Home / Romansa / QUEEN: I LOVE YOU PAPA / Nabilla: Perlahan Mulai Terungkap

Share

Nabilla: Perlahan Mulai Terungkap

Author: Fatimah Rohim
last update Last Updated: 2021-05-24 06:55:55

“Jika bukan kamu yang membukanya, maka pasti Tuhan yang akan membuka semua yang telah kamu sembunyikan dengan sempurna.”

----------

Gemericik air hujan membelai wajah di sela dedaunan, kabut tipis menghiasi perkampungan hingga udara dingin menyapa tubuh. Namun dinginnya udara pagi tidak menghalangi si gadis cantik untuk menyapa sang kuasa. Di atas sajadah, si gadis cantik itu bersimpuh memenuhi panggilan-Nya dan tidak lupa doa-doa penuh harapan terlantun dari dalam hati.

Seusai menyapa sang Illahi, Nabilla si gadis cantik nan jelita itu bersiap melepas kepergian bapaknya untuk bekerja. Karena ibunya masih terlelap saat sang bapak hendak bekerja, maka Nabillalah yang membuatkan teh dan menyiapkan sarapan. Ia juga mengantarkan bapaknya hingga halaman rumah dan belum kembali masuk ke dalam rumah sebelum bapaknya dengan motor supra x 125 yang ditumpangi hilang dari pandangannya.

Nabilla segera masuk rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah, ia mengepel, mencuci baju dan menyapu halaman. Karena hari ini sabtu dan biasanya sekolah Nabilla libur, ia memilih kembali ke kamarnya setelah semua pekerjaan rumahnya selesai. “Eeeh, mau kemana kamu?” Henti Linda saat ia akan masuk ke dalam kamar.

Nabilla berbalik dan menemukan kakaknya, “Ke kamar, mbak.” Jawab Nabilla.

“Eh tunggu dulu, kamu bersihin dulu kamarku, tata barang-barangku dengan rapi. Baru kamu boleh masuk kamar." Ujar Linda

“T-tapi mbak..”

“Kamu mau ngebantah perintah dari ku hah? Apa harus aku aduin dulu ke ibu kalau kamu nggak mau nurutin perintah ku?” Ancam Lidia.

“J-jangan mbak, jangan dibilangin ke ibu..” Lirih Nabilla, ia takut ia akan dihukum kalau sampai Linda mengadukan kepada ibunya.

Nabilla menghela nafas lesu, setelah membersihkan rumah serta menyiapkan sarapan kini ia juga harus membersihkan kamar kakaknya. Dengan berat hati ia melangkahkan kaki menuju kamar Linda yang bersebelahan dengan kamarnya, ia mengelus dada sabar ketika melihat kamar sang kakak yang memprihatinkan, sangat berantakan.

Dengan sabar Nabilla membersihan kamar itu, menaruh barang-barang yang berserakan ke tempatnya. Ia juga merapikan sprei dan tidak lupa membuka gorden yang menghalangi cahaya bebas matahari masuk ke dalam kamar. Sekitar satu jam, Nabilla baru selesai membersihkan kamar itu. Ya,begitulah nasib Nabilla saat bapaknya tidak ada di rumah, ibu dan kakaknya akan mengambil alih semua kekuasaan yang ada di rumah. “NABILLA…, NABILLLLA…..” Linda berteriak memanggilnya, tanpa menunggu ia pun segera keluar kamar dan menghampiri si empunya teriakan.

“BILLA, cepetan ke sini!!!” Teriak Linda.

“Ada apa,mbak?” Tanya Nabilla, ia menunduk takut saat melihat wajah kesal Linda.

“Bagi uang, dong. Aku mau shoping nih sama temen-temen.” Ujar Linda santai dengan tangan yang menengadah pada Nabilla.

“Tapi mbak, Nabilla belum gajian dari Bimbel.” Di sela atkivitasnya sebagai pelajar, Nabilla memang mengajar di Bimbel.

“Uang beasiswa kamu kan ada, udah siniin cepet!!”

“Tapi itu buat beli buku, buku-buku Nabilla habis dan Nabilla belum beli buku.” Nabilla coba memberi pengertian pada Linda.

“Ada apa sih ribut-ribut?” Tanya Maya yang baru saja masuk ke dalam rumah bersama seorang pria.

“Ini bu, si Nabilla. Masa ya aku minta uang dia nggak ngasih, padahal hari ini aku mau jalan sama temen-temen ke mall.” Linda mengadu ke ibunya.

“Bukan begitu bu, Nabilla belum gajian….”

“Kamu kasih Linda uang sekarang atau kamu lebih memilih nggak makan satu bulan.” Ancam Maya.

“Tapi kan……”

“Oke satu bulan ke depan, kamu nggak akan ibu kasih mak…”

“Iya bu,Nabilla kasih.” Dengan lesu Nabilla masuk ke kamar dan mengambil dompet leceknya, ia kembali dan menyerahkan beberapa lembar berwarna merah kepada Linda.

Karena kerakusan Linda, ia pun belum merasa puas dengan apa yang Nabilla beri. Ia merampas dompet Nabilla dan mengambil isi yang tersisa lalu melemparkan dompet itu kehadapan Nabilla. Nabilla memeriksa dompetnya yang isinya telah kosong karena diambil dan tidak bersisa. “Mbak, jangan semuanya, itu buat beli buku.” Pinta Nabilla yang tidak digubris oleh Linda.

“Bu, Linda beranngkat dulu ya.” Pamit Linda mmencium pipi kanan dan kiri ibunya.

“Bay..bay om.” Pamitnya pada pria yang berada di belakang Maya.

Linda pun pergi mengabaikana Nabilla yang memanggil dan memohon agar uang yang diambil semuanya di kembalikan sedikit saja.

“Udah deh,ngak usah nangis nggak jelas gini. Nggak usah pelit sama Linda, dia butuh uang untuk menyenagkan hatinya.” Mendengar ucapan ibunya, Nabilla langsung menatap ibunya dengan sedikit isak tangis.

“Tapi bu, buku Nabilla belinya bagaimana? Semua uang kan udah diambil sama Mbak Linda.”

“Lebih baik kamu berhenti sekolah dan jual diri kamu, itu lebih berguna. Jangan ngandelin bapak kamu yang cuma supir yang gajinya pas-pasan itu.”

Astaghfirullahal’azim…, sekolah itu penting bu, dan meskipun penghasilan bapak pas-pasan tapi uang yang dihasilkan bapak itu halal. Nabilla nggak mau berhenti sekolah apalagi harus menjual diri Nabilla.” Nabilla beristigfar ketika mendengar ucapan kejam ibunya.

“Kamu nggak usah kebanyakan ngoceh sama ibu. Mending kamu diem, nggak usah ganggu ibu, ingat kamu hanya boleh ketuk pintu kamar kalau bapak pulang.” Ujar Maya berlalu masuk ke dalam kamar bersama pria yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatan mereka.

Nabilla menangis melihat ibunya berlalu dengan mengandeng pria masuk ke dalam kamar. Meskipun bukan hal yang pertama ia lihat, namun tetap saja hatinya merasa tercubit melihat kelakuan bejat ibunya. Tidak ingin terlarut dalam kesedihan, Nabilla memilih membaca buku diruang tamu. Tidak lupa hadset  ia pasang di kedua sisi telinganya supaya ia tidak mendengar suara-suara keramat yang bersumber dari kamar Ibunya.

Untuk beberapa saat, Nabilla fokus membaca buku yang ada ditangannya. Sesekali ia membalas pesan dari sahabat-sahabatnya yang meminta bantuan untuk mengerjakan PR. Selain Jihan, Nabilla mempunyai sahabat baik yang bernama Olivia Fernanda, meskipun keyakinan mereka berbeda tetapi Nabilla tidak pernah mempermasalahkan. Yang terpenting mereka bisa menghargai keyakinan masing-masing.

Tiba-tiba fokus membaca Nabilla teganggu saat melihat sebuah mobil yang tidak asing baginya memasuki halaman rumahnya. Mobil milik keluarga Jihan yang biasa bapaknya gunakan untuk mengantar jemput pak Tomi dan bu Nadin berangkat bekerja. Seketika wajah Nabilla memucat kala mengingat ibunya yang masih bersama dengan pria itu masih di dalam kamar melakukan aktifitasnya.

Nabilla segera meletakkan bukunya dan melepas hadset yang masih menempel di telinganya. Ia mengintip dari celah jendela, dan benar saja itu adalah bapaknya bersama Jihan sahabatnya. Nabilla segera berlari menghampiri kamar Ibunya. Ia mengabaikan suara yang bikin berdiri bulu romanya.

Tokk..tokk..tokk…..

“Ibu…ibu….” Nabilla memanggil ibunya sembari menggedor pintu ibunya dengan keras.

Tok..tok..tok….

“Ibu…ibu…ibu…” Panggilnya lagi dengan menggedor pintu semakin keras.

Wajah Nabilla semakin pucat menahan rasa takut dan khawatir ketika sang bapak hendak memasuki rumah. “Hei, sudah ibu bilang jangan mengganggu.” Teriak Maya dari dalam kamar dengan suara tersengal karena percintaanya.

Mendapatkan tanggapan seperti itu dari sang ibu, Nabilla beranjak dari depan kamar ibunya kemudian menyambut bapaknya di depan pintu. “Hai Na….” Sapa Jihan ketika melihat Nabilla keluar dari dalam rumah.

“Hai mbak Ji….” Nabilla berusaha tersenyum meskipun suasana hatinya sedang bercampur.

“Bapak pulang sebentar, mau ajak kalian makan siang di luar bersama mbak Jihan. Ibu dimana?” Tanya Herman saat tidak melihat istrinya menyambutnya. Nabilla semakin memucat, bahkan keringat dingin mulai menghiasi dahinya. Ia bingung mau memberikan jawaban seperti apa kepada bapaknya.

Nabilla menunduk, menghindari tatapan mata dari bapaknya. Merasa ada yang disembunyikan dari Nabilla, Herman melepaskan pelukan tangan Nabilla yang sedang bertengger di pinggangnya. Herman mengangkat dagu Nabilla, ia tahu pasti ada yang disembunyikan dari gadisnya itu.

“Ibu mana?” Tanya Herman, namun Nabilla hanya diam. Ia takut berkata jujur namun juga tidak mungkin untuk berbohong.

“Ibu mana?” Tanya Herman lagi dengan sedikit membentak.

“Ibu……..” Nabilla menggantungkan ucappanya.

Bersambung…..

Related chapters

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Nabilla: Kebenaran Yang Menyakitkan

    “Sepandai apapun menyimpan kebohongan untuk mengendalikan suasana agar tetap baik-baik saja, sungguh pada akhirnya akan ketahuan juga. Tidak mungkin Allah akan berpihak pada keburukan, Allah akan membuka kedokmu dihadapannya nanti.”----------Karena tidak mendapatkan jawaban dari Nabilla, Herman perlahan berjalan memasuki rumah. Karena takut, Nabilla mengenggam tangan Jihan erat, sementara Jihan yang merasakan tangan dingin dan berkeringat dari Nabilla tahu bahwa ada yang sedang sahabatnya itu coba tutupi. “Ibu kamu lagi…” Seakan tahu apa yang akan ditanyakan Jihan, Nabilla terlebih dulu mengangguk sebelum Jihan selesai bertanya. Dan Jihan yang tahu langsung menghela nafas, serapat apapun sebuah bangkai ditutupi pada akhirnya baunya pasti akan tercium juga, itu yang selalu Jihan fikirkan. Jihan memang sudah tahu kel

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Dinnar&Kanaya: Derama King

    “Cinta harus ditumbuhkan sepanjang usia dengan bunga-bunganya yang bertaburan di sepanjang jalan kesetiaan. Jalan yang ditapaki bersama dengan riang dan semoga kelak kembali bersama di surga.” ---------- Afnan menatap kesal ke arah beberapa orang yang tengah meeting di sebuah restoran yang ada di sebuah mall yang sedang ia kunjungi. Saat ini ia sedang berbelanja kebutuhannya yang akan ia bawa ke pesantren.Setelah lulus sekolah dasar Afnan dan Aflah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sebuah pondok pesantren. Afnan memilih melanjutkan di salah satu pesantren di Magelang sementara Aflah memilih di pesantren yang ada di Ponorogo. Kembar nggak harus bareng kan, itu yang selalu mereka tanam dalam hati mereka, yang penting tetap kompak dan berbakti kepada orang tua.&n

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Dinnar&Kanaya: Bukan Musibah Tapi Anugerah

    “Setelah meninggal dunia, selain sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat ada do’a anak shaleh dan shalehah yang akan tetap mengalir untuk kedua orang tua. Pastinya mereka akan mendoakan yang terbaik untuk ayah bundanya biar masuk surga, dan bisa berkumpul di sana kelak.”-----------Di meja makan, Kanaya harus ekstra sabar menghadapi putranya. Kepala Kanaya yang akhir-akhir ini sering pusing, semakin pusing menghadapi tingkah Afnan yang mendadak menyebalkan bagi Kanaya. Bak ikan remora yang nempel di ikan hiu, Afnan pun nempel terus dengan Kanaya sembari meminta bundanya untuk mengiyakan keinginannya. Sementara di sisi lain masih di meja makan, Dinnar tersenyum geli melihat tingkah putra sulungnya yang mendadak manja seperti itu. Beruntung istrinya itu mempunyai stok kesabaran yang unlimited jadi Kanaya tidak marah sedi

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Sabar, Sabar dan Sabar Lagi

    “Sabar adalah kunci yang utama, di kala terjebak dalam duka. Yakinlah janji Allah itu tidak akan mengecewakan, bahwa disetiap kesulitan pasti ada kemudahan begitu pun dengan kesedihan pasti akan berganti dengan kebahagiaan.”----------Tiga hari sudah Nabilla hidup tanpa bapaknya, malam harinya gadis cantik itu hanya ditemani keheningan dan siangnya hanya kesenduan yang membuat dada Nabila sesak. Tiga hari sudah Nabilla tidak masuk sekolah, tiga hari itu bukannya Nabilla tidak ingin masuk sekolah, tapi ia sedang mencoba menata hidup dan menata hati setelah kepergian bapaknya.Nabilla menatap pintu kamarnya ketika mendengar suara pintu dibuka, ia mendapati ibu dan Linda menatap dirinya dengan enggan. “Masakin kami sesuatu, sekarang.” Pinta Maya lalu meninggalkan Nabilla yang masih terdiam.Nanbilla langsung menuju dapur dan memasakan sesuatu untuk ibu dan kakaknya. Ia hanya mendapati seikat kangkung dan tig

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Nabilla: Pertemuan

    “Pertemuan adalah takdir, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain.”---------- Ketika sang mentari menyapa, saatnya jiwa dan raga ini menghadapi keadaan hidup. Ada keadaan yang diharapkan, namun tidak sedikit keadaan yang tidak diharapkan menimpa beberapa orang. Hidup memang semisterius itu, apa yang kita harapkan kadang tidak menjadi kehendaknya. Kehidupan memang sudah ada yang mengatur, tinggal kita yang menjalani dengan sebuah keikhlasan. Namun terkadang, keikhlasan itu tumbuh namun bisa mati dalam sekejab mata. Hingga menimbulkan keraguan dalam hati dan merasa tidak ada keadilan dalam hidup. Setelah menyapa rab-nya dan membac

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Nabilla: Mencari Tahu

    “Bukan sebuah kebetulan, melainkan sebuah pertemuan yang sudah Tuhan rencanakan diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah di gambarkan. Dan masing-masing dari kita, jika dizinkan akan saling bersinggungan.”----------“Serius, dia namanya Nabilla bukan Alesha?” Entah sudah berapa kali Varo menanyakan itu kepada Narendra hingga remaja itu jengah dengan pertanyaan abang sepupunya itu.“Astaga bang, gue harus ngomong berapa kali supaya lo ngerti dan paham dia itu Nabilla bukan Alesha. Namanya Nabilla Fathiyah Hasanah.” Ujarnya kesal dengan menekankan nama Nabilla.Bayangkan, sejak pulang mengantar Nabilla dari makam sore tadi. Abang sepupunya itu tidak hentinya bertaanya tentang sahabatnya. Narendra ingin rasanya melempar guci yang ada di kamarnya ke kepala Varo, kalau saja abangnya itu tidak menyogok dengan memberikan berlembar-lembar uang seratus ribuan

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Nabilla: Berusaha

    “Pertemuan-pertemuan yang terus berlanjut, yang akhirnya mengukuhkan berjuta-juta asumsi di kepala seseorang. Asumsi-asumsi itu selalu terhubung dengan sebuah konsep bernama perasaan.”-----------Nabilla keluar kelas saat jam istirahat, di depan kelasnya sudah menunggu ke tiga sahabatnya, Jihan, Narendra, dan Olivia. Saat mereka melangkah menyusuri lorong menuju kantin tak hentinya Olivia terpekik histeris saat membicarakan abang sepupu Narendra, siapa lagi kalau bukan si Alvaro. “Jadi dia itu, abang sepupu lo yang dari Jakarta itu?” Tanya Olivia kepada Narendra."Hemmm…” Jawab Narendra malas. Bagaimana Narendra tidak males dan kesal kalau dari tadi para kaum hawa di sekolahnya banyak yang ngepoin abangnya itu.Olivia memegang lengan Narendra dan menggoncang-goncangkan pelan, “Sumpah abang kamu ganteng abis, plisss… bantuin aku buat pedekate sama abang kamu dong Ndra.&rd

    Last Updated : 2021-05-24
  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Nabilla: Sahabat

    "Saat semangat sedang layu, kalian sahabat yang selalu ada. Cahayakan pagi, damaikan malam dan terbitkan senyum dibibir. Saat-saat bersama kalian, tidak akan pernah terlupakan karena terasa indah, terimaksih sahabat."----------Seperti biasa, setelah shalat subuh Nabilla membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Walaupun Nabilla sering tidak pernah diberikan sarapan oleh ibu dan kakaknya.Pagi ini Nabilla memilih memasak nasi goreng, Alhamdulillah tadi malam ada tetangga yang sedang menggelar hajatan dan memberikan berkat kenduri ke rumah Nabilla. Setelah usai dengan pekerjaan rumahnya, Nabilla bersiap untuk sekolah sebelum ia bertemu dengan ibu dan Linda, Nabilla takut mereka akan melarang dirinya untuk berangkat sekolah. Mengingat semalam ibunya kembali menyuruhnya untuk berhenti sekolah dan lebih baik bekerja.Nabilla telah sampai di sekolah sedikit lebih awal dari biasanya, ketika ia ingin mendorong se

    Last Updated : 2021-05-26

Latest chapter

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Bahagia (Tamat)

    “Keluarga adalah rumah tempat berpulang, keluarga bukanlah hanya sekedar tempat pelampiasan ketika dunia mengalahkan kita. Tangan memang selalu terbuka, tetapi adakah tega kembali hanya untuk sebuah kebutuhan dan pergi ketika diatas awan. Keharmonisan dalam keluarga tidak datang begitu saja, namun keharmonisan itu harus dibangun bersama.”----------Aldelio Ahyar Agustaf, yang artinya sosok pemimpin yang berwibawa dengan sifat religius, yang terlahir di keluarga Agustaf.Serangkaian nama dengan makna indah, yang diberikan Dinnar untuk cucu pertamanya. Terselip harapan yang begitu besar, dengan doa-doa menyertai dalam setiap untaian kata. Cucu pertama Dinnar, putra pertama Alvaro, yang kelak saat besar nanti akan menjadi pemimpin yang berwibawa dengan akhlak yang baik.Bukan tanpa alasan, Dinnar memberikan nama indah itu untuk cucunya. Sosok pemimpin perusahaan besar itu, tentu saja ingin kelak ada keturunannya yang meneruskan memimpin perusahaan.

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Sebuah Kisah Bagian Dua

    “Kata orang, cinta bukanlah sesuatu yang kita cari karena dia yang akan menemukan kita. Tidak peduli akan tempat, waktu, dan juga keadaan. Takdir akan menuntun kita untuk bertemu dengan seseorang yang membuat kita merasa begitu dicintai, seolah hanya kita lah satu-satunya cinta yang dimilikinya. Kamu tahu, bila kamu tidak sempurna, kamu mungkin bisa melakukan kesalahan, akan tetapi cinta sejati yang kamu dapatkan membuatmu sangat yakin bila tidak peduli apa yang terjadi nanti, kamu akan selalu mencintainya dan tidak bisa memadamkan rasa itu.”----------Alvaro yang melihat istrinya memejamkan mata, seketika terkesiap, membelalakkan matanya. Perasaan takut, khawatir, gelisah, kembali menyelimuti dirinya. Tanpa berpikir panjang, dengan tangannya yang gemetar, ia guncang-guncangkan tubuh lemas Alesha, guna membangunkan perempuan itu, lalu menatap pada Tyas, dengan tatapan penuh ketakutan.Tyas yang baru saja selesai menjahit bagian kewanitaan Alesha, se

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Sebuah Kisah Bagian Satu

    Waktu adalah sesuatu hal yang memiliki ketetapan dan bernilai pasti. Tidak berputar dengan cepat, tidak pula berputar dengan lambat. Bumi pun, masih begitu stabil berputar pada porosnya, dari arah barat ke timur, tidak ada yang berubah sama sekali. Namun, entah kenapa karena aktivitas harian yang cukup padat, Alesha merasa hari demi hari seakan berlalu begitu cepat berganti, dari minggu ke minggu, hingga bulan ke bulan.Banyak hal yang Alesha lalui selama waktu terus berjalan. Dimulai dari drama Alesha yang kesal dengan sang suami, karena teramat sibuk dengan dengan berbagai pekerjaan di luar kota, bahkan luar negeri, hingga cukup jarang berkumpul dengan keluarga. Beruntung, Alesha mempunyai adik yang sangat menggemaskan dan pengertian, juga sayang padanya. Meskipun adiknya itu sering kali membuat drama, tetap saja Alesha sangat menyayangi Princess mungilnya itu.Sampai tiba waktunya, pria menawan itu memaksa Ayah mertuanya yang menjabat sebagai Presdir Agustaf Company, ya

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Kebahagiaan Abadi

    "Tidak ada hubungan suami dan istri yang selalu cerah, namun mereka berdua dapat berbagi satu payung dan bertahan dari badai bersama-sama."----------Pernikahan bukan tentang akhir kisah cinta, melainkan awal baru bagi kehidupan baru. Menikah tentu saja tidak sama saat masih berstatus sebagai pasangan kekasih, terlalu banyak manis, hingga mengelak pedih yang bersembunyi dibalik rasa manis itu. Menikah berarti, mampu melihat semua sisi buruknya setiap hari, semakin hari akan melihat topeng yang satu persatu di tanggalan oleh pasangan. Ini lah, yang menyebabkan banyak pernikahan kandas. Merasa bahwa dirinya bukanlah sosok yang selama ini dikenal, karena banyak hal baru tentangnya, yang tidak ditemui sebelumnya.Menikah berarti berkomitmen untuk menerima semua hal yang menyebalkan itu. Menerima kekurangannya, dan melengkapi dirinya. Dengan menikahi sang pujaan hati, tidak bisa berharap bila semua akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Percayalah, menikah tidak sein

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Istri Posesif

    “Laki-laki yang baik, ia tidak akan tergoda dengan perempuan lain, pun dengan perempuan yang baik, ia tidak akan menggoda laki-laki yang sudah beristri.”-----------Matahari mulai mengintip di balik awan, sehingga sinarnya tidak terlalu terik, pagi ini. Awan hitam kecil menggantung di langit, angin bertiup pelan menghela dedaunan, dan perlahan masuk melalui jendela, menyibak pelan tirai yang menghias di sana.Pagi ini, karena ada rapat penting Alvaro terburu-terburu berangkat ke kantor, tanpa menunggu Alesha bangun. Ia sangat memaklumi kondisi sang istri, semakin perutnya membuncit, istrinya itu sudah merasa malas melakukan aktifitas. Dan, tentu saja Varo tidak masalah, yang penting Alesha tidak melalaikan kewajiban-kewajibannya.Seperti biasa, jika harus berangkat pagi-pagi sekali, Varo hanya meninggalkan sebuah memo di dekat ranjang tempat tidur mereka.Tidak lama, setelah Varo berangkat, Alesha pun bangun dari tidurnya. Saat Alesha meli

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Periksa Kandungan

    “Perasaan cinta memang luar biasa. Datang tanpa aba-aba, tanpa isyarat dan tidak terduga pula. Pun begitu, akan tetapi menikmatinya dan tanpa di sadari hidup yang di jalani sudah di porak-porandakan oleh kekuatan cinta.”----------Bukan Alvaro namanya, jika sesuatu hal yang ia inginkan tidak terlaksana. Apa lagi, ketika itu menyangkut orang yang ia sayangi.Sudah empat bulan, semenjak Alesha keluar dari rumah sakit, dan kandungan Alesha sekarang sudah enam bulan. Dan, selama itu juga, Alvaro belum pernah sekalipun menemani Alesha untuk periksa kandungan.Bukan tanpa alasan, Alvaro tidak menemani istrinya periksa kandungan. Pria menawan itu, selain disibukan dengan kerjaan di perusahaan Agustaf Company, ia juga harus meng handle restoran dan café, bahkan tidak jarang Varo harus ke luar kota berhari-hari untuk meninjau pembangunan restoran barunya yang ada di Malang, belum lagi jika ia harus menggantikan Dinnar bertemu kolega bisnisnya ke luar n

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   We

    "Wanita yang paling beruntung adalah dia yang dikaruniai Tuhan seorang pria yang penyabar dan penyayang, penuh kehangatan dan kelembutan, suka menolong dan berhati tulus. Jika dia pergi, si wanita akan merindukan. Jika dia ada, wanita ingin terus berdekatan."----------Varo seharusnya tidak menerima panggilan saat sedang memimpin rapat, tapi perasaannya sejak tadi tidak tenang memperkuat keinginannya untuk menerima panggilan itu. Varo, meminta maaf kepada semua peserta rapat yang adalah, kepala-kepala divisi dan beberapa petinggi perusahaan, ia meminta waktu istirahat selama lima menit sebelum meninggalkan ruangannya untuk menerima telepon.‘Mama’Alvaro mengernyitkan dahi saat melihat nama sang Mama yang terpampang jelas pada layar ponsel. Tidak biasanya sang Mama menelepon, biasanya jika ada sesuatu pasti Mamanya itu cukup mengirim pesan saja. Tapi, kali ini kenapa Mamanya menelepon?Darah Varo terasa seperti membeku saat mendengar

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Alesha Pingsan

    Dalam alur kehidupan, setiap mahkluk Tuhan pasti sering dihadapkan pada berbagai macam situasi yang berbeda dengan akhir yang tidak sama. Entah itu jalan cerita bahagia, atau pun jalan cerita yang penuh penderitaan. Semua itu, sudah di porsi sama rata, tanpa bisa di negosiasi selayaknya takdir.Begitupun juga dengan waktu. Tidak ada seorang pun yang bisa menebak, kapan, di mana, kenapa, bagaimana dan mengapa semua alur kehidupan itu terjadi. Bahkan, sekelebat bayangan tentang masa depan saja, tidak pernah mampir dalam pikiran sebagai tanda untuk sang pemegang kendali alur kehidupan mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi.Alvaro tidak pernah menyangka, bahwa takdirnya jatuh pada keponakannya sendiri. Masih sangat membekas di ingatan Alvaro, bahwa perempuan jelita yang pagi ini masih bergulung nyaman diatas ranjan itu, dulunya adalah bayi mungil yang selalu ia timang, saat dirinya hendak berangkat kuliah ataupun saat pulang kuliah.Bayangkan, waktu it

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Drama

    Alyssa berjalan pelan sambil menggerutu. Wajahnya tertekuk masam, tanda ia akan menangis. Tas di punggungnya terasa berat, padahal isinya hanya tempat pensil dan kotak makan. Alyssa, saat ini sedang berjalan masuk ke dalam rumah Alvaro. Ia baru pulang dari KB, dan dijemput oleh Papa Yonya, yang memang berjanji pulang saat jam makan siang, berencana makan siang bersama sang istri.Alyssa berjalan meninggalkan Alvaro yang masih berada di dalam mobil, pria itu hanya menggelengkan kepala seraya mengulum senyum, Varo sudah tahu penyebab gadis mungil itu ngambek, dan sebentar lagi sebuah drama akan dimulai.Alyssa memasuki rumah dengan gerasah-gerusuh. Matanya menatap kesal kearah lima orang yang sedan bersendau gurau di ruang keluarga rumah Alvaro. Tampak di sana, sang Bunda, Oma, Queen sedang duduk di sofa, sedangkan Afnan dan Aflah, sedang duduk di lantai bersandar pada kaki sofa dan sedang bermain ponsel.“Abang, Mamas!!” Teriak Alyssa marah, manik coklat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status