Beranda / Fantasi / Puncak Benua / Bab 31 Satu Tendangan

Share

Bab 31 Satu Tendangan

Penulis: Milky Way
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 10:19:15

Aaron memandangi ke bawah pada orang itu yang berlari ke arahnya dengan marah.

"Kau tidak tahu siapa Tuan Muda ini, bajingan?!" teriaknya dengan bengis. Energi Qi meletus dari tubuhnya dan segera melayangkan pukulan ke arah Aaron.

Beberapa orang memperhatikan itu, termasuk Yue. "Aaron, Awas!" teriaknya memperingatkan.

Mengetahui Aaron diserang dari bawah oleh seseorang, Qibo melihat itu sebagai kesempatan, tiba-tiba bergerak dengan ganas dan hendak menyerang punggung Aaron. Namun tubuhnya tertarik kembali ke belakang. Maye membelalakkan matanya sambil memegangi kerah baju belakang Qibo. "Jangan permalukan klan disini!" bentak Maye dengan marah. Qibo mendengus dengan kesal.

"Apakah kamu menyukai anak itu, Maye?" delik Qibo dengn curiga.

Maye sontak tergagap, dengan cepat menguasai diri. "Omong kosong apa yang kau bicarakan, Qibo. Aku hanya menyelamatkanmu dari masalah, bodoh!" bentak Maye dengan wajah memerah. Yue memperhatikannya dari samping.

"Hahaha ... kita lihat saja, bukankah it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Puncak Benua   Bab 32 Tes Ranah Kultivasi

    Pemandangan di lapangan tingkat dua itu sangatlah luar biasa. Aaron melihat seluruh kota Ugura di kejauhan dengan banyak bangunan. Istana kerajaan yang menjulang tinggi ke langit. Keagungan dan keperkasaan membuatnya terlihat mendominasi pada bangunan-bangunan yang jauh lebih rendah di bawahnya.Melihat ke bagian yang berlawanan, banyak pohon-pohon berbaris dengan ukuran yang hampir sama rata. Sepertinya pohon-pohon itu sengaja di tanam oleh akademi. "Ayo, kita mendaftar," suara Yue membangunkan Aaron yang sedang mengagumi pemandangan.Aaron mengangguk, lalu berjalan mengikuti Yue dan Maye menuju meja-meja batu yang berbaris rapi. Ada sekitar tiga puluh meja yang sama dengan seorang berpakaian jubah putih di tiap meja. Mereka adalah kakak senior yang ditugaskan untuk menerima pendaftaran calon-calon murid baru.Di sebelah meja tersebut berdiri sebuah menara setinggi tiga meter. Itu adalah artefak untuk mengukur tingkat kultivasi para calon siswa. Setiap siswa yang telah selesai mengu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Puncak Benua   Bab 33 Peganglah Tanganku!

    Ada sekitar delapan ribu calon siswa yang lolos tes babak pertama, sekitar dua ribuan lebih telah tereliminasi. Master akademi kembali muncul di atas platform terbang dan mengucapkan selamat kepada para peserta yang lolos. "Untuk tes selanjutnya, sekaligus penentuan kelas siswa. Di ujung hutan ada sebanyak tiga ribu lima ratus platform, seratus platform untuk kelas satu, lima ratus platform kelas dua dan sisanya untuk kelas tiga," kata-kata agung Master Akademi kembali menggema."Tetapi, untuk dapat naik platform tersebut, semua calon siswa harus terlebih dahulu berlomba mendapatkan token kunci untuk membuka platform yang akan menentukan kamu berada di kelas mana, dan hanya akan tersedia tiga ribu lima ratus token yang," lanjut Master Akademi menjelaskan.Jika token itu hanya tersedia sebanyak platform yang ada, berarti token itu adalah tanda kelulusan penerimaan, Aaron mengambil pemahaman. Matanya berbinar membayangkan jika saja ia berhasil merebut platform kelas satu. Berhasil me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Puncak Benua   Bab 34 Menggandeng Keindahan

    Qibo mendengus, "Apakah kau benar-benar ingin memulai permusuhan dengan klan Arsena?" ujarnya mengancam."Hahaha ... hanya pemukulan kecil ini tidak akan membuat klan berperang, bodoh!" maki Bujia. Ia memacu larinya lebih cepat, kultivasinya yang cukup kuat melebihi kultivator bintang dua biasa, secara alami ia lebih kuat dari Qibo yang baru saja menjejak ke bintang dua mortal jiwa.Dalam jarak yang cukup untuk melancarkan serangan, Bujia mengirimkan teknik pukulan baja ke punggung Qibo."Awas!" teriak Maye yang segera menghindar.Qibo terkejut lalu buru-buru melemparkan tubuhnya ke samping, tetapi tindakan tesebut membuatnya berhenti berlari, dan sesaat kemudian Bujia telah berdiri di hadapannya. Segera pukulan lainnya menerjang ke arah Qibo. Qibo yang kesulitan karena terhalang efek rawa, berusaha menghindarinya dengan susah payah."Bujia! Hentikan!" teriak Maye dengan keras. Ia dengan setengah berlari mendekat dan melayangkan telapak tangannya ke tubuh Bujia. Aura biru menembak da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Puncak Benua   Bab 35 Dihadang Felou

    Aaron mengamati sekelilingnya, banyak para calon siswa yang juga tampak seperti terlempar keluar dari suatu batasan yang tidak terlihat. Tidak ingin membuang waktu, ia segera mengajak Maye dan Yue berlari kembali. Kali ini jalan yang mereka lalui tidak lagi memiliki efek rawa seperti sebelumnya, dan pepohonan pun telah mulai agak jarang, sehingga suasananya lebih terang.Di kejauhan Aaron melihat puncak menara putih menjulang tinggi, menara itu bersinar ditimpa cahaya matahari, menunjukkan keagungannya yang luar biasa dan mendominasi."Hei, Nona-Nona, kenapa kalian tidak ikut dengan kami saja?" tiba-tiba terdengar suara di belakang mereka. Aaron menoleh, dan melihat tiga orang berlari menyusul mereka sambil saling tertawa di antara mereka."Abaikan saja mereka," ucap Yue mempercepat larinya."Siapakah itu, apakah kamu mengenalnya?" tanya Aaron."Sama sekali tidak," jawab Yue."Hei, Bocah! Tidakkah kau berniat berbagi kecantikan itu dengan kami? Hahaha," terdengar lagi teriakan di bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Puncak Benua   Bab 36 Diserang Genius Berbakat

    Memperkirakan jarak larinya telah cukup, Aaron segera merubah arah menuju tempat tujuan semula. Itu adalah tujuan para calon siswa untuk mengambil token platform. Ia memacu seluruh kekuatannya dan melesat seperti seekor jaguar di dalam hutan, sesekali ia akan meloncat ke dahan pohon, berayun dan kembali berlari."Siapakah dia? Apakah salah satu dari genius-genius itu?" tanya seseorang yang dilewati Aaron. Orang itu terkejut saat melihat anak laki-laki itu melaju dengan cepat mengalahkan mereka."Entahlah, aku tidak pernah melihat orang itu, mungkin saja dia genius yang tidak dikenali," balas seseorang lainnya."Sepertinya tes kali ini sangat menarik, banyak genius-genius yang berkumpul," ucap orang pertama dengan muram."Sudahlah, mendapatkan kelas tiga saja aku sudah akan sangat puas," timpal rekannya. Kultivasi mereka hanya di mortal raga, jadi mereka merasa tidak memiliki kualifikasi untuk bersaing memperebutkan kelas satu atau dua.Saat merasa telah meninggalkan orang-orang itu ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Puncak Benua   Bab 37 Jadi, Bagaimana Jika itu Aku?

    "Hahaha ... apa yang terjadi, Taying?" seru pemuda yang memegang kipas. Sementara yang lain juga melihat dengan penasaran.Wajah Taying merah padam, ia mengemasi senjata bilahnya dan mendengus dingin, "Anggap itu keberuntungannya, lain kali aku tidak akan melepaskan anak itu.""Sudah, ayo bergegas, peserta lainnya telah keluar dari hutan," ucap Youya dengan acuh. Ketika yang lain melihat ke arah hutan, tampak ribuan bayangan berlari menuju ke arah mereka....Aaron terus berlari, ia mengarahkan pada titik yang dituju oleh Maye dan Yue sebelumnya dan berpindah dari jalur yang akan dilalui Taying bersama rekan-rekannya . Aaron berpikir semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan kedua gadis itu. Tidak akan ada orang yang dengan bodoh melakukan sesuatu yang serius kepada mereka, itu hanya akan memperlambat dan bisa menggagalkan peluang untuk mendapatkan token akademi. Memikirkan hal itu, Aaron menjadi sedikit lega.Namun sepertinya ia agak meremehkan bagaimana kecantikan akan membuat beber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Puncak Benua   Bab 38 Bantuan Tak Terduga

    Mengetahui bahwa sebenarnya orang yang di depannya ini adalah bawahan Meiyo, yang berarti dia memiliki status lebih rendah di bawahnya, wajah Guyo langsung menjadi gelap. "Beraninya kau, aku adalah putra dari pemimpin serikat, apakah kau tahu hal itu?" teriaknya. Ia mendengus dengan mata berapi-api. Telah terbayang olehnya akan membuat anak laki-laki ini hancur berkeping-keping."Lalu bagaimana jika kau adalah putra pemimpin serikat? Nona Meiyo adalah putri pemilik serikat," cibir Aaron.Wajah Guyo merah padam, apa yang di katakan Aaron benar, Meiyo adalah anak pemilik serikat. Tetapi ia tidak merasa takut sekarang. "Hanya tinggal menunggu waktu, tidak lama lagi serikat akan menjadi milik ayahku," sanggahnya dengan marah. Aaron memandangnya dengan sinis, orang ini bahkan tidak perlu menyembunyikan pengkhianatan yang dilakukan oleh keluarganya. Perdebatan itu berhenti ketika kerumunan orang-orang datang dari arah lain, menyadari mereka telah kehilangan banyak waktu, Aaron segera be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Puncak Benua   Bab 39 Tes Penentuan Kelas

    Insiden kecil itu ditonton oleh banyak orang, melihat hal tersebut tampaknya para siswa senior lainnya yang menjaga meja mulai ketakutan dan berlaku dengan adil. Mereka juga tidak mengerti, biasanya hal tersebut hanya akan diabaikan oleh akademi, jadi mengapa sekarang itu menjadi insiden?Menduga bahwa mungkin saja master akademi sedang dalam suasana hati yang buruk, mereka tidak berani main-main lagi. Beberapa juga memikirkan kemungkinan lain, bisa jadi anak muda itu adalah sosok yang diperhatikan oleh para tetua. Dugaan mana yang benar, mereka segera melupakan kejadian itu dan melayani para calon siswa dengan benar.Yue memandang Aaron dengan sudut matanya, laki-laki muda tersebut semakin berubah dari hari ke hari sejak ia pertama kali bertemu dengannya. Pemuda lusuh itu yang ditemuinya di jalan, hari ini telah membantunya untuk masuk menjadi murid resmi akademi merah putih. Bagaimanapun juga itu adalah sebuah pencapaian bagi dirinya sendiri, sebelumnya ia tidak memiliki keyakinan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Puncak Benua   Bab 47 Aula Bursa

    Semburat cahaya kuning keemasan muncul dari timur, hawa hangat menyebar dan mengangkat kabut yang menaungi lembah Paviliun Seratus Bintang. Burung-burung berlarian dari dahan ke dahan, menyambut pagi yang terasa sangat damai.Aaron berdiri di depan sebuah cermin, mengenakan jubah seragam berwarna putih dengan lis biru langit di bagian depannya. Lambang sebuah menara di dalam lingkaran tersulam di dadanya. Penampilannya sangat tampan dengan rambut terikat yang sebagian tergerai ke belakang.Aaron meraih lencana siswa di atas meja, lalu melangkah menuju pintu keluar paviliun. Hari ini adalah hari pertamanya menjadi murid Akademi Menara Putih. Ia tersenyum, akhirnya segala upayanya selama ini membuahkan hasil, dan hari ini ia benar-benar berada di sekte yang diimpikannya.Yue dan Maye yang baru saja tiba di depan paviliunnya langsung saling pandang dan tertawa malu-malu saat melihat pemuda itu. Dibandingkan dengan ketika mereka pertama kali bertemu, Aaron benar-benar telah banyak berubah

  • Puncak Benua   Bab 46 Menjadi Siswa Akademi

    Setelah acara pendaftaran masuk akademi selesai, Aaron dan seluruh murid-murid baru dikumpulkan. Setiap kelompok memiliki instruktur mereka masing-masing. Para instruktur itu menggiring seluruh rombongan menuju pinggang gunung, di mana mereka akan dibawa ke pondok-pondok tempat menginap selama menjadi murid Akademi.Akademi Menara Putih, memiliki dua tingkat pelatihan, Akademi Luar dan Akademi Dalam. Akademi Luar adalah tempat bagi murid-murid tingkat rendah yang baru direkrut masuk ke dalam akademi. Akademi Dalam adalah lingkup inti Akademi, di mana selama di Akademi Luar, mereka adalah murid yang terbaik atau direkrut langsung sebagai murid inti. Perlakuan yang diberikan tentu juga berbeda terhadap kedua akademi ini. Sekte lebih memprioritaskan fasilitas untuk murid-murid Akademi Dalam, seperti teknik tingkat tinggi, harta rahasia, guru terbaik dan pelatihan khusus yang tidak tersedia di Akademi Luar. Namun, itu tidak berlaku bagi seratus murid yang menempati kelas satu Akademi L

  • Puncak Benua   Bab 45 Tuan Serikat Langit Ugura

    Mata Tanggu terbelalak, ia tidak menyangka Tuan Amusa juga akan berada di tempat ini. Bukankah orang itu dikabarkan jatuh sakit dan tidak mampu bahkan untuk berjalan? Tetapi saat ini kondisinya jauh lebih baik. Meskipun auranya tampak sedikit kacau, itu sangat jauh dari lumpuh seperti yang diberitakan.Tanggu memutar tubuhnya ke samping dan berdiri dengan sikap hormat, begitupun seluruh bawahannya, mereka menangkupkan tangan dan memberi salam kepada pimpinan utama serikat tersebut. "Salam, Tuan Amusa," ucap mereka serempak.Termasuk Guyo, yang dalam hal ini benar-benar tidak berkutik. Ia bisa sembarangan terhadap Meiyo, tetapi ia benar-benar tidak bisa untuk tidak memberi hormat kepada ayah gadis itu."Hahaha ... apa yang terjadi di sini?" ucap Tuan Amusa dengan suara berat dan berwibawa. Ia melirik sekilas kepada Tanggu dan bawahannya, selanjutnya kepada Hong dan Mutsa. "Salam, Tuan Serikat," secara bersamaan Hong dan Mutsa menangkupkan tangan. Tuan Amusa membalas dengan anggukan.

  • Puncak Benua   Bab 44 Dendam Guyo

    Gegap gempita terdengar setelah semua siswa kembali berkumpul di lapangan bawah.Tuan Hong dan tuan Mutsa secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Aaron. Mereka melihat semua penampilan Aaron dan keponakan mereka melalui cermin layar yang ditempatkan pada layar lapangan bawah. Tidak pernah dalam generasi mereka sebelumnya seseorang menempati posisi kelas satu di dalam klan, Maye dan Yue memecahkan rekor itu dan tentu saja tuan Hong dan tuan Mutsa menyambutnya dengan gembira. Jika kabar ini dilaporkan kepada pemimpin klan, mereka yakin klan akan mengadakan pesta untuk beberapa hari. Sebagai anggota siswa kelas satu, akademi akan memberi klan mereka status khusus dan dianggap sebagai mitra khusus akademi, status ini bukanlah main-main, mengingat kekutan akademi sendiri yang sangat kuat.Xia yang pertama kalinya sempat meragukan Aaron, kali ini berterima kasih dengan sepenuh hati. Berbeda saat dirinya mengikuti tes pendaftaran dulu, ia memulai pada tingkat delapan mortal raga, kem

  • Puncak Benua   Bab 43 Kebaikan Sang Putri

    "Teknik apa itu?" gumam pemuda yang memegang kipas."Entahlah, aku tidak pernah melihat teknik seperti itu sebelumnya," balas Youya yang memandang tidak berkedip. Sementara Jeyun menyipitkan matanya. Ia mengenal setiap teknik dari para genius yang dikenalnya, namun baru hari ini ia melihat teknik yang ditampilkan oleh anak muda itu"Ia terlalu memaksakan diri, sepertinya teknik itu belum dikuasainya secara penuh," gumam Jeyun setelah mengamati ekspresi Aaron."Benarkah? Jadi menurutmu siapakah yang akan kalah dalam pertukaran ini?" tanya laki-laki tampan yang memegang kipas.Namun Jeyun hanya diam, ia hanya mendengus dan terus mengamati.Taying yang secara langsung dapat merasakan betapa kuatnya bola matahari tersebut, tertegun sesaat. Namun, dengan geraman berat ia mengabaikan, lalu mengarahkan kedua lengannya ke arah Aaron. Dua naga api yang melilit lengan dan tubuhnya meluncur deras dengan suara gemuruh dan ganas.Rooooooaaarrrr!Aaron tidak ketinggalan dan dengan susah payah mend

  • Puncak Benua   Bab 42 Aaron vs Taying

    Menghadapi serangan Taying tiba-tiba, Aaron menangkis dengan satu lengan yang terbalut energi putih menyilaukan, benturan keras terjadi. Tidak ada yang diuntungkan dari pertukaran pertama ini. Namun Taying agak merasa terkejut Aaron mampu menahan serangan itu tanpa kesulitan. Jika itu bintang dua biasa, paling tidak mereka akan terlempar ke belakang beberapa meter.Merasa serangan pertamanya gagal, Taying meningkatkan kekuatannya dan kembali menyerbu dengan ganas. Aaron tak berkedip, tinju Taying yang datang ke arahnya seperti dibalut ilusi yang menyala. Itu haruslah atribut api yang membakar, sama sepertinya yang juga memiliki atribut api, namun miliknya lebih seperti panas cahaya matahari, itu menyilaukan dan panas dengan terik."Baiklah, siapa yang lebih panas di antara kita," gumam Aaron sambil meledakkan energi Qi dari dantiannya. Semburan terik menyilaukan segera membungkus lengannya dan secara langsung ia meninju ke depan."Anak itu gila, berani bertabrakan dengan bintang lim

  • Puncak Benua   Bab 41 Dendam Taying

    Wajah Aaron berubah dingin, hatinya dipenuhi kemarahan saat ini, anak ini telah mengganggunya berkali-kali dan ia punya batas kesabaran. Merasa tidak ingin untuk memperpanjang debat kata dengan orang itu, Aaron meledak dengan energi Qi di sekujur tubuhnya. Ia membentuk beberapa segel dan tubuhnya berubah menjadi bayangan saat melesat ke depan dan meninju dengan ganas. Felou yang merasakan ancaman bahaya dari serangan ini bergegas menyilangkan kedua tangannya dan membentuk perisai Qi berwarna hijau.Duaaaakkkkk!Pukulan tangan Aaron yang terbungkus Qi perak menghantam perisai itu, benturan langsung tersebut menimbulkan suara keras diikuti suara retak dan perisai itu hancur berkeping-keping.Felou memandang dengan ngeri ketika melihat teror lainnya datang dengan cepat dan menghantam kedua tangannya yang tidak terlindung perisai Qi.Kachaaa!Matanya mendelik tak percaya saat bunyi retak tulang-tulangnya pecah dan tinju itu masih terus melesat menuju dadanya.Duaaakkkkk!Tanpa ampun tub

  • Puncak Benua   Bab 40 Kau Tidak Layak di Kelas Utama!

    Hanya disediakan seratus platform untuk kelas satu, lima ratus untuk kelas dua dan sisanya adalah siswa kelas tiga. Akademi sengaja membuat pengaturan bahwa siswa sendirilah yang harus menentukan di kelas mana mereka berada. Dengan perjuangan dan ketekunan mereka untuk mendapatkan kelas yang lebih tinggi, tentu saja hal tersebut akan menyebabkan konflik di antara para siswa sendiri yang sama-sama menginginkan tempat yang lebih tinggi. Karena itu, pertarungan pun pastinya tidak akan dapat dihindari.Saat aba-aba jatuh dari Master Akademi, letusan energi meledak di seluruh lapangan itu dan ribuan siswa seperti air banjir melesat menuju piramida yang menjulang di depan mereka.Aaron berlari diikuti Maye dan Yue, mereka harus melewati lantai ubin sepanjang satu kilometer untuk mencapai piramida tersebut, dapat di bayangkan itu akan terlihat seperti lautan semut yang mengerubungi piramida gula di depan mereka.Energi Qi mengamuk saat semua orang berlomba untuk lebih cepat dari yang lainny

  • Puncak Benua   Bab 39 Tes Penentuan Kelas

    Insiden kecil itu ditonton oleh banyak orang, melihat hal tersebut tampaknya para siswa senior lainnya yang menjaga meja mulai ketakutan dan berlaku dengan adil. Mereka juga tidak mengerti, biasanya hal tersebut hanya akan diabaikan oleh akademi, jadi mengapa sekarang itu menjadi insiden?Menduga bahwa mungkin saja master akademi sedang dalam suasana hati yang buruk, mereka tidak berani main-main lagi. Beberapa juga memikirkan kemungkinan lain, bisa jadi anak muda itu adalah sosok yang diperhatikan oleh para tetua. Dugaan mana yang benar, mereka segera melupakan kejadian itu dan melayani para calon siswa dengan benar.Yue memandang Aaron dengan sudut matanya, laki-laki muda tersebut semakin berubah dari hari ke hari sejak ia pertama kali bertemu dengannya. Pemuda lusuh itu yang ditemuinya di jalan, hari ini telah membantunya untuk masuk menjadi murid resmi akademi merah putih. Bagaimanapun juga itu adalah sebuah pencapaian bagi dirinya sendiri, sebelumnya ia tidak memiliki keyakinan

DMCA.com Protection Status