Vyolin diantar pulang oleh Selena, setelah mereka puas bercengkrama di jam makan siang. Vyolin merasa lega akhirnya kembali ke rumah. Dia tak menyangka, di hari dia bisa jalan-jalan keluar, dia justru bertemu dengan Mike.Saat ini perasaannya sudah jauh lebih terkendali, kemarahan tak lagi berapi-api seperti dulu. Traumanya juga sudah perlahan hilang, mencoba berdamai dengan keadaannya di masa lalu.Tak langsung bersantay, Vyolin memilih untuk beres-beres di dapur. Menyiapkan makan malam untuk Kevin yang berjanji akan pulang lebih cepat.Namun, suara mobil berhenti tiba-tiba terdengar dari depan rumahnya. Vyolin mengintip dari tirai jendela ruang tamu, dan begitu terkejut melihat Mike yang turun dari mobil dan sedang berjalan ke gerbang rumahnya.Tak sulit bagi Mike untuk mengetahui di mana rumah baru Vyolin, dia mendapatkan informasinya sejak lama.Vyolin tak menggubris, akan tetapi Mike terus memencet bel. Dia pun terpaksa keluar dan menghampiri Mike tanpa membuka gerbang."Ngapain
Ucapan Rianti cukup mengganggu pikiran Mike, dia langsung memikirkan nasib bayi Vyona yang nantinya akan tumbuh dewasa. Namun, Mike merasa itu sesuatu yang masih bisa dia jaga agar tidak terjadi.Hal itu pun tak mengganggu rencananya untuk bertemu dengan Donita malam ini. Mike mengganti pakaian dengan pakaian trendy brand ternama. Memakai parfum andalannya yang begitu mampu memikat perempuan mana saja."Ganteng banget, mau ke mana kamu?" tanya Rianti yang sejak tadi bersantai di tempat tidur dan memperhatikan gerak-gerik Mike di depan cermin."Biasa lah. Meeting sama teman di club," jawab Mike santai."Meeting tapi gayanya kayak mau kencan," ujar Rianti dengan tatapan penuh selidik.Mike tak menggubris ucapan Rianti, lalu pergi dari kamar setelah memasang sepatunya. Rianti pun mendengkus kasar, segera mengikuti langkah Mike keluar kamar."Aku ikut!" cegah Rianti saat Mike menuruni tangga."Kamu lupa? Kamu itu lagi hamil, Sayang," sahut Mike menoleh sebentar padanya."Pokoknya aku ikut
Lama tak pernah menyetir mobil, Donita sempat dibuat gagok. Apalagi yang disetirnya kali ini adalah mobil sport mewah, Donita takut sampai melakukan kesalahan dan kecelakaan."Untung deh, gawat banget kalau sampai gak bisa," gumam Donita saat mobil berhasil dia lajukan walau dengan kecepatan seperti siput."Ehmm. Sudah sampai?" tanya Mike yang ternyata masih setengah sadar."Baru juga jalan, Mas," jawab Donita.Guna meyakinkan Mike kalau dirinya bukanlah orang jahat yang ingin mengambil sesuatu, Donita pun menuruti keinginan Mike untuk pergi ke hotel.Tak mau tanggung-tanggung, Donita mencari hotel mewah bintang tujuh. Meski agak jauh dari klub. Sampai tiba di hotel, Mike sudah tidak lagi bicara. Donita pun harus kepayahan membopongnya ke kamar hotel."Ya ampun, capek banget!" keluh Donita saat berhasil memindahkan tubuh Mike ke atas tempat tidur.Tak ingin membuang waktu, Donita segera mencari ponsel Mike. Ponsel yang berada di saku celana Mike itu berhasil dia keluarkan dengan gerak
BAB 88. MEMASTIKAN PENYELIDIKAN.Semalaman merasa berat membuka mata, kini Mike telah menyadari pagi yang datang karena cahaya masuk dari sela tirai jendela kamar hotel. Mike menggeliatkan tubuhnya, merasa masih begitu malas untuk bangun. Dia merasa terkejut karena melihat punggung perempuan yang berbaring membelakanginya. Segera saja Mike mengingat bahwa dia datang ke hotel bersama dengan Donita."Kamu masih di sini," gumam Mike lalu mendekatkan tubuhnya pada punggung perempuan itu.Mike memeluk erat tubuh perempuan itu, memulai gerakan menggoda untuk memenuhi hasratnya yang kembali membara. Namun, ketika perempuan itu berbalik badan menatapnya, Mike begitu terkejut hingga bangkit dari pembaringannya. Terduduk melongo di atas tempat tidur."Rianti," ucap Mike heran."Mmm, kenapa? Kaget kamu? Berharap kalau aku ini gadis yang semalam? Hah!" Donita membulatkan matanya dengan nada ketus membentak Mike."Kok bisa kamu di sini?" tanya Mike."Dari semalam aku sudah di sini," jawab Rianti.
Hendrik tak butuh waktu lama untuk menjalin kesepakatan dengan rekannya di Singapore, seorang anak kuliahan bergender laki-laki dengan perawakan kecil dan berkaca mata kini telah berada di depan bangunan apartemen China Town.Vincent, bukan nama yang sebenarnya. Tanda nama itu terlihat menempel di seragam kebersihan yang dikenakannya. Kebetulan sekali teman Hendrik ini memiliki teman yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sana. Teman Hendrik menyamar menjadi Vincent karena perawakan mereka yang tak jauh berbeda.Untuk melancarkan drama, Vincent melakukan kegiatan bersih-bersih dengan baik. Sampai akhirnya dia tiba di apartemen nomor lima, dan berhasil masuk ke sana. Vincent melakukan kegiatan bersih-bersih, sembari terus memperhatikan sekeliling ruangan itu.Dua perawat perempuan tampak sedang makan pagi bersama di ruang tamu, dan mereka dengan ramah mengajak Vincent untuk bergabung. Namun, Vincent menolaknya. Tak lama, saat Vincent sedang mengepel lantai, tiba-tiba terdengar suar
Anna mengajak Sarah bertemu, lalu mereka mempersiapkan semua dokumen bukti-bukti kejahatan yang dilakukan Mike. Beruntung, suami Anna memiliki sahabat yang bertugas di kepolisian. Tak tanggung-tanggung, Gunawan Julio itu adalah seorang kepala kepolisian.Anna memberi penjelasan dengan sangat rinci, hingga kepolisian pun bersedia untuk menyelidiki kebenaran kasus ini. Namun, Anna meminta penyelidikan dilakukan dengan tidak terang-terangan dulu sampai bayi Vyolin dipastikan aman."Kami sudah menghubungi kepolisian di Singapura, dan mereka juga akan membantu untuk penyelesaian kasus ini. Karena kasus ini cukup besar, dan melibatkan anggota mafia di sana. Tempat bayi itu disembunyikan akan mendapatkan pengawasan dua puluh empat jam. Sampai nanti penyelidikan selesai, kami akan menahan juga terdakwa. Begitu lah prosedurnya," ungkap Pak Kapolda Gunawan Julio.Anna dan Sarah merasa semakin tegang, akan tetapi jalan ini harus mereka tempuh untuk bisa mengembalikan semuanya seperti semula. Dem
Rianti merasa begitu resah dengan ketidakpastian kabar Mike, belum lagi ditambah banyaknya media online yang mengirim permintaan interview dengannya. Rianti suka menjadi populer, tapi dia tidak suka populer karena kasus kejahatan seperti ini.Di dalam kamarnya, dua botol anggur telah tandas. Rianti terbaring lemas di tempat tidur, sambil berharap semua akan segera berlalu."Bagaimana dengan nasib perusahaan kalau terus seperti ini?" tanya Ibu Mike yang saat ini sedang berdiskusi dengan Ayah Mike di kamar kediaman mereka."Kondisiku sedang tidak sehat untuk mengambil alih lagi semua, aku akan biarkan Andrew untuk mengambil alih sementara," jawab CEO Samudera, Ayah Mike."Kamu yakin? Aku yakin Andrew berhenti dari Baskoro Group karena ada masalah pribadi dengan Mike. Apa kamu yakin mau membiarkan dia mengambil alih?" tanya Ibu Mike lagi."Dia tidak akan melakukan hal yang salah. Aku dan Ayahnya akan mengawasi semuanya. Lagi pula, kuasanya hanya sebatas menangani proyek," jawab Ayah Mike
Kelebihan dari seorang sosialita, adalah luas pergaulan dengan orang-orang penting. Setelah mengetahui beberapa orang yang berperan penting dalam penyelidikan kasus Mike, Ibu Mike pun langsung mendatangi mereka satu persatu. Dia datang menawarkan negosiasi untuk meringankan bahkan menutup kasus Mike."Mereka semua munafik! Mereka bilang tidak ingin uang dariku? Heh, apa mereka pikir mereka akan terus bertahan lama dengan pekerjaannya itu!"Ibu Mike terus menggerutu karena rencanya telah gagal. Tidak ada satu pun aparat hukum yang mau mengambil sogokan darinya, meski uang yang dia berikan bahkan lebih dari satu Milyar. Semua aparat telah berjanji pada negara bahwa mereka akan menjalankan hukum dengan kejujuran. Tidak akan tergoda oleh godaan uang atau kekuasaan.Begitulah konstitusi hukum di Indonesia, selalu jujur dan adil. Mengedepankan kebenaran dan berani menghukum keras perbuatan buruk yang melanggar hukum. Pikiran Ibu Mike menjadi buntu, tak tahu harus bagaimana lagi untuk menyel