Share

5. Politik kerajaan

Penulis: Amethyst re
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-18 01:22:37

.....

"Lord Sander, surat untuk Anda."

Philip, Kepala Pelayan di kediaman Duke Dorian meletakkan nampan berisi sepucuk surat di atas meja kerja sang duke.

"Kapan surat ini datang?" tanya Duke Sander sembari membuka segel surat menggunakan pisau lipat kecil.

"Siang ini, Lord."

Duke Sander Dorian mengangguk paham. Dibentangkannya lipatan kertas yang merupakan isi dari surat tersebut. Dahinya nampak berkerut saat mengetahui pesan yang tertulis di dalamnya.

"Cleo dan Koa. Apakah mereka sudah kembali ke mansion?" tanya Duke Sander mencari dua perempuan kesayangannya itu.

"Mereka sudah tiba semenjak sore, Lord Sander." Jawab Philip.

"Ah, begitu."

Duke Sander melanjutkan pekerjaannya, namun tidak ada satu menit ia kembali beristirahat. Ia menoleh ke arah Philip yang masih bertahan di ruang kerjanya. Merasa ganjil karena biasanya Philip akan langsung pergi jika urusannya sudah selesai.

"Masih ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Duke Sander lagi.

Philip terlihat bimbang. Namun ia membulatkan tekad untuk menyampaikan berita ini.

"Saya mendapatkan laporan dari Elena, salah seorang maid yang melayani Madam Cleo," ucap Philip sejenak ragu.

Duke Sander menganggukkan kepala, "teruskan."

"Lady Koa bertemu dengan Pangeran Pertama siang ini di salah satu kafe yang berada di Dorian Plaza."

Duke Sander sontak menegakkan tubuhnya saat mendengar nama Pangeran Pertama disebutkan. "Aku tidak tahu jika putriku berteman dengan Pangeran Zielle," cemas Duke Sander. "Apa yang mereka bicarakan?" tanya Duke Sander was-was.

"Mengenai hal itu, maafkan saya Lord. Elena mengatakan jika ia tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka sebab Lady Koa memerintahkannya untuk menjauh," jelas Philip.

.....

Saat Elena dan maid yang lain tengah sibuk menata gaun yang baru saja aku beli siang tadi, tanpa mereka sadari aku ikut memperhatikan kegiatan mereka. Aku diam-diam mengintip untuk mengetahui benda apa saja yang tersimpan di dalam lemari Lady Koa.

Saat pintu lemari penyimpanan dibuka, mataku langsung disuguhi kilauan gaun cantik nan mewah yang tersimpan rapi di dalam sana. Jangan lupakan juga puluhan kotak perhiasan yang sepertinya belum pernah dipakai karena terlihat masih tersegel.

Ini kali pertamaku melihat isi lemari milik Lady Koa, karena selama ini para maid-lah yang mempersiapkan pakaianku. Mereka yang mengambilkan, menata dan merapikan semua barang yang aku pakai.

Jadi wajar sekali jika aku tidak tahu.

Awalnya aku kira Madam Cleo mengajakku berbelanja karena memang sudah tidak ada lagi gaun yang bisa aku pakai di acara Putri Zehra nanti. Tapi ternyata dugaanku salah. Bisa dilihat dengan jelas pada gaun-gaun yang ada di hadapanku sekarang. Aku yakin sekali jika mereka jarang dipakai. Bahkan mungkin kebanyakan dari mereka belum pernah disentuh sama sekali oleh Lady Koa.

"Lady? Apakah ada masalah?" tanya Elena padaku.

Sepertinya ia merasa heran karena sudah setengah jam lebih aku terus memperhatikan mereka dalam diam. "Elena, hari ini aku menghabiskan berapa banyak uang untuk berbelanja?"

"Tidak banyak Lady. Hanya sekitar 30 koin saja," jawab Elena mengira-ngira.

30 koin? Ah benar. Di novel ini mereka menggunakan mata uang yang berbeda. "Aku tidak menyangka 2 gaun itu seharga 30 koin perak," ujarku tidak percaya.

Para maid yang sibuk bekerja terlihat terkejut setelah mendengar ucapanku barusan. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang sampai menjeda kegiatan mereka.

"L-lady! Bukan perak, tapi emas." Koreksi Elena yang didukung para maid yang lain.

Aku mengerjakan mata beberapa kali. Tengah memproses kata-kata yang baru saja Elena ucapkan. "Kau bercanda? 30 koin emas hanya untuk 2 gaun?" seruku tidak percaya yang seketika membuat para maid itu terkejut dan melihat satu sama lain dalam kebingungan.

Jika tidak salah, satu karung beras seberat 50 kg harganya 1 koin perak. Untuk 1 koin emas sendiri nilainya sama dengan 10 koin perak.

B-berarti 2 gaun itu seharga 50.000 kg beras?

Orang gila mana yang berani menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk 2 buah gaun?!

"..."

Ah benar. Itu aku.

Otakku mendadak berhenti berfungsi untuk beberapa saat.

"Lady.. Kepala Pelayan datang mencari Anda," seru Elena tiba-tiba.

Tumben sekali orang itu datang kemari. Tak ingin terlihat berantakan, segera kurapikan pakaianku dan mempersiapkan diri. "Biarkan dia masuk."

Elena mengangguk paham, kemudian dengan cepat membukakan pintu.

"Lady Koa. Apakah Anda sedang sibuk?" tanya Philip sembari melirik para maid yang tengah melanjutkan pekerjaannya - merapikan perhiasan yang siang tadi Madam Cleo belikan untukku.

Aku melambaikan tangan. "Tidak-tidak. Sir Philip, kau perlu sesuatu dariku?"

Pria itu nampak tidak nyaman. "Anda tidak perlu memanggil saya seperti itu. Cukup dengan Philip saja," lurus pria yang sudah bekerja di kediaman duke selama lebih dari 20 tahun itu.

"Haha.. Baiklah Sir-- Ah, maksudku Philip."

Philip terlihat puas. Ia senang dengan panggilan barunya.

"His Grace, Duke Sander meminta Lady untuk datang menemui beliau di ruang kerjanya," seru Philip padaku.

"Kenapa tiba-tiba?" tanyaku heran. Jarang sekali Lady Koa dan Duke Sander berbincang hanya berdua saja. Pasti ada masalah serius.

"Sebaiknya Lady tanyakan langsung pada Lord Sander," saran Philip padaku.

.....

Setelah mengganti pakaian dan menata kembali riasan di wajah, Philip mengantarkanku menuju ruang kerja Duke Sander Dorian, ayah dari Lady Koa. Setibanya kami di tujuan, pria itu segera membukakan pintu untukku.

"Lord Sander," panggil Philip dengan sikap hormat. Nampak Duke Sander yang tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan kantornya.

Duke Sander mengangkat kepalanya. Kulihat wajahnya yang nampak begitu lelah. Aku yakin jika Duke Sander sangat letih dengan pekerjaannya.

Seusai mengantarkanku, Philip langsung pamit dan meninggalkan kami berdua.

Ayah dari Lady Koa mempersilahkanku untuk duduk. Tanpa membuang waktu, saat itu juga aku segera mendaratkan pantatku di atas sofa.

Duke tak langsung bicara. Sepertinya ia ingin menyelesaikan pekerjaannya terlebih dulu sebelum melanjutkan urusannya denganku. Ia kembali ke meja kerjanya, sementara aku tetap bertahan di tempatku sekarang.

"..."

Jujur, ini benar-benar canggung.

Duke Sander Dorian adalah seorang pria bangsawan yang sekarang sudah menginjak kepala empat. Beliau menikah dengan Madam Cleo saat umurnya baru 20 tahun. Di dunia ini, anak-anak dianggap sudah dewasa dan legal untuk menikah saat mereka memasuki usia 18 tahun.

Madam Cleo sendiri usianya lebih tua 5 tahun darinya.

Di novel, Duke Sander Dorian digambarkan sebagai sosok yang dingin, keras dan tegas. Namun di momen-momen tertentu, ia bisa berubah menjadi sosok pria yang lembut dan hangat. Di muka umum, ia terbiasa bersikap tidak peduli. Padahal aslinya ia sangat peduli.

Sikap inilah yang membuat Madam Cleo jatuh cinta padanya. Pesona dari Duke Sander Dorian bahkan membuat Madam Cleo rela menolak lamaran dari puluhan pria bangsawan lain dan memilih menunggu Duke Sander mencapai usia legalnya untuk menikah.

Jika saja Duke Sander tidak berselingkuh dengan maid itu, dia akan menjadi karakter favoritku di novel ini.

Mengingat kembali alur novel ini, pernah suatu hari aku membaca sebuah postingan di internet mengenai kisah tersembunyi di dalam novel ini. Seseorang pernah menuliskan sebuah komentar panjang berisi fakta jika sebenarnya Duke Sander tidak pernah benar-benar menyelingkuhi Madam Cleo.

Duke Sander telah dijebak seseorang. Orang itu mendasarkan komentarnya pada informasi yang ia peroleh dari akun sosial media pribadi si penulis novel.

Namun entahlah. Aku sendiri juga tidak bisa memastikan kebenarannya. Komentar itu segera dihapus oleh sang penulis setelah terjadi keributan di situs penggemar novel ini.

"Maaf membuatmu menunggu lama Koa," seru Duke Sander tiba-tiba. Ia berhasil membuatku tersentak kaget.

Duke Sander duduk di sofa yang berhadapan denganku. Sebelum kami memulai obrolan, seorang maid mengetuk pintu ruangan ini dan masuk mengantarkan teh untuk kami berdua. Maid tersebut langsung pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Aku akan langsung saja ke intinya," ucap Duke Sander seusai menyesap pelan teh miliknya. "Koa, apakah alasanmu membatalkan pertunanganmu dengan Pangeran Nathaniel dikarenakan Pangeran Zielle?"

"..."

"Kau jatuh cinta pada Pangeran Zielle?"

"Uhuk..."

Aku tersedak ludahku sendiri.

Apa-apaan ini. Bagaimana bisa Duke Sander berasumsi hal yang sangat tidak masuk akal. Padahal Duke Sander sendiri tahu jika putrinya belum pernah sekalipun bertemu dengan Pangeran Zielle sebelumnya.

Tapi, tunggu sebentar.

Darimana Duke Sander tahu jika aku baru saja bertemu dengan Pangeran Zielle? Siapa yang memberitahunya?

"Jadi itu benar?"

"Salah!"

"Koa?"

"M-maksudku itu tidak benar ayah."

Akan sangat berbahaya jika sampai Duke Sander menganggapku main-main dalam masalah ini. Bisa-bisa ia menarik keputusannya untuk mendukungku. Ia akan mengira jika keinginanku untuk berpisah dengan Nathaniel hanya karena kisah cinta sesaatku dengan pria lain. Seperti seorang gadis yang baru saja mengalami masa pubertas.

Mendadak, terlintas ide baru di kepalaku. Tapi bukan. Aku tidak bisa menganggap ini ide baru juga, karena memang sudah terpikirkan olehku sejak lama. Mungkin saja Duke Sander bisa membantuku untuk merealisasikannya.

“Ayah, kau pernah bilang jika pembatalan pertunangan ini akan sulit karena aku harus meminta ijin terlebih dahulu dari raja, bukan.”

“Iya.. lalu?”

“Karena itu, aku berencana untuk mencari pasanganku sendiri.”

Duke Sander terlihat menaikkan sebelah alisnya. Mungkin ideku ini terdengar konyol menurutnya. “Kau sudah memikirkan siapa calonnya. Mungkin aku bisa membantumu untuk bertemu dengannya,” Duke Sander menawarkan bantuan sembari menyesap kembali teh miliknya.

Aku anggap ini sebagai lampu hijau dari Duke Sander – tanda jika ia akan turun tangan menangani kasus putrinya. “Duke Leander, apakah dia masih laj—

Belum juga aku selesai bicara, suara pecahan cangkir yang tiba-tiba jatuh dari tangan Duke Sander berhasil membuatku terdiam. Detik berikutnya, Philip dan beberapa maid yang lain meringsek masuk ke dalam ruangan dengan wajah panik.

“Lord! Anda baik-baik saja?” Tanya Philip begitu khawatir. Ia segera memeriksa sekitar, mencari sumber masalahnya. Namun ia tidak menemukan siapapun kecuali dua majikannya itu.

Sementara aku mematung karena masih terkejut, Duke Dorian terlihat bertingkah aneh dan hilang fokus beberapa kali ketika Philip memberikannya pertanyaan.

“Kalian keluarlah dulu. Aku ingin membicarakan hal penting dengan putriku,” perintah Duke Sander pada yang lain.

Walaupun mereka terlihat tidak yakin, Philip dan para maid itu terpaksa meninggalkan ruangan.

Kembali pada Duke Sander sendiri. Pria itu terlihat sudah lebih dari tiga kali menghela napas panjang. Tangannya mengusap wajahnya kasar dan ia nampak sangat gelisah.

“Ayah?” panggilku sedikit ragu.

Duke Sander menoleh ke arahku. Tak berselang lama, mendadak ia bangkit dan berjalan menuju meja kerjanya. Ia meraih selebar kertas dan memberikan benda itu padaku. Ia menggerakkan matanya, memintaku untuk membaca tulisan di dalam kertas tersebut.

“Itu adalah surat yang dikirimkan oleh Duke Leander siang ini padaku. Saat pesta Debuntante di istana besok, raja berniat mengumumkan rencana pertunangannya dengan Putri Zehra.”

“Ini?” seruku terkejut.

Duke Sander kembali duduk di hadapanku dan menatapku serius. “Jika kau memilih Duke Leander, itu artinya kau harus bersiap berhadapan dengan Putri Zehra,” jelas Duke Sander.

Ini benar-benar di luar dugaan. Aku tidak menyangka jika Putri Zehra juga mengincar Duke Leander.

…..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhamadsolikun
menyakitkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   6. Leander, Singa Elinor

    .....Elena menemani dan membantu Madam Cleo untuk bersiap-siap – bersama dengan Bella, seorang penata rias terkenal di Kerajaan Dorian yang dipanggil secara pribadi ke kediaman Duke Sander. Bella meraih sebuah cermin kecil dari dalam kotak kayu berukuran sedang dan memberikan benda tersebut kepada Madam Cleo agar wanita itu bisa melihat lebih detail hasil pekerjaannya.“Madam, anda cantik sekali,” puji Elena pada istri Duke Sander.Madam Cleo menatap bayangannya sendiri, lantas tersenyum puas dengan hasil pekerjaan penata rias dan maid pribadinya itu. “Sempurna,” seru Madam Cleo memberikan pujian.Madam Cleo kemudian berdiri dan meletakkan cermin tersebut ke atas meja rias. “Ah benar, kalian jangan sampai lupa untuk menyiapkan gaun cadanganku. Langsung saja masukkan benda itu ke dalam bagasi kereta,” perintah Madam Cleo pada para maidnya.Tanpa membuang waktu, para gadis pekerja di kediaman Duke Dorian seg

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   7. Dansa

    .....Koa merasa sangat beruntung karena Madam Cleo tiba-tiba saja menarik dirinya untuk bergabung dengan grub sosialita wanita itu. Jika tidak, mungkin saja Koa akan jatuh pingsan karena lupa caranya bernapas akibat terlalu gugup sekarang.Koa sadar, ada yang aneh dengan dirinya. Ini bukanlah kali pertama Koa bertemu dengan pria tampan. Tapi dengan Duke Leander, kenapa reaksinya berbeda? Hanya dengan mencium wangi tubuh pria itu saja membuat perutnya terasa geli seolah dipenuhi oleh ribuan kupu-kupu.Dia seperti lukisan hidup, batin Koa memuji sembari mencuri pandang pada Duke Leander yang kini sibuk berbincang dengan Duke Sander Dorian.Dari segi fisik, Duke Leander memiliki badan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tinggi pria pada umumnya. Mungkin sekitar 190 cm. Duke Leander juga memiliki bahu yang lebar dan otot tangan yang kekar. Hasil dari kerja fisik selama berada di dalam medan perang. Warna iris mata dan rambutnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   8. Kode

    .....Aku terpaksa menerima ajakan Duke Leander karena orang-orang tidak mau berhenti melihat ke arah kami. Pria itu lantas meraih tanganku dan membawaku berjalan menuju lantai dansa. Aku hanya bisa diam membisu, mengikutinya dengan langkah ragu.Tak lama kemudian, kami berhenti di satu titik. Pria itu lantas membalikkan tubuhnya, membuat kami saling berhadapan. Ia menundukkan kepala, melihat ke bawah karena perbedaan tinggi badan kami yang cukup jauh. Dia seperti titan di mataku.Alunan lagu yang dimainkan oleh orkestra istana berganti lagi. Itu artinya dansa sesi pertama telah usai, dan sekarang berganti ke sesi berikutnya. Para pasangan yang belum mendapatkan kesempatan untuk berdansa di sesi pertama segera menempati posisi kosong yang ada di sekitar kami.“Bahumu terlalu kaku, Lady.” Bisik pria itu di telingaku.“Hahaha. Maafkan saya Duke,”ucapku canggung.Bagaimana mungkin aku bisa bersantai, sementara orang-oran

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   9. Undangan dan Hinaan

    .....Koa baru saja kembali dari ruang kerja ayahnya. Tak banyak yang mereka bahas. Duke hanya menyampaikan permintaan maaf dari Duke Leander karena telah membuatnya berada dalam posisi yang sulit.Duke Sander mengatakan bahwa pria itu tidak mengetahui jika dirinya sudah bertunangan dengan Pangeran Nathaniel. Hal itu dikarenakan saat acara pertunangan tersebut dilaksanakan, Duke Leander tengah berada di perbatasan utara – berperang melawan Kerajaan Nesrin, membantu Duke Adler mempertahankan wilayahnya. Duke Leander sendiri baru saja kembali ke dukedom-nya beberapa minggu yang lalu setelah perintah dari Raja Alden— berkaitan dengan pertunangan antara dirinya dengan Putri Zehra diturunkan. Jadi wajar saja jika ia tidak tahu kabar terbaru di ibu kota.Yona mengambil gaun cadangan milik Koa yang tersimpan dalam koper. Sebuah gaun berwarna perak dengan model yang sederhana namun tetap terlihat mewah. Gaun modeloff shoulderyang membuat

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-12
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   10. Pertanyaan yang tidak terduga

    …..“Lady, apakah anda tidak berminat untuk pergi jalan-jalan ke kota?” tanya Yona pada Koa yang sudah dua harian ini hanya berdiam diri saja di rumah. Setelah acara di istana kemarin, wanita itu semakin bertambah malas untuk bertemu dengan orang-orang. Padahal ia sendiri sudah menerima puluhan surat undangan dari para lady di Kerajaan Elinor yang kini menggunung karena tidak disentuhnya sama sekali.Koa sangat berbeda dari ibu angkatnya, Madam Cleo. Jika Koa lebih suka menghabiskan waktunya di kamar, wanita itu justru sebaliknya. Ia suka bersosialisasi dengan orang-orang. Tak pernah satu hari pun Koa melihat ibunya itu bersantai di mansion.Ah—gula darahku turun,batin Koa ketika merasakan pusing di kepala. Ia meletakkan buku Etika Bangsawan yang tengah ia baca belakangan ini ke atas meja.“Lady! Jika anda terus seperti ini, duchees akan marah.” Panik Yona saat mendapati Koa yang mulai merebahkan diri ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   11. Pernikahan Kontrak

    …..Angin yang cukup kencang tiba-tiba saja berhembus— masuk melalui jendela besar ruang baca yang memang sengaja dibiarkan terbuka. Black tanpa sadar memiringkan kepalanya ke arah lain, mencoba menghindar karena angin tersebut membuat tatanan rambutnya berantakan. Beberapa helai dari mereka bahkan berhasil menusuk dan membuat matanya pedih.Angin yang kini berputar pelan di dalam ruangan mengingatkan Koa pada hamparan padang rumput luas di belakang panti asuhan. Ditambah dengan wangi parfum dari tubuh Black yang seperti harum hutan— menyeruak, ikut menyebar ke seluruh penjuru ruangan.Wangi ini lagi, batin Koa bernostalgia ketika harum musk dan vanilla malam itu kembali tercium.Koa yang tidak kunjung menjawab membuat Black sedikit panik. Pria itu lantas berdiri, kemudian melangkah menghampiri Koa. Ia bertekuk lutut di hadapan Koa, menyetarakan tinggi mereka yang berbeda cukup jauh itu.“Lady Dorian?” pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   12. Kecemburuan Nathaniel

    ….. Pintu ruang baca yang tiba-tiba terbuka berhasil mengejutkan Black dan Koa. Keduanya lantas memfokuskan pandangan mereka ke arah yang sama dengan perasaan heran. Mereka ingin tahu, siapa sosok manusia yang berani bersikap tidak sopan— masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu ataupun memberikan salam terlebih dahulu. Seketika Koa membulatkan mata saat mengetahui jika yang baru saja datang menyelonong adalah Nathaniel. ‘S-sejak kapan?’ batin Koa terkejut mendapati sosok karakter yang paling dibencinya dalam novel kini berada dalam satu ruangan yang sama dengannya. Wanita itu melirik Black sekilas, hatinya gelisah. Bukan gelisah karena ketahuan tengah berduaan dengan Black, tetapi gelisah karena takut jika Nathaniel mendengar isi percakapan mereka. Tunangan dari Lady Koa tersebut berjalan dengan langkah cepat menuju tempat keduanya. Kemudian berhenti di jarak beberapa jengkal dari posisi Koa dan Black berdiri. “Salam hormat kami kepada Pangeran Nathaniel,” seru Koa dan Black be

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   13. Baju pasangan

    ….. Koa melangkah pergi, meninggalkan Nathaniel yang memilih untuk bertahan di tempatnya dalam kebisuan. Wajah pria itu terlihat pucat pasi, tetapi hal ini tidak serta merta membuat Koa menjadi bersimpati padanya. Sejak awal, tidak pernah sekali pun terbesit rasa kasihan di hati Koa setelah tahu apa yang akan diperbuatnya pada Lady Koa Dorian di masa depan. ‘Ini sangat lucu. Karena kecerobohannya sendiri, sekarang aku menjadi memiliki alasan kuat untuk membatalkan pertunangan. Raja tidak mungkin dapat menolak jika kesalahan ada pada kelakuan anaknya bukan? Sepertinya Tuhan tengah berpihak padaku,’ batin Koa sangat senang. Koa menutup kembali pintu ruang baca setelah kedua kakinya berhasil menapak di koridor mansion. Nathaniel yang menundukkan kepala sambil termenung menjadi pemandangan terakhir yang Koa lihat sebelum akhirnya pintu tersebut benar-benar tertutup. “Lady Koa, sepertinya kau bahagia sekali,” seru Black tiba-tiba saja muncul. ‘AH! JANTUNGKU!’ Koa berteriak dalam hati k

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26

Bab terbaru

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 10 - Putri Sang Duke

    …..Lady Xylia Denta, dengan keahlian dan pengetahuannya dalam ilmu sihir, merupakan salah satu guru terkemuka di Sekolah Sihir Kerajaan Chanceux. Setiap harinya, ia sibuk mengajar berbagai mata pelajaran magis kepada para siswa yang tertarik pada sihir. Dipenuhi dedikasi dan semangat, Xylia tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar seperti mantra dan sihir pelindung, tetapi juga memperkenalkan konsep-konsep yang lebih kompleks seperti alkimia dan ramalan. Para siswa di bawah bimbingan Xylia diarahkan untuk mengasah bakat mereka dan mengeksplorasi potensi magis lebih dalam. Sebagai penyihir yang dihormati dan diakui, Xylia juga menjadi panutan bagi banyak siswa yang bercita-cita menjadi ahli sihir handal di masa depan.“Permisi, Profesor?” Helda, seorang siswa cerdas yang terkenal tekun sering kali menarik pehatian Xylia dengan pertanyaan-pertanyaan tajamnya. Hari ini, setelah kelas selesai, Helda mendekati Xylia dengan ekspresi ingin tahu yang khas di wajah. “Saya ingin bertanya ten

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 9 - Karma Baik

    …..Perjalanan pulang dari istana terasa begitu menegangkan. Black duduk di atas kudanya dengan raut super serius yang menakutkan. Di sekitarnya, para ksatria yang bertugas mengawal terdiam dalam teror tak berujung. Mereka pun menyadari, suasana hati Black memang sudah buruk semenjak meninggalkan Leander.Oliver yang juga ikut mendampingi Black tak mau berpasrah diri. Ia lalu menarik tali kekang, bergerak maju supaya kudanya bisa sejajar dengan kuda Black. “Banyak bangsawan yang menyetujui proposal Anda, Lord. Ini hasil yang memuaskan,” ujarnya mencoba membuka obrolan.Black tetap melihat ke depan, hanya matanya saja yang melirik tajam ke arah Oliver. “Bisakah kita membahas urusan ini di kantor. Aku sedang lelah sekarang.”Reaksi dingin Black membuat gemetar semua orang, terutama Oliver yang berhadapan langsung dengannya. Ia pun tidak bertanya lagi, membiarkan suasana hening yang menyiksa itu mengiringi perjalanan pulang mereka.…..Seakan sudah hafal betul rutinitas harian nyonya mer

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 8 - Perceraian

    …..Koa terbangun dari tidur dengan perasaan tak nyaman. Perutnya terasa seperti tengah dibelai lembut oleh tangan yang akrab. Mata Koa terbuka perlahan, dan ia menemukan sosok suaminya, Black sedang berbaring di sampingnya. Semalam, Koa mengalami kram perut yang cukup parah sampai membuatnya sulit tidur. Beruntungnya Koa, Black dengan telaten mengurusnya. Sentuhan tangan Black yang hangat membuatnya merasa lebih baik.“Kau butuh sesuatu, Sayang?” tanya Black saat menyadari Koa menggeliat di dalam pelukannya. “Haus?”Koa menggelengkan kepala. “Saya baik-baik saja.” Wanita itu terdiam sejenak, merenung. “Apakah Anda sibuk hari ini?”“Mm, sedikit sibuk,” jawab Black sembari memainkan rambut panjang Koa. “Sore ini aku ada jadwal untuk pergi ke ibu kota.”“Urusan Anda dengan Pangeran Zielle?” Koa bertanya lagi, dengan rasa ingin tahu yang terselip dalam suaranya. “Benar?”“Benar.” Black mencium puncak kepala Koa, lalu mengeratkan pelukannya. “Kau tidak ingin aku pergi, Koa?”Koa kembali m

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 7 - Memanjakan Istri

    …..“Bisakah Anda tinggal lebih lama di sini? Setidaknya sampai cucu Anda lahir.”“Oh Koa sayang, sungguh maafkan aku. Seandainya bisa, aku pasti akan melakukannya.”Setelah beberapa hari menghabiskan waktu bersama di Leander Manor, tiba saatnya bagi Madam Adelaine, Xylia, dan Baron Denta kembali ke Chanceux. Koa dan Black mengantarkan mereka sampai gerbang utama, di mana kereta kuda yang akan membawa mereka pulang menunggu. Meskipun suasana sedikit melankolis, tetapi senyum hangat terus mengiringi momen perpisahan itu. Sebagai tuan rumah, Koa dan Black memberikan penghormatan dan juga ucapan terima kasih kepada orang-orang terkasihnya.“Sampai jumpa lagi, Sayang.” Madam Adelaine bergantian mencium pipi Koa dan pipi Black sebelum naik ke kereta. “Jaga kesehatan kalian.”Kusir menyentakkan tali kekang dan kereta kuda mulai bergerak meninggalkan gerbang. Dari tempatnya berdiri, Koa memperhatikan kepergian mereka dengan hati yang berat. Ia melirik ke arah Black yang berdiri tepat di sebe

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 6 - Penghianat Kerajaan

    …..Kedatangan kereta kuda istana menjadi sorotan di Leander Manor. Suara langkah kuda yang saling bersahutan memecah keheningan di sekitar mansion dan menarik perhatian para penghuninya. Koa yang kebetulan berada di taman manor segera mengedarkan pandangan, mencaritahu identitas dari rombongan tamu yang datang berkunjung.“Siapa mereka?” tanya Koa kepada Olga.“Pangeran Zielle dan Lady Aylin Otsana, Madam.”Dada Koa berdesir saat mendengar nama Aylin. Ingatan akan masa lalu yang pahit langsung melintas di dalam benak. Namun, bukannya perasaan gugup yang ia rasakan, justru perasaan bersalah yang lebih mendominasi. Koa ingat bahwa di antara mereka, dirinyalah yang memutuskan komunikasi secara pihak. Biarpun ada alasan dibalik sikapnya hari itu, Koa sama sekali tidak membenarkan tindakan egoisnya tersebut.Sementara itu, Black, beberapa pelayan dan ksatria Leander terpantau sudah menanti di depan gerbang untuk menyambut tamu istimewa mereka. Saat kereta memperlambat laju dan berhenti di

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 5 - Diskusi yang Berat

    …..Kepanikkan mengintari Koa saat undangan minum teh dari Madam Adelaine datang kepadanya. Meskipun Koa telah resmi menjadi bagian dari Keluarga Leader setelah menikah dengan Black, hubungannya dengan ibu mertua masih terbilang kaku. Karena kesibukan masing-masing, mereka baru bisa bertemu lagi sekarang setelah pertemuan terakhir mereka di pesta resepsi.Berjalan santai menyeberangi halaman menuju rumah kaca, Koa menyadari betapa senyapnya mansion setelah ditinggalkan para tamu. Kendati sepi, situasi tersebut tidak serta-merta menghilangkan kemegahannya. Justru terkadang, terlalu banyak manusia malah membuat mansion menjadi sesak dan tidak layak untuk dipandangi. Contohnya, bangunan rumah kaca yang menurut cerita Black, dulu dirawat Madam Adelaine dengan sangat telaten. Sebelum pulang ke rumah keluarga besarnya di Kerajaan Chanceux, Madam Adelaine sering menghabiskan waktunya di tempat itu, merawat tanaman-tanaman eksotis, merangkai bunga-bunga cantik yang dipetiknya sendiri.“Terima

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 4 - Aroma yang Menenangkan

    …..Leander Manor telah terbangun dari hiruk pikuk pesta semalam. Seluruh jendela dibuka lebar-lebar, membiarkan udara segar dari hutan sekitar mengusir sisa euphoria perayaan. Dari arah timur, sinar matahari menyusup melalui celah-celah bangunan, menghangatkan pagi yang sebentar lagi beranjak siang. Suara langkah kaki ringan mulai terdengar di setiap lorong, menandakan awal dari hari yang baru.Kesan damai dan santai ini justru berbanding terbalik dengan suasana di kamar tidur utama manor. Dokter Manuel Soriano, seorang spesialis kandungan terkemuka yang dipanggil langsung oleh Black dari ibu kota, tengah melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap pasiennya, Koa Dorian. Atmosfer tegang tampak menyelimuti ruangan begitu Dokter Manuel meminta pasangan Leander duduk di sofa, menunggunya membacakan hasil pemeriksaan.“Madam, Anda memang benar sedang hamil. Dan berdasarkan perhitungan dari hari pertama menstruasi terakhir, kandungan Anda diperkirakan berusia lima minggu.”Koa meremas tang

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 3 - Konfirmasi

    …..Sebagai pemimpin Leander Dukedom, menjadi tugas Black untuk memperkenalkan Koa kepada banyak orang penting yang telah diundangnya ke pesta malam ini. Pertama-tama, ia memperkenalkan Koa kepada bangsawan dan aritokrat berpengaruh yang menjadi teman dekat dan mitra bisnis Leander. Sesuai dugaannya, mereka menyambut Koa dengan tangan hangat dengan tak henti-hentinya memberikan wanita itu ucapan selamat atas pernikahan mereka.Selanjutnya, Black memperkenalkan Koa kepada para pejabat pemerintah dan tokoh politik. Mengetahui betapa cerdasnya Koa, mereka tanpa ragu mengajak Koa mendiskusikan berbagai isu penting yang sedang dihadapi kerajaan. Namun ketika Koa mulai kewalahan, Black segera mengambil alih dan mengganti diskusi mereka ke topik yang lebih ringan.Selesai dengan orang-orang pemerintahan, Black membawa Koa bertemu dengan para tokoh budayawan dan para filantropis yang mendukung berbagai proyek amal Keluarga Leander. Orang-orang itu dengan semangat tinggi berbagi cerita tentang

  • Queen of Shield - Putri Sang Duke   Side Story 2 - Pengertian

    …..Black berlari menyeberangi lautan pelayan yang terlihat berkumpul di depan kamar istrinya. Begitu mendengar kabar Joss memanggil Dokter William untuk memeriksa kondisi Koa, Black yang tidak tahu apa-apa tanpa ragu menghentikan rapat dan membubarkan semua orang. Ia bahkan mengabaikan Oliver dan meninggalkannya seorang diri di kantor bersama ribuan berkas laporan yang seharusnya mereka selesaikan sore ini sebelum pesta resepsi kedua dimulai.“Ada apa dengan Koa?” tanya Black kepada tiga bawahannya yang ikut menunggu di dalam kamar. Ia menatap mereka satu per satu, menuntut sebuah penjelasan. Ketika sudut matanya menangkap bayangan Koa, ia buru-buru menghampiri wanita itu. “Sayang, pagi ini aku lihat kau baik-baik saja. Kenapa sekarang wajahmu pucat sekali?”“L-lord, saya—“Duke,” panggil Dokter William. Ia menjaga sikapnya setenang mungkin, berusaha tidak memperkeruh keadaan. “Anda tidak perlu khawatir.”“Apa katamu? Setelah melihat wajah istriku sepucat ini, kau masih berani meminta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status