Share

Sentuhan hangat di bibir dan dadanya

Bu Ratna menarik Fatih keluar dari kamar dan menyuruhnya kembali ke bawah menemui para tamu undangan.

Sepanjang acara Fatih terlihat gelisah, beberapa kali ia mencoba mengirim pesan pada Wulan.

[Kamu pergi kemana, Wulan? Dari tadi aku mencarimu, kenapa kamu tiba-tiba menghilang? Kamu baik-baik saja' kan, Wulan?] Send.

[Pulanglah! Ini rumahmu, jangan pernah pergi dari rumah ini, aku mohon]

[Kenapa tidak dibalas? Apa kau marah karena aku memaksamu tadi malam?]

[Wulan, tolong jangan membuatku khawatir, pulanglah sayang. Aku menunggumu]

"Mas!" bentak Eva. "Bisa nggak si kamu jangan main hp terus? Sini hape nya!" Eva merebut benda pipih itu dari tangan Fatih.

"Eva' apa-apaan kau ini? kembalikan ponselku! Cepat kembalikan!"

"Tidak, Mas! Aku tidak akan mengembalikan ponsel ini sampai acara ini selesai,"

"Ayolah Eva, jangan kekanak-kanakan, kembalikan ponselku!"

"Aku bilang tidak' ya tidak Mas! Kalau kau maksa aku akan lempar ponsel ini!" ancam Eva. Fatih mengalah, ia tidak mau sampai ponsel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status