Share

PART 93

Penulis: MarniHL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-23 17:46:54

Raina menahan malu ketika sampai di sekolah. Bagaimana tidak malu, saat mereka turun dari motor hingga berjalan melewati koridor Rian terus menggenggam tangannya. Cowok itu enggan melepas tangan Raina. Membuat murid-murid yang melihat langsung menggoda mereka.

“Yan, lepasin. Gue malu diliatin orang,” ucap Raina pelan.

Rian menggeleng. “Gue gak mau. Biar mereka tahu kalau gue udah balikan sama lo.”

Jika Raina malu, maka Rian sebaliknya. Cowok itu menunjukkan kalau ia sangat senang karena bisa kembali mendapatkan Raina. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Rian!” Wanda berlari menghampiri mereka. Raut wajahnya terlihat kesal ketika melihat Rian menggenggam tangan Raina.

“Lo jadi cewek gak usah kecentilan dong. Pegang-pegang tangan Rian aja.” Wanda hendak melepaskan tangan Raina dari Rian, namun Rian segera menahannya.

“Jangan ganggu gue sama cewek gue.”

Wanda tampak terkejut. “What? Lo balikan sama cewek kayak dia?”

Rian mengangguk. “Kenapa? Ada masalah?”

“Ya masalah, lah. Lo it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
flia0558
semangat updatenya thor
goodnovel comment avatar
Yayhaa Msi Soppeng
ya allahhh bocah2 perkara 5 ribu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • RIAN RAINA   PART 94

    Rian mengejar Raina yang berjalan lebih dulu.“Rain, udahan dong ngambeknya. Gue kan gak sengaja. Nanti gue ganti deh yang lebih bagus,” ucap Rian.Tadi, Raina menyuruh Rian untuk menaruh buku di dalam tasnya. Saat Rian ingin menutup tas Raina, Rian tidak sengaja merusak gantungan tas milik Raina. Sehingga Raina marah.Raina menghentikan langkahnya membuat Luna dan Risa juga ikut berhenti.“Ganti? Lo gak akan bisa ganti karena itu pemberian dari Oma gue.”“Terus gue harus gimana? Gantungannya udah gak bisa diperbaiki lagi.”“Salah lo. Kalau lo lebih hati-hati gak mungkin bisa rusak kayak gitu.”“Ya udah, oke, gue minta maaf. Jadi sekarang gue harus ngelakuin apa biar lo bisa maafin gue?”“Ya elah, bisa gak sih gak ribut? Ini baru satu hari lo kalian balikan. Bahkan, belum sampai sehari, tapi berantemnya udah dua kali. Dan itu semua cuma masalah kecil,” sahut Luna.Raina menatap Luna dengan ekspresi cukup kesal, “Ini gantungan satu-satunya peninggalan dari Oma gue. Dan sekarang rusak.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • RIAN RAINA   PART 95

    “Lun, maafin gue soal yang kemarin, ya. Gue gak bermaksud marah sama lo.” Raina meminta maaf pada Luna karena kejadian kemarin.Luna tersenyum, “Gak papa kok, Rain. Gue maklumin.”“Makasih.” Raina tersenyum lega karena Luna memaafkannya.“Btw, lo berdua mau dengar kabar terbaru gak?” ucap Luna bersemangat.Dengan ekspresi datar Risa menggeleng. “Palingan juga gosip gak jelas.”“Yee, lo pikir gue tukang gosip apa. Gue itu nyebarin berita sesuai fakta yang gue dapat.” Luna beralih menatap Raina. “Na, mau dengar gak?”“Boleh deh.”Luna tersenyum, “Emang lo paling ngerti gue, deh.”“Jadi ada berita apa?” Raina bertanya.“Arka pindah sekolah.”“Pindah sekolah?” Raina cukup terkejut. Tidak menyangka Arka akan pindah.Luna mengangguk, “Gue dengar dari teman gue yang sekelas sama dia. Katanya dia bakal pindah besok.”“Udah gue duga info dari lo gak pernah penting.” Risa menyahut.“Diem lo. Gak ada yang ngajak lo ngomong.”“Eh, Na, mau ke mana lo?” Luna bertanya karena Raina sudah bangkit ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25
  • RIAN RAINA   PART 96

    Raina mengembuskan napas lega setelah selesai membantu mamanya membuat kue.“Ma,” panggilnya.“Iya?” Dian masih sibuk menata kue.“Mama belum dapat orang yang mau bantuin mama?” Raina bertanya.“Belum. Agak susah nyarinya. Mama udah upload ke sosmed juga belum ada yang respons.”“Kalau kayak gini terus kasihan mama. Apalagi makin hari orderan mama makin banyak.” Tentu saja Raina kasihan pada mamanya. Meskipun ia senang karena banyak yang pesan kue mamanya, tapi ia juga kasihan melihat mamanya kewalahan bekerja sendiri.“Kamu gak usah khawatir, mama bakal tetap nyari kok. Rian juga lagi bantuin mama buat nyari.”Raina manggut-manggut. “Mudah-mudahan aja bisa segera dapat.”“Kalau gitu aku mau mandi dulu, ya, Ma.”“Iya.”*****Rian terbangun dari tidurnya. Tadinya ia hanya berbaring sebentar, tapi ia malah ketiduran. Rian menatap jam dinding yang menunjukkan pukul enam sore. Ia pun beranjak dari kasur untuk mandi.Tak butuh waktu lama, Rian sudah selesai mandi. Setelah berpakaian, ia tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • RIAN RAINA   PART 97

    “Angkat telfonnya, Yan. Mau sampai kapan lo biarin gitu?” ujar Andi ketika ponsel Rian berdering.Rian hanya diam tidak berniat menjawab panggilan dari nomor tak dikenal tersebut.“Menurut gue lo jawab aja, Yan. Siapa tahu penting,” kata Liam.Rian menggeleng. “Gak penting.”“Kalau gitu lo matiin aja hp lo. Biar dia gak telfon lagi.”Benar juga yang dibilang Andi. Kenapa tidak terpikirkan olehnya? Rian pun menolak panggilan tersebut, lalu menonaktifkan ponselnya.“Rian!” Rian menoleh. “Raina.” Rian tersenyum ketika Raina menghampirinya. Sedangkan Raina malah menunjukkan ekspresi kesalnya.“Kenapa lo gak jawab telfon gue?”Rian mengerutkan keningnya, “Telfon? Emang lo ada telfon gue? Daritadi gue pegang hp, tapi gak ada telfon dari lo.”“Gue telfon pakai nomornya Risa.”“Oh, jadi yang tadi nomor Risa? Gue pikir orang iseng makanya gak gue angkat.”“Nih, sarapan buat lo. Ingat dihabisin. Awas aja kalau lo kasih ke orang.” Raina memberikan kotak bekal pada Rian.Rian mengembangkan senyu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • RIAN RAINA   PART 98

    “Rian!”Rian menoleh ke sumber suara. Seketika tubuh Rian kaku, ketika melihat perempuan yang memanggilnya.Perempuan yang selama ini ingin ia lupakan dan berharap tidak akan pernah bertemu lagi, kini malah muncul di hadapannya.“Aku gak nyangka kita bisa ketemu lagi.” Cewek itu tersenyum pada Rian.“Oh, iya, tadi aku sempat telfon kamu, tapi gak diangkat. Aku chat juga gak dibales. Tahunya malah kita ketemu di sini. Kayaknya emang takdir, ya.”“Kok kamu kayak gak senang kita ketemu lagi?”Senang? Untuk apa Rian senang bertemu dengan orang yang meninggalkannya tanpa alasan? Dan tiba-tiba saja muncul kembali di hadapannya seperti tidak terjadi apa-apa.“Kenapa kamu diam aja? Apa kamu kaget karena ketemu aku? Atau kamu udah lupa sama aku?”“Permisi.” Keduanya menoleh pada Raina yang sudah kembali.Raina menatap cewek itu bingung. Karena ia belum pernah melihatnya.“Temannya Rian, ya?”“Iya.” Raina mengangguk sembari tersenyum.“Kenalin gue Sofhie.” Saat Raina hendak menjabat tangan Sofh

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • RIAN RAINA   PART 99

    “Udah sana ke kelas.” Rian menggeleng sembari terus menggenggam tangan Raina. “Gue masih mau liat lo. Biar gue makin semangat belajarnya. Kan lo penyemangat gue.”Raina memutar bola matanya malas. “Masih pagi, Yan. Gak usah aneh-aneh.”“Aneh gimana? Gue serius. Buktinya semenjak balikan sama lo gue udah gak pernah bolos lagi, kan? Gue juga gak berantem lagi.”“Oke, tapi bisa ke kelas lo sekarang? Karena gue gak mau jadi pusat perhatian orang-orang. Lo gak malu diorang-orang?” Raina merasa malu karena beberapa murid yang melewati kelasnya menatap mereka.“Buat apa malu? Lagian gue kan megang tangan pacar gue sendiri.” Seperti biasa Rian dengan sikap cueknya.“Haduh, pagi-pagi udah disuguhkan adegan romantis dari pasangan bucin ini.” Keduanya menoleh pada Luna.“Makanya punya pacar,” ujar Rian.“Ya elah, mentang-mentang udah balikan gaya banget. Ntar, kalau putus aja nangis tujuh hari tujuh malam.”“Kali ini gak akan mungkin putus.”“Liat aja nanti. Paling Raina bakal putusin lo.”“Eh,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-29
  • RIAN RAINA   PART 100

    “Sofhie?”Sofhie tak kalah terkejut ketika tahu kalau Raina yang membukakan pintu untuknya.“Lo yang kemarin, kan? Kok lo bisa di rumah Rian?” tanya Sofhie.“Siapa Rain?” Rian menghampiri mereka.“Hai Yan!” Sofhie tersenyum pada Rian.Rian menatap Sofhie datar. “Ngapain lo ke sini?” Rian bertanya tidak ingin basa-basi.“Em, gue masuk dulu, ya. Mau ke toilet.” Raina kembali masuk ke dalam. Sengaja memberikan ruang bagi Rian dan Sofhie untuk mengobrol.“Dia cewek yang kemarin sama lo, kan? Kok dia bisa di sini? Apa dia pacar baru lo?”“Jawab pertanyaan gue.”Sofhie memberikan sebuah paper bag pada Rian. “Gue cuma mau bawain oleh-oleh buat lo. Sekalian pengin ngobrol-ngobrol. Waktu itu kan kita gak sempat ngobrol.”“Makasih, tapi gue gak mau ngobrol sama lo. Jadi mendingan lo pulang.”“Lo kenapa sih dingin banget sama gue? Lo juga blok nomor gue. Dulu lo gak kayak gini sama gue.”Rian tersenyum sinis, “Gak usah pura-pura lupa. Lo yang bikin gue kayak gini.”“Oke, gue ngaku salah. Maaf,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-30
  • RIAN RAINA   PART 101

    Raina menarik napas panjang. Hal itu ia lakukan berulang kali membuat Luna yang sedang sibuk menyalin PR merasa sedikit tidak nyaman.“Lo kenapa sih, Rain? Sesak napas?”Raina menggeleng.“Kalau lo gak kenapa-napa bisa berhenti? Gue gak bisa fokus nyalin PR.”“Sorry.”“Nyalin aja pakai segala fokus.” Risa mencibir.“Diam lo!”“Lo kenapa, Rain? Ada masalah?” Risa yang semula fokus pada bukunya akhirnya bertanya.“Enggak, cuma semalam gak bisa tidur aja.”Luna menutup buku tulisnya lalu menoleh pada Raina.“Gak usah bohong lo. Mendingan lo jujur aja.”“Serius gue gak papa kok. Udah mendingan kalian siapin buku aja. Bentar lagi kan Bu Sari mau masuk.”“Ya udah, kalau lo gak mau cerita. Kita gak bakal maksa kok,” ujar Risa.Sebenarnya Raina masih memikirkan Sofhie yang semalam meneleponnya. Karena itu ia tidak bisa tidur nyenyak. Raina ingin memberitahu Luna dan Risa, tapi Raina mengurungkannya. Biarlah kali ini ia menyimpan sendiri. Raina juga tidak akan memberitahu Rian.*****“Em, Yan,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-31

Bab terbaru

  • RIAN RAINA   PART 110

    “Ngapain lo ke sini?” Rian bertanya dengan ekspresi tidak suka. Sama sekali tidak ada niatan untuk menyambut tamunya dengan ramah. Apalagi setelah tahu tamu yang datang adalah Sofhie.Setelah bertemu Raina tadi, “Gue ke sini mau ngomong sama lo. Sebentar aja.”“Lima menit. Habis itu lo udah harus pergi.”Sofhie mengangguk.“Mau ngomong apa?”Sofhie mengambil napas sejenak, lalu mulai berbicara, “Gue ke sini karena mau minta maaf sama lo. Gue nyesal udah ganggu hubungan lo sama Raina. Harusnya gue gak ngelakuin itu. Gue pikir dengan gue kembali lo bakal mau balik lagi sama gue. Ternyata gue salah.”“Soal preman-preman itu? Lo gak mau ngaku?” tanya Rian. Karena Rian masih curiga dengan Sofhie.Sofhie menggeleng. “Gue berterima kasih sama Raina karena dia udah mau nolongin gue. Tapi jujur gue sama sekali gak pernah nyuruh preman-preman itu. Kalau lo gak mau percaya silakan. Gue gak bakal maksa.”“Gue janji gak bakal ganggu hubungan lo sama Raina lagi. Gue bakal pergi jauh biar kalian gak

  • RIAN RAINA   PART 109

    “Ya ampun, Raina! Itu kenapa jidat lo?” Luna mendekati Raina hendak menyentuh kening Raina, tapi Raina menghindar.“Jatuh kemarin.”“Kok bisa?”“Didorong sama preman.”“Preman? Maksudnya?” Risa ikut bertanya.Kedua sahabatnya bingung dan juga kaget. Raina bisa memaklumi, karena ia memang tidak sempat menceritakan kejadian kemarin pada keduanya. Raina tidak mau mengganggu waktu keduanya. Jadi Raina memilih untuk menceritakan langsung.“Kemarin gue nolongin Sofhie yang digangguin preman. Terus premannya dorong gue. Jadi kayak gini, deh.” Raina menjelaskan secara singkat.“What? Nolongin Sofhie? Serius lo?” Luna mengembuskan napas sejenak lalu kembali melanjutkan ucapannya, “Gini ya, dia itu musuh lo. Tapi bisa-bisanya lo nolongin dia?”“Ya, gue kasihan sama dia. Lagian kita harus saling tolong-menolong, kan?”“Iya emang tapi lo mikir-mikir juga kali. Bisa aja dia sengaja nyewa preman-preman itu biar keliatan kalau dia digangguin, tapi ternyata cuma mau narik perhatian lo buat nolongin di

  • RIAN RAINA   PART 108

    Rian berdecak ketika ponselnya berdering. Ia kesal karena yang meneleponnya adalah Sofhie. Sudah lima kali Rian menolak panggilan cewek itu, tapi Sofhie tidak menyerah menghubunginya.Rian membiarkan ponselnya begitu saja tanpa ada niatan untuk menjawabnya.Tak lama kemudian ponselnya kembali berdering. Rian yang tadinya ingin mematikan ponselnya segera mengurungkan niatnya karena ternyata yang meneleponnya kali ini adalah Andi.“Kenapa?”'Yan, gawat!'Rian mengerutkan keningnya ketika mendengar suara Andi yang cukup panik.“Lo kenapa? Ada masalah?”'Raina.'Rian makin bingung.“Raina? Kenapa Raina?”'Barusan Sofhie telfon gue katanya Raina masuk rumah sakit.'Rian mendadak terdiam. Apa ia tidak salah dengar? “Gue gak salah dengar, kan?” Rian bertanya memastikan.'Iya, Yan. Mendingan lo buruan ke rumah sakit kenanga. Gue juga otw ke sana.'Panggilan pun diakhiri oleh Andi. Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya, tapi ia tidak ada waktu untuk mencari semua jawaban itu. Karena yang

  • RIAN RAINA   PART 107

    “Nyapu sendiri lagi?” Rian menghampiri Raina di kelas setelah pelajaran selesai. Kebetulan Raina sedang menyapu kelas. Tadinya ada beberapa temannya yang juga piket, tapi mereka sudah selesai lebih dulu. Mereka ingin menunggu Raina sampai selesai, tapi Raina menolak dan menyuruh mereka untuk pulang lebih dulu.Raina menoleh sejenak pada Rian, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Enggan menjawab Rian.“Gue bantuin, ya,” tawar Rian.“Gak usah.” Raina menolak.“Udah gak papa biar gue bantuin. Kasihan lo kecapekan.” Rian hendak mengambil alih sapu dari Raina, namun Raina sudah lebih dulu menjauhkannya.“Gak usah ganggu gue,” ucap Raina dingin.“Ya udah, kalau gitu gue nungguin lo sampai selesai, ya. Biar bisa pulang bareng.”Raina kembali menoleh pada Rian dengan satu alis terangkat. “Emang gue bilang mau pulang sama lo?”Rian mengangguk, “Tadi kan kita udah sepakat pulang bareng waktu istirahat.”“Gue gak pernah buat kesepakatan sama lo. Pergi!”“Rain, jangan kayak gini dong. Gue tahu l

  • RIAN RAINA   PART 106

    Rian memainkan ponselnya sembari menunggu Raina yang kembali dari toilet.Saat sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba seorang cewek datang. Lalu, tanpa izin darinya cewek itu langsung memeluk Rian.Rian yang tiba-tiba dipeluk seperti itu langsung terkejut.“Sofhie?” Rian lebih terkejut ketika tahu siapa cewek itu.“Gue gak nyangka kita ketemu di sini. Kayaknya kita emang ditakdirkan buat balikan lagi, deh. Soalnya kita selalu ketemu padahal gak pernah janjian.”“Apaan sih lo. Gak usah ngaco, deh. Lepasin gue.” Rian hendak melepaskan pelukan Sofhie, namun cewek itu malah memeluknya lebih erat.“Sofhie lepasin.”“Rian.”“Ra-Raina.” “Hai Rain. Ketemu lagi kita.” Sofhie menyapa sembari tersenyum.Kesempatan itu Rian gunakan untuk melepas pelukan Sofhie.“Lo tahu gue sama Rian itu emang ditakdirkan buat bersama. Buktinya kita selalu ketemu tanpa diduga. Kayak sekarang ini.” Sofhie menoleh pada Rian. “Iya kan, Yan?”Raina tersenyum sinis. “Takdir? Gak usah sok-sokan ngomong takdir. Rian

  • RIAN RAINA   PART 105

    Rian mencari Raina ke kelas cewek itu, tapi Raina tidak ada. Rian sudah bertanya pada Luna dan Risa, tapi mereka juga tidak tahu keberadaan Raina.Sejak pagi, Rian belum juga bertemu dengan Raina. Saat Rian pergi ke rumah Raina untuk menjemput cewek itu, Raina ternyata sudah berangkat sekolah lebih dulu.Rian tidak tahu ada apa dengan Raina. Tapi Rian merasa Raina sedang menghindarinya. Apa mungkin Raina menghindar karena takut Rian akan marah pada cewek itu perihal masalah kemarin?Mungkin Rian memang marah pada Raina karena sudah membohonginya, tapi itu kemarin. Sekarang Rian tidak ingin memarahi Raina, tapi ia hanya ingin berbicara dengan Raina. Rian ingin tahu alasan Raina berbohong padanya.“Akhirnya ketemu juga.” Raina menoleh pada Rian.Setelah mencari Raina di beberapa tempat, akhirnya Rian menemukan Raina di rooftop.Raina terkejut, tidak menyangka Rian akan menemukannya. Padahal, daritadi Raina mencoba menghindari Rian.“Lo kenapa hindarin gue? Gue kan udah bilang kemarin ma

  • RIAN RAINA   PART 104

    “Gue gak akan biarin lo rebut Rian dari gue, Sofhie. Gak akan!” gumam Raina kesal.Ada rasa kesal karena ucapan Sofhie tadi, tapi di lain sisi Raina cukup puas karena bisa memberitahu langsung cewek itu kalau ia tidak akan merelakan Rian kembali bersama cewek itu. Raina harus melakukan itu agar Sofhie sadar kalau dia tidak akan bisa bersama Rian lagi. Karena Rian kini miliknya.“Raina?” Raina yang baru keluar dari cafe terkejut ketika bertemu dengan Liam.Raina seketika langsung tersenyum, “Eh, Liam. Kok sendiri? Gak sama Andi?”“Iya, mau ketemu teman. Lo sendiri ngapain di sini? Gak sama Rian?” Liam balik bertanya.“Em, sama. Ketemu teman juga. Kalau gitu gue duluan, ya.” Raina buru-buru pergi dari sana. Raina terpaksa berbohong pada Liam karena ia tidak mau Liam tahu kalau ia bertemu dengan Sofhie. Karena jika Liam tahu, maka dipastikan Rian juga akan tahu. Dan kalau sampai Rian tahu cowok itu pasti akan marah padanya.Liam merasa ada yang aneh dengan Raina, tapi cowok itu memilih

  • RIAN RAINA   PART 103

    Andi berlari menghampiri Rian dan Liam yang sedang mengobrol di depan kelas.“Eh, ada berita bagus. Lo berdua mau dengar gak?”“Gak!” jawab keduanya kompak.“Oke, karena lo berdua penasaran banget jadi gue kasih tahu aja deh.”“Terserah lo deh.”Andi tersenyum lalu melanjutkan ucapannya, “Wanda udah pindah sekolah ke luar negeri.”“Serius lo?” Rian yang tadinya tidak peduli langsung merespons.“Serius lah. Masa gue bohong.”“Kapan pindahnya? Kok kita gak tahu?” Liam bertanya.“Jelas lo gak tahu lah. Lo kan gak pernah peduli sama orang lain. Apalagi cari tahu berita kayak gini.”“Bagus deh kalau dia udah pindah.” Rian tersenyum lega. Tentu ia merasa lega karena sudah tidak ada yang mengganggunya lagi.“Emang bagus sih Wanda udah pergi, tapi masalahnya Sofhie muncul lagi. Jadi lo belum bisa dinyatakan bebas.”Rian terdiam. Benar yang dikatakan Andi. Dirinya belum sepenuhnya bebas karena kehadiran Sofhie. Apalagi cewek itu memiliki sifat yang tidak mudah menyerah. Meskipun begitu, Rian t

  • RIAN RAINA   PART 102

    Rian segera melepaskan tangan Sofhie ketika cewek itu menggenggam tangannya.“Apa yang mau lo jelasin? Gue kasih lo waktu lima menit.”“Bisa pesan minum dulu gak? Gue kangen banget bisa ke kafe ini lagi sama lo. Rasanya udah lama banget kita gak ke sini.”“Oke. Buruan pesan.”Sofhie tersenyum lalu memanggil waiters untuk memesan minuman.“Mbak, saya cappucino satu, ya.” Sofhie lalu beralih menatap Rian, “Lo mau minum apa?”Rian menggeleng.“Yakin? Gak haus?” Sofhie bertanya memastikan.“Hm.”“Ya udah, Mbak, pesanannya itu aja dulu, ya.”Setelah waiters tersebut pergi, Rian kembali berucap, “Buruan ngomong.”“Nunggu minumannya datang dulu, lah, Yan.”Rian menghela napas. “Kalau sampai minumannya datang dan lo gak mau jelasin juga gue pulang.”“Iya, lo gak usah marah-marah dong.”Tak lama kemudian minuman pesanan Sofhie datang.Rian menunggu Sofhie menyeruput minumannya sebelum cewek itu berbicara. Kalau saja Raina tidak menyuruhnya untuk mendengarkan penjelasan Sofhie, Rian tidak akan

DMCA.com Protection Status