Share

Bab 2

Author: Kaze Riku
last update Last Updated: 2023-05-09 16:59:14

Berita ini membuat Albert terdiam. Kenangan bersama ibu mulai memenuhi otaknya dan memaksanya untuk menahan tangis. “Apakah saya dapat melihat jasadnya?”

“Maaf setelah kami gagal menghubungi anda. Ada pihak yang membawa bukti bahwa mereka merupakan perwakilan dari kakek anda. Mereka telah membawa jasad ibu anda pergi. Kami menyimpan kartu nama dari seseorang yang bernama Frederick,” jelas perawat sambil menyerahkan sebuah kartu nama.

Ketika mendengar nama Frederick, Albert langsung mengetahui siapa yang telah membawa ibunya. Tak mengherankan mereka dapat dengan mudah membawa jasad ibunya dengan melewatkan persetujuan dari Albert yang tercatat sebagai satu-satunya keluarga dalam dokumen di rumah sakit, karena mereka adalah keluarga terkaya dan paling berpengaruh di dunia, keluarga Rich.

Frederick adalah butler keluarga Rich yang datang datang menjemputnya yang saat itu masih berusia 10 tahun hanya untuk mendengar vonis dari dokter tentang ibunya yang mengalami koma setelah kecelakaan lalu lintas. 

Frederick hanya mengatakan bahwa ibunya merupakan anak kepala keluarga Rich sehingga semua biaya perawatan ibunya akan ditanggung oleh keluarga Rich. Namun keluarga Rich tidak mengakui Albert sebagai bagian dari mereka sehingga Frederick hanya diperintahkan untuk menitipkan Albert ke panti asuhan yang telah mereka sponsori sejak lama. Setiap harinya ia akan menyempatkan waktu untuk menjenguk ibunya. 

Dokter yang bertanggung jawab atas perawatan ibunya diutus oleh keluarga Rich sehingga ia enggan memberikan laporan kepadanya tentang kondisi ibunya. Namun, Albert mempelajari medis secara terbatas menyadari bahwa kondisi ibunya terus mengalami penurunan sehingga harapannya memang sangat kecil untuk kembali sadar. Namun tidak ada persiapan yang cukup untuk mendengar berita kematian keluarganya.

Albert mencoba memanggil nomor di nomor kartu Frederick dan tentu saja yang ia dapat hanyalah pemberitahuan bahwa panggilan tidak tersambung. Ia harusnya sudah menyadarinya bahwa orang-orang keluarga Rich tidak akan semudah itu meninggalkan kontak mereka. 

Namun panggilan dari nomor yang tak dikenal segera masuk dan tanpa keraguan, ia menjawabnya dengan dingin, “Di mana ibuku? Tidak ada seorang pun dari keluarga Rich datang menjenguk Ibu selama 8 tahun. Mereka tidak berhak menentukan apapun tentang ibuku!”

“Saya memahami amarah anda, namun kata-kata anda tidak memiliki kekuatan sama sekali. Anggap ini adalah kebaikan hati keluarga Rich untuk memberitahu bahwa jasad nyonya Chyntia akan diurus sebagaimana anggota keluarga Rich lainnya, anda yang bukan anggota tidak berhak mengetahui hal ini.”

“Seperti yang kukatakan kalian tak memiliki hak untuk menentukan hal tersebut”

“Terakhir yang kuingat anda sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk perawatan nyonya Chyntia. Tujuan saya menghubungi anda hanya untuk menyampaikan pesan dari kepala keluarga Rich, ayah dari nyonya Chyntia.”

Albert menggertakkan giginya dengan perasaan geram, ia mencoba menghentikan sambungan panggilan tersebut hanya untuk menemukan ponselnya telah diretas yang mengarahkannya pada rekaman suara yang sangat ia kenali, suara yang setiap tahunnya terus mengejek ibunya sebagai orang bodoh yang tidak bisa memanfaatkan potensi diri sendiri. Suara itu milik Brian Rich.

“Kepergian Cynthia sangat disayangkan. Putriku memiliki potensi, namun semua potensinya dibuang hanya untuk melahirkanmu, sampah tak berguna. Bahkan jika putriku dapat sadar dari komanya, saya tidak akan pernah mengakui bahwa kamu adalah keturunan keluarga Rich oleh karena itu jangan berharap keluarga Rich akan mengakuimu sekarang setelah kepergiannya. Ini peringatan terakhir bagimu sampah, jangan pernah mengakui putriku sebagai ibumu. Kau hanyalah sampah yang telah merusak harta berharga keluarga Rich!”

Albert tak bergeming dengan kata-kata Brian. Ia sendiri merasa jijik jika harus menjadi bagian dari keluarga tersebut. Selama 8 tahun mereka sama sekali tidak mengunjungi ibunya. Dengan kemampuan keluarga Rich, mereka seharusnya mampu untuk memindahkan ibunya ke rumah sakit terbaik di dunia, namun keluarga ini lebih memilih menempatkan ibunya di rumah sakit kecil yang berada di pinggiran kota negara berkembang. 

“Kau bisa katakan kepada tua bangka itu bahwa aku, Albert Gunawan, tak sudi mengakuinya sebagai kakek atau keluarga Rich sebagai keluargaku,” seru Albert dengan emosi yang tak terbendung. 

Tanpa menunggu balasan dari Frederick, Albert mencengkram erat ponsel tersebut hingga hancur berantakan dan membuang sisanya.

Emosinya sangat tidak stabil karena kata-kata terakhir Brian terus berputar di kepalanya. Ibunya adalah putri dari konglomerat keluarga Rich. Bagaimana jika ibunya tidak melahirkannya dan tetap berada di keluarga Rich, ibunya pasti akan mendapatkan kehidupan yang penuh dengan kemewahan dan kesuksesan. Ia sangat marah kepada Brian dan keluarga Rich yang tidak berusaha semaksimal mungkin merawat anggota keluarga mereka, marah kepada mereka yang tidak memberikannya kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ibunya, tetapi ia sangat marah dan sedih kepada dirinya sendiri yang tidak mampu untuk membantah kata-kata terakhir Brian atau berbuat banyak untuk ibunya. Dalam lubuk hatinya, ia setuju pada Brian bahwa kehidupan ibunya akan lebih baik jika ia tidak terlahir.

Albert tak begitu mempedulikan kemana kakinya melangkah. Saat ia sadar, matahari mulai terbenam dan di hadapannya adalah rumah tipe 45 setinggi 2 lantai yang hangat dan nyaman untuk keluarga kecil. Rumah ini tak salah lagi merupakan rumah masa kecilnya.

Sejak ibunya kecelakaan yang membuatnya berakhir di panti asuhan, ia tak pernah memikirkan tentang rumah ini. Sepertinya keluarga Rich telah menjual rumahnya jika melihat bagaimana terawatnya rumah itu. Satu miliknya yang direnggut lagi oleh keluarga Rich. Ia cukup terkejut ketika pintu rumah tersebut dibuka secara terburu-buru oleh seorang pria tua dengan tubuh kekar. Dengan tatapan tajam, pria itu menghampirinya.

“Maaf saya telah lancang, saya pernah tinggal di rumah anda saat kecil dan saat melihat bagaimana terawatnya rumah anda itu membuat saya nostalgia,” jelas Albert dengan senyuman sopan.

“Jangan cemas anak muda, saya menghampiri kamu bukan karena merasa terganggu atau merasa curiga padamu,” balas pria itu mengibaskan tangannya, “Saya terus merawat rumah ini sebagaimana ketika pemilik sebelumnya masih tinggal di sini karena saya mengagumi dan menghormati mereka.”

Albert sama sekali tak berpikir bahwa orang yang dimaksud pria tua itu sebagai orang tuanya karena sudah 8 tahun berlalu, bisa jadi rumah ini telah diperjualbelikan beberapa kali. 

Namun pertanyaan yang datang dari pria tua ini membuatnya terkejut.

“Apakah kamu ini, Albert Gunawan, putra dari tuan David dan nyonya Chyntia?” 

Ketika Albert mengangguk, pak tua itu berseru dengan gembira, “Penantian saya selama ini tidak sia-sia. Perkenalkan tuan muda, saya Gading. Jika tidak keberatan, bagaimana jika kita berbicara di dalam rumah terlebih dahulu? Saya memiliki barang penitipan dari ayah anda untuk anda.” 

Related chapters

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 3

    Albert menerima tawaran Gading dengan canggung. Ia tidak yakin dapat mempercayai pria tua ini namun ia tak merasakan kepalsuan dari antusiasme dan rasa hormat Gading kepada orang tuanya sehingga membuatnya menurunkan kewaspadaannya.Gading memintanya menunggu di ruang tamu dan buru-buru ke lantai 2 untuk mengambil barang peninggalan ayahnya. Selagi menunggu, pandangannya secara alami memperhatikan ruangan tamu tersebut dan tak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika pikirannya tidak dapat menemukan perbedaan dalam desain dan tata letak ruang tamu ini dengan 8 tahun yang lalu.“Maaf membuat anda menunggu tuan Albert. Ayah anda, tuan David, menitipkan ini kepada saya sebelum dia meninggal,” Gading kembali sebuah kotak kecil di genggamannya, “Ia berpesan untuk menyerahkannya kepada anda saat anda berusia 18 tahun.”Albert merasa terharu ketika melihat kotak itu. Barang ini merupakan satu-satunya peninggalan ayahnya. Dengan hati-hati, ia membuka kotaknya untuk menemukan sebuah cincin.

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 4

    Selagi Gading sibuk mengurus untuk akses masuk mereka, Albert memilih untuk menjelajahi fitur dari sistem pemenang yang ternyata bereaksi dengan pikirannya. Jika ini seperti game, maka seharusnya ia bisa mendapatkan fitur help untuk penjelasan.Sejurus kemudian layar transparan itu menghilang dan suara mekanik segera terdengar dari dalam kepalanya.[Sistem pemenang merupakan sistem yang dirancang untuk membantu seseorang mencapai potensi terbaik dalam dirinya sehingga anda dapat menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Sistem akan menilai level anda berdasarkan dari analisa DNA, semakin tinggi level anda, maka semakin banyak manfaat yang dapat anda peroleh]Albert segera memilih untuk memeriksa levelnya. Kali ini, layar transparan yang menunjukkan datanya.[Level: 16/100 (Pemula)][Kecerdasan: 20/100 (Pemula)][Kekuatan: 12/100 (Pemula)][Kebijaksanaan: 8/100 (Pemula)][Keterampilan: Bela diri 10/100 (Pemula), Strategi 2/100 (Pemula)][Selamat! Anda memperoleh manfaat atas pencapaian an

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 5

    Albert terkejut dengan suara dalam kepalanya. Namun, multitasking segera aktif ketika layar transparan muncul.[Sistem telah mencatat tujuan anda!][Tujuan: menjadi yang terkaya dan paling berpengaruh di dunia][Tingkat keberhasilan: sangat sulit][Progress: 1%][Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 0%]Penjelasan sistem memang mengatakan bahwa sistem ini membantu pengguna mencapai potensi terbaik mereka. Tentu untuk mencapai potensi itu dibutuhkan sebuah tujuan. Walaupun Albert tanpa sadar menentukan tujuan tersebut, namun ini tidaklah buruk. Terlebih sistem ini bahkan menyiapkan program untuknya mencapai tujuan tersebut. Jika ia bisa membalas semua perbuatan keluarga Rich, maka apapun akan ia lakukan!Albert mengnonaktifkan multitasking untuk kembali fokus pada obrolan mereka. Satu hal yang lagi ia sadari bahwa selagi multitasking aktif, otaknya menyimpan semua informasi yang diterima dan bertindak sebagaimana apa yang biasa ia lakukan. Ketika keterampilan itu dinonaktif

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 6

    Gading mengangguk dengan mantap.“Tepat sekali tuan. Saya perlu memberitahu anda bahwa tanpa status anda sekarang pun, kemampuan anda sudah cukup untuk menunjukkan anda layak menerima beasiswa ini,” jawab Gading dengan wajah nostalgia. “Di tahun pertama Harapan Group berdiri mereka mendulang kesuksesan besar setelah memenangkan persaingan dengan salah satu bisnis keluarga Rich. Untuk menyatakan rasa syukurnya, tuan David mengatakan untuk menganggarkan 50% dari dividennya untuk program beasiswa.”“Kala itu saya dan nyonya menyambut baik usulan tuan David. Namun kami menyarankan agar kita membangun yayasan independen yang terpisah dari Harapan Group sehingga jika keluarga Rich atau keluarga lain yang masih mengincar Harapan Group bertindak berlebihan, para penerima beasiswa ini tidak menerima dampaknya,” jelas Kevin dari sisinya.Elang ikut menambahkan sudut pandangnya, “Saya merupakan generasi pertama dari program beasiswa ini. Saat itu hanya pak Gading dan nyonya Cynthia yang menjadi

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 7

    Albert tersenyum puas dengan keterampilan yang ia pilih. Ia mengingat kembali kejadian sebelum ia mencapai kamar asramanya yang menjadi alasan kuat untuk memilih keterampilan ini.Setelah Gading pergi, ia menuju minimarket terlebih dahulu untuk membeli peralatan mandi dan beberapa perlengkapan untuk membantunya pindah. Yah, ia telah memutuskan menerima tawaran Gading untuk kembali ke rumah masa kecilnya. Ia tidak butuh banyak pertimbangan, mengingat begitu ia memulai kerja praktek dan tugas akhir, akan sangat kecil kewajibannya untuk kembali ke kampus.Minimarket yang terletak dalam fasilitas kampus normalnya tetap sebelum larut malam. Namun dengan berakhirnya ujian pada hari ini, ada kemungkinan minimarket akan lebih cepat tutup karena banyak mahasiswa di asrama yang kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, Albert mempercepat langkahnya karena kampus sudah sangat sepi. Ketakutannya segera memudar begitu melihat minimarketnya masih buka dengan kasir yang tengah beres-beres untu

    Last Updated : 2023-05-13
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 8

    Riska mengutuk dirinya karena telah menolak tawaran Albert, pria yang ramah dan menyenangkan, untuk mengantarnya ke parkiran ketika 2 berandalan mulai mengganggunya. Ia semakin memperburuk keadaan setelah dengan refleks menampar salah satu berandal yang berusaha menangkap lengannya.“Anda jangan tidak sopan ya! Saya peringatkan anda akan ada konsekuensi yang berat jika anda berani menyentuh saya sembarangan!” Riska berteriak berusaha untuk menunjukkan keberanian untuk mengintimidasi kedua berandal ini. Tentu saja dengan paras wajahnya, hal itu sia-sia.Pemuda yang ditampar menatapnya dengan dingin dan kata-kata berikutnya membuatnya merinding, “Ah gadis cantik ini ternyata sangat garang ya … sebagai warga negara yang baik, kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai kan ..... Hei bukankah kak Joni suka wanita yang begini?!” Pemuda yang lain terkekeh dan menatap Riska dengan pandangan kotor. “Aku belum pernah melihat gadis secantik ini di fakultas bisnis selain kak Gebby. Mengin

    Last Updated : 2023-05-13
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 9

    [Perintah tidak bisa dilaksanakan selagi sistem dalam proses.]Albert mengeluh ketika ia gagal untuk mencoba fitur help. Ia ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem namun sepertinya selain keterampilan, fitur sistem yang lain tidak dapat digunakan secara bersamaan. Ia bahkan telah mencoba untuk menggunakan keterampilan multitasking hanya untuk menemukan notifikasi yang sama.Tidak dapat berbuat apa-apa tentang sistem, Albert segera meraih surat wasiat sang ibu. Barang-barang yang ia miliki sangat sedikit jadi ia berpikir untuk menyusun besok pagi saja.Dengan tangan yang bergetar, ia membuka surat tersebut.[ Selamat ulang tahun yang ke-10, Albert. Jika kamu menerima surat ini, maka itu berarti aku tidak dapat berada menyaksikan kelulusanmu. Aku sangat sedih membayangkan jika itu terjadi. Namun, aku lebih sedih lagi jika berpikir kamu akan tumbuh dewasa tanpaku disisimu.Sebagai seorang ibu, aku dengan bangga mengatakan bahwa aku sangat yakin kamu akan baik-baik saja untuk tumbuh

    Last Updated : 2023-05-15
  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 10

    Tak lama, Albert menerima undangan tersebut. Keluarga Tanoewidjaja memiliki aset yang jauh di bawahnya, namun pengaruhnya di benua ini jauh di atasnya. Tak mengherankan dengan julukan mereka sebagai keluarga medis terbaik di negara ini. Mereka mengantongi banyak hutang budi dari keluarga-keluarga besar. Albert memiliki prinsip sederhana dalam menentukan teman dan musuh. Tak peduli sebaik atau seburuk apapun seseorang, mereka akan menjadi musuh ketika mereka menghalangi jalan tujuannya, mengganggu orang yang Albert pedulikan, atau secara konstan berusaha merundungnya.Riska sempat menawarkan untuk menjemputnya yang ia tolak secara sopan. Setelah memastikan alamat dan waktunya, Riska memutuskan panggilan tersebut.Setelah telpon dari Riska, ia teringat akan potensi ancaman Joni dan keluarganya, keluarga Anggara. Ia memutuskan untuk menghubungi Elang.“Selamat pagi Albert. Ah, saya senang ponselnya berfungsi dengan baik,” sapa Elang segera setelah panggilan mereka terhubung.Albert meny

    Last Updated : 2023-05-15

Latest chapter

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 25

    Albert sama sekali tak menyalahkan tindakan memalukan Martin. Wajar bagi pak tua tersebut untuk berusaha semaksimal mungkin agar terhindar jatuh ke dalam tangan keluarga Anggara. Di kalangan dunia bawah kota Bandar sudah menjadi rahasia umum bahwa lebih baik dipenjara oleh polisi dibandingkan dipenjara oleh keluarga Anggara. Polisi masih akan memperlakukanmu secara manusiawi, sedangkan keluarga Anggara tidak. Joni sama sekali tak memiliki simpati pada Martin. Sejujurnya ia memiliki beberapa keluhan pada dosen korup ini. Tidak cukup dosen korup ini selalu mencari perhatian pada Gebby Tan yang telah ia incar sejak gadis itu masuk universitas negara, dosen ini juga berani memperdaya dan memperlakukannya seperti bawahan. Baginya sudah sama sekali tidak ada kata ampun untuk pak tua ini. Burhan menghela nafas panjang. Ia sangat membuang-buang waktunya hari ini. Tidak hanya, ia tidak mendapatkan rekomendasi untuk kerja praktek di jaya grup, tapi juga kehilangan salah satu k

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 24

    Albert memberikan Joni tatapan yang sama saat ia menumbangkan empat bawahannya tanpa usaha sama sekali. Jujur saja Joni sangat ketakutan, namun egonya yang besar membuatnya berpura-pura bersikap tangguh dan menatap balik Albert. Pikirannya segera membuat pembenaran atas situasinya sekarang. Tak masalah jika Albert memang bisa menumbangkan empat bawahannya. Keempatnya juga hanyalah bawahan kelas teri. Mereka biasanya memeras orang karena memiliki senjata dan menang jumlah. Dari fisiknya, Joni dapat melihat bahwa Albert pernah mempelajari beberapa bentuk bela diri sehingga itu sangat wajar untuk dapat menumbangkan empat orang tak berguna ini. Jikapun ada kejadian di mana Albert berbuat kasar padanya, Joni yakin ia dapat memberikan perlawanan. Namun sebelum itu terjadi, Joni yakin Albert tak berani menyentuhnya setelah mendengar nama keluarga Anggara. Sekuat apapun Albert, ia tak memiliki kekuatan untuk menghadapi petarung elit keluarga Anggara. Dengan semua pem

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 23

    "Kami dari bank Royal sangat mengutamakan efisiensi dan kenyamanan dari nasabah kami. Jadi saran saya bagaimana jika anda menambahkan informasi kontak asisten anda untuk transaksi berikutnya ?""Itu saran yang bagus. Saya akan memberikan kontaknya kepada anda secepatnya pak Daniel.""Baik. Saya akan menunggu informasi selanjutnya. Selamat beraktivitas lagi, tuan Albert."Joni melongo mendengar berita ini. Ia sama sekali tak menyangka Martin menyuruhnya mengincar orang ini. Dengan kekayaan sebanyak itu, Albert telah bisa menjadi orang di bawah usia 20 tahun terkaya di negara ini mengalahkan para pewaris lima keluarga besar. Orang ini masih sangat muda dan jenius sehingga potensinya masih sangat besar.Gebby sangat senang dengan pilihannya selama ini untuk tidak bersikap buruk pada Albert. Pemuda ini hanya 3 tahun lebih muda darinya, memiliki paras tampan, kecerdasan, dan kekayaan yang menjadi dambaan para wanita. Untuk saat ini, ia perlu mempertimban

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 22

    Pemikiran Gebby sangatlah sederhana. Sejak kecil, ia telah menjadi angin dalam keluarganya. Saudaranya lebih kompeten darinya dan telah mengamankan posisi mereka dalam keluarga. Hanya tersisa Gebby yang akan menjadi alat untuk pernikahan politik. Oleh karena itu, ia telah mengembangkan keahlian untuk mengetahui cara menempatkan diri dalam sisi baik seseorang. Dengan keahliannya ini, ia memutuskan untuk memihak Albert. Dengan kekayaan hampir 7 triliun, bukankah memiliki hubungan baik dengan Albert adalah keputusan yang benar ? Jikapun itu salah, maka ia akan kembali kepada hubungan sebelumnya yaitu saling mengabaikan satu sama lain. Burhan yang memiiliki keadaan yang tidak jauh lebih baik dari Gebby di keluarga Brata memiliki pemikiran yang sama, "Saya sependapat dengan Gebby pak Martin. Paman saya, kepala keluarga Brata memiliki juga kartu emas bank royal. Mereka memang memiliki mekanisme seperti ini." Martin yang sama sekali tak menyangka Burhan dan Gebby akan memih

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 21

    Setelah mendengar bagaimana Burhan dengan mudahnya melipatgandakan harga yang ia tawarkan, Martin segera melupakan ketakutannya kepada Albert. Fokusnya kembali untuk mendulang keuntungan sebanyak mungkin."Tuan Burhan benar-benar sangat bijaksana," sahut Martin bersemangat, "Apakah saya baru saja mendengar 110 juta?"Gebby mengangkat tangannya untuk menyetujui pancingan yang ditawarkan Martin.Namun, Burhan dengan enteng berseru "150 juta!"Joni tersadar dari ketakutannya ketika ia mendengar harga fantastis yang ditawarkan Burhan. Sebelum lelang ini dimulai, Joni telah mengirim pesan kepada Rio untuk menanyakan tindakan yang perlu diambil karena kehadiran Burhan Brata membuat Martin menjadikan tawaran ini untuk dilelang. Ia dengan panik masih menunggu jawaban dari Rio karena tidak memiliki kewenangan untuk mengendalikan uang di atas 100 juta! Uang jajan bulanannya saja tidak mencapai angka tersebut sehingga ia membutuhkan dukungan dari keluarganya.

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 20

    Setelah mendengar dan melihat uang yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan rekomendasi, banyak mahasiswa yang memilih meninggalkan gedung auditorium tersebut dengan kecewa. Mereka-mereka ini berasal dari keluarga biasa atau bahkan yang kurang mampu dan niatnya mau menggunakan kesempatan ini untuk mengubah nasib. Sayang sekali dengan dosen seperti Martin, itu mustahil terjadi. Para dosen juga sama sekali tak menghentikan mereka karena target mereka bukanlah mahasiswa ini. Tujuan dari pemberitahuan secara luas adalah agar berita ini tersebar secara luas dan harapannya dapat menyentuh keluarga-keluarga kelas atas. Tujuan ini telah tercapai dengan kehadiran Burhan yang notabene bukan merupakan mahasiswa universitas negara. Dari 1000 lebih yang hadir sekarang tersisa kurang dari 200 orang. Gedung yang semula terlihat penuh sesak, sekarang terlihat sangat kosong. Bertho yang termasuk dalam rombongan yang pergi menemukan Albert masih duduk tenang menghampirinya. "Ah A

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 19

    Martin sama sekali tak menduga bahwa antusiasme untuk kerja praktek di Jaya Group akan menyebar hingga keluar dari mahasiswa universitas negara. Saat ia menerima laporan dari pihak kampus bahwa ada anggota keluarga dari Brata berkunjung untuk mengikuti program rekomendasi yang ia jalankan, pikirannya segera berputar untuk meyakinkan Iqbal memberikannya slot tambahan. Namun rekannya ini tidak bisa dihubungi bahkan setelah mencoba berulang kali. "Bagaimana ini pak Martin?" tanya salah satu dosen dengan khawatir. Tentu saja ia paham dengan kekhawatiran tersebut karena jika menolak salah satu dari orang ini akan beresiko menjadikan mereka musuh dari keluarga kelas atas kota ini. "Rekan-rekan sekalian, kalian tenang saja. Saya memiliki solusi untuk masalah ini," ujar Martin dengan tenang. Dengan keadaan sekarang, Martin memutuskan akan melelang saja kesempatan kerja praktek di jaya grup. Hal ini akan memberikan penilaian yang adil dan membuatnya tidak menjadi musuh dari salah satu keluar

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 18

    Albert telah berada di gedung auditorium saat ia mendaftarkan namanya dalam tautan tersebut. Ia sudah mengetahui dari para seniornya bahwa pertemuan ini hanyalah sebuah pertunjukkan untuk memenuhi ego Martin. Singkatnya pak tua itu ingin terlihat berkuasa dengan cara ini. Ia tak ragu Martin akan segera menghubungi Joni untuk menginformasi kemungkinan kedatangannya ke auditorium tersebut. Hal itu sangat penting bagi Albert untuk rencana selanjutnya.Untuk menghilangkan kebosanan, ia menggunakan kemampuan kultivasi secara pasif lagi. Untuk saat ini kemampuannya mungkin mampu mengimbangi para petarung elit keluarga Anggara namun tidak ada salahnya untuk terus menambah kekuatan. Hanya orang bodoh yang akan cepat berpuas diri dan menolak untuk meningkatkan kemampuan mereka.Matanya mengelilingi gedung auditorium yang telah mulai dipenuhi oleh mahasiswa yang beberapa bahkan tak ia kenali. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin berasal dari fakultas atau bahkan universitas

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 17

    Martin bersiul ria sambil memeriksa nama-nama mahasiswa yang telah mendaftar pada tautan yang ia berikan. Ia sengaja memberikan waktu yang sangat singkat untuk menekan mahasiswa-mahasiswa ini untuk segera mendaftar. Normalnya hal ini tidak akan berlaku pada mahasiswa Universitas Negara yang merupakan salah satu universitas terbaik di negara ini. Namun, mengingat ia menawarkan kesempatan untuk kerja praktek di jaya grup, mustahil mereka tidak akan tergiur. Martin telah menjalankan bisnis pemberian rekomendasi ini semenjak tahun keduanya mengajar dan sekarang setelah mengajar lebih dari 8 tahun, praktik ini telah menjadi keahliannya. Untuk perusahaan kecil yang asetnya di bawah miliaran, ia dapat memasukkan 4 - 5 orang mahasiswa dan hanya perlu membayar seorang HRD sebesar 10 juta, sedangkan ia mematok para mahasiswa ini lebih dari 10 juta! Bayangkan betapa banyak keuntungan yang ia dapatkan secara tahunan untuk lebih dari 100 mahasiswa. Ia bisa mendapatkan ratusan

DMCA.com Protection Status