Share

Bangkit Dari Kematian?

Mataku membelalak dengan mulut menganga total.

Aku nggak butuh melihat wajah ini di cermin untuk mengetahui bahwa saat ini wajahku seputih kertas, tak berdarah.

Aku beringsut mundur dengan cepat sambil melihat sosok yang berdiri di depan ambang pintu rumahku.

Aku mengerjap-ngerjapkan mata, berharap sosok itu hanya satu halusinasi sesaat. Halusinasi yang terjadi karena seharian ini aku tidak menemukan tempat-tempat yang dulu aku datangi.

Tapi, berapa kali pun mata ini mengerjap, sosok itu tak hilang. Ia tetap berdiri sambil menatapku lekat.

Aku menelan ludah dan berusaha bernapas dengan normal karena sesaat tadi seolah aku lupa bagaimana caranya bernapas.

Mata ini menelusuri sosok itu dari bawah ke atas dan dari atas kembali ke bawah, begitu terus berulang-ulang.

Sosok setinggi seratus delapan puluh sembilan koma sembilan centimeter, rambut hitam dan manik mata dengan warna yang sama. Hidung mancung dengan bibir seimbang yang mendukung wajah yang hampir sempurna itu, terus menatapku.

A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status