Sima Zhou langsung memerintahkan beberapa orang untuk pergi membawa Lu Fei ke tempat yang jauh. Diasingkan ke tempat yang jauh dari keramaian dan sekitar sana dijaga oleh beberapa cultivator kuat di sekte Bukit Surga. Yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan Lu Fei hanya Sima Zhou karena dia percaya kalau dia bisa tetap bertahan dari kutukan makhluk itu. "Sepertinya aku tahu cara mengalahkan makhluk itu," ucap Sima Zhou. Yang Jiu yang awalnya sangat cemas, dia punya harapan. Dia menatap serius dan penuh harap kepada Sima Zhou. "Aku tadi mencoba melihat makhluk itu. Dia berada di belakang Lu Fei dan benar dia yang menyerap qi milik Lu Fei. Sepertinya tujuan dia melakukan itu adalah untuk bangkit kembali. Dia ingin kembali menjadi makhluk seperti kita dan sepertinya makhluk itu punya niat buruk. Mungkin itu adalah balas dendam," jelas Sima Zhou. "Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Yang Jiu."Tidak perlu! Aku sendiri yang akan melawan makhluk itu. Kau bantu rawat Ning Cai saja! Sem
Sima Zhou sudah berada di depan makhluk itu. Keduanya saling menatap satu sama lain. Sima Zhou menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Setelah itu Sima Zhou langsung muncul di depan makhluk itu. Dia melakukan tusukan yang sangat kuat. Serangan Sima Zhou berhasil ditahan oleh makhluk itu. Makhluk itu mengangkat tangannya. Dia mengeluarkan sebuah lendir ke arah Sima Zhou. Dengan cepat Sima Zhou melompat ke kiri. Dia maju kembali. Dia terus melakukan serangan. Tubuh makhluk itu sangat keras. Serangan Sima Zhou tidak ada yang bisa melukai makhluk itu. Makhluk itu tidak terlihat, tetapi dia bisa diserang. "Lendir ini bersifat korosi," keluh Sima Zhou. Tombak milik Sima Zhou karat setelah melakukan serangan kepada makhluk itu. Itu akan membuat serangan Sima Zhou tidak tajam lagi. Perlahan karat itu semakin banyak dan akhirnya tombak milik Sima Zhou atah bagian ujungnya. Sima Zhou mundur bekelang. Saat itu juga monster itu muncul di depan Sima Zhou dengan sangat cepat. Ia m
Setelah satu jam, keadaan Sima Zhou bukan lebih baik. Malah dia lebih buruk dari sebelumnya. Tubuhnya sudah penuh dengan bisul yang pecah. Lendir mengalir dari tubuhnya. Dia sangat kelelahan. Sima Zhou tidak menyangka ternyata makhluk bisul ini sangat kuat. Yang membuat Sima Zhou kesulitan adalah kutukan bisul yang terus saja mengenai dirinya. Bahkan sekarang tubuh Sima Zhou penuh dengan bisul yang sangat menyakitkan. Sima Zhou berdiri dengan kaki yang gemetar. Pandangannya mulai gelap dan tubuhnya mulai sulit digerakkan."Apa aku akan kalah di sini?"Tidak pernah terbayangkan oleh Sima Zhou kalau dia akan dikalahkan. Sima Zhou memang tahu kalau lawannya kuat, tetapi dia tidak pernah berpikir kalau dia akan kalah. Ini pertarungan paling menyulitkan bagi Sima Zhou seumur hidupnya. Ini juga pertarungan yang paling aneh. Sima Zhou banyak melakukan serangan dan dia yang unggul, tetapi bukannya menang. Malah dia yang kesulitan. Pertarungan yang tidak masuk di akal.Makhluk itu pun muncul
Makhluk bisul itu pun menghilang. Ia sirna dan berubah menjadi butiran cahaya. Makhluk itu pada dasarnya hanya sebuah jiwa yang ingin menjadi makhluk fana lagi dengan menyerap qi milik makhluk lain. Tentu saja tujuannya adalah membalas dendam kepada manusia karena di zaman dulu, dia dikalahkan. Sekarang dia dikalahkan lagi. Iblis kecil mendekati Lu Fei dan masuk kembali ke dalam tubuh Lu Fei. Ia kelelahan setelah pertarungan barusan. Lu Fei berjalan ke arah tubuh Sima Zhou yang sedang terbaring. Dia pun menggedong tubuh Sima Zhou dan saat dia ingin pergi dari sana. Tiba-tiba rombongan orang muncul. Mereka menarik senjata mereka dan ingin menyerang Lu Fei. Lu Fei sudah siap menarik senjata nya juga, tetapi An Mei dan Yang Jiu maju dan membentangkan tangan mereka. Mereka menghentikan serangan kepada Lu Fei. An Mei dan Yang Jiu menjelaskan siapa itu Lu Fei. Barulah mereka semua menurunkan kembali senjata mereka. Lu Fei juga melakukan hal yang sama. "Ceritakan apa yang terjadi!" pinta
Lu Biu da Sima Gao adalah dua orang anak kecil yang miskin. Mereka adalah dua bocah yang hampir dijadikan tumbal untuk sebuah Ritual karena dijual oleh orang tua mereka. Lu Fei kebetulan lewat dan menghantikan Ritual itu. Dia membantai mereka semua dan memberikan kedua anak itu sekantung batu qi dan makanan. Setelah itu Lu Fei pergi dari sana. Hanya itu yang Lu Fei lakukan. Dia tidak menyangka kalau tindakan yang tidak Lu Fei anggap penting malah membuat seseorang mendirikan sebuah sekte. Bahkan zaman sekarang menjadi salah satu sekte terbesar. Lu Fei tidak habis pikir. "Aku bahkan tidak berharap kalau mereka berdua bisa bertahan hidup. Malah mereka menjadi pendiri sebuah sekte besar. Sangat mengejutkan," batin Lu Fei. Lu Fei memandang patung dirinya. Ini lebih tampan, gagah dan lebih tinggi daripada dirinya yang asli dan Lu Fei menyukai ini. Ini membuat dia lebih berwibawa dari aslinya. Lu Fei sangat mengagumi dirinya dalam bentuk patung. Sima Zhou melirik ke arah Lu Fei. Enta
Lu Fei diperlakukan sangat baik oleh anggota sekte Bukit Surga. Yang Jiu juga begitu. Ning Cai juga sudah membaik. Semuanya sudah aman. Tidak ada hal buruk yang terjadi. Lu Fei merasa lega. Mereka bahkan tinggal di sana hampir satu bulan termasuk saat Lu Fei sakit. Saking nyamannya Lu Fei di sana. Dia sampai lupa dengan tujuan awal dia ke sana. Lu Fei punya tujuan yaitu mencari air kencing Surga yang ada di sana. Lu Fei berjalan ke arah ruangan Sima Zhou. Dia ingin bertemu Sima Zhou dan menanyakan tentang air itu. Ketika dia sedang berjalan. Lu Fei bertemu dengan An Mei dan Ning Cai. Mereka memberi hormat. Lu Fei tersenyum dan ingin melanjutkan jalannya. Hanya saja saat dia mulai berjalan lagi. Lu Fei dihadang oleh oleh An Mei dan Ning Cai. Lu Fei menyipitkan matanya. "Ada apa?" tanya Lu Fei. Keduanya diam. Setelah itu mereka menggeleng kan kepalanya. Lu Fei pun pergi dari sana. Dia ingin lanjut lagi, tetapi An Mei dan Ning Cai malah muncul lagi di depannya. Mereka menghalangi Lu
Lu Fei sudah berjanji akan melatih An Mei dan Ning Cai, tetapi setelah pergi ke tempat yang sudah mereka sepakati. Lu Fei terdiam. Dia hanya berjanji melatih dua orang, tetapi yang datang malah begitu banyak orang. Liu Heng menghela napas. Dia tidak bisa mengusir mereka karena mereka sudah ada di sana. Setelah dia melangkah mendekat ke arah tempat latihan, Lu Fei curiga kalau semua ini sudah direncanakan. "Apa mereka sengaja memilih tempat latihan yang luas untuk ini?" Lu Fei menyipitkan matanya. Saat tiba di sana. Lu Fei langsung disambut dengan sangat ramah. Terutama oleh An Mei dan Ning Cai. Lu Fei menyipitkan matanya. An Mei dan Ning Cai tidak berani menatap mata Lu Fei. Dia sebenarnya tidak merencanakan ini, tetapi karena Ning Cai mulutnya tidak bisa dijaga. Karena terlalu bersemangat dia memberitahukan tentang latihan ini kepada semua orang dan beginilah akibatnya. "Sepertinya ada banyak orang. Seingatku yang memintaku melatih hanya dua orang," sindir Lu Fei. An Mei dan Ning
Lu Fei dan Sima Zhou sudah siap untuk pergi ke tempat Kolam Air Kencing Surga berada. Yang Jiu awalnya ingin ikut, tetapi Lu Fei tidak mengajaknya. Lu Fei merasa kalau ini akan berbahaya karena itu dia hanya mengajak Sima Zhou saja. Yang paling Lu Fei percayai untuk ikut dirinya adalah Sima Zhou. Lu Fei selama tidak tidur. Setelah dia melatih, dia fokus berlatih dan akhirnya berhasil menerobos ke tahap Flowing Qi ke 9.Sebenarnya ini masih kurang, tetapi hanya ini yang bisa Lu Fei lakukan. Ini juga sudah termasuk cepat bagi dirinya. Dia harus mempercayai Sima Zhou untuk membantu dirinya. Mereka sudah berjalan dan akhirnya tiba di sebuah gerbang besi yang sudah berkarat. Di balik gerbang besi itu terlihat sebuah lahan yang tanahnya merah tanpa ditumbuhi oleh satu tumbuhan pun. "Ini adalah rumah milik tuan Lu Fei kami! Di tengah bukit ini ada sebuah rumah kecil. Di belakangnya ada sebuah kolam yang dijaga oleh tengkorak mengerikan," ungkap Sima Zhou. Lu Fei tahu itu. Ini adalah tempa
Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu
"Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka
Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka
Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca
Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s
Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis
Di sekte Bintang Berpijar, mereka baru saja merayakan kemenangan. Tentu saja semua kemenangan ini berkat klon atau pecahan jiwa dari sang naga. Tanpa klon itu, mereka tidak akan bisa menang. Ini membuat mereka lega, tetapi mereka tidak bisa membayangkan kalau klon sang naga itu tidak ada bersama mereka. Kekalahan sudah pasti mereka dapatkan. "Apa yang kau inginkan?" tanya Nie Li.Klon sang naga diperlakukan bagaikan raja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan kepadanya. Tidak ada yang tidak mereka usahakan. Kalau sampai klon itu meminta sesuatu yang sulit didapatkan, ini akan menjadi tantangan buat mereka, tetapi beruntungnya klon itu hanya meminta satu hal sejak percaya kali dia meminta sesuatu. "Bawakan aku arak," jawabnya. "Hanya itu?" tanya Nie Li. Dia bingung juga karena permintaan klon itu terlalu mudah untuk dikabulkan. Klon itu adalah pahlawan bagi mereka, tetapi dia hanya meminta arak, Nie Li dan Pang Lu merasa ini seperti penghinaan bagi pahlawan mereka. Hanya saja kl
Bi Liling, Bi Huiqing, Chi Yunji dan Sima Zhou berada di bagian paling depan. Sedangkan, dia belakang ada lebih banyak tetua dari ketiga sekte itu. Mereka yakin kalau mereka akan dicegat dari arah depan karena itu mereka berada di bagian paling depan. Sedangkan, para murid berada di bagian tengah. Para murid adalah masa depan untuk setiap sekte karena itu mereka sangat dijaga oleh yang lainnya. Mereka bukan hanya dijaga oleh puluhan orang, tetapi ada ratusan bahkan ribuan cultivator yang melindungi mereka. "Ada apa?" tanya Chi Yunji. "Keluarlah kalian!" Sima Zhou berteriak. Satu detik kemudian, pasukan musuh pun muncul dari arah hutan. Jumlah mereka sangat banyak. Padahal ini adalah jalan memutar yang seharusnya tidak diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Sayangnya, perdiksi mereka salah karena hampir seluruh jalan, sudah diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Hampir setiap hari mereka mengirim orang-orang untuk menelusuri berbagai lokasi di benua Bintang Selatan.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu