loh." "Gue tau, tapi dia begitu hanya karena ingin menyelamatkan ibunya." "Maksudnya?" Sepasang mata Kenzie menyipit ketika kekasihnya menyebutkan hal yang membuat dirinya bingung. Rion menceritakan tentang Oris yang menjadi tulang punggung keluarga dan juga ibunya. Di dalam rumah kontrakan ada dua wanita yang harus dia tanggung. Satu, istrinya dan satu lagi ibunya yang sudah tua. Apalagi sering sakit-sakitan. "Oris harus mendapatkan uang banyak untuk kontrol ibunya yang sedang sakit." Rion kembali bercerita saat pertemuan pertamanya dengan Julia––istri Oris di salah satu kontrakan yang sepertinya kurang layak, mungkin hal itu mereka lakukan untuk menekan biaya kontrakan sehingg

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Rahasia Pewaris Culun    Semakin Liar

    "Ke satu tempat, semoga masih keburu.""Maksudnya?""Nanti lu akan paham Masalah gue hari ini," jawab Rion yang masih fokus pada jalanan beraspal. Mobil sport hitam kini terparkir di salah satu bangunan berlantai tiga. Pintu kiri dan kanan mobil terbuka bersamaan dan turunlah kedua orang yang ada dalam mobil tersebut. "Bank? Mau ngapain ke sini?" tanya Kenzie heran. "Kita masuk dulu, yuk?" Rion menggenggam tangan Kenzie dan memasuki bank tersebut. "Selamat siang, Pak. Silahkan masuk," sapa ramah scurity saat Rion dan Kenzie hendak masuk di pintu bank tersebut. Rion tersenyum, lalu dia melangkah menuju tempat custom servis dengan membawa bukti dari kantor. "Antrean nomor sembilan puluh delapan!" Customer servis itu memanggil. Rion berdiri dan mengajak Kenzie. "Ayok, ikut gue!" ajak Rion dan Kenzie pun mengikuti. Rion dan Kenzie duduk di kursi yang hanya terhalang oleh meja customer servis tersebut. Rion menceritakan maksud dan tujuannya pada seorang wanita yang menjabat custome

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23

Bab terbaru

  • Rahasia Pewaris Culun    Partner Bisnis

    Rupanya Rion dijadikan saksi karena terakhir Oris berbicara padanya dalam panggilan ponsel sebelum Oris meninggal dunia secara tidak wajar, sehingga dari pihak kepolisian memberikan keterangan tersebut. "Terima kasih, Pak!" Willson yang menjadi pengacara Rion berjabat tangan dengan polisi yang menangani Rion. Rion terbebas dari status saksi dari pembuahan Oris yang mungkin bisa saja dirinya akan berubah status menjadi tersangka apabila tidak didampingi oleh kuasa hukumnya. "Terima kasih, Pak!" Rion berjabat tangan dengan Willson dan saat kasus telah usai, mereka kembali terpisah karena Rion memang tidak dekat pada Willson dan hanya terikat kerjaan Willson saja yang menjadi pengacara. *** Banyak sekali kejadian yang menimpa Rion setelah Kenzie pergi. Hidupnya sepi bahkan terasa kosong karena satu-satunya orang yang dia sayang di dunia ini pun pergi meninggalkannya meskipun dia menjanjikan akan kembali. Namun, entah hal itu akan terealisasikan kapan? Tidak ada jaminan dari siapa pu

  • Rahasia Pewaris Culun    Kematian Oris

    Sudah beberapa hari ini Khanza merasa was-was dengan keadaan Rion. Ingin bicara, tetapi dia tidak memiliki bukti yang kuat akan perbincangan adik tirinya karena Owen memang tidak menyebut nama Rion. Bisa saja Owen malah merencanakan pembunuhan untuknya, bukan? "Tuan, apakah Tuan Muda baik-baik saja?" tanya Khanza yang merasa khawatir dengan keadaan Rion. "Aku baik-baik saja." Rion kembali terdiam. Dia hanya memperhatikan halaman rumah dari balkon. Sudah beberapa hari semenjak kematian Frederic, Rion memang betah berlama-lama di balkon hanya memperhatikan keadaan rumah saja. "Sus?" Rion memanggil Khanza."Iya, Tuan." "Biasanya Suster mengajak Opah berjemur di sana." Rion menunjuk yang disertai bibir tersenyum, tetapi pandangannya seolah kosong.Khanza tidak menjawab, karena dia tahu kalau Rion hanya butuh didengarkan saja, bukan membutuhkan jawaban darinya. "Aku kangen sama Opah," ucap Rion yang terdengar pilu. Rupanya Rion masih terlihat berat sejak kepergian Frederic. Dia seol

  • Rahasia Pewaris Culun    Kembali Pada-Nya

    Dokter itu menatap Rion dan Owen bergantian yang disertakan tarikan napas dalam sebelum dia menceritakan keadaan Frederic. "Hhuuufff ...." Napas itu terembus. "Kami tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Tuan Frederic tidak dapat tertolong." "Apa?!" Spontan Owen berucap. Rion tidak berkata apa-apa, dia berjalan mundur hingga akhirnya terpentok pada kursi stainless dan detik itu juga dia terduduk lemas, lakinya seolah tidak mampu menopang tubuhnya sendiri saat mendengar Frederic telah kembali pada-Nya.Rion menutup wajahnya. Ingin menangis, tetapi dia tahan sekuat tenaga meski akhirnya ada yang meluncur dari sudut matanya. "Menangis saja, Tuan Muda. Tangisan tidak akan menjatuhkan derajatmu sebagai seorang laki-laki," ucap Khanza yang duduk di sampingnya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Khanza kalau tangis tidak akan membuat derajat laki-laki terjatuh. Laki-laki juga manusia, dia punya hati yang dapat merasakan sakit. Rion merasa sendirian. Ketika Frederic corp

  • Rahasia Pewaris Culun    Kritis

    Keadaan Frederic semakin memburuk. Sudah tiga hari dia masih koma, bahkan harapan untuk hidup sangatlah kecil menurut dokter. "Ya Tuhan ... cobaan apa lagi yang akan aku dapatkan setelah ini?" ucap Rion saat berada di kantor. Tidak dipungkiri, dirinya sangat sulit untuk berkonsultasi. Bahkan dalam tiga hari ini seolah raganya saja berada di kantor, tetapi jiwanya entah ke mana. Dia seolah terombang-ambing tanpa pijakan. "Permisi ...." Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Owen. "Masuk!" Rion terperanjat saat suara seseorang mengetuk pintu. Dari balik pintu yang terbuka terlihat Angel yang membawa berkas dalam map warna biru. "Eh, Mbak. Silahkan duduk," ucap Rion. Angel tersenyum, menarik kursi lalu duduk. Namun, dia memperhatikan Rion yang seolah semakin terpuruk. "Kamu kenapa, Rion?" "Enggak apa-apa, Mbak," jawab Rion sekenanya. "Oh, iya. Apakah ada tender baru yang masuk?" sambung Rion seolah-olah mengalihkan pembicaraan. "Ada, bahkan cukup banyak. Yang Mbak khawatirkan itu

  • Rahasia Pewaris Culun    Peselingkuh

    Kemala mengajak Owen ke ruang perawatan. Ternyata Wanda sedang tidur dan baru siuman sejak beberapa menit yang lalu. "Tante?" Owen menyapa mertuanya. "Owen, gimana keadaanmu, Nak? Kamu sakit apa? Kok, Tante enggak tau kamu dirawat. Apa Wanda mengetahuinya?" Seolah berbasa-basi, Nyonya Pranata bertanya pada calon menantunya. "Tidak, Tan. Wanda tidak tau apa-apa, lagian aku juga udah sehat, kok." Mungkin karena suara perbincangan Owen, Kemala dan ibunya, Wanda akhirnya membukakan mata. "Sayang? Kamu ada di sini?" Suara Wanda terdengar pelan. "Iya. Kamu kenapa, Sayang?" Owen bertanya dan saat itu sepasang mata Wanda kembali berkabut. Kemala mengerti kalau Wanda menginginkan cerita pada putranya dan dia mengajak Nyonya Pranata untuk ke luar dari ruangan tersebut. Agar mereka bisa leluasa mengobrol. "Kamu sayang aku enggak?" Tiba-tiba saja Wanda bertanya seperti itu dan hal ini dirasa aneh oleh Owen. "Kok, nanyanya begitu?" "Jawab aja, sayang atau enggak?" "Sayanglah, kamu, kan

  • Rahasia Pewaris Culun    Harta, Tahta dan Wanita

    Tepat jam sebelas siang, Rion sengaja pergi menemui Angel hanya untuk makan siang sekaligus membahas apa yang sebenarnya terjadi. "Mbak?" Rion memanggil."Iya." "Aku bingung harus menerangkannya seperti apa? Aku pun paham kalau sampai ada di posisi, Mbak. Aku pun akan salah paham. Tapi aku mohon percaya sama aku, Mbak. Aku bukan takut Mbak bilang sama Kenzie, karena aku benar. Hanya saja kalau keadaannya jauh seperti ini, aku takut Enzie terluka dan aku hanya bisa menatapnya menangis di layar ponsel." "Sebenarnya Mbak juga tidak percaya Rion, tapi penampilan dia tadi pagi? Ah, Mbak jadi inget Enzie ketika hendak dinodai oleh Pak Owen." "Tapi aku bukan Kak Owen, Mbak. Kami berbeda dan aku begitu mencintai Kenzie." "Iya, Mbak tau, Rion. Cinta memang bisa membutakan siapa saja." Sepertinya Angel masih belum sepenuhnya mempercayai pengakuan Rion. Dia juga tidak mempercayai kesimpulan yang ada di otaknya. Baginya, Rion terlalu tulus kalau sampai selingkuh, itu merupakan hal yang tida

  • Rahasia Pewaris Culun    Trauma

    "Permisi, Pak! Pak Rion?" Dari luar sana seorang wanita mengetuk pintu dan memanggil namanya. Rion seolah terperangkap, sementara otak Wanda begitu bergelayut rencana licik demi mendapatkan Rion. Tentu saja tujuan utamanya merupakan harta dan kepuasan melihat orang lain bertengkar. "Jangan Rion, aku mohon. Aku ini calon kakak iparmu." Terdengar suara Wanda memelas. "Maksud lu apa, Wanda?" Rion heran dengan kelakuan Wanda."Siapa aja yang ada di luar, tolooonggg!!! Tolong akuuuu!!!" Tiba-tiba saja Wanda berteriak setelah dia mengacak-acak penampilannya. Baik baju, juga rambut yang sedikit diacak-acak. Rion semakin bingung, dia tidak menyangka Wanda bersikap aneh di depannya. Lagi, Wanda berteriak histeris dan pintu ruang kerjanya pun terbuka. Sial, Wanda menjatuhkan dirinya ke pelukan Rion yang membuat orang yang melihat akan salah sangka. "Rion?" Ternyata yang masuk ke ruang kerja adalah Angel. Sial, Rion terjebak oleh permainan Wanda. "Maaf, saya mendorong pintu karena––" Angel

  • Rahasia Pewaris Culun    Tabir Hitam Keluarga Frederic

    Rion akhirnya memanggil Khanza, padahal waktu hampir menunjukkan jam sebelas malam dan mereka bertiga masih mengungkap satu fakta yang tentu saja Frederic tercengang atas cerita Khanza. "Jadi, ayahmu dan ayah Owen itu Willson?" Frederic bertanya dengan ekspresi heran. "Iya, Tuan. Pak Willson merupakan ayah kandung kami, hanya berbeda ibu." Khanza membenarkan. "Lalu, kenapa Kemala malah menyebutkan kalau ayah dari Owen meninggal dunia?" tanya Frederic merasa heran. "Saya tidak ingin menyimpulkan, Tuan. Takut saya salah." Khanza menjawab sambil menunduk."Bicaralah, Suster. Jujur, aku sama sekali tidak bisa menggambarkan apa pun tentang peristiwa ini. Mungkin sedikitnya Suster bisa memberikan gambaran dari kehidupan ibunya Suster Khanza," pinta Rion. "Sesungguhnya––aku––" Khanza sepertinya ragu mengemukakan pendapatnya. "Bicaralah, tidak usah takut." Rion mencoba menenangkan."Pandanganku terhadap masalah ini mempunyai dua kemungkinan, Tuan. Pertama, Nyonya Kemala sengaja memalsuk

  • Rahasia Pewaris Culun    Labirin

    Sekitar jam tujuh malam, keluarga Frederic berkumpul di ruang makan. Namun, ada hal berbeda di sana karena bukan hanya makan malam saja yang mereka lakukan, tetapi ada lagi hal yang sesungguhnya menjadi inti dari permasalahan. "Rion, kenapa kamu bisa menghajar Kakakmu?" Frederic bertanya setelah semuanya selesai makan. "Mungkin Opah bisa tanya sendiri sama Kak Owen." Rion menjawab santai."Hallah! Tinggal jawab saja, kamu punya masalah apa sama Owen sampe bikin dia babak belur begitu?" sungut Kemala yang tidak terima."Semuanya harus berkumpul, Opah. Tidak bisa kalau ditanya hanya sepihak seperti ini. Bisa saja Kak Owen menyanggah atau bahkan aku yang menyanggah pengakuan Kak Owen." "Kamu itu memang dari dulu bikin aku emosi. Dasar anak sialan! Kamu tak ada bedanya dengan Mamamu yang selalu merebut kebahagiaan orang lain!" pekik Kemala dengan wajah kesal. "Stop! Lebih baik kamu istirahat, Kemala. Bukan kah kamu akan ke rumah sakit besok pagi?" ujar Frederic. "Lebih baik aku ke ru

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status