Keesokan harinya, pukul 16.30 WIB Clarista pamit pulang terlebih dahulu, meninggalkan butik dan juga para karyawannya. Ia mengambil waktu pulang lebih awal, karena ingin mempersiapkan diri sebelum dijemput oleh sang pangeran es.
Cla memilih untuk memoles wajah sendiri ketimbang pergi ke salon. Ia lebih suka berdandan flawless sesuai keinginannya sendiri, lagi pula Cla cukup piawai memainkan alat make up. Detik demi detik bergulir dan suara bel menggema di dalam apartemennya. Sebelum membuka pintu, Clarista kembali bercermin, memastikan dandanan serta penampilannya sudah rapi dan tidak ada masalah.
Gaun berwarna peach panjang itu menjuntai ke lantai, dengan ukuran gaun yang sangat pas di tubuh Clarista serta style punggung terbuka lebar terlihat seksi, tapi tampak begitu glamor dan juga elegan. Ketika pintu terbuka lebar, Augfar seolah kehilangan kata-kata saat melihat sosok Clarista di hadapannya. Ia memandangi wanita itu dari ujung kaki hingga ujung
Gisella dan Gio sedang sibuk meladeni setiap wartawan yang ingin mewawancarai. Mereka berdua juga termasuk incaran para wartawan lokal maupun internasional. Senyum dan keramahan selalu ditampilkan oleh Gisella dan Gio meskipun mereka berdua sudah lelah atas pertanyaan berulang kali ditanyakan oleh wartawan tersebut.Mereka berdua mengakhiri sesi tanya jawab dan segera masuk ke dalam ballroom hotel, tempat berlangsungnya acara pertunangan Vistania Joseph dan Jammie Vincent."Sumpah! Mereka tuh nggak bisa berhenti kepoin hidup kita?" gerutu Gisella saat berjalan bersisian dengan Gio dalam ballroom hotel tersebut."Itu sudah risiko kita, Sayang. Stop menggerutu, oke? It’s time to happy," ucap Gio bijak.Semburat kekesalan perlahan sirna di wajah Gisella saat mendengar ucapan kekasih hatinya tersebut. Double G ini bergegas berjalan menuju Tania dan Jammie untuk mengucapkan selamat. Namun, sepanjang perjalanan
Akhirnya Gisella dan Gio, Danisha dan Dima, Grenda dan Alex, serta Clarista dan Augfar berkumpul menjadi satu. Mereka berdelapan duduk di satu meja khusus yang disediakan oleh Vistania dan Jammie.Pesta pertunangan Tania dan Jammie merupakan salah satu pesta yang bertabur orang-orang penting dan artis. Meskipun yang hadir hanya kalangan terbatas, tapi mereka tidak segan memberikan kabar bahagia ini pada awak media. Untuk alasan tersebut lah media beramai-ramai mendatangi lokasi pertunangan mereka berdua.Acara inti akan segera dimulai. Vistania beserta orang tuanya dan begitu pula Jammie, sudah berada di atas panggung. Semua tamu undangan terfokus pada mereka berdua. Vistania yang malam ini terlihat amat cantik mengenakan gaun pastel rancangan Clarista dengan make up simple, membuatnya tampak seperti Princess malam ini dan begitupun dengan Jammie yang terlihat tampan bersama setelan tuxedo berwarna hitam pekat. Cincin telah disematkan pada ja
Happy Reading gengs *****"Pagi, Nan!" sapa Danisha pada Kinan yang tengah sibuk pada satu buku."Eh, Mbak Dani. Pagi juga, Mbak. Wah, tumben banget pagi-pagi udah mampir.""Iya, nih. Ada perlu sama Cla. Bos lo ada kan? " tanya Dani basa basi."Ada kok di ruangannya, Mbak. Tapi gitu deh, mukanya nyeremin dari tadi pas dateng sampe sekarang." Curhat Kinanti pada Danisha."Ya, udah deh. Gue masuk dulu ya, Nan?" pamit Danisha.Danisha berjalan menuju ruangan Clarista yang pintunya tertutup rapat. Tiga kali ketukan tidak ada jawaban dari Clarista. Maka Danisha membuka dengan santai pintu ruangan tersebut.Terlihat di sana Clarista tengah sibuk dengan sketsa-sketsa baju miliknya. Tidak ada niat sama sekali untuk melihat siapa tamu yang masuk ke ruangannya."Kenapa handphone lo nggak aktif?" tanya Danisha tanpa basa basi.Clarista tetap diam, tidak mengacuhkan
Happy Reading gengs*****Kemeja putih berlengan panjang dan hanya mampu menutupi sebagian paha serta rambut ikal coklat yang terurai menambah kesan sexy untuknya. Wanita ini terbangun dengan perasaan bahagia.Secangkir kopi panas berada di dalam genggamannya, wanita itu sedang terfokus memandangi pemandangan dari lantai dua puluh lima apartemen. Bukan lalu lalang kendaraan yang jadi pemandangan di matanya. Namun, gedung pencakar langit yang menjulang tinggi tersusun secara rapi, sinar matahari pagi masuk melalui celah jendela serta kicau burung yang menambah kesegaran pagi itu.Clarista memandang pria yang kini masih tertidur pulas di atas tempat tidur. Lagi-lagi ia tersenyum bahagia sembari menyeruput kopi hangat di dalam gelasnya. Dia tidak habis pikir atas apa yang dilakukan oleh pria misterius itu, pria yang kini telah resmi menjadi calon suaminya.Pria yang penuh dengan rahasia. Augfar menggeliat pelan dan menguc
Happy Reading gengs*****Clarista bersandar di dada Augfar yang sibuk dengan laptopnya. Ia memperhatikan pria yang dulu hanya bisa dipandangi dari kejauhan itu dengan begitu intens. Augfar sibuk dengan file-file dan email pekerjaannya, sedangkan Clarista kini membuka akun media sosial miliknya.Headline berita online, masih memuat berita tentang dirinya dan Augfar beserta teman-temannya yang lain. Wajahnya kini terpampang jelas disetiap media massa. Twitter serta Instagram pun followers-nya meningkat tajam. Clarista tersenyum geli melihat perubahan drastis yang kini tengah dijalaninya. Semua efek pria yang akan menjadi teman hidupnya ini terlalu besar. Clarista beranjak dari tempat tidur untuk mengambil Macbook miliknya."Kamu mau kemana?" tanya Augfar posesif dan Clarista tersenyum."Aku cuma mau ambil MacBook kok. I'll be back, Dean," ucap Clarista secepat mungkin berlalu dari hadapan Augfar untuk mengambil Ma
Happy Reading gengs ****** Clarista mempersiapkan satu koper berukuran sedang untuk membawa beberapa keperluan foto prewedding ke California. Augfar sudah berpesan padanya, untuk membawa hal-hal penting yang tidak ada disana saja. Sedangkan pria itu tidak membawa apa pun. Semua hal yang diperlukan, bisa ia beli dengan mudah di sana. Danisha duduk di atas tempat tidur Clarista dan memandang sahabatnya itu dengan tatapan iri. "Cla, sumpah! Gue iri banget sama lo," ucap Danisha dengan wajah sedih tanpa dibuat-buat. "Lo ngapain iri sama gue? Emang gue kenapa, Dan?" tanya Clarista, berbalik memandangi Danisha dengan bersandar di meja riasnya. "Lo beruntung banget. Sekalinya lo pacaran langsung dapet Augfar, terus kalian berdua sama-sama bersih lagi. Tiba-tiba kalian mau nikah aja. It's so beautiful life banget, 'kan?" jelas Danis
Happy Reading gengs*****Kepulangan Cla dan Augfar ke Indonesia harus dipercepat karena ada faktor mendesak. Salah satu pabrik kelapa sawit milik perusahaan Augfar mengalami kebakaran yang membuatnya harus ikut andil melihat apa yang terjadi sebelum penyelidikan polisi dilakukan.Masih untung, kebakaran pabriknya bertepatan dengan selesainya pemotretan prewedding keduanya. Danisha dan Dima yang awalnya akan ikut serta menyusul ke Amerika pun harus mengurungkan diri. Dima bahkan ikut mengurusi salah satu pabrik milik perusahaan Augfar yang terbakar itu, karena memiliki saham di sana.Mengabaikan rasa jet-lag yang mendera, Augfar langsung menuju lokasi pabrik yang terbakar, sedangkan Clarista kembali ke apartemennya untuk beristirahat.*Augfar : Kamu udah makan, Sayang?*Clarista: Ck, yang harusnya tanya kayak gitu tuh aku kali. Kamu udah makan belum? Gimana urusan kamu di sana? Semua baik-baik aja,
Happy Reading, gengsss...!!!Makin kepo? Makin seru? Makin ngegemesin gak?Jangan lupa komen*****"Dua hari ini, kamu keliatan pucat banget sih? Kamu sakit?" tanya Gio pada Gisella yang kini duduk di sofa panjang apartemen mereka.Wanita itu mencoba untuk memejamkan mata seraya menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa. Gisella tidak menjawab pertanyaan kekasihnya, yang baru saja pulang dari kantor. Gio pun berjalan mendekati dan kini telah duduk di samping Gisella sambil memegang dahi wanitanya."Kamu udah makan?" tanya Gio lagi dan dijawab dengan gelengan lemah dari Gisella."Kayaknya asam lambung aku kambuh lagi deh, Gi! Soalnya perut aku nggak enak terus. Makan apa-apa jadi nggak nafsu. Bawaannya mau muntah terus," keluh Gisella pada Gio, dan pria itu mengelus dahinya dengan lembut."Pasti pola makan kamu balik lagi jelek kayak dulu. Aku udah selalu ingetin kamu buat makan sesuai jadwal, ka
Hallow, Shin balik lagi ke lapak ini buat kasih pembaca tersayang Shin, para ebeb ebeb Shin ekstra part cerita ini. ❤❤❤❤ Happy Reading. Selamat baca karya-karya Shin yang lainnya. Sudah memasuki usia sembilan bulan, Clarista masih terlihat sangat cantik dengan balutan gaun merah muda bercorak bunga-bunga di bawah lutut. Selama masa kehamilan, ia lebih memilih untuk duduk diam dirumah dari pada mendengar ocehan panjang dari suaminya yang over protektif. Saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, Clarista menghentikan segala aktivitasnya dalam menerima pesanan gaun. Butiknya hanya menjual dan memasok gaun-gaun yang telah ada. Bukan berarti ia akan berhenti sepenuhnya menjadi seorang desainer, tapi dirinya sudah tak mampu lagi untuk berkonsentrasi memikirkan detail seperti apa gaun yang akan digambarnya. Tinggal di rumah besar nan luas, dengan pekarangan hijau membentang di setiap sisi kanan kiri de
Happy Reading!Selamat berbaper ria...*****Setelah dua minggu pernikahan berlangsung, baik Grenda-Alex maupun Gisella-Gio mengadakan konferensi pers untuk memublikasikan status mereka saat ini, karena mereka adalah pasangan public figure yang harus berhubungan terus menerus dengan media.Sebelum mengadakan konferensi pers tersebut, mereka semua telah melakukan diskusi panjang dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Sebelum menikah, Grenda telah membayar uang pinalti sebesar tujuh ratus lima puluh juta, karena ia tidak bisa lagi melanjutkan sisa pekerjaan dikarenakan sedang hamil. Begitu pula Gisella yang jauh lebih besar mengharuskan membayar pinalti karena, ia adalah salah satu brand ambasador sebuah produk. Di salah satu poin perjanjian, tidak diizinkan untuk menikah dan hamil selama menjadi Brand ambasador.Namun, hal itu tidak terjadi pada Alex, manajemen dan pihak-pihak terkait yang bekerja sama dengannya, t
Halloha, part ini aman dibaca pas siang2 beginiBtw jangan lupa tinggalin jejak ya.. beberapa part lg tamat! Babay muah...❤❤❤❤❤Setelah melewati beberapa hari masa honeymoon hanya berdiam diri dalam kamar, Clarista dan Augfar akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai.Clarista dengan memakai tanktop hitam dengan rok motif bunga serta sendal putih yang terlihat sangat sederhana. Ia meminta Augfar untuk memotret dirinya dengan backgroud menara mercusuar dan pohon kelapa di dekatnya. Clarista selalu berdandan sederhana. Namun ada suatu sisi yang cukup menarik dalam dirinya yang membuat semua orang tertarik, terutama Augfar.Pelukan di pinggang Clarista tak pernah mengendur sedikit pun, ketika mereka berdua berjalan di sisi pantai. Banyak pasang mata yang menatap mereka berdua, sekedar untuk memperhatikan Clarista ataupun dengan terang-terangan mengagumi tubuh atletis Augfar yang kini topless.Kedua pasangan ini
Happy reading semuanya :)Jangan pernah bosen buat tinggalin komen di setiap part yang Shin publish ya..****"Kak Dean honeymoon kemana ya, Mam?" tanya Tania pada Mami Augfar."Duh, mana Mami tau? Orang abis resepsi Dean langsung nyulik Istrinya. Padahal Mami mau ngobrol-ngobrol dulu sama Cla, eh nggak boleh," ungkap ibunya Augfar."Mau cepat ena-ena tuh si Augfar, Tan. Makanya langsung nyulik Clarista gitu aja," ujar Jammie menimpali ucapan ibu kandung Augfar, yang dihadiahi pukulan oleh Tania di lengannya."Jams, mulut kamu tuh!" ucap Tania memarahi Jammie."Apa yang diomongin Jammie itu bener tau, Nia. Biarin deh. Supaya Mami cepet dapet Cucu," kata Mami Augfar sangat antusias dan gembira, "ngomong-ngomong, pernikahan kalian jadinya kapan? Masa malah keduluan Dean sih?" imbuhnya lagi."Dua bulan lagi, Mam. Itu karena Kak Dean udah gak sabar mau mera
Happy reading zyenk zeyenkkuu... Semoga hari ini menyenangkan muaah, jangan lupa komen ya.. eh betewe, beberapa part lagi kelar, hihi.. sedih ya? Sama shin juga sedih tau tapi mau gimana lagi emang bikinnya part dikit semua sih ❤❤❤❤❤ "Kira-kira Augfar sama Cla berhasil main kuda-kudaan semalem nggak, ya?" ucap Gisella pada Gio yang sedang asyik bermain playstation. "Kenapa jadi kepo banget sih? Ya nggak mungkinlah Augfar nggak berhasil bobol gawang Cla. Secara menikahnya aja pengen cepat-cepat. Bener, nggak?" ucap Gio terkekeh geli. "Ya ‘kan kali aja. Soalnya ini tuh sama-sama yang pertama kali buat mereka tau. Aku tuh lagi ngebayangin gimana reaksi Cla ngeliat pedangnya si Augfar. Anjirrr ...! Shock banget pasti. Gede, berotot, panjang!" ucap Gisella yang berhasil mendapat pelototan tajam dari Gio. "Kamu udah liat anunya si Augfar? Sampe spesifikasinya aja kamu hafal betul. Jangan bilang kamu pernah gituan
Pagi yang sangat indah untuk seorang Augfar. Begitu ia membuka mata, kini sudah ada seorang bidadari cantik yang menemaninya. Dulu hal seperti ini adalah sebuah mimpi besarnya, tapi kini ia mampu mewujudkan mimpi tersebut menjadi sebuah kenyataan.Wanita yang membuatnya tergila-gila semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, kini telah resmi menjadi istrinya.Augfar mengelus serta menciumi pipi Clarista yang terlihat sangat mempesona ketika tidur. Wanita itu menggeliat, ketika ia merasakan sesuatu menjalar di wajahnya.Clarista membuka mata secara perlahan dan menemukan sang suami—Augfar Andrean Davinci—tengah menciumi wajahnya berkali-kali dengan senyum sejuta watt yang di miliki pria tampan itu."Morning, Suamiku," sapa Clarista dengan suara serak khas bangun tidur."Morning, Istriku," jawab Augfar dengan perasaan bahagia."Ini jam berapa, Dean?" tanya Clarista."Masih jam 5.10
Happy Reading ebebcuu*****Gio duduk santai di samping Augfar, sedangkan Gisella mendekap erat tubuh Clarista. Augfar memandang kesal Gisella yang menempel erat pada calon istrinya tersebut."Muka lo biasa aja sih, Far. Gisella nggak lesbi, tenang aja lo!" ejek Gio melihat raut wajah bete Augfar.Clarista memberi kode pada Augfar untuk bersikap biasa saja, tapi bukan Augfar jika menuruti apa yang diinginkan kekasihnya."Gisel, lo bisa biasa aja nggak kalo peluk calon Istri gue," ucap Augfar dengan nada sedikit kesal pada Gisella.Gisella, Gio bahkan Clarista tertawa kencang mendengar ucapan Augfar barusan. Gisella sama sekali tidak tersinggung akan ucapan yang dilontarkan dari bibir pria tampan itu."Astaga, Dean! Please, deh. Kamu apa-apaan sih?" protes Clarista tak enak hati pada Gisella dan Gio, atas tingkah konyol Augfar."Demi apa pun, Far. Lo tuh ternyata posesif banget, ya? Bener-bener Cla, calon laki loh!"
Happy Reading, gengsss...!!!Makin kepo? Makin seru? Makin ngegemesin gak?Jangan lupa komen*****"Dua hari ini, kamu keliatan pucat banget sih? Kamu sakit?" tanya Gio pada Gisella yang kini duduk di sofa panjang apartemen mereka.Wanita itu mencoba untuk memejamkan mata seraya menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa. Gisella tidak menjawab pertanyaan kekasihnya, yang baru saja pulang dari kantor. Gio pun berjalan mendekati dan kini telah duduk di samping Gisella sambil memegang dahi wanitanya."Kamu udah makan?" tanya Gio lagi dan dijawab dengan gelengan lemah dari Gisella."Kayaknya asam lambung aku kambuh lagi deh, Gi! Soalnya perut aku nggak enak terus. Makan apa-apa jadi nggak nafsu. Bawaannya mau muntah terus," keluh Gisella pada Gio, dan pria itu mengelus dahinya dengan lembut."Pasti pola makan kamu balik lagi jelek kayak dulu. Aku udah selalu ingetin kamu buat makan sesuai jadwal, ka
Happy Reading gengs*****Kepulangan Cla dan Augfar ke Indonesia harus dipercepat karena ada faktor mendesak. Salah satu pabrik kelapa sawit milik perusahaan Augfar mengalami kebakaran yang membuatnya harus ikut andil melihat apa yang terjadi sebelum penyelidikan polisi dilakukan.Masih untung, kebakaran pabriknya bertepatan dengan selesainya pemotretan prewedding keduanya. Danisha dan Dima yang awalnya akan ikut serta menyusul ke Amerika pun harus mengurungkan diri. Dima bahkan ikut mengurusi salah satu pabrik milik perusahaan Augfar yang terbakar itu, karena memiliki saham di sana.Mengabaikan rasa jet-lag yang mendera, Augfar langsung menuju lokasi pabrik yang terbakar, sedangkan Clarista kembali ke apartemennya untuk beristirahat.*Augfar : Kamu udah makan, Sayang?*Clarista: Ck, yang harusnya tanya kayak gitu tuh aku kali. Kamu udah makan belum? Gimana urusan kamu di sana? Semua baik-baik aja,