Kenma menghembuskan nafas panjang setelah baru saja keluar dari warnet. Hari ini, ia ditugaskan untuk mencari informasi lebih dalam tentang beberapa keluarga bangsawan. Jadi ia tidak ada di sisi Rias untuk hari ini.
Dan di warnet lah ia mencari informasi itu. Ia untuk mengakses beberapa web rahasia dan membeli beberapa informasi rahasia dari penjual gelap.
Ia mendapatkan beberapa informasi penting. Dan itu akan ia serahkan besok pagi kepada Rias, mengingat saat ini sudah pukul 22.46.
Kenma merenggang tubuh sejenak. Namun gerakan itu tiba-tiba berhenti saat ada seorang perempuan yang tingginya hampir sama dengannya berhenti tepat di hadapannya.
Kenma sebelumnya tidak menyadari. Karena wajah perempuan itu tertutup oleh masker berwarna putih dan perempuan itu juga menggunakan sebuah topi hitam.
Kenma penasaran. Apa yang membuat perempuan itu menghentikan langkahnya di hadapannya.
"Kamu yang ada di pantai Vanora bukan?" tanya perempuan itu sembari membuka maskernya.
"Sial, kenapa aku harus bertemu denganmu lagi," keluh Kenma saat tau bahwa perempuan itu adalah Hotaru.
"Waktu yang tepat. Ikut aku cari makan."
Hotaru menarik tangan Kenma begitu saja. Tanpa arah tujuan yang jelas, Hotaru terus membawa Kenma mengikuti instingnya.
Sampai pada satu titik, mereka berhenti di sebuah mini market. Hotaru menatap secara saksama papan nama mini market itu. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kenma.
"Jangan bilang aku yang harus membelinya," jawab Kenma dengan tatapan sinis.
"Lantas aku?" tanya balik Hotaru.
"Sudah ku duga. Bertemu denganmu adalah kesialan terbesarku."
Kenma masuk ke dalam mini market itu. Mengambil sebuah mie instan cup, membayarnya, lalu menyeduhnya di dalam mini market itu.
Kenma membawa mie instan cup itu dengan dua botol air minum lalu memberikannya pada Hotaru.
"Aku akan menggantinya," ujar Hotaru sambil mengambil mie instan cup yang diberikan oleh Kenma.
"Oi, minumannya juga ambil. Jangan semua-semuanya aku yang bawa," balas Kenma dengan wajah malasnya
"Bawakan dulu, lah. Aku sedang makan. Apakah kamu tidak melihatnya?"
Kenma menghembuskan nafas panjang. Mencoba untuk menenangkan diri sebisa mungkin, supaya emosinya tidak meluap pada perempuan itu.
"Kita naik ke sana," ujar Hotaru sambil menunjuk ke atas bukit kecil yang letaknya ada di seberang tempat mereka.
"Terserah," jawab Kenma dengan nada dingin.
Hotaru dan Kenma pun mulai menyebrang jalan. Menaiki tangga untuk bisa mencapai taman yang ada di sekitaran puncak bukit.
Sebenarnya Kenma malas untuk naik ke sana. Apalagi malam-malam seperti ini. Karena bisa saja ada orang yang melihat mereka dan berpikiran negatif pada mereka.
Namun Kenma juga mengerti mengapa Hotaru mengajaknya ke sana. Tempat itu sangat sepi pengunjung saat tengah malam seperti ini. Dengan begitu, taman itu menjadi tempat sempurna untuk Hotaru bisa bersantai dan memakan mie miliknya.
"Kenapa kamu malam-malam seperti ini masih di luar?" tanya Hotaru sambil meniup pelan mie miliknya yang masih panas.
"Aku sudah berada di rumah kalau seandainya tidak kamu tarik ke sini," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru.
"Seorang perempuan tidak baik jika keluar sendirian tengah malam seperti ini. Apalagi model sepertiku. Maka bukankah sudah menjadi kewajibanmu sebagai seorang pria untuk melindungi ku?"
"Jangan bodoh. Aku saja bukan temanmu."
Hotaru mengangguk pelan mendengar itu.
Mereka sampai di taman yang mereka tuju. Tepat seperti yang mereka pikirkan sebelumnya, di taman itu tidak ada satu pun pengunjung. Dan beruntungnya mereka lampu-lampu taman di sana masih hidup. Sehingga ada penerangan.
Mereka duduk di bawah tiang lampu taman. Tanpa beralaskan apa pun. Mereka mendaratkan pantat mereka begitu saja di atas rumput hijau itu.
"Kenapa kamu menjadi fotografer?" tanya Hotaru lalu menyeruput mie.
"Karena cuma itu yang aku bisa. Aku suka memotret sejak kecil. Dan sampai sekarang aku masih menyukainya," jawab Kenma sambil membuka tutup botol yang masih tersegel lalu memberikannya pada Hotaru.
"Aku tidak menyangkal itu. Karena semua foto-fotoku yang kamu ambil saat itu sangatlah bagus. Namun bukankah ada pekerjaan yang lebih bagus?"
"Aku seorang pelajar. Aku mengambil kerja paruh waktu sebagai fotografer. Karena memang aku menyukainya dan waktu kerjanya yang terbilang fleksibel."
"Oh, iya. Kalau dilihat-lihat lagi kamu lebih muda dariku. Kamu bersekolah di mana?"
Kenma terdiam. Ia sebenarnya bisa saja langsung mengatakan dengan bangganya bahwa ia bersekolah di SMA Arcturus karena beasiswa yang ia dapatkan. Namun Kenma tidak berniat melakukan itu.
"Percuma. Jika aku menjawabnya pun, kamu tidak akan tau," jawab Kenma lalu minum air mineral miliknya.
"Ya, terserahlah. Lagipula aku juga tidak akan memaksakan mu untuk menjawab segala pertanyaan ku. Dengan adanya kamu di sini saja sebenarnya sudah lebih dari cukup," jawab Hotaru yang masih menikmati mie instan miliknya.
"Kenapa kamu keluar malam-malam seperti ini?"
"Aku bosan di rumah. Di sana aku terasa terkekang. Makanya saat ini aku kabur. Aku yakin para pengawal dan pelayan sedang mencari ku ke mana-mana."
"Oi, oi. Jangan bercanda. Aku akan terlibat dalam masalah besar jika mereka melihatku bersama mu. Aku tidak ingin memiliki masalah dengan keluargamu."
"Tenang saja. Ini bukan pertama kalinya. Dan jikalau pun mereka melihatmu, aku akan menjelaskan semuanya dan aku akan menjamin keselamatan mu."
Kenma menatap ke arah langit. Kenma sadar bahwa ini belum saatnya untuk ia terlibat dengan keluarga Cappela. Seandainya Rias atau pun Vans mengetahui ini, pasti Kenma akan ditegur.
"Lantas, mengapa kamu menjadi model? Kenapa kamu melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai?"
Hotaru menghela nafas saat mendengar itu. Hotaru dan Kenma tidak pernah berbicara hal pribadi selama ini. Bahkan mereka baru bertemu untuk yang kedua kalinya. Namun entah mengapa, Kenma bisa menebak perasaannya dengan benar."Aku bukannya tidak menyukai pekerjaan ini. Hanya saja jika memang aku diberi pilihan aku ingin menjadi seorang dokter," ujar Hotaru lalu kembali menikmati mie instan miliknya."Lantas mengapa kamu tidak berusaha untuk menjadi dokter?" tanya Kenma."Tidak bisa. Sebagai orang awam, seharusnya kamu tau bagaimana pandangan orang-orang terhadap keluargaku. Jika aku mengambil langkah lain, bisa saja keluarga ku akan terkena imbasnya.""Mengapa kamu ingin menjadi dokter?""Aku ingin menyembuhkan orang-orang yang aku sayangi."Kenma tersenyum kecil mendengar hal itu. Perempuan egois. Sejak awal pertemuannya dengan Hotaru, ia selalu saja menganggap bahwa perempuan itu selalu memikirkan dirinya sendiri. Dan anggapannya itu diperkuat oleh ucapan Hotaru tadi."Apakah kamu ti
Kenma harus kembali dengan para OSIS saat mendapatkan undangan dari Yoshino. Sebenarnya Kenma sudah cukup muak dengan Yoshino dan Cleo. Namun apadaya, ia mau tidak mau harus menuruti kemauan kedua orang itu untuk sementara waktu supaya ia tidak dicurigai.Dan sekarang tiba saatnya. Saat di mana ia harus berhadapan dengan kedua orang yang ia tidak sukai."Aku rasa kamu sudah cukup tau perihal rencana kerja sama antara SMA Lynx dan SMA Arcturus. Menurutmu bagaimana dengan hal itu?" tanya Yoshino sambil menatap Kenma."Kenapa kamu menanyakan hal ini padaku?" tanya balik Kenma."Tidak ada alasan pasti. Aku hanya ingin tau pendapat dari orang awam," jawab Yoshino."Tidak terlalu buruk. Hanya saja apa yang ingin diraih dari hal itu? Apakah sebanding dengan apa yang akan dikorbankan? Ataukah malah akan membuat keuntungan di satu pihak saja, lalu akan berakhir menjadi sebuah permusuhan yang lebih besar?" balas Kenma."Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran di SMA Lynx di beberapa bulan belakang
Kenma bertugas untuk menemani Rias di kantor hari ini. Ia berjaga di sisi Rias. Sedangkan Vans sedang membawa mobil pribadi Rias ke tempat cuci mobil, mengingat mobil itu sudah mulai terlihat kotor.Seperti biasa. Rias sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Kenma juga sibuk dengan buku modul miliknya.Saat sedang berjaga di sisi Rias, Kenma memang diizinkan untuk belajar. Rias sendiri juga tidak mempermasalahkan itu. Bahkan Rias yang mengizinkannya. Karena bagi Rias akan cukup merepotkan bagi mereka jika seandainya nilai pelajaran Kenma merosot dan Kenma kehilangan beasiswanya."Rasanya aku ingin kembali bersekolah," ujar Rias sambil menatap malas laptop miliknya."Tidak ada yang menyenangkan di sekolah," jawab Kenma yang masih fokus menatap soal pertanyaan nomor 10."Setidaknya tidak membosankan seperti pekerjaan ini.""Kalau begitu, ayo pergi."Rias langsung menatap ke arah Kenma mendengar hal itu. Kenma tau bahwa jadwal Rias di kantor sangatlah padat. Bahkan Rias harus tetap berada d
Rias, Sherly, Vans, dan Kenma malam ini sedang mengadakan acara pesta kecil-kecilan di sebuah restoran milik keluarga Akinori.Restoran itu sudah ditutup. Sebagian banyak karyawan pun juga sudah pulang. Hanya tersisa Sang Manajer yang memang salah satu orang kepercayaan Rias.Rias sengaja menutup restoran itu lebih awal dan menyuruh para karyawannya pulang lebih dulu, supaya ia dan yang lainnya bisa minum sepuas mereka tanpa harus menahan diri."Apa kamu gila? Bagaimana bisa kamu keluar dari kantor dan pergi ke wisata aquarium bersamanya?" tanya Sherly sambil menunjuk Rias lalu Kenma."Sudah kubilang, aku bosan! Aku tidak mau berdiam diri terus di ruangan itu!" teriak Rias lalu meminum minuman beralkohol yang dituangkan oleh Sherly."Tapi tetap saja! Astaga, andai saja bukan karena ayahmu adalah teman lamaku, aku sudah benar-benar memaki mu," balas Sherly."Hei, Bocah. Kenapa kamu tidak minum?" tanya Vans yang dalam keadaan setengah mabuk."Aku tidak terlalu suka alkohol. Ditambah lagi
Cleo dan Yoshino mendatangi sebuah restoran yang mereka ketahui bahwa restoran itu adalah tempat bekerja sampingan Kenma.Yoshino datang untuk mencari makan. Sedangkan Cleo datang untuk memastikan bahwa apa yang dikatakan oleh Kenma bukanlah sebuah kebohongan. Karena sejauh ini, Cleo belum-belum benar bisa mempercayai Kenma.Seperti biasa. Yoshino dan Cleo selalu mendapatkan perlakuan khusus dari seluruh orang yang melihatnya. Sama persis seperti sekarang.Kalau biasanya para tamu dihampiri dan disiapkan oleh seorang pelayan. Mereka langsung dilayani oleh manajer tempat itu.Sebelum memesan makanan dan minuman, Yoshino dan Cleo menanyakan perihal Kenma. Dan Sang Manajer restoran itu pun mengonfirmasikan bahwa memang Kenma kerja di tempat itu.Cleo meminta Sang Manajer untuk memanggilkan Kenma. Dan tanpa banyak basa-basi, Sang Manajer pun memanggil Kenma yang berada di dapur.Kenma muncul dengan pakaian koki sambil membawa sebuah spatula yang tadi lupa ia taruh. Cleo sedikit menahan
Seperti biasa. Hotaru kabur dari kediamannya saat malam hari. Hotaru berlarian ke sana ke mari untuk menghindari para pengawal yang mengejarnya.Hotaru tidak memiliki tujuan. Yang jelas dipikirannya sekarang adalah berlari sejauh mungkin supaya tidak tertangkap oleh para pengawal yang sedang mengejarnya.Pelarian yang sangat melelahkan dan merepotkan. Karena Hotaru tidak hanya harus berlari dengan kecepatan tinggi. Namun juga harus dengan topi, masker, dan kacamata supaya identitas tidak dikenali oleh orang-orang yang berpapasan dengannya.Hotaru mulai memelankan langkah kakinya saat menyadari bahwa ia telah sampai di tempat yang cukup sepi. Dan tidak ada lagi suara langkah kaki para pengawalnya.Hotaru diam sejenak sambil mengatur nafasnya yang memburu hebat. Hotaru melihat ke arah sekitar. Memastikan di mana kah tempatnya berada. Dan tidak lama, Hotaru ingat bahwa ia pernah mengunjungi tempat itu bersama seorang laki-laki yang ia tidak kenali.Laki-laki itu adalah Kenma. Namun saat
Kenma menjadi perbincangan seantero sekolah karena berita perihal Kenma akan membantu OSIS selama ikatan kerja sama antara SMA Arcturus dan Lynx berjalan.Tentu saja ada banyak orang yang menolak itu. Mereka semua menganggap Kenma tidak layak karena status sosialnya.Mereka ingin orang yang berada di OSIS adalah orang-orang yang memiliki status sosial yang setara atau bahkan lebih dari mereka.Namun penolakan itu, tidak digubris oleh kepala sekolah. Bahkan Yoshino dan Cleo mengatakan bahwa selama Kenma berada di OSIS, mereka berdua lah yang akan bertanggung jawab penuh atas tindakan Kenma. Membuat semua murid di sekolah tidak memiliki pilihan lain, selain mengikuti kemauan kedua orang itu.Sekarang adalah hari pertemuan pertama antara OSIS SMA Arcturus dan Lynx. Pertemuan kali ini dan seterusnya akan membahas apa saja yang akan mereka siapkan untuk hari perayaan berserta apa saja yang akan diselenggarakan saat deklarasi kerja sama telah digaungkan.Semua orang menantikan pertemuan ini
Rapat hari kedua. Tidak ada yang berjalan lancar. Pendapat antara kedua sekolah saling berbenturan membuat mereka belum menemukan titik temu yang benar-benar bisa memuaskan keinginan mereka.Ada beberapa poin-poin penting dari para anggota OSIS SMA Arcturus yang ditolak oleh OSIS SMA Lynx karena merasa itu kurang cocok dengan visi misi sekolah mereka.Perdebatan terjadi sangat lama.Sebenarnya Cleo dan Yoshino tau bahwa di sisi mereka ada Kenma yang bisa menjadi kunci terbaik untuk menyelesaikan perdebatan ini. Dan di sisi Hotaru yang memang memiliki pemikiran cukup kritis serta memiliki wewenang yang cukup untuk memutuskan sesuatu.Namun dapat disadari bahwa sejak awal kedatangannya, Hotaru memperlihatkan ekspresi tidak suka pada Kenma. Sedangkan Kenma sendiri sama sekali tidak memberikan respon yang berarti pada Hotaru.Permasalahan yang ada di antara kedua orang itu secara tidak langsung memperkeruh rapat kali ini.Cleo yang memang sudah muak dengan apa yang terjadi pun meminta wakt
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa