Share

Bab 17.b

Bang Rasya berpamitan pada ibu dan bapak. Dia berjanji akan kembali setelah pembangunan rumah selesai dan akan segera melangsungkan pernikahan.

"Terima kasih, Nak Rasya. Terima kasih. Kami sudah dibuatkan rumah. Diurus segala macamnya." Ibu berkata haru.

Bang Rasya mengangguk. Berkata penuh hormat. "Saya senang lihat orang tua bahagia. Saya titip Alina sebelum saya ambil nanti ya, Bu." Mereka bersalaman.

"Saya titip Alina, Pak." Bang Rasya menggenggam tangan bapak.

Bang Rasya mendekatiku. "Jaga diri baik-baik." Dia membelai kepala.

Bang Rasya berjalan ke arah mobil. Menunjukkan telapak tangan, lantas naik kendaraan. Detik kemudian dia sudah melaju jauh.

Aku menatap ke mana mobil merah itu melaju sampai hilang dari pandangan. Seiring dengan kepergiannya, aku merasa kekuatanku hilang. Menjadi diri yang lemah kembali. Serupa burung yang kehilangan induknya. Bagaimana melawan Shena? Bagaimana menghindari Wisnu? Kenapa semua terasa berat?

“Yakin dia akan kembali?” Suara jin penghasu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status