Share

Pernahkah Kamu Berkhayal?

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2024-04-16 23:24:13

Ketika mereka tiba, Louis mempersilahkan Ruby, Paloma dan Liv masuk.

Mereka –kecuali Ruby, berjalan mengitari apartemen Louis yang berbanding terbalik dengan apartemen Ruby. Ruby tak banyak mengisi apartemen kecilnya dengan furniture dan barang-barang mewah lainnya.

Namun dalam setiap jengkal ruangan di apartemen Louis, mereka dengan mudah menemukan barang-barang branded, lukisan-lukisan mahal, barang elektronik terbaru dan apartemennya bisa dikatakan lebih mirip toko alih-alih hunian.

“Jadi seperti ini rumah para old money.” Liv berdecak kagum. Walau dia juga berasal dari keluarga kaya raya, namun apa yang keluarganya miliki belum ada apa-apanya dibanding yang dia temui di apartemen Louis.

“Mom yang mengisinya ketika aku tidak ada di apartemen. Jadi, aku tak bisa menolaknya,” terang Louis.

“Aku akan membawa Bibi naik ke lantai dua,” Liv mengerling, memberi kode menunjuk Ruby yang duduk di sofa. “Kamu dan Ruby bisa bicara tentang sewanya.”

“Sewa?”

Louis diam saat mata Liv melotot. Set
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Perkenalan Awal

    “Tumben kamu pulang. Ada apa?” Lorenza dan Antonio tengah duduk berdua sambil menikmati acara dansa di televisi ketika Louis pulang ke kediaman utama milik keluarga Winston. Louis tersenyum, duduk di depan keduanya llau berkata, “Dad, Mom. Ada yang ingin ku katakan.”“Ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat serius? Apa terjadi sesuatu di perusahaan?” Antonio mendadak gelisah.Louis menggeleng. “Tidak Dad. Semuanya baik-baik saja. Ini bukan tentang perusahaan,” jawab Louis.“Jangan bilang tentang Angela lagi,” sungut Lorenza. “Aku keberatan jika kamu membicarakannya. Lebih baik aku tidur.”“Bukan tentang Angela, Mom,” Louis nyaris tertawa. “Tapi, ya, ini memang tentang wanita.”“Kamu menyukai seseorang?” Binar di mata Lorenza seketika memancar.Louis mengangguk. “Tapi keluarganya sedikit bermasalah. Maksudku, ini tidak ada hubungan dengannya dan aku bisa menjamin karakternya pada kalian.”“Aku dan Lory tidak pernah mempermasalahkan apakah dia miskin atau tidak Nak. Selama kamu menyukainy

    Last Updated : 2024-04-16
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Bertemu Kembali

    “Lalu bagiamana sekarang?”Liv menggenggam gelas berisi kopi miliknya. Karena Ruby meneleponnya untuk memberitahu isi surat Paloma, Liv langsung bergegas menemui sahabatnya itu. Liv tidak mau Ruby sendirian karena dia pasti sangat sedih.“Aku tahu karakter Mom. Jika dia bersikukuh untuk tidak ditemui, dia memang benar-benar tidak mau ditemui,” gumam Ruby sembari menunduk.“Bibi Paloma benar. Mungkin dia juga butuh waktu untuk sendiri.” Liv menatap Ruby. “Dia pun sama seperti kita. Ada waktu dimana dia butuh menyendiri untuk menyembuhkan lukanya dengan caranya sendiri.”“Tapi aku ingin berada di sisinya,” sahut Ruby lemah. “Aku ingin mendampinginya.”“Biarkan saja dulu. Jika Bibi Paloma sudah memutuskan seperti itu, kamu harus menghargainya.”“Aku tahu.” Ruby menghela nafas, terdengar sedikit lebih tenang dan jelas. Dia meluruskan bahunya dan duduk dengan tegak. “Lalu, bagaimana sekarang?”“Apanya yang bagaimana?” Liv mengernyit bingung.“Tentang apartemen ini.”“Ada masalah pada apar

    Last Updated : 2024-04-17
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jebakan

    Ruby tidak menggubris. Dia menyibukkan diri pada ponselnya, diam-diam menyalakan rekaman untuk sekedar berjaga-jaga. “Jika aku tidak melakukannya, kamu tidak akan muncul, iya bukan?”“Kamu yang menghapus email di komputer Jule dan meletakkan hard copy naskah itu di tumpukan kertas yang akan dihancurkan?” Ruby menatapnya tajam.“Benar,” Dick tersenyum penuh intrik. “Urusan kita belum selesai. Bagaimana mungkin aku bisa melepaskanmu begitu saja?”“Kamu gila!”“Memang,” Dick tertawa menyeringai. “Dan aku gila karena pesonamu.”Dick bergerak mendekati Ruby ketika tiba-tiba mereka berhenti dan pintu lift terbuka. Ruby berdecak, mendorong tubuh gempal Dick dengan kasar tanpa mengucapkan apa pun. Dia berjalan menuju pintu keluar dan segera masuk ke dalam taksi yang kebetulan baru saja menurunkan penumpangnya.Ruby memegang jantungnya yang berdetak sangat cepat. Dia takut, tentu saja. Dick bisa melakukan apapun dan ancaman itu membuat Ruby gemetar. Dengan susah payah dia menelan ludah lalu m

    Last Updated : 2024-04-17
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Datang

    “Kamu bercanda!” Ruby menatap Julia panik. “Kamu memanfaatkanku?”“Ya. Seharusnya aku tidak menyeretmu dalam masalah ini. Tapi dengan menjadikanmu tumbal, aku yakin Louis akan segera datang.”“Kamu salah.” Ruby menggeleng. “Kami tidak memiliki hubungan seperti itu.”“Tapi dia menyukaimu!”“Jule, sadarlah. Ini salah.”“Kesalahanku adalah memberi saran pada ayahku untuk memohon pada Louis. Jika tidak, ayahku tidak akan dipermalukan.” Julia berteriak, suaranya membahana dan dinding-dinding memantulkan suara itu hingga menimbulkan gema. “Aku memang salah,” Julia tersenyum, namun air mata juga mengalir di wajahnya pada saat yang bersamaan. “Aku salah. Aku salah.” Julia menggeleng dan berteriak.Ruby gemetar. Dia diam-diam mundur saat Julia histeris dan kehilangan kendali. Namun tubuhnya menabrak sesuatu, dan ketika Ruby berputar, matanya langsung melotot. “Dick?”“Hai, babe,” sapa Dick.Dick berjalan melaluinya dan memilih memeluk Julia dan menenangkannya. Ruby mengernyit. Jadi selama ini

    Last Updated : 2024-04-17
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dia Mati

    “Ah, sakit.”Ruby meringis saat ranting-ranting pohon yang menjorok rendah ke tanah menggores kulitnya. Namun Julia tak begitu peduli. Didorongnya kembali tubuh Ruby, di tangannya dia menggenggam satu buah besi yang bisa menghabisi nyawa Ruby seketika itu juga.“Cepat berjalan.” Julia mendorong tubuh Ruby. “Jangan manja. Pria itu tak akan menyelamatkanmu.”Tenggorokan Ruby terasa kering. Mereka berjalan melalui tanah bergunduk-gunduk yang telah mengering. Sesekali Ruby nyaris terjungkal karena tanahnya tak rata, namun Julia langsung mengarahkan besi itu tepat di wajahnya.Sekujur tubuh Ruby sakit. Seumur hidup dia baru pertama kali mengalami mimpi buruk seperti ini. Dulu dia berpikir jika melihat Arden dan pasangan gay-nya bercumbu adalah mimpi yang terburuk. Siapa yang menyangka, setelah itu masih ada lagi hal paling buruk.“Jule, kamu yakin melakukan ini padaku?” tanya Ruby tiba-tiba memecah keheningan diantara mereka.Bunyi ranting yang patah terdengar berderak saat mereka menginja

    Last Updated : 2024-04-18
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tenanglah, Aku Baik-Baik Saja

    Ruby masih shock ketika perawat membersihkan luka kecil di beberapa lengannya. Tak jauh darinya, Louis sibuk melakukan panggilan. Beberapa polisi terlihat menghampirinya tadi, lalu mereka bicara, dan polisi itu meninggalkannya.Tubuhnya mulai gemetar saat mengingat bagaimana kepala Julia meledak di depannya. Kemudian Ruby meringkukkan tubuhnya dan tangisannya kembali pecah menjadi isak tangis yang panjang.“Nona Ruby, tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja.” Si Perawat berusaha menenangkan Ruby.Namun Ruby terus menangis. Louis memutuskan menyudahi panggilannya. Dia bergegas menemui Ruby dan memberi sinyal pada perawat untuk menyingkir. “Jangan khawatir, aku di sini,” bisik Louis.Ruby langsung mengulurkan tangan, merangkul leher Louis dan memeluknya. “Julia mati, Louis. Dia mati.”Louis mengusap punggung Ruby, menganggukkan kepalanya pelan. “Aku sudah melaporkan Dick ke polisi. Dia akan mendapatkan hukuman yang pantas.”Ruby tidak bicara. Matanya terpejam saat mendekap Louis dan me

    Last Updated : 2024-04-18
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Depresi Yang Kambuh

    “Mereka akan baik-baik saja.” Edd mendekati Liv saat Liv menyendiri di sudut koridor, diantara bunga-bunga palem yang tingginya hampir seukuran tubuhnya.Liv tidak menggubris. Dia sengaja pergi menjauh dari Edd untuk menghindari pembicaraan diantara mereka. Kenapa dia bisa menemukannya lagi?“Sepertinya Ruby benar-benar shock. Wajahnya sangat pucat dan ketakutan tadi,” ujar Edd lagi.Liv masih diam. Dia memalingkan wajah, bergeser menjauhi Edd dan duduk di tangga. Rasanya sial sekali bertemu Edd di sini. Namun apa yang diharapkannya? Edd dan Louis adalah dua sahabat yang tak terpisahkan. Dimana ada Louis, kemungkinan Edd berada di tempat yang sama juga besar.Rasa sakit dalam dadanya terus terjaga dan semakin terasa nyata saat Liv beretmu Edd. Itu mengingatkannya kembali dengan semua hal yang sudah dilakukan Edd: pengkhianatan dan penipuannya. Walau tak memiliki hubungan dekat, Edd mampu mengubah jalan hidupnya dulu seandainya dia tak meninggalkan Liv sendirian.“Kenapa aku merasa jik

    Last Updated : 2024-04-19
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Cerita Sesungguhnya

    “Kenapa kamu meinggalkanku di rumah sakit tadi?”Louis menatap Ruby penuh tanda tanya, amarah dan juga kekecewaan. Tahu Ruby butuh istirahat, Louis muncul sore hari di apartemennya yang kini ditinggali Ruby. Ruby yang mengenakan atasan kaus putih dengan celana pendek cutoff tidak menyahut.Ruby berbalik dan berjalan menuju dapur, meninggalkan Louis di ambang pintu untuk mengikutinya atau tidak. Saat Ruby menoleh, Louis berdiri di dekat jendela dapur, menghalangi sinar matahari sore sehingga wajahnya sedikit tertutup bayangan.“Kamu marah padaku?” tanya Louis lagi.Ruby meletakkan gelas setelah meminum habis air di dalamnya. Ruby menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menatap Louis dengan serius. Tadi malam sepulang dari rumah sakit, Liv terus menangis. Ruby bahkan kehabisan cara untuk menenangkan Liv dan itu turut membuat emosi Ruby tercampur aduk.“By...”“Sejak kapan kamu bersahabat dengan Edd?” potong Ruby cepat.“Edd? Kenapa kamu menanyakannya?”“Hanya penasaran.” Ruby berjalan melewa

    Last Updated : 2024-04-19

Latest chapter

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   THE END

    Pengadilan memutuskan untuk menyita semua aset milik Brenda dan mengembalikan perusahaan milik almarhum Frans pada Ashley. Perusahaan milik Frans terbukti tidak terlibat dalam usaha pencucian uang dan juga pertambangan liar yang selama ini dilakukan Brenda. Dan karena Ashley tidak memiliki kemampuan bisnis sama sekali, akhirnya untuk sementara waktu Louis dan James akan berada di belakangnya untuk mengendalikan laju perusahaan hingga Ashley benar-benar siap. Liv kembali pada kehidupannya, menyibukkan diri dengan segala kegiatannya dalam mengurus perusahaan milik keluarganya. Levin juga akhirnya memutuskan pensiun dini dari satuannya dan memilih membantu Liv untuk sama-sama mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan oleh orang tuanya dengan susah payah. Mark kembali ke luar negeri, dengan cepat menyelesaikan sisa kontrak yang sudah dia tanda tangani sebelumnya. Sembari melakukan pekerjaannya, pria itu setiap hari dibayang-bayangi oleh ciuman tak sengaja antara dia dan Liv. Walau s

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Terimakasih Banyak

    “Terimakasih banyak, kalian sudah menyiapkan kejutan ini walau kami tidak terlalu terkejut.”Louis dan Ruby berdiri dan masing-masing mereka mengangkat gelasnya. Selorohnya itu disambut tawa kecil dari sahabat-sahabatnya, tidak terkecuali Mary. Gadis kecil itu ikut tertawa dan mengangkat gelas berisi jus jeruk, mengikuti orang dewasa di sampingnya.“Sudah ku bilang dia akan protes,” gumam James pelan, namun suaranya masih terdengar oleh mereka.“Memang kami tidak terlalu terkejut,” kata Louis tak mau kalah. “Aku pikir ketika kalian mengatakan menyiapkan makan malam bersama, mejanya sudah kalian tata dan semua makanan sudah disediakan. Tapi apa? Aku dan Ruby yang belanja kebutuhan untuk memanggang malam ini dan aku juga masih ikut mengangkat meja ke luar sini,” protesnya.“Kamu hanya menggeret sebuah kursi,” sangkal Mark. “Itu pun langsung diambil alih oleh Mary.”Mary mengangguk. “Ya, Dad. Aku mengantikanmu tadi.”Louis berdecak, menatap satu-satu wajah semua orang di sana dengan pera

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kehadiran Sahabat

    Matahari sore mengantarkan sinarnya yang hangat menyusup diantara celah-celah pepohonan. Suara burung riuh rendah, terdengar ramai ketika mereka kembali ke sarangnya. Bunga-bunga liar tumbuh dengan subur karena disiram hujan selama beberapa hari, namun menjelang sore, kelopak bunga berwarna biru dan ungu itu perlahan menguncup.Ruby menyapukan pandangannya ke seluruh halaman belakang rumahnya. Di sana, pada sebuah meja panjang dan kursi yang berderet, Louis, Mark, James, Ashley, dan Mary sedang sibuk menata makanan di atas meja.Dia baru saja kembali dari bulan madunya bersama Louis, dan tahu-tahu sahabatnya sudah menunggu dan menyiapkan kejutan lain untuknya, yaitu makan malam bersama. Ashley berjalan dengan langkah yang ringan, tersenyum menyapa Ruby ketika dia mengambil anggur ke dalam rumah.Suasana itu terasa amat hangat, walau seandainya Edd ada di sana, akan semakin sempurna.Liv, terlihat duduk menyendiri di teras rumah. Sepertinya dia masih enggan bergabung dengan sahabatnya

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jangan Lakukan Itu

    Rasanya seperti menunggu bertahun-tahun! Itulah yang dirasakan Ruby saat kendaraan mereka malah terjebak macet. Mobil-mobil mengular di sepanjang jalan, membuat mereka terjebak dan tidak bisa kembali atau mengambil jalan lain.Posisi alamat yang diberikan James adalah jalanan di pinggir jurang. Dan hanya dengan membacanya saja Ruby tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu di sana. Dia melipat kedua tangannya, terus berdoa dan menyebut nama Liv di bibirnya.Ruby tidak mau kehilangan Liv. Tidak!Kehilangan Edd saja membuat kehidupan mereka nyaris tidak berwarna. Seolah dunia ini berhenti berputar dan benda-benda diam di tempatnya. Mereka jarang tertawa, pun kalau tertawa, mereka akan merasa bersalah pada Edd dan diri mereka sendiri. Mereka ingin menangis, tapi air mata mereka terasa sudah mengering.Ruby melihat jam tangannya lagi, lalu menggulung gaun after party-nya yang memanjang hingga ke mata kaki. Louis meliriknya, memahami betapa Ruby sangat khawatir pada Liv. Karena itu sembari me

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Mati Sama-Sama

    “Ini buruk,” desis Ruby, melihat Ashley masuk kembali ke dalam ruang ballroom dalam keadaan lesu.Sejak pertama menyadari kalau Liv tak ada di sana, perasaannya sudah tidak nyaman sama sekali. Kekuatan telepati dalam diri mereka menyadarkan Ruby kalau Liv tengah menghadapi kesulitan, entah karena dia melakukannya dengan sengaja, atau seseorang mempersulitnya.Dia melirik Louis, kedua bola matanya seolah memohon agar dia bisa pergi dari sana untuk mencari Liv. Toh, acara utama sudah selesai dan ini hanya acara tambahan. Dia ingin mencari Liv sendiri, berharap dia tidak terlalu terlambat untuk melakukannya.“Tidak mungkin, Babe.” Louis menggeleng, tahu isi hati Ruby. “Kita tidak mungkin meninggalkan para tamu begitu saja.”“Kan ada Mom dan Dad,” bisik Ruby memohon. “Please, aku yakin sekali Liv tidak dalam keadaan yang baik.”“Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi bagaimana bisa kita pergi dari sini sementara kitalah tujuan para tamu ini untuk hadir?”Itu alasan yang tepat, dan Ruby tidak b

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Juga Mencintaimu

    “Aku tidak melihat Liv,” bisik Ruby pada Louis di tengah-tengah moment ketika para tamu menyalami mereka.Louis berjinjit, mencoba melihat sekitarnya. Benar, dia tidak melihat Liv sama sekali. James dan Ashley terlihat bermain bersama Mary. Apa dia pergi ke suatu tempat untuk istirahat?“Mungkin dia ke toilet,” sahut Louis.“Tapi perasaanku tidak nyaman,” gumam Ruby lagi. “Aku takut terjadi sesuatu padanya.”Louis menggenggam tangan Ruby, tersenyum untuk meyakinkan istrinya itu.”Tidak akan terjadi sesuatu padanya.”Ruby mencoba tenang, tapi pada kenyataannya dia tak pernah bisa merasa tenang. Pernikahan mereka diundur berkali-kali karena Ruby merasa tidak enak pada Liv. Dia merasa dirinya tidak boleh bahagia di atas kehilangan Liv.Dan Ruby baru mengatakan ya pada ajakan Louis ketika kejadian itu sudah berlalu setahun. Tapi walau begitu, Ruby masih melihat kepedihan di mata Liv saat dia berterus terang pada sahabatnya itu jika dia akan menikah.Liv memang memberinya restu dan Ruby tah

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tunggu Aku

    Satu tahun kemudian...Mengenakan gaun mewah strapless berwarna putih tulang, Ruby berjalan bergandengan tangan bersama Louis. Senyuman gadis itu terlihat merekah, sempurna dalam sapuan make-up tipis yang tidak menutupi wajah naturalnya.Dengan erat Louis menggenggam tangannya, berjalan bersisian sambil menyapa para tamu ketika mereka masuk ke ruangan ballroom yang dihiasi oleh jutaan potong bunga-bunga hidup dengan nuansa putih.Mary terlihat lucu dalam balutan gaun dengan warna yang sama dengan Ruby. Tangan kecilnya menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar yang dibawanya dalam keranjang kecil. Sesekali dia berhenti untuk ikut menyapa tamu, lalu kembali berjalan melakukan tugasnya.James dan Ashley berdiri bersebelahan. Keduanya ikut bertepuk tangan menyambut kedatangan pasangan yang baru sah menikah itu. Ashley terlihat tak bisa menutupi rasa harunya, terlihat saat dia beberapa kali menyeka air matanya.Liv juga hadir di sana, melempar senyum paling tulus yang dia punya. Walau air mat

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dia Yang Bersikukuh

    Dunia di hadapan Louis mendadak gelap gulita. Dia seolah diasingkan dalam sebuah ruangan tanpa penerangan, tanpa cahaya, dan tak bisa melihat apa pun. Dadanya mulai terasa sesak dan perlahan dia kesulitan untuk bernafas.Kepalanya mulai pusing hingga mendadak dia merasa tubuhnya sangat ringan. Namun sebelum dia jatuh, James meraihnya segera. Sungguh, Louis tidak menyangka akan seperti ini. Baru saja masalah Ruby selesai, namun muncul masalah baru yang lebih menyakitkan.Ketakutan karena akan berpisah selama-lamanya membuat air mata Louis menetes. Dia jongkok di lantai, sesenggukan sambil menunduk.“Sudah ku bilang dia tak perlu pergi,” isak Louis. “Sudah ku bilang akan ada yang menghandle semuanya di sana. Kenapa dia ngotot harus pergi?”“Tenangkan dirimu,” seru James, padahal dia sendiri pun sangat panik. “Ayo berharap keajaiban, Lou.”Dia memang mengharapkan sebuah keajaiban yang indah terjadi. Tapi apakah itu mungkin? Sebuah pesawat yang jatuh menghantam air, pernahkan ada seseoran

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Penyesalan

    Otak Ruby mendadak kacau. Rasa sakit akibat luka di kakinya menyatu dengan degupan jantung yang membabi-buta di dadanya. Ruby tak berkedip, matanya terus tertuju pada layar televisi.Menyadari perubahan mendadak dari Ruby, Louis mendekatinya. “Ada apa? Kenapa kamu terlihat shock?”Tetesan air mata yang jatuh di wajah Ruby, serta kelopak mata yang tak mengerjap membuat Louis mengarahkan pandangannya pada apa yang dilihat gadis itu. Louis mematung, merasakan aliran darahnya mengalir lebih cepat.Rasa panas itu menggerayang karena kepanikan. “Tidak mungkin,” desis Louis.“Apa yang kalian lihat?” Liv mengernyit, namun dia masih duduk santai di sofa.Ruby menghapus air matanya, terlihat gemetar untuk mengambil ponsel. Mungkin Liv bisa santai karena dia belum melihat beritanya. Dengan penuh rasa was-was dan harap-harap cemas, Ruby mencari kontak Edd dan berusaha menghubunginya.Namun sambungannya langsung tertuju ke kotak suara, yang menandakan ponsel Edd tidak aktif sama sekali. Dia mencob

DMCA.com Protection Status