Dengan keadaan kepala masih terasa pusing dan ada sedikit rasa nyeri pada bagian punggung tangan, Kenma berusaha membuka matanya.Untuk beberapa saat pandangannya masih buram. Dan saat pandangannya sudah jernih, ia mendapati Jin yang sedang berdiri tegak berjaga di sisi samping kasurnya.Kenma merasa bingung dengan kehadiran Jin. Selama ia berada di bawah perlindungan Keluarga Nanami, Jin akan dipanggil ke sisinya saat Kenma berada di tempat yang berbahaya. Dan sekarang Kenma mempertanyakan perihal keberadaan Jin di apartemen miliknya."Di mana Irene?" tanya Kenma berusaha mengambil ponselnya di atas narkas samping kasur."Untuk beberapa hari ke depan, Irene akan kembali ke rumah Nanami. Dan mulai sekarang, saya yang akan mengawal Anda," jawab Jin memberikan ponsel Kenma sebelum Kenma mengambilnya lebih dulu."Kenapa?""Jika saya tidak salah mendengar, Irene sedang memiliki tugas kuliah yang cukup rumit. Dia harus menjalani praktek lapangan. Dan tempat prakteknya ada di dekat rumah. S
Selama pelajaran berlangsung, Yoshino tidak bisa melepaskan pandangannya dari Kenma. Setelah mendapatkan kabar bahwa Kenma memaksakan diri untuk berangkat sekolah walau keadaan tubuhnya sedang sangat lemah, membuat Yoshino terus mengawasi laki-laki itu dan memastikan bahwa laki-laki itu benar-benar sanggup mengikuti mata pelajaran yang sedang berlangsung.Yoshino sudah berkali-kali menawarkan diri untuk mengantarkan Kenma ke ruang UKS. Supaya Kenma bisa beristirahat dan tidak perlu mengikuti mata pelajaran dengan alasan sakit.Namun Kenma menolak itu. Kenma berhasil membuktikan bahwa dirinya kuat bertahan sampai jam terakhir. Walau pada akhirnya, ia harus dibopong oleh Yuno ke UKS setelah itu."Yang benar saja? Kenapa kamu memaksa masuk jika keadaan tubuhmu saja seperti ini?" tanya Yuno menunjuk Kenma."Lebih baik kamu pulang daripada kamu marah-marah tidak jelas," jawab Kenma."Aku baru saja membantumu dan sekarang kamu mengusirku? Dasar orang tidak tau terima kasih," kesal Yuno."Te
Jin menemani Kenma yang sedang memakan cemilan di taman apartemen. Karena memang sudah hampir tengah malam, taman itu sepi. Hanya ada beberapa orang di balkon apartemen yang menghadap ke arah taman. Itu pun jaraknya cukup jauh. Sehingga apa pun yang dibicarakan oleh Jin dan Kenma tidak akan terdengar oleh orang-orang itu.Jin sedikit khawatir dengan keadaan Kenma. Tuan mudanya itu masih sakit. Dan tidak ada satu pun tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kesehatan Kenma mulai membaik. Namun bukannya diam di kamar dan mengistirahatkan tubuh, Kenma selalu meminta untuk pergi keluar dengan berbagai alasan. Sehingga Jin sendiri tidak bisa menolaknya."Duduklah. Mau sampai kamu berdiri di sana?" tanya Kenma menatap Jin yang berdiri tegak di sisinya."Terima kasih. Namun lebih baik jika saya tetap berdiri seperti ini," tolak Jin."Di sini aman. Tidak mungkin tiba-tiba muncul orang yang akan menyerang kita. Jadi duduklah dan makan cemilan ini bersamaku. Aku tidak bisa menghabiskannya sendiri.""
Pada hari ketiga Kenma sakit, Oslo datang. Bukan untuk menjaga atau menjenguk Kenma. Melainkan untuk mengajak bicara Jin.Mereka berdua berbicara di rooftop apartemen. Dan menyerahkan penjagaan Kenma pada Inato."Bagaimana? Apakah kamu sudah terbiasa dengannya?" tanya Oslo melirik ke arah Jin."Tidak bisa. Dia tidak seperti Yuuji. Dia terus bergerak ke sana ke mari dan melakukan apa pun yang dia mau. Walau dengan keadaan tubuhnya yang seperti itu, dia masih tetap bertingkah sesuka hatinya," jawab Jin."Apakah kamu kewalahan?""Ya. Tapi ini tidak terlalu buruk."Oslo tersenyum kecil. Ia tidak pernah mendapatkan tugas untuk melayani dan mengawal Kenma. Yang ia lakukan selama ini hanya bergerak di balik layar dan memastikan tuan mudanya itu baik-baik saja. Namun melihat Jin yang terlihat cukup antusias, membuatnya penasaran apakah memang berada di sisi Kenma lebih baik dibanding berada di sisi Yuuji."Bagaimana keadaan tuan muda?" tanya Oslo."Dia selalu memaksakan diri untuk terlihat b
Hari ke lima Kenma sakit, Jin dipanggil oleh Eve untuk memberikan laporan perihal perkembangan Kenma.Jin dan Eve berbicara di ruangan kerja Eve. Dengan Taro yang berjaga di luar ruangan untuk memastikan tidak ada yang masuk selama pembicaraan kedua orang itu berlangsung."Keadaannya semakin memburuk, ya?" tanya Eve memastikan."Benar. Saya rasa akan lebih baik jika Anda segera membawa tuan muda ke rumah sakit. Dengan begitu, dia akan mendapatkan perawatan yang lebih layak dan sembuh dalam waktu cepat," jawab Jin."Namun sebenarnya apa yang menjadi penyebab utama dari sakitnya ini? Jika memang dia sakit karena kehujanan, tidak mungkin dia sakit selama ini.""Apakah saya diberi izin untuk mengatakan opini saya?""Silahkan."Jin menghela nafas. Selama lima hari Jin berada di sisi Kenma. Waktu itu memang terbilang sebentar. Namun di waktu sebentar itu, Jin menyadari sesuatu."Sepertinya tuan muda takut untuk tidur. Setiap tengah malam, dia selalu terbangun karena bermimpi buruk dan menye
Dazai menatap secara saksama Irene yang sedang duduk di hadapan api unggun dengan tatapan kosong.Irene sama sekali tidak pernah berbicara dengannya semenjak hukuman yang diberikan oleh Eve waktu itu.Dazai telah mencoba untuk mengajak Irene mengobrol. Namun entah mengapa, Irene selalu saja memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Dazai. Menunjukkan bahwa pikiran perempuan itu benar-benar telah kacau.Namun beberapa hari belakangan ini, Dazai melihat mulai ada perubahan pada diri Irene. Irene sudah mulai menghabiskan waktunya di luar kamar. Dan sudah mulai kembali berlatih bela diri. Membuat Dazai berpikir bahwa malam ini adalah malam yang tepat untuk mengajak anak perempuannya itu berbicara.Dazai melangkahkan kakinya. Lalu duduk di batang pohon yang juga menjadi tempat duduk untuk Irene."Bagaimana keadaanmu?" tanya Dazai menatap ke arah api unggun."Lebih baik dari sebelumnya," jawab Irene tanpa menatap Dazai."Bagaimana keadaannya?" tanya Irene."
Rias sedang memeriksa dokumen yang ada di meja kerjanya. Sesekali ia melihat bingkai foto yang ada di meja kerjanya. Hubungannya dengan laki-laki di foto itu sudah lama sekali kandas. Namun entah mengapa, sampai detik ini Rias masih belum terbiasa.Rias tau bahwa mereka sudah tidak memiliki hubungan. Mereka bahkan sudah tidak saling berkomunikasi. Namun tidak bisa dipungkiri, sebagian jiwa Rias menginginkan sosok Kenma kembali."Kamu tidak akan bisa melupakannya jika kamu terus memandangi fotonya," sahut Sherly yang juga sedang memeriksa dokumen."Sampai kapan pun, aku tidak akan bisa melupakannya. Tidak ada cara. Dan aku tidak mau melupakannya," jawab Rias."Ini sudah bukan mau atau tidak mau lagi. Ini sudah keharusan. Kalian tidak akan bisa bersama. Dari awal pun, kalian sudah tau akan hal itu.""Ya, dari awal kami tau bahwa kami tidak akan pernah bersama. Namun entah mengapa perasaan cinta masih tetap tumbuh di hati kami. Bukankah itu seperti sebuah pertanda? Pertanda bahwa memang
Jin dan Oslo kembali ke apartemen setelah membeli kebutuhan bulanan untuk Kenma. Sebenarnya Oslo bisa pergi sendiri. Namun Jin memaksa untuk ikut. Dengan tujuan supaya Jin tau apa yang harus dibeli. Dengan begitu, bulan depan Jin bisa pergi sendiri tanpa harus meminta bantuan kepada Oslo.Tentu saja mereka tidak meninggalkan Kenma sendirian. Mereka meminta Inato untuk menjaga Kenma selama mereka pergi.Jin dan Oslo berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja. Mengingat kemampuan bela diri Inato setara dengan Irene. Namun semua itu terbantah, setelah mereka membuka pintu dan melihat ruangan yang sudah sangat berantakan.Piring-piring pecah, meja kayu yang patah, dan masih ada banyak sekali yang lainnya. Sampai akhirnya pandangannya tertuju pada Inato yang terkapar lemas dengan bibir berdarah di sudut ruangan."Apa yang terjadi? Di mana Kenma?" tanya Oslo panik."Pergilah ke kantor Keluarga Akinori. Kalian masih sempat," jawab Inato dengan nada lemas.Jin yang mendengar itu pun tanpa pi
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa