Flo tersenyum kecil saat melihat Kenma risih dengan Nora yang semakin hari semakin mendekatinya.Dari segala misi yang pernah Flo terima, entah mengapa misi kali ini adalah misi yang tidak ingin ia akhiri. "Sepertinya Kuro akan segera meninggalkan misi ini," ujar seorang laki-laki dari arah belakang Flo.Flo menengok ke arah belakang. Mendapati seorang Vanser yang sedang memakan sosis dan memegang senapan laras panjang di tangan kirinya."Ehh, padahal ini mulai sedikit seru," keluh Flo."Ya, mau bagaimana lagi? Perempuan itu benar-benar tidak memberikan Kuro ruang untuk sendiri. Ditambah lagi, Kuro harus kembali ke sekolahnya untuk memperbaiki absennya," ujar Vanser."Ah, absen. Aku dengar dari Dadan, Kuro mendapatkan izin selama satu minggu penuh.""Bagaimana bisa?""Aku dengar Kuro akan mengikuti Lomba Eira di pusat kota, mewakili sekolahnya. Maka dari itu, pihak sekolah memberikan kebebasan untuk Kuro selama seminggu. Mungkin harapan mereka dengan begitu, Kuro bisa memiliki persia
Nora kembali mendatangi Kenma dengan membawa sebuah cokelat batang. Sudah beberapa kali perempuan itu berusaha mengajak Kenma berbicara dengan cara memberikan cokelat. Kenma sendiri pun tidak pernah tertarik untuk menerima cokelat itu, kecuali pada hari pertamanya menjaga perempuan itu.Sudah banyak sekali Kenma menolak cokelat itu dan mengabaikan perkataan perempuan itu. Namun hari ini tidak. Kenma menerima cokelat itu dan memakannya di depan perempuan itu.Membuat Nora langsung tersenyum lebar karena akhirnya Kenma mau menerima lagi cokelat darinya."Aku dengar kamu dan teman-temanmu akan pergi besok. Kalau kamu ada waktu luang, kembalilah kemari. Aku masih memiliki banyak sekali cokelat di sini," bujuk Nora."Kontrak kita selesai besok. Tidak ada alasan untuk saya kembali lagi ke mari," jawab Kenma lalu mengunyah sebagian cokelat batang yang ada di dalam mulutnya."Ehh, sayang sekali. Padahal aku sudah merasa akrab denganmu.""Saya rasa hanya Anda yang berpikiran seperti itu.""Beg
Kelompok Backstreet mundur dari proyek pembangunan beberapa menit sebelum para pengawal Keluarga Cappela datang.Sesuai perjanjian yang sudah ditandatangani oleh kedua pihak, Backstreet akan mendapatkan seluruh uang mereka dari Keluarga Cappela karena telah melindungi Nora selama waktu yang telah disepakati. Dan Backstreet akan menyerahkan keamanan Nora setelah tim pengawalan datang.Kenma, Flo, Vanser, Morgan, Neo, dan seluruh anggota Backstreet lainnya kini berjalan menyusuri hutan untuk kembali ke Kota Sha.Jika biasanya mereka akan senang karena telah menyelesaikan misi dan mendapatkan uang, kini perasaan senang itu tertimpa dan tidak bisa keluar. Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang berani melontarkan sepatah kata dengan keras saat melihat kondisi Kenma yang terus saja diam semenjak hari kemarin."Hoi, ajak bicaralah dia," tegur Vanser mengikut perut Flo."Apakah kamu ingin aku mati?" tanya Flo menatap Vanser dengan perasaan kesal."Lagipula ini salahmu. Jika seandainya kam
Membutuhkan waktu cukup lama untuk Morgan bisa kembali ke proyek pembangunan mengingat pergerakannya tidak secepat Kenma dan jarak tempuh yang memang terbilang cukup jauh.Saat ia sudah hampir sampai pada titik yang ingin ia tuju, ia sempat menghentikan langkah kakinya. Pandangannya tertuju pada reruntuhan bangunan, bekas ledakan di mana-mana, dan ada sebuah bendera Nemesis. Menandakan bahwa dalang dibalik penyerangan ini memanglah kelompok penjahat itu.Pandangannya beralih menatap seorang anak kecil yang sedang bertarung melawan puluhan anggota Nemesis."Dasar adik bodoh," gerutu Morgan sebelum pada akhirnya ia memutuskan untuk berlari membantu Kenma.Morgan mengalahkan satu persatu musuh yang menghalangi jalannya sembari berjalan maju sedikit demi sedikit.Sampai pada titik di mana ia dan Kenma bertemu dan saling memunggungi satu sama lain."Pergilah," ujar Morgan dengan suara rendah."Lalu kamu?" tanya Kenma."Jangan menganggapku lemah. Aku lebih tua darimu. Pengalaman bertarungku
Dadan menatap secara saksama anaknya yang sedang bersiap di dekat sebuah mobil. Baru kemarin anaknya itu datang kembali ke rumah, dan hari ini anaknya itu harus kembali lagi ke pusat kota.Dadan bahkan belum sempat berbicara empat mata dan menghabiskan waktu bersama Kenma. Namun Dadan rasa itu tidak masalah. Karena Dadan tau bahwa Kenma kembali ke pusat kota untuk melanjutkan sekolahnya. "Hei, Kuro. Apa kamu sudah berpamitan dengan kakak-kakakmu?" tanya Dadan."Aku sudah berbicara dengan mereka kemarin malam. Seharusnya mereka sudah tau kalau aku akan pergi pagi ini," jawab Kenma berbalik menghadap Dadan."Bagaimana hasilnya?" "Tidak ada. Mereka sepertinya memang ingin berada di sisi Bunda sampai akhir. Aku akan berbicara dengan Keluarga Viper minggu depan, membahas perihal ini."Dadan mengangguk pelan. Ia sama sekali tidak mengambil andil dalam pilihan Vanser dan yang lainnya. Jadi jika memang keempat orang itu menolak rencana Kenma, maka berarti keempat orang itu memang ingin ber
Irene yang tadinya sedang menikmati makanan ringan dengan santai sembari melihat film langsung melihat ke arah pintu masuk saat melihat ada seseorang berusaha membuka pintu apartemennya.Irene menatap bingung saat menyadari yang datang adalah teman sekamarnya. Kenma.Irene berpikir bahwa laki-laki itu akan menghabiskan waktu yang cukup jangan di Kota Sha. Namun ternyata tidak. Laki-laki itu datang. Lalu tiduran di sofa menghabiskan ruang yang disisakan oleh Irene. Membuat Irene harus menepi hingga pinggir sofa."Kamu baru saja pulang dan mengganggu kenyamananku. Apa sebenarnya maumu?" tanya Irene menepuk pelan kening Kenma."Ini apartemenku. Aku yang membayarnya. Terserah aku mau melakukan apa pun di sini," jawab Kenma memeluk bantalan sofa."Tapi bukan berarti harus menganggu ketenanganku, Bodoh."Kenma tidak membalas. Laki-laki itu bersikap santai, membalikkan badannya ke arah punggung sofa. Lalu memejamkan matanya."Bagaimana hasilnya?" tanya Irene penasaran."Entahlah. Sepertinya
Kenma menjamu kedatangan Yuno yang secara tiba-tiba dengan makanan ringan milik Irene dan minuman soda dingin yang ada di kulkas.Irene sempat marah saat sadar bahwa makanan ringan yang ia beli akan diberikan kepada Yuno, namun karena Kenma telah berjanji untuk menggantinya nanti malam, Irene pun mengalah dan masuk ke dalam kamar untuk memberikan Yuno dan Kenma ruang lebih.Yuno masih kaget dengan apa yang ia lihat tadi. Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat wajah sahabatnya itu sangat dekat wajah Irene. Membuat Yuno berprasangka bahwa sahabatnya itu akan berciuman lalu melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan mengingat hanya ada dua orang itu di dalam apartemen."Apakah ayahmu yang mengatakan bahwa aku menyewa apartemen ini?" tanya Kenma menaruh dua gelas di meja kecil di hadapan Yuno."Aku melihat namamu di data penyewa apartemen. Jadi aku ke sini untuk memastikan," jawab Yuno dengan perasaan sedikit tidak enak."Dan kamu langsung masuk saat melihat pintunya sedikit terbuka
Kenma menatap malas segala macam makanan ringan yang dimasukkan Irene ke dalam keranjang belanjaan.Sudah sekitar lima belas menit mereka ada di pusat pembelanjaan dan mereka masih berkutat di bagian makanan. Irene terus menerus memasukkan makanan ringan tanpa memikirkan jumlah makanan yang sudah ada di dalam keranjang."Jangan membeli kalau kamu tidak bisa menghabiskannya," tegur Kenma supaya Irene berhenti mengambil makanan yang belum tentu Irene sendiri ingin makan."Kalau begitu, jangan memakan dan menyuguhkan makanan ringan orang lain pada tamu," balas Irene mengambil makanan ringan yang ada di rak bawah."Hei, Sialan. Aku hanya mengambil dua makanan ringanmu. Dan sekarang kamu membeli puluhan makanan ringan sebagai gantinya."Irene yang tadinya berjongkok untuk mengambil makanan ringan yang ada di bagian rak bawah pun kembali berdiri tegak sembari melempar pelan makanan ringan yang tadi sudah ia ambil ke dalam keranjang belanjaannya."Maaf, 'ya. Karena tubuhku tidak seproposion
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa