Share

Pergi

"Kamu tidur dulu ya," titah Aris pada Nisa yang tengah berbaring di ranjang sembari memejamkan mata.

"Nanti Mas bangunin kalo makanannya sudah datang," lanjutnya mengecup kening Nisa kemudian pergi keluar kamar.

Aris mencari keberadaan Sarah. Ia membuka pintu kamar utama. Dirinya terperanjat saat melihat isi kamar itu sudah tak beraturan dengan barang-barang berserakan memenuhi lantai. Aris tak tahu jika Sarah mempunyai sifat sekeras ini. Sejauh ini memang tak pernah ada pertengkaran dalam rumah tangganya. Karena selama ini dirinya selalu menuruti keinginan Sarah. Sungguh, ia merasa menjadi suami yang gagal untuknya.

Aris melangkah mencari sela-sela lantai kosong untuk ia pijaki. Ia menghampiri Sarah yang tengah duduk memeluk lututnya di tepi ranjang.

"Sarah ..." ia panggil nama itu lirih, sampai sang pemilik mendongak, menampakkan keadaannya yang sungguh berantakan.

"Mas Aris!" balas Sarah lantas berdiri, kemudian memeluk erat suaminya.

Aris ragu untuk membalas pelukan Sarah. Rasa ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status