Home / Pernikahan / Putra Tersembunyi CEO Kejam / Bab 10. Rasa Kesal Eric dan Penantian Alden

Share

Bab 10. Rasa Kesal Eric dan Penantian Alden

Author: Pwati
last update Last Updated: 2024-02-16 11:27:55

Kini, tangan Eric sudah menjalar ke setiap inci tubuh Alana dan membuatnya tersentak. 'Tidak, aku tidak mau diperlakukan seperti ini. Cukup sekali aku melakukan kesalahan, sekarang tidak lagi, bagaimana pun caranya. Aku harus bisa terlepas dari genggaman iblis ini,' batinnya.

“Hah, hah, hah.” Nafas Eric terdengar sudah memburu, sepertinya nafsu sudah menyelimutinya saat ini. Sehingga dia tidak bisa menghentikan apa yang sekarang dia lakukan, rasanya tubuhnya tidak mau berhenti dan ingin menuntaskan semuanya.

Berbeda dengan Eric yang tidak bisa berhenti atas tindakannya saat ini, kepanikan Alana justru semakin memuncak, terlebih ketika dia mendengar nafas memburu dari Eric, membuat tubuhnya bergetar seketika. Air matanya menetes, dia sungguh tidak mau melakukan hal ini. Dia tidak mau membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya.

“Berhenti, kumohon. Kumohon jangan lakukan ini,” pintanya sambil menangis. Namun, Eric tidak mendengarkannya. Rasa amarah sekaligus nafsu yang bercampur men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 11. Memastikan Keadaan Alana

    Dengan menggendong Alden yang masih tertidur, Mely membuka pintu rumahnya, dia lalu masuk ke dalam kamarnya dan membangunkan suaminya yang sepertinya sudah tertidur lelap.“Ayah, bangun Yah,” ucapnya seraya menepuk-nepuk lengan suaminya itu agar terbangun.Tak butuh waktu lama, akhirnya sang suami pun bangun, dia mengucek-ngucek matanya agar bisa segera tersadar sepenuhnya.“Ada apa Bun? Kok malam-malam gini udah bangunin Ayah?” tanyanya. Dia lalu melihat Alden yang berada di gendongan istrinya, “loh kok Alden ada sama Bunda? Memangnya Alana belum pulang?” Lanjutnya.“Itu dia Yah, Alana masih belum pulang sampai sekarang, padahal dari tadi Alden udah nunggu di luar rumahnya sendirian. Dan ini sudah malam Yah, mustahil jika Alana belum pulang bekerja sampai sekarang. Bunda khawatir Yah, gimana kalo sekarang kita ke tempat kerjanya Alana dan memastikan keberadaannya. Kasian Alden Yah, udah pengen ketemu mamanya,” jelas Mely.Andri pun mengangguk, dia lalu bergegas turun dari tempat

    Last Updated : 2024-02-16
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 12. Kejutan yang Menunggu

    Hari semakin gelap, Mely dan suaminya juga Alden masih terus mencari keberadaan Alana. Mereka menyusuri jalan raya, berharap Alana ada di sana. Di jalanan itu memang masih banyak orang-orang yang sedang berlalu lalang dengan berjalan kaki walaupun sebenarnya hari sudah tengah malam, mungkin mereka sedang menikmati indahnya malam di kota Jakarta ini.Mely berharap, Alana ada di salah satu orang-orang yang berjalan kaki itu. Tapi ternyata harapannya itu nihil, karena dia tidak melihat wanita dengan ciri-ciri seperti Alana. ‘Na, kau dimana,' batinnya.Mely menoleh ke arah samping kirinya, melihat Alden yang sangat mengkhawatirkan mamanya. Melihat raut wajah Alden saat ini, membuatnya tidak tahan. Dia kasihan dengan anak kecil di sampingnya ini. Bagaimana di usia sekecil ini, dia harus mengalami ini semua. Tidak memiliki ayah dan hanya tinggal bersama mamanya yang sangat dia sayangi. Tapi sekarang, justru mamanya juga tidak ada, menghilang entah kemana. Takdir macam apa ini sebenarnya.

    Last Updated : 2024-02-17
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 13. Kejutan Tak Terduga

    Alana terus menatap pintu yang sudah tertutup dengan rapatnya itu. Dia tidak tahu, apa yang akan terjadi padanya ke depannya. Sekarang saja, Eric sudah memperlakukannya dengan sangat buruk, entah bagaimana dirinya bisa keluar dari sini dan pergi menemui anaknya.“Alden, maafkan mama. Bukannya mama mau meninggalkanmu, tapi mama juga tidak berdaya. Tolong tunggu mama, mama pasti akan kembali. Dan kita akan hidup bersama lagi,” gumamnya.Alana menoleh ke arah foto ayahnya, air matanya turun tanpa bisa dia bendung. “Ayah,” ucapnya lirih.***Mely melihat ponselnya yang baru saja terhubung dengan Alana. Sekarang perasaannya sudah sedikit lega karena bisa mendengar suara sahabatnya itu. Setidaknya dia tahu, bahwa Alana baik-baik saja.“Bunda, bagaimana? Apa yang Alana katakan?” tanya Andri yang memang dari tadi mendengarkan percakapan Mely dan Alana. Tapi dia tidak bisa mendengar apa yang Alana katakan.“Alana bilang dia baik-baik saja Yah. Dia sedang berada di suatu tempat. Katanya d

    Last Updated : 2024-02-17
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 14. Meminta Penjelasan

    Pernikahan itu telah dilangsungkan, dan semua prosesnya sudah berakhir dengan cepatnya. Tidak ada apa pun dan siapa pun di sana. Hanya ada Eric, Alana dan juga para pelayannya yang menyaksikan upacara pernikahan itu.Ini hannyalah sebuah pernikahan rahasia yang singkat, yang dilakukan Eric demi balas dendamnya. Pernikahan yang diiringi oleh air mata kesedihan dan bukannya sebuah senyuman kebahagiaan. Semuanya sudah berakhir, pernikahan ini adalah awal dari penderitaan Alana. Dan selamanya, dia tidak akan bisa lepas dari sangkar mengerikan ini.Alana duduk melamun di ruang tamu setelah acara pernikahannya selesai. Dia tengah mencerna semua ini. Dia tidak mengerti, jika hanya balas dendam. Kenapa iblis itu harus menikahinya. Terlebih, pernikahan ini adalah pernikahan yang sangat buruk. Dulu, sewaktu dirinya masih remaja. Alana selalu bilang kepada ayahnya. Bahwa dia ingin menikah dengan pesta yang begitu besar, mengundang semua teman-temannya. Waktu itu dia bermimpi menikah dengan ses

    Last Updated : 2024-02-18
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 15. Apa Kau Sangat Membenciku?

    Sorot mata itu semakin tajam, menusuk hingga ke jantung Alana yang saat ini melihat dari jarak dekat.“Karena aku ... ingin kau masuk ke dalam keluargaku,” jawab Eric.Alana mengernyit, dia masih tidak mengerti dengan jawaban yang Eric berikan. Apa hanya itu alasannya. Apa jika dia masuk ke dalam keluarganya, itu adalah pembalasan dendam yang mengerikan? Memangnya ada apa dengan keluarganya? Bingungnya.Smirk terlihat di bibir Eric, saat melihat reaksi yang Alana tunjukkan. “Asal kau tahu, keluargaku itu adalah keluarga sampah.” Lanjutnya yang menggambarkan keluarganya dengan kata-kata kasar. Hingga membuat Alana tersentak mendengarnya.“Keluargaku adalah keluarga yang mengerikan. Jika kau masuk ke dalamnya, akan aku pastikan kau juga akan berakhir menjadi sampah. Jangan pernah mengatakan kata-kata seperti cinta kasih sayang di sini. Karena kami ... tidak pernah mengenal hal itu. Jadi, selamat datang Mrs. Eric Filbert Carlson. Nikmatilah menjadi nyonya besar di sini. Karena aku in

    Last Updated : 2024-02-18
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 16. Kerinduan Seorang Putra

    Setelah membantu Alana membersihkan diri, Annie saat ini tengah membantu Alana menyisir rambutnya. Tampak Alana duduk di depan meja rias yang ada di kamarnya. Namun, tidak ada raut kebahagiaan di sana, hanya ekspresi datar dan pasrah dari wajahnya. “Anda sangat cantik Nona, tubuh Anda juga sangat bagus, Anda sepertinya bisa menjadi seorang aktris,” puji Annie.Namun, tetap tidak ada ekspresi dari wajah Alana. Hanya diam tanpa mengatakan apa pun.“Sudah selesai Nona, sekarang kita turun untuk sarapan. Anda pasti belum makan apa-apa kan dari kemarin,” ajak Annie.Lagi-lagi Alana tidak mengatakan apa pun, dia tidak membantah atau mengiyakan. Alana hanya melakukannya dengan tubuhnya secara langsung. Tampak dia bangun dari duduknya dan melangkah keluar kamarnya dengan diikuti oleh Annie.Saat Alana menuruni anak tangga, dan menuju ruang makan dengan dipandu oleh Alana. Di sana dia melihat ada 4 pelayan yang berbaris di samping meja makan. Dengan satu pelayan yang sudah paruh baya ber

    Last Updated : 2024-02-19
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 17. Rasa Penasaran Alana

    Mely mengeratkan pelukannya pada Alden, dia merasakan cairan hangat jatuh ke pundak bagian kirinya. Dimana di sana Alden berada dalam pelukannya. Ya, air mata yang menggenang di mata hazel itu kini sudah turun membasahi pipi berona merah yang selalu ceria itu.Saat ini keceriaan itu tengah redup, disapu oleh air mata yang tengah mengambil alih.Menyadari itu, Mely pun semakin mempererat pelukannya. Dia membelai kepala Alden untuk menenangkannya, suara tangisan khas anak kecil itu mulai terdengar. Tangan mungil itu juga mengalung erat di leher Mely, dan membuat hati Mely semakin sakit.‘Na, andai kau lihat keadaan putramu saat ini. Kau pasti tidak akan kuat, karena aku pun tidak kuat melihatnya. Jadi kumohon, cepatlah kembali,' batinnya.***Alana masih memakan sarapannya, namun tiba-tiba dadanya ini berdetak dengan begitu cepat seperti terkejut dengan sesuatu bahkan sampai membuat sendok yang tengah dipegangnya itu sampai jatuh ke lantai. Tringg!Bunyi sendok jatuh itu mengage

    Last Updated : 2024-02-19
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 18. Ini Adalah Hidup dan Matiku

    Jakarta, Indonesia. 9 tahun lalu. Seorang pemuda tampan dengan setelan jeans berwarna biru dan dipadukan dengan kaus hitam polosnya yang berlengan pendek tampak keluar dari dalam rumah yang begitu besar. Dia membawa sebuah dokumen dengan map berwarna biru di tangannya, tampak dia berjalan dengan cepat dan membuka pintu mobilnya yang sudah terparkir di depan pintu utama rumahnya. Pria itu lalu masuk ke dalam mobil dan menyimpan dokumen penting itu di sebuah tas jinjing berwarna hitam. Yang dia letakkan di kursi sampingnya. Setelah itu, dia pun bersiap untuk melajukan mobilnya menuju suatu tempat yang harus segera dia datangi. Tanpa membuang waktu lagi, pria itu pun mulai menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya meninggalkan area rumah besarnya. Dengan kecepatan mobilnya yang cukup cepat, pria itu melihat fokus ke arah jalanan yang ada di depannya. Tampak sorot mata amber itu tidak ter-alihkan oleh apa pun yang ada di jalanan itu. Hingga 30 menit kemudian, pria itu memasuki sebuah

    Last Updated : 2024-02-20

Latest chapter

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 124. Aku Terlambat Menyadarinya, Aku Mencintaimu Istriku (END)

    "A-ada apa? Sudah kubilang kan untuk jangan banyak bicara, istirahatlah!”“Da-dadaku sakit,” ucap Alana dengan begitu lemahnya.Dada Eric kembali berdebar dengan begitu kerasnya, saat mendengar apa yang Alana katakan. “A-aku akan memanggil dokter, dokter akan memeriksamu dan menyembuhkannya.” Dia kembali berbalik, dan hendak melangkah pergi. Namun, langkahnya itu kembali terhenti saat dia merasakan tangan Alana yang menahannya.Sontak, Eric pun kembali berbalik dan melihat pada Alana. Tampak Alana yang menggeleng, berusaha mencegah Eric agar tetap di sisinya. “Tidak usah, jangan panggil dokter. Tetaplah di sisiku, aku merasa waktuku tidak lama lagi, aku tidak bisa menahannya,” ucapnya.“A-apa yang kau katakan, kenapa kau mengatakan hal itu Alana. Tolong jangan membuatku takut!” ucap Eric.“Eric, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanyanya.“Katakanlah, apa pun yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya, aku pasti mengabulkannya,” jawabnya.“Tersenyumlah, aku ingin melihatmu

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 123. Akhirnya Tersadar

    Eric terpaku, melihat keadaan Alana saat ini. Ruangan itu begitu sunyi, hanya terdengar suara alat monitor yang mengukur detak jantung Alana saat ini. Tangannya yang bergetar itu lalu terangkat, menyentuh dahi Alana yang basah karena keringat. “Istriku, Alana,” ucapnya, “apa kau mendengarku? Aku memanggilmu istriku, bukankah kau selalu memintaku untuk memanggilmu seperti itu? Karena itu bangunlah, dan dengarkan hal itu sepuasmu. Aku akan mengucapkannya berkali-kali sampai kau puas. Aku akan selalu pamit padamu ketika aku akan berangkat ke mana pun dan mengecup keningmu. Jadi kumohon, bangunlah. Bangunlah.” Air mata Eric terus mengalir. Dia lalu membungkuk, menempelkan keningnya pada kening Alana, hingga air matanya itu mengenai kening Alana.Tanpa Eric sadari, jari telunjuk Alana bergerak. Matanya yang tertutup itu juga mulai bergerak-gerak, menunjukkan bahwa Alana akan segera sadar. “A-aku ingin me-mendengarnya la-lagi,” ucapnya dengan suara lemah.Deg!Eric terperanjat ketika

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 122. Ini Semua Salahku!

    Eric saat ini sudah berada kembali di rumah sakit. Dia masih berada di dalam mobilnya, menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Matanya terus terbuka dan sesaat kemudian air mata pun jatuh membasahi telapak tangannya.Jeff menoleh ke belakang, melihat keadaan Eric yang benar-benar kacau. “Tuan,” panggilnya dengan lirih.Eric masih bergeming, dia masih menunduk dengan wajahnya yang masih tertutup kedua tangannya. Entah kenapa, saat ini perasaannya begitu takut, dadanya berdebar dengan begitu keras, hatinya juga terasa begitu sakit. Dia juga enggan untuk turun dari mobil dan kembali kepada Alana. Kenapa tubuhnya begitu bergetar, seakan ingin memberitahu keadaan yang saat ini sebenarnya sedang terjadi.“Jeff, aku merasa takut,” ucapnya seraya membuka kedua tangannya dan memperlihatkan wajahnya yang saat ini sudah dipenuhi dengan air mata.Jeff tersentak melihat itu. Ini sungguh pertama kalinya dia melihat tuannya yang menangis sampai seperti ini. “Tuan, apakah Anda baik-baik

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 121. Aku Tidak Akan Memaafkan Kalian

    Eric masuk ke dalam mobilnya, tampak dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan menghubungi seseorang. “Jeff, apa kau sudah menemukan pelakunya?” tanyanya.“Tuan, pelakunya sudah melarikan diri. Ini adalah pembunuhan berencana, jadi sepertinya mereka sudah menyiapkannya dengan baik. Dan sepertinya orang yang merencanakan ini bukan orang sembarangan,” jawab Jeff dari seberang telepon.“Tidak papa, tidak usah kau lanjutkan. Sekarang kau pergilah ke kediaman Carlson. Karena aku juga akan ke sana.”“Baik Tuan,” jawab Jeff. Dan setelah itu sambungan telepon pun terputus. Eric langsung menyalakan mesin mobilnya dan bergerak melaju meninggalkan area rumah sakit.Di perjalanan menuju kediaman Carlson, Eric mencengkeram erat kemudi mobilnya, menunjukkan kemarahannya saat ini yang begitu besar. Terlebih, dia tidak menyangkanya sama sekali, bahwa papa dan juga kakaknya akan tega membunuhnya. Baiklah, dia memang mengakui bahwa hubungannya dengan keluarganya memang tidak baik. Tapi,

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 120. Apakah Mereka Pelakunya?

    Eric membelokkan mobilnya, memasuki pintu gerbang rumah sakit. Dia lalu memarkirkan mobilnya dan langsung keluar dari sana. Dengan cepat Eric membuka pintu mobil bagian belakangnya dan menggendong Alana masuk ke dalam rumah sakit dengan diikuti oleh Silvia dan juga yang lainnya.“Dokter! Dokter!” teriak Eric seraya melihat ke sana kemari mencari keberadaan dokter untuk menangani Alana. Dia terus berjalan, dengan Alana yang berada di gendongannya dan mulutnya tak henti-hentinya memanggil dokter. Air matanya sudah semakin deras menetes, tubuhnya juga sudah bergetar dengan sangat hebatnya.Setelah berkali-kali memanggil nama dokter dengan suara kerasnya. Tampak dari kejauhan terlihat beberapa perawat dan juga seorang dokter yang datang menghampirinya. “Ada apa, Pak?” tanya dokter itu dengan raut wajah seriusnya.“I-istriku, to-tolong selamatkan istriku, di-dia tertembak,” jawab Eric dengan terbata-bata.“Kalau begitu kita harus langsung mengoperasinya untuk mengeluarkan peluru itu.

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 119. Aku Sudah Menepati Janjiku

    Alana meminta pada Ronald untuk menghentikan mobilnya di saat dia melihat Eric yang sedang berdiri sembari memegang ponsel di telinganya. “Mama tunggu di sini. Biar aku yang menemui Eric,” ucapnya.Liana pun mengangguk, dia memegang tangan Alana terlebih dulu sebelum Alana keluar dari mobil. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah mau menolong Eric,” ucapnya.Alana membalas pegangan tangan Liana itu dengan lembut. Dia lalu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. “Ini sudah tugasku sebagai istri Ma, aku harus melindungi suamiku,” jawabnya. Alana pun lalu turun dari mobil, dia berjalan hendak menghampiri Eric. Di sisi jalan yang lain. Terlihat Silvia dan Christ yang sedang berada di dalam mobil mereka. Silvia membuka kaca mobilnya, dan melihat jalanan yang sedikit sepi saat ini. “Sayang, bukankah itu Alana?” ucapnya pada Christ.Deg! Christ langsung menghentikan mobilnya sesaat setelah mendengar nama Alana yang terlontar dari mulut Silvia. Dia lalu menoleh pada sesosok wa

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 118. Sepertinya Aku Berhasil Menyelamatkanmu

    Liana terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, tampak dia menggigiti kuku jarinya karena perasaan takut dan panik yang saat ini dia rasakan. “Bagaimana aku harus memberitahu Alana tentang masalah ini, aku harus segera memberitahunya sebelum semuanya terlambat,” gumamnya.Tubuh Liana bergetar saat mengingat kembali obrolan antara suami dan putranya. Air matanya kembali menetes, dia masih merasa tidak percaya bahwa suaminya dan Erland akan merencanakan hal sekejam ini kepada Eric.“Aku harus pergi ke rumah Eric sekarang, tapi aku harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai kepergianku. Aku harus berhati-hati atau semuanya akan gagal,” gumamnya lagi.***Eric’s MansionSaat ini Alana tengah duduk di ruang keluarga seorang diri. Dia sedang melukis wajah Eric yang ada di ingatannya. Sudah lama dia tidak melukis, rasanya tangannya ini begitu tegang. Tapi entah kenapa, hari ini rasanya dia sangat ingin sekali melukis, dan wajah yang ingin dia lukis adalah Eric

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 117. Rasa Bahagia Alden

    Alana menaruh kembali gelas itu di nakas yang ada di samping tempat tidur, dia lalu berjalan memutari tempat tidur dan naik ke atas ranjang. Alana menarik selimutnya, dan membaringkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap pada Eric. Dia kembali tersenyum, memperhatikan Eric yang sudah menutup matanya.Eric yang sebenarnya memang belum sepenuhnya tertidur itu merasa risi dengan apa yang Alana lakukan saat ini, dia tahu bahwa Alana terus menatapnya tanpa mau memalingkan wajahnya itu darinya. Dengan terpaksa dia pun membuka kembali matanya dan melihat Alana yang tersenyum padanya.“Apa kau hanya akan melihatku?” tanyanya.“Iya, biarkan aku melihatmu sampai aku puas. Kau sangat tampan Eric, aku suka melihat wajahmu,” jawab Alana dengan beraninya.Psshhh! Seketika wajah Eric kembali memerah, sesaat setelah mendengar apa yang Alana katakan. 'Wajahku memanas lagi, kenapa aku merasa wanita ini semakin berani menggodaku,' batinnya.“Kemarikan tanganmu,” pinta Alana.“Kenapa?” tanya Eri

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 116. Aku Berjanji Padamu

    “Aku ada satu rencana, dan sepertinya hanya rencana ini yang harus kita lakukan. Jika Papa mengizinkannya, maka aku akan langsung melakukannya,” ucap Erland.“Apa itu?” tanya Erian lagi.“Membunuhnya,” jawab Erland dengan raut wajah dingin.Tidak ada raut keterkejutan atau pun marah dari wajah Erian setelah mendengar rencana dari Erland, justru dia lebih terlihat memikirkan rencana yang Erland lontarkan itu.“Hanya itu satu-satunya cara Pa, jika kita ingin menghentikan pergerakan Eric untuk menghancurkan Carlson Group, jalan satu-satunya adalah dengan menyingkirkannya. Maka semuanya akan kembali seperti semula,” ujar Erland yang mencoba meyakinkan papanya agar mengizinkannya untuk melakukan rencana itu.Tampak Erian yang kembali melihat pada Erland, dia lalu menepuk bahu Erland dengan senyum yang tersungging di bibirnya. “Kamu memang putraku Erland, sifatmu benar-benar sama denganku. Baiklah, lakukan rencana itu. Aku mengandalkanmu,” ucapnya kemudian, yang memberikan persetujuan

DMCA.com Protection Status