Beranda / Romansa / Psychopath Love / 45. PAPA DAN MAMA

Share

45. PAPA DAN MAMA

Penulis: Hijaudaun_langitbiru
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"LIRAAA..!" Liana bangkit dari tidur dan berteriak. Tangannya meraih kegelapan kamar tidur mewahnya yang kesemua lampu telah di matikan.

"Liana ?" Aji yang tidur di sebelah kaget dan ikut terbangun. "Kau mimpi buruk?"tanyanya sambil merangkul dan menenangkan istrinya yang berkeringat dingin dengan pandangan syok.

"Lira.." ia menangis. "Aku bermimpi Lira  berada di tempat yang sangat gelap." ia memandang Suaminya dengan air mata berderai. "Dia menangis dan menjerit-jerit memanggilku." ucap Liana mencoba kuat meskipun rongga dadanya sesak oleh kekalutan. "Tapi saat aku berusaha menolong, Lira semakin menjauh dan makin masuk ke dalam lorong gelap yang dalam. Lira..dia terlihat sangat menderita." Liana terisak, hatinya rapuh membayangkan seandainya itu bukan hanya sebuah mimpi. Tapi pertanda buruk akan keselamatan putrinya.

Aji segera memeluknya. "Tenanglah, itu hanya mimpi buruk karena kau terlalu memikirkan Lira."&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Psychopath Love   46. PALSU

    Liana menyalakan saklar lampu, membuat ruang tidur anaknya tersebut terang benderang.Hatinya teremas ngilu melihat kamar Lira yang tertata rapi dan masih tampak sama seperti saat terakhir ia ingat.Ia berjalan perlahan menelusuri barang-barang Lira yang berjajar di dalammya. Sampai ia berhenti pada potret ukuran 4R yang berada di atas meja belajar.Potret diri Lira dan Johan yang tengah tertawa. Liana tersenyum mengingat moment ketika Lira lulus SMP dan di hari yang sama pesawat yang mereka naiki delay. Jadilah perwakilan keluarga hanya Johan, karena dua kakaknya yang lainpun sangat sibuk dan baru mengucapkan selamat pada malam harinya ketika mereka merayakan dengan makan malam."Sejak dulu Johan memang yang paling sayang pada Lira."Liana berguman lalu di letakkan kembali figura photo tersebut pada tempatnya.Suasana begitu tenang dengan hanya terdengar suara detak jam wek

  • Psychopath Love   47. TUDUHAN

    Bagaimana pun kita akan ke rumah keluarga Prawira untuk menjelaskan." Adnan memutuskan."Nggak!" Andreas menolak keras. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi sambil menyandarkan kepalanya pada tangan.Ayahnya masih diam memandang. Sedang Rendy berpikir keras mencari jalan tengah supaya Tuan mudanya itu mau menurunkan sedikit egonya dalam keadaan seperti ini."Aku kan sudah bilang nggak tahu di mana Lira. Buat apa aku ke sana?" wajah Andreas makin masam."Lebih baik turuti saja." Rendy berkata pelan, hampir seperti bisikan."Ogah." ucap Andreas dengan kening berkerut karena Rendy tak membelanya."Nanti malam kita ke rumah keluarga Prawira." Adnan bangkit dari duduknya."Aku sudah memutuskan, aku harap nanti malam kalian bersiap untuk ke sana."Andreas mengangga memandang Ayahnya yang mengabaikan perkataannya dan langsung berjalan menunju pin

  • Psychopath Love   48.PERTEMUAN

    Sampai di hari berikutnya masih tak ada kabar apa pun meskipun daya upaya telah di lakukan. Dari mengintrogasi orang-orang yang bersangkutan sampai akhirnya melibatkan pihak berwajib. Tak ada jejak apa pun tentang keberadaan Lira. "Saya dan Lira memang berpacaran." ucap Andreas pada suami istri Prawira. Di malam ketiga setelah Ayahnya memberikan mandat, akhirnya ia datang bersama keluarga. Tentu saja keluarga yang di maksud hanya Rendy dan Ayahnya, karena Ibu Andreas telah meninggal saat mereka masih berusia delapan tahun. "Tapi saya benar-benar tidak tahu dia di mana." lanjut Andreas dengan wajah sungguh-sungguh. Dalam hal tertentu Andreas memang konyol dan semau-maunya. Tapi dia tahu sopan santun dan tata krama, apa lagi ini dengan rekan bisnis Ayahnya. Tentu dia tidak akan bertindak sembarangan, jika tidak mau kena murka Adnan yang duduk di sebelahnya dengan raut wajah kakunya. Liana terlihat putus asa mendengar

  • Psychopath Love   49.LIRA

    Tok!Tok!Tok!Emmy si Pelayan mengetuk pintu kamar Johan tengah malan. Di tangannya ia membawa nampan berisi makanan dan minuman. Sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri dengan was-was.Pintu terbuka perlahan. Emmy lekas menyerahkan nampan berisi makanan tadi kepada Johan yang berdiri di ambang pintu tanpa membuka sepenuhnya.Emmy menunduk dan tanpa mengucap apapun, Johan langsung menutup pintu kamarnya.Begitu pintu tertutup, Pelayan Emmy menghela nafas lega. Di pegangi dadanya yang berdebar tak karuan tiap kali ia melakukan pekerjaan yang di perintahkan Tuan mudanya tersebut.Tak mau berlama-lama, dalam keremangan rumah yang lampu-lampu utamanya telah di matikan, Emmy segera pergi dari s

  • Psychopath Love   50. SI PELAYAN

    Johan yang sedang meminum susu hangat melihat dari balik gelas kaca saat Pelayan Emmy yang membawa nampan berisi cangkir teh dengan beberapa potong roti lewat di depan.Mereka saling lirik sesaat sebelum Emmy berjalan menuju halaman belakang."Silahkan, Tuan, Nyonya." sambil menunduk Pelayan wanita dengan rambut tergelung sederhana itu menyuguhkan bawaannya ke atas meja kecil samping taman.Dua majikannya tak menanggapi. Atau mungkin tak tahu jika dia ada. Meski begitu, Emmy tetap menunduk dan undur diri dengan sopan.Ia sempat melihat sang Nyonya tengah menitikan air mata di pipinya yang terlihat semakin cekung dari hari ke hari. Yah, sudah sebulan Lira hilang dan sampai sekarang belum ada kabar apa pun. Meski pencarian terus di lakukan. Membuat pasangan suami istri Prawira memutuskan tak lagi mengurusi bisnisn

  • Psychopath Love   51.JUJUR

    "Aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian." Johan yang sedari tadi hanya bermain dengan kedua keponakannya tiba-tiba angkat bicara.Semua yang berada di ruang keluarga itu menghentikan pembicaraan dan menoleh padanya."Apa ada sesuatu tentang Lira yang belum kau ceritakan pada kami?" Liana bertanya penuh harap."Ini memang ada hubungannya dengan Lira. Tapi bukan soal itu sayangnya." Johan menyesal.Liana terlihat kecewa. Ia kembali merebahkan punggungnya ke sofa."Apa kau ingin tambahan uang saku,Jo?" James terkekeh.Jasmine mengulum senyum menahan geli mendengarnya.Johan menarik salah satu ujung bibirnya. Candaan yang tak lucu. Karena jelas James dan Jasmine tahu,sejak dulu Johan tak pernah mendapat uang saku yang cukup.

  • Psychopath Love   52.KASIH IBU

    "Sayang kau tak pernah merasakan pelukan Mama ya,Jo..?" James menyandarkan diri pada samping mobil.Ia membandingkan pundak Johan dan dirinya yang bersisihan.Tanpa sepengetahuan Johan. Wajah pria berkacamata itu sedikit masam. Dalam hal tinggi badan pun,ia kalah dengan adiknya.Entah karena terdoktrin Papa nya, atau ada hal yang lain. Tapi dalam hati James,ia juga menyalahka Johan atas kematian Ibu mereka. Dan sialnya,Johan pula lah yang paling mirip dengan sang Ibu. Bahkan di banding Jamine sekali pun yang notabene seorang wanita."Kau tahu kenapa aku memilih tinggal di luar Negeri?" tanya James sambil melihat sekilas ke arah Johan sebelum kembali memandangi rumah mewah tempat tinggal Keluarga Prawira dengan halaman yang begitu luas dengan satu paviliun terpisah."Karena bisnismu di sana." Johan menjawab senorm

  • Psychopath Love   53.ATAS NAMA CINTA

    "Kau lama sekali,Jo." dari sofa tempatnya duduk Sonia berseru saat melihat Johan membuka pintu Apartemennya."James mengajakku mengobrol." Johan tersenyum.Ditaruh tas ranselnya di sebelah sebelum duduk."Oh." Sonia terkejut. "Sejak kapan kalian akrab?" ia bergeser dan langsung bergelayut dan mencium pipi Johan manja.Lelaki berkaos merah itu tertawa geli."Nanti kami akan lebih akrab." kelakarnya.Sonia memandanginya penuh cinta."Aku senang akhir-akhir ini kau banyak senyum." ucapnya sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Johan."Aku juga sedang senang." Johan tertawa terbahak.Sonia mengangkat kepalanya dari pundak Johan. Tatapannya berubah serius. "Jo,apa kau senang karena Lira?" tanyanya.

Bab terbaru

  • Psychopath Love   82.EPILOG

    "Semalam hujannya deras sekali,pohon di dekat rumahku sampai tumbang."seorang suster bercerita. "Padahal sudah masuk musim kemarau.Tapi masih hujan saja." rekannya menimpali. "Bikin malas berangkat shif pagi." ia tertawa. "Mendung memang paling enak buat rebahan." rekannya membenarkan dan ikut tertawa. Dua orang suster itu berjalan beriringan di koridor rumah sakit dengan beberapa pasien yang nampak di sekitar taman untuk menghirup udara segar. "Selamat pagi." dari arah berlawanan,seorang suster lain menyapa. "Selamat pagi." berbarengan mereka menyahut. Pasien yang berada di samping suster tersebut,ikut tersenyum kepada mereka berdua.

  • Psychopath Love   81.PESTA

    Pesta topeng yang di selengarakan di salah satu Hotel milik Keluarga Marthadinata itu begitu meriah.Penyanyi papan atas di undang untuk semakin menghangatkan suasaan.Pesta ulang tahun Perusahaan tahun ini memang spesial,sebab Pimpinan Perusahaan,yaitu Adnan Marthadinata,memperkenalkan menantu beserta cucu cantiknya.Di atas panggung dengan dekorasi hitam-emasnya,Andreas terlihat bahagia mengandeng istri mungilnya yang terlihat menawan dalam balutan gaun malam."Daddy,gendong."putri kecilnya yang bermata cokelat terang mirip dirinya merengek manja.Andreas yang dulu angkuh,terkesan tak peduli,serta seenaknya sendiri.Menjelma menjadi sosok Ayah yang penyayang.Dan itu sangat terlihat dari caranya memperlakukan gadis kecil tersebut.Pria berjas merah dan bertopeng badut itu

  • Psychopath Love   HELLO

    Asalamualaikum wr wb Apa kabar?Semoga kita semua masih di beri kesehatan di masa pandemik Covid 19,serta di mudahkan dalam memperoleh rizki. Bercerita tentang PSYCHOPATH LOVE,ini novel yang saya buat paling lama,hampir satu tahun dengan jumlah bab di bawah 90. Jujur saya sangat kesulitan dengan tokoh Johan yang dari awal kemunculan di Novel SEBENARNYA sudah sangat dark. Menulis adegan sadis dan berdarah-darah di Novel ini adalah yang pertama. Saya tertantang,bisa tidak feel dark ini sampai ke pembaca hanya lewat tulisan?(Kalau nonton kan sudah pasti langsung kerasa banget) Dan saya senang membaca beberapa komentar,yang merasakan ketegangan itu. Walaupun untuk saya sendiri,belum merasa berhasil 'menggambarkan' rasa ngeri itu lewat tulisan.🙈

  • Psychopath Love   80.AKHIR II

    POV Johan- Gelap, Takut, Punggungku sakit,habis di cambuk Papa. Pipi ku perih di pukul Kak James. Kepala ku pusing dan berdengung. Tolong aku... Tolong! Toloong..! .................... "Happy birthday to you...happy birthday to you...happy birthday,happy birthday...Happy birthday kakak.." Mataku silau oleh cahaya lilin yang tertancap di kue ulang tahun yang ia bawa. "Ayo,tiup lilinnya,Kak." ia menyodorkan kue itu ke arahku. "Aku yang membuat,di bantu Mama." adik tiriku itu masih tersenyum lebar. Aku terpana,jantungku berdebar.Selama 10 tahun aku hidup,baru kali ini ulang tahunku di rayakan. Biasanya Papa dan ke

  • Psychopath Love   79.AKHIR

    "Kau bilang akan membantuku bebas,kan...?" bibir pucat Lira yang di poles lipstik warna merah oleh Sonia,berucap pelan. Kening Sonia berkerut.Dia sengaja mencoreng pipi Lira dengan lipstik,kemudian mendengus kesal. Lira yang memakai kebaya warna putih,dengan rambut panjang yang di sanggul sederhana,serta sisipan mawar merah,tak berusaha menghapus corengan lipstik yang seolah terlihat ia sedang tersenyum. "Kalau bisa,saat ini juga,aku ingin 'membebaskan' mu sampai dasar neraka." Sonia berkata bengis,persis di depan wajah Lira. Mata Lira meremang,namun ia tak berkata apa pun. "Kenapa kau tak ikut mati bersama anakmu?" Sonia menegakkan tubuhnya congkak.Ia meletakkan palette make up nya begitu saja ke atas meja. Sonia marah,

  • Psychopath Love   78.ANDREAS III

    Adnan mendengarkan dengan kening berkerut dalam. Rendy yang berdiri di belakang Andreas mendesah beberapa kali. "Kenapa masih saja memohon untuk hal yang mustahil?" ucapnya dalam hati. "Johan yang menculik Lira.Dia juga memperkosanya sampai hamil dan anak yang di lahirkan tak selamat,karena Lira mengalami kekerasan fisik." berapi-api Andreas menerangkan di depan Ayahnya yang masih duduk tenang di kursi kebesaran. "Lira juga bilang,pasangan suami istri Prawira bukan meninggal karena kecelakaan seperti yang ada di berita,tapi karena di bunuh oleh Johan." ia melanjutkan. Ayahnya masih tak bergeming. Andreas menelan ludah.Raut wajahnya menyiratkan kekesalan,sebab respon yang di terima Ayahnya,jauh berbeda ketika se

  • Psychopath Love   77.KETERBATASAN

    Suara dentuman musik yang memekakan telingan tak mampu mengusik Andreas dari lamuannya tentang kejadian beberapa saat lalu."Lihat!" Rendy menunjukkan berita tentang kecelakaan suami-istri Prawira di ponsel.Andreas tertegun membaca isi berita tersebut."Begini mudahnya Johan membalikkan fakta atas kematian orang tuanya sendiri." Rendy kembali memperingati. "Sekarang,tak hanya gerombolan mafia di belakang Johan.Tapi,dia juga memiliki kekuasaan mutlak atas Prawira Enterprise!"Andreas meneguk gelas vodkanya sampai habis,dan menghisap lintingan ganjanya."Bro!" panggil Bryan dari lantai dansa. "Come on." ia bergoyang mengikuti ritme lagu bersama teman-teman wanitanya.Andreas menarik ujung bibirnya,lalu mengibaskan tangan. "Enak bener hidupn

  • Psychopath Love   76.SKENARIO

    Perlahan Lira membuka mata,dan mendapati langit-langit yang berwarna putih. Ia merasa tubuhnya begitu lemah,dengan bagian perut yang perih.Lira mulai mengingat-ingat kejadian apa saja yang menimpanya. Ia meneguk ludah dengan air mata meleleh,kala mengingat Ibunya yang di bunuh dengan kejam. Lira hendak bangkit,tapi perutnya begitu sakit. "Lira?" Andreas membuka pintu.Cepat-cepat ia menidurkan lagi Lira dan meninggikan posisi ranjang. "Kak Andreas.." bibir kering Lira berucap. "Kau baru saja di operasi.Kata Dokter,kau belum boleh bangun dan melakukan kegiatan berat apa pun minimal satu sampai dua hari." Andreas menjelaskan. Lira baru sadar,jika kini,ia berada di rumah sakit.Di r

  • Psychopath Love   75.CINTA

    Aku bukannya tak menyayangi anakku sendiri.Tapi rasa nyeri kehilangan ini,begitu menyakitkan.Aku berusaha meneggelamkan diri pada pekerjaan untuk melupakan.Tapi dirinya yang terus tumbuh dan semakin mirip dengan Anita-ku,begitu mengoyak perasaanku.Sakit..Sakit..Begitu sakit rasanya kehilangan pasangan hidup.***"Papa,bu guru bilang,gambarku bagus."bocah berseragam T.K itu sumringah memperlihatkan gambar rumah dengan dua saudara serta Ayahnya di depan pintu.Aji mengabaikan,melirik pun tidak.***"Papa,aku juara kelas!" dengan penuh semangat,Johan yang berseragam putih merah berlari menunjukkan nilai raportnya yang sempurna.Namun Aji hanya melihat

DMCA.com Protection Status