"Aku tidak mencurinya, Saras. Aku bukan pencuri," tandas Leon sambil putar otak bagaimana caranya untuk mengatakan tentang asal muasal uang banyak yang sekarang ini berada di tasnya ini.Sebelumnya Leon yang terlalu senang senang karena akhirnya dia berhasil mendapatkan uang banyak untuk mencukupi kebutuhan obat-obatan dan perawatan istrinya ini tidak memikirkan tentang alasan apa yang akan dia katakan saat dia membawa uang ini.Karena itu, pada saat ini, setelah mendapatkan pertanyaan dari mertua dan istrinya, Leon agak tergagap dan harus cepat-cepat putar otak untuk mendapatkan jawaban.Tapi satu hal yang jelas adalah Leon tidak mungkin memberitahu Saras dan Rina akan pekerjaan baru yang baru saja dia geluti sejak semalam itu.Karena Leon tahu, istrinya pasti akan meninggalkan dia kalau dia berani berterus terang tentang pekerjaannya dan ibu mertuanya mungkin akan semakin menghinanya karena pekerjaan kotor yang dilakukan oleh Leon itu."Kalau bukan mencuri lalu apa? Kamu itu kan tid
"Begini, sebenarnya sejak beberapa minggu lalu, aku tidak tega melihatmu pontang panting untuk mencari uang untuk membiayai perawatanku setelah uang tabunganku selama aku bekerja sudah habis. Jadi--""Jadi apa, Saras?" potong Leon.Saras nampak menatap takut-takut ke arah Leon. Karena itu, hal ini membuat Leon semakin curiga.Selama bertahun-tahun Leon mengenal Saras, karena itu, dia sudah tahu sekali akan sifat Saras ini. Kalau Saras terlihat ragu-ragu untuk bicara seperti ini, maka, itu pasti karena ada sesuatu. "Apa yang terjadi? apa yang kamu lakukan?""Aku belum melakukan apa-apa, Leon," kata Saras takut-takut. "Aku ... aku cuma sempat melakukan kesepakatan.""Kesepakatan? Kesepakatan apa?"Saras kembali menatap takut-takut ke arah Leon."Katakan kepadaku, Saras. Kesepakatan apa yang kamu lakukan dan dengan siapa?""Begini, karena aku melihat kamu selalu dihina oleh ibuku, apalagi setelah kita kehabisan uang, kita harus menghubungi ibuku dan meminjam uang kepadanya. Karena itu, k
Kedua mata Leon membulat karena bukit kembar milik Alicia ini terlihat sangat menggairahkan hingga rasa-rasanya Leon ingin langsung memegang dua benda kenyal yang sangat menarik itu.Tapi kemudian, waktu Leon teringat akan apa yang diincar oleh Alicia, maka Leon segera memalingkan wajahnya.Karena Leon tidak bisa memberi apa yang diinginkan Alicia. Leon tidak ingin menduakan Saras, wanita yang sangat dia cintai itu.Karena sebelum menikah dengan Saras, Leon sudah berjanji dalam hatinya untuk tidak pernah menduakan Saras untuk wanita manapun.Walaupun saat ini Leon harus menempuh jalan menjadi penjaja cinta, tapi tidak ada emosi yang terlibat di sana, tidak ada perasaan yang terlibat di sana karena semua itu hanyalah pekerjaan nothing personal.Beda kalau Leon harus menerima Alicia sebagai istri kedua, maka mau tidak mau Leon harus melibatkan emosi, melibatkan perasaan di sana.Karena pertemuan-pertemuan yang sering ditambah dengan status suami istri yang melekat, bisa saja membuat Leo
Karena dalam bayangan Leon sebelumnya yang menjadi pemenang lelang untuk mendapatkan dirinya adalah seorang tante berumur 50 tahunan berbadan gemuk yang mungkin mirip seperti Tante Lisa.Tapi tidak Leon sangka kalau wanita bernama Tante Louis yang memenangkan lelang untuk dirinya pada malam ini adalah seorang wanita cantik jelita yang umurnya bahkan mungkin tidak jauh di atas Leon.Mungkin wanita ini berumur 4 atau 5 tahun di atas Leon. Wanita ini juga sangat cantik, langsing dengan tubuh semampai dan sangat menarik bagi pandangan mata lelaki.Mungkin ada banyak lelaki yang rela membayar sangat mahal untuk menikmati wajah dan tubuh wanita ini. Tapi, wanita ini malah yang membayar mahal untuk Leon."Kenapa kamu cuma terdiam, Leon. Harusnya kamu langsung datang dan menyerang aku karena aku telah membeli tubuhmu pada malam ini."Leon melangkah pelan ke arah wanita itu. "Maafkan aku. Aku cuma tidak menyangka kalau orang yang berhasil membeli tubuhku pada malam ini, adalah wanita secantik
Louis telah hanyut dan semakin melambung dalam kemesraan yang mencekam jiwanya.Leon mengerti jika wanita di hadapannya ini telah semakin terlena dalam menikmati kebersamaan mereka.Karena itu, karena Leon tidak mau kehilangan momentum, maka tangan kanannya dengan lembut ia gerakkan untuk kembali meremas buah dada itu.Tak henti, Louis mengerang nikmat. Gemas menahan geli yang diwujudkan Leon di tubuhnya. Diremasnya pundak Leon dengan sentuhan yang tidak kalah panas.Leon masih merajalela di bagian dada Louis, membuat gairah Louis semakin melonjak tinggi.Lidah Leon melakukan variasi di pucuk bukit kembar nan ranum ini, kadang menjilat kadang menghisap untuk membuat Louis semakin berhasrat.Jerit dan rintihan Louis sesekali terdengar, melukiskan betapa dia telah hanyut terbawa arus kenikmatan yang mencekam jiwanya.Jeritan dan rintihan itu juga menandakan kalau Louis semakin melambung dalam gairah yang tak bertepi.Leon mengerti kalau pelanggan cantik ini telah semakin terlena dalam m
Hasrat Leon semakin meninggi saat dia mendengar suara jeritan dari Louis itu, sehingga Leon mempercepat gerakan lidahnya. Leon menjilati daerah keintiman milik Louis dari atas ke bawah, balik lagi ke atas. dia melakukannya dengan penuh sensasi.Leon adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya karena itu setiap kali berhubungan dengan istrinya, Leon selalu memastikan istrinya akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.Berangkat dari pengalamannya bersama istrinya itu, maka Leon kini membuat Louis bergelinjang nikmat dengan pinggul yang terus bergerak-gerak menikmati setiap belaian dari lidah Leon yang betul-betul membiusnya dalam kenikmatan yang amat sangat.Louis kembali menarik-narik rambut Leon tanda ada suatu rasa yang tidak tertahankan yang sedang dia rasa.Louis terus berteriak-teriak meracau tanpa arti, menjerit untuk mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.Hingga akhirnya Louis berteriak kencang seiring dia merasakan ada suatu cairan yang meninggalkan tubuhn
Benar saja apa yang dikatakan oleh Sonya di grup WA Tante Nepsong karena setelah Louis mulai bergerak menikmati milik Leon yang besar itu, maka Louis mulai merasakan sensasi yang luar biasa.Karena walaupun pada saat ini Leon sama sekali tidak bergerak, Leon bersikap pasif, tetapi milik Leon terus berhasil menyentuh titik-titik sensitif di kedalaman tubuh Louis.Louis terus mendesis nikmat pada saat dia merasakan setiap gerakan pinggulnya membuat milik Leon berhasil mengenai sesuatu yang membuat Louis mulai merasa geli.Karena itu, hanya dalam waktu singkat saja, Louis kembali sudah berada di jalur untuk menuju puncak ketiganya.Louis termasuk wanita yang berpengalaman yang semasa dia masih muda sudah mencoba beberapa macam terong tetapi tidak ada yang sebesar ini dan tidak ada yang se-asyik ini.Karena terong yang sedang dirasakan oleh Louis ini sanggup memberi sensesi lebih, mengguncang bagian inti tubuh Louis kemanapun Louis bergerak.Saat Louis mencoba terong-terong yang lain, mak
"Maksudmu?" tanya Leon sambil mengerutkan keningnya.Selama ini, Leon tahu kalau dia memang menjadi pusat perhatian para wanita saat di rumah sakit.Selain Dokter Alicia, maka salah satu yang suka sekali melihat Leon dan beberapa kali sengaja seperti menabrak tubuh Leon hingga bisa menyentuh tubuh Leon adalah perawat bernama Nanea ini.Karena itu, Leon sudah tahu ke mana arah pembicaraan dan apa maksud Nanea ini padanya.Hanya saja, secara spontan Leon bertanya setelah mendapatkan undangan yang tidak terduga dari Nanea ini.Nanea nampak celingukan sesaat. Setelah dia merasa aman, dia semakin mendekati Leon dan berbisik, "aku tahu kalau kamu pasti kesepian karena selama berbulan-bulan istrimu sakit. Iya kan? Jadi, aku bersedia menghiburmu di kamarku."Nanea menatap penuh hasrat kepada Leon sambil memegang tangan Leon. Tangannya bahkan mulai menarik tangan Leon untuk menuju ke kamarnya.Leon langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tidak bisa melakukannya.""Kenapa? Apa aku
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat
Tapi tentu saja Nathan tidak bisa memilih-milih pelanggan. Tugasnya hanya melayani pelanggan dan memuaskan pelanggan dan karena Nathan sudah diutus untuk ke sini, itu berarti Tante Ayu sudah membayar kepada Tante Lisa dan mau tidak mau Nathan harus melayani tante gemuk ini.Ayu menatap Nathan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia langsung menelan salivanya. "Ini baru enak. Tongkrongannya betul-betul luar biasa, betul-betul mirip dengan yang diceritakan Lisa," batin Ayu.Setelah itu, Ayu mengerling ke arah Tasya. Dia lihat Tasya masih sedang melotot ke arah Nathan. "Woy! Tasya! Kamu ngapain di sini? Kerja sana di bawah."Tasya yang sebenarnya masih sedang menatap ke arah tubuh kekar Nathan sambil menelan ludah, langsung gelagapan. "Iya, bu. Aku segera pergi, bu. Aku segera pergi."Setelah itu, Tasya segera berjalan cepat menuju ke arah lift dan menekan tombol lift. Ternyata lift tidak rusak.Nathan membatin. "Ternyata lift tidak rusak. Nampaknya dia memang sengaja membawaku naik lew
Kita bicarakan nanti soal itu, yang penting, saat ini aku milikmu seutuhnya. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau padaku, oke?" bujuk Eva sambil mulai menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menandingi pergerakan Nathan.Dan bujukan Eva itu berhasil membuat Nathan untuk sementara waktu tidak menuntut jawaban dari Eva dan untuk sementara waktu, Nathan tidak meminta jawaban yang konkrit dari Eva karena goyangan Eva yang luar biasa membuat Nathan sudah melupakan hal yang lain itu.Kali ini keduanya bekerjasama dengan sangat apik untuk sama-sama mendatangkan kenikmatan bagi keduanya. Nathan dengan goyangan ke atas dan ke bawah dan langsung ditanggapi oleh Eva dengan goyangan kekiri dan ke kanan bahkan kadang-kadang memutar.Eva membuat Nathan merasa juniornya dimanjakan betul-betul, Nathan merasa terbang ke awang-awang dalam rasa yang sukar untuk dia ucapkan.Goyangan yang dilakukan Eva ini semakin mendatangkan rasa nikmat bagi Nathan sehingga Nathan semakin terlena, semaki
Sekarang ini, gantian Nathan yang mendesah. Matanya terpejam merasakan permainan lidah yang saat ini sedang dilakukan Eva di permukaan juniornya.Nathan menengadahkan wajahnya ke atas, ke arah kepala ranjang dan kali ini gantian dialah yang meremas-remas sprei ranjangnya karena dia merasakan sensasi yang begitu luar biasa yang dia rasakan karena bibir dan mulut Eva yang memanjakan juniornya.Nathan berdesah semakin liar, dia begitu terjebak dalam nikmat oleh permainan yang sedang dilakukan Eva ini.Sebenarnya kalau Nathan mau, dia bisa mendapatkan hal yang seperti ini dari wanita lain tetapi mereka semua itu, tidak special bagi Nathan sehingga rasanya tidak sehebat ini.Nathan tidak sembarangan memberikan tubuhnya untuk wanita lain, dia cuma ingin melakukan hal seperti ini dengan wanita yang istimewa di hatinya atau dibayar dengan nilai tinggi dan Eva adalah satu-satunya wanita istimewa di hatinya yang dia izinkan untuk menyentuh tubuhnya dan dia akan merasa suatu rasa nikmat yang lua
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin