Setelah itu, Rangga dan Ratna mulai bergumul di atas tempat tidur yang biasa menjadi tempat Rahul dan Ratna berhubungan intim.Cerita Tiara tentang kedekatan Tiara dengan Jojo dulu, membuat Rangga kembali membenci Jojo, kembali membenci perselingkuhan Rahul dan Jojo, serta memutuskan untuk balas dendam lagi.Rangga kembali selingkuh untuk membalas perselingkuhan Jojo dan Rangga berselingkuh dengan anak-anak dan istrinya Rahul untuk membalas dendam kepada Rahul.Walaupun Rangga sudah sukses memasukkan Rahul ke rumah sakit, tapi dia masih belum puas. Dia masih ingin membalas dendam.Kedekatan yang pernah terjalin antara Jojo dan Tiara menjadi pemicunya, membuat Rangga meradang. Setelah sejak semalam menikmati tubuh belia Tiara, dia pun melanjutkannya dengan menikmati tubuh indah Cya. Pagi ini, balas dendam Rangga berlanjut dengan menindih tubuh tua Ratna.Hanya sejenak Ratna di bawah. Dia ingin melakukan gaya woman on top, karena itu, dia segera meminta tukar posisi.Rangga pun setuju.
Cya masih sempat melihat tubuh ibunya tampak menduduki sesuatu di atas ranjang disusul dengan suara benda jatuh ke lantai. Tapi Cya tidak sempat melihat akan benda jatuh itu.Hanya saja, dia yakin kalau benda itu jatuh dari atas ranjang."Ibu? Apa yang ibu lakukan?" tanya Cya sambil berjalan mendekati posisinya Ratna.Ratna buru-buru memperbaiki bajunya. Untung saja dia masih memakai baju atasnya. Dan hanya roknya aja yang dia buka tadi. Buru-buru dia memakai roknya dan setelah melirik ke bawah ranjang, melihat Rangga di sana, dia langsung berdiri."Ibu sama siapa?" tanya Cya. Dia kembali maju selangkah.Ratna sudah turun dari ranjang dan langsung menahan Cya. "Ibu tadi sedang melakukan sesuatu. Sudahlah jangan bahas ini lagi. Ayo kita keluar."Cya merasakan tubuhnya didorong oleh Ratna hingga keluar dari kamar ibunya. Padahal dia masih sangat penasaran ingin mencari siapa laki-laki yang tadi bersama ibunya itu.Tapi Ratna terus mendorong Cya, tidak memberi Cya kesempatan untuk meliha
Rangga sangat kaget karena chat itu berasal dari Tineke. Rangga memang beberapa kali menolak permintaan Tineke lewat chat dan telpon saat dia di rumahnya Jojo.Saat itu, Tineke meminta Rangga datang karena dia ingin sekali berhubungan intim dengan Rangga. Itu dilihat Rangga saat dia membuka handphone khususnya, yang khusus melakukann telpon dan chat dengan Rahul dan keluarganyaTapi, saat Rangga membaca permintaan Tineke itu, dia langsung menolak. Rangga tidak mengindahkan permintaan Tineke itu, dan lebih memilih untuk bertemu dengan Tiara.Karena itu, Rangga sangat kaget dengan chat dari Tineke ini. "Mungkinkah Natasha sudah mengaku pada Tineke kalau aku yang memukul Rahul?" batin Rangga panik."Kamu kenapa?" tanya Cya."Aku ada urusan. Ehm, Tante Tineke meminta aku untuk mengantarnya membeli kue," bohong Rangga."Hhhh. Tante ganjen itu. Huh! Gak usah dengerin perintahnya. Dia itu pernah beberapa kali aku lihat jalan sama brondong. Tapi, aku gak digubris ayah saat lapor ayahku.""Aku
Rangga terhanyut oleh hisapan lembut yang dilakukan Tineke pada senjatanya.Dia mendesis pelan menikmati apa yang dilakukan Tineke.Tiba-tiba, Tineke mendorong tubuh Rangga. "Menarilah untukku, Rangga."Mendengar itu, tidak ada jalan lain bagi Rangga. Dia pun mengikuti perintah dari TinekeRangga pun mulai menari tarian yang pernah dia pelajari dari film. Tarian dari lelaki untuk membangkitkan hasrat para wanita.Rangga terus menari dengan erotisnya dengan mengikuti lagu yang sudah diputar oleh Tineke.Sambil menatap Rangga, Tineke mulai membuka belahan baju tidurnya,memperlihatkan isi dalamnya dan mulai memegang buah dadanya.Apa yang dilakukan oleh Tineke itu, juga mulai membuat naik hasrat Rangga.Walaupun Rangga sudah bekerja keras sejak semalam, tapi dia sempat meminum obat kuat, sehingga dia tahu, kalau dia pasti akan kuat menghadapi satu pertarungan lagi.Tineke dan Rangga saling tatap dengan penuh perasaan.Tineke mendekatkan wajahnya ke wajah Rangga. Rangga pun menyambutnya d
Keduanya terus bergumul dalam dimensi yang berbeda, dimensi penuh kenikmatan yang membuat keadaan di sekitar mereka menjadi samar bagi mereka.Keduanya terus saling goyang dalam arahan pergulatan nafsu yang makin menguasai mereka sehingga yang mereka inginkan hanya saling goyang, saling tusuk, saling kecup dalam lautan kenikmatan yang begitu menguasai jiwa mereka.Walaupun terus menjadi pemuas nafsu bagi Rahul selama 20 tahun terakhir ini, tapi, Tineke juga bukan tipe wanita yang setia.Saat Rahul tidak mencari dirinya, maka, dia akan mencari anak muda untuk dia bayar menjadi pemuas nafsunya. Tapi dari sekian anak muda yang pernah dia coba, maka, Rangga adalah yang terbaik.Tineke harus mengakui hal itu. Karena itu, dia benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati permainan penuh hasrat dengan Rangga.Keduanya terus bergelut di atas tempat tidur ini, saat penghuni rumah-rumah di sekeliling mereka sudah sibuk dengan aktivitas memasak, mencuci baju, mencuci mobil dan sebagain
Dengan cemas, Cya langsung melangkah ke rumah sebelah. Dia sempat melihat di lantai 2, dan jadi agak curiga dengan kamar yang berada di lantai 2.Tapi karena untuk naik ke lantai 2 dia harus naik tangga yang berada di lantai 1, maka dia sekarang ini langsung menuju ke pintu masuk rumah di lantai 1.Baru saja Cya akan masuk kedalsm rumah, Ratmi sudah keluar dari rumah dan bertanya, "ada apa, Mbak Cya?""Di mana Rangga?" tanya Cya dengan kemarahan yang mulai nampak. Dia mulai possesive pada Rangga."Rangga yang sopir, kan?""Iya siapa lagi? Dia sudah sejak tadi dipanggil Tante Tineke ke sini. Tapi, kenapa mobilnya Tante Tineke masih ada di sini?""Oh. Dia kan sudah disuruh Tante Tineke pergi ke rumah sakit," jawab Ratmi dengan percaya diri karena memang dia sudah mempersiapkan jawaban ini sejak beberapa saat sebelumnya."Kalau memang Rangga pergi, Kenapa mobilnya Tante Tineke masih berada di depan rumah?""Oh. Dia kan disuruh Tante Tante Tineke untuk mengambil mobil yang satunya lagi ya
Tapi Rangga tidak memperdulikan bisikan dari Tineke itu, dia terus saja turun dari lantai 2 rumahnya Tineke ini.Melihat Rangga bisa selamat turun sampai ke bawah, maka Tineke langsung menarik nafas lega.Dia menutup jendela, menyambar bedcover dan bergegas menuju ke arah pintu yang sedang digedor-gedor oleh Cya.Pintu terbuka. Cya langsung menerobos ke dalam. "Tante tadi bersama siapa?""Kenapa kamu seperti ini, Cya?Mengapa kamu bisa menerobos masuk begitu saja di kamarku? Apa kamu tidak diajar sopan santun?"Tineke menyambar handuk dan menurunkan bedcover untuk menutup tubuhnya yang telanjang dengan handuk ini.Sementara Cya langsung memeriksa hingga ke lemari dan kamar mandi di kamar ini tapi dia tidak menemukan apa yang dia cari"Sebenarnya apa yang kamu cari?" tanya Tineke."Dengan siapa Tante tadi berhubungan intim?" Cya melotot ke arah Tineke."Aku main sendiri karena ayahmu sedang sakit. Aku main pakai alat bantu. Memang kenapa?""Bohong! Aku sempat mendengar suara desahan lel
Sebelumnya sejak Rangga menjemput Natasha dari rumah sakit dan naik di mobilnya Natasha, Natasha tidak pernah memperlihatkan sikap agresif yang berusaha menyentuhnya atau berusaha menciumnya.Tapi sekarang ini, setelah dinyatakan sembuh oleh penasehat spiritual, maka tiba-tiba di atas mobil,Natasha sudah menyentuh Rangga dan mencium Rangga."Oh perasaan cintaku kepadamu sudah kembali, Rangga. Sebelumnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku saat kamu membawaku dari rumah sakit. Sepertinya aku membencimu dan aku selalu teringat akan Papa Rahul. Tapi sekarang aku kembali menggebu-gebu ingin menyentuhmu, Rangga. Ahhh... ""Berarti kamu sudah baikan. Baguslah." Rangga teringat dahulu kalau selama beberapa waktu Jojo juga tidak mau menyentuhnya, tidak mau menciumnya,tidak mau memberikan nafkah batin kepadanya.Selama beberapa waktu Jojo selalu menghindari dirinya dan selalu ada saja alasan untuk menolak permintaan Rangga untuk berhubungan intim.Itu adalah masa-masa dimana Jojo sedan
"Kenapa kamu di sini, Eva?" tanya Nathan kaget."Tentu saja aku disini menunggumu," jawab Eva sambil menggerakkan telunjuknya memberi isyarat kepada Nathan untuk duduk bersamanya di atas pembaringan.Nathan maju ke depan. Perasaan rindu di hatinya membuat sekarang ini dia terus menatap wajah dan tubuh indah Eva yang memang hanya memakai pakaian minim itu. Seolah Nathan sudah lama sekali tidak pernah melihat wajahnya Eva, padahal baru kemarin dia melihat Eva.Eva hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong ketat berwarna kuning yang menonjolkan keindahan tubuhnya."Tapi bagaimana kalau nanti Tante Mila mencariku di sini dan menemukanmu di sini?""Tenang. Tante Mila sedang sibuk dengan Stella dan Marylin. Kamu jangan pikirin mereka sekarang kita lanjutkan yang terjadi kemarin.""Betulkah bisa kita lanjutkan?" Nathan sudah duduk di samping Eva."Tentu saja. Oh iya. Kenapa kemarin kamu langsung meninggalkan rumahku?""Waktu itu kamu sibuk nelpon dengan pacarmu dan aku ... aku ...""Kam
Akhirnya Marylin ambruk di dada Nathan. Dia menghentikan gerakannya. Tubuhnya menggelinjang. Dia kembali merasakan miliknya berdenyut-denyut di bawah sana.Tubuh Marylin gemetar menahan kenikmatan yang melanda dadanya. Dia merasakan gemuruh hasrat yang sangat kuat seiring dengan denyutan-denyutan yang terjadi di daerah inti tubuhnya.Nathan mempercepat gerakannya. Setelah sempat bersama Eva dan Stella, kini Nathan ingin meraih klimaks.Nathan teringat akan ajaran Eva kalau dia harus membuang cairannya di luar tubuh Stella kalau dia sudah mau mencapai klimaks.Karena itulah, karena teringat akan hal itu, Nathan segera membuang cairan cintanya di luar di bagian pusar dari tubuh Marylin dan merebahkan tubuhnya di samping MarylinTernyata Marylin sudah tertidur kelelahan nampaknya tubuh gadis langsing yang ini tidak sanggup untuk bermain lama-lama, tidak seperti Stella yang lebih hot, sehingga bisa main lebih lama dan baru pergi saat ada telpon penting.Nathan maklum kalau Marylin masih m
Marylin melebarkan kakinya semaksimal mungkin untuk memberikan kesempatan bagi batang kejantanan Nathan untuk masuk semakin dalam di dalam liang kewanitaannya.Marylin juga agak mengangkat kakinya ke atas sehingga kakinya sudah menempel pada buah dadanya.Dengan ini, Nathan bisa sangat leluasa untuk menghujamkan miliknya di dalam sana. Menerobos liang sempit yang setiap incinya baru pertama kali diterobos oleh kejantanan seorang lelaki.Milik Nathan yang jumbo itu terus menerobos. Mundur dengan cepat untuk maju dengan lebih cepat lagi, menusuk hingga ke batas terdalam membuat Marylin menjerit dalam nikmat.Marylin tidak lagi merasakan perih di bagian kewanitaannya karena yang dia rasakan saat ini hanya sensasi dari gesekan benda besar yang menerobos di kedalaman miliknya yang menghadirkan sensasi luar biasa nikmat.Marylin melenguh dan terus melenguh setiap kali benda perkasa itu masuk keluar di tubuhnya. Tidak ada momen yang dirasanya tanpa kenikmatan."AWHHH ... TERUS, AHHHHH ... NA
Marylin mengangguk-anggukan kepalanya hingga beberapa saat kemudian anggukannya terhenti saat dia merasakan sesuatu yang sangat besar menerobos liang kewanitaannya yang beberapa saat yang lalu baru saja berdarah itu.Marylin kembali mencengkram lengan Nathan yang Nathan tumpukan ke permukaan ranjang untuk menopang tubuh besar Nathan.Sejenak Nathan berhenti. Walau bagaimanapun, ini pengalaman pertama bagi dia mendapatkan seorang perawan. Dia tidak tahu apa yang berkecamuk di dalam benak Marylin pada saat ini, karena itu dia berhenti.Marylin terlihat seperti sedang menahan nafas hingga akhirnya dia membuka matanya dan mengangguk ke arah Nathan sebagai pertanda kalau Nathan bisa kembali meneruskan aksinya."Daleman lagi, kekasihku," kata Marylin. "Bolehkan aku memanggilmu kekasihku, walaupun kamu bukan kekasihku, walaupun hanya kekasih simpanan?"Nathan mengangguk dan dia mulai memasukkan miliknya lagi supaya bisa lebih dalam memasuki liang surgawi milik Marylin yang sempit ini.Maryli
Nathan merasa seperti sempat menembus sesuatu. Sesuatu yang berbeda dengan yang dia rasakan barusan dengan Stella. Nathan sempat mengerutkan keningnya tapi dia kembali melakukan usahanya untuk menusuk-nusuk bagian kewanitaan Marylin lebih dalam lagi.Teriakan kesakitan Marylin semakin kencang terdengar hingga membuat Nathan mulai menghentikan genjotannya.Karena teriakan kesakitan dan bahasa tubuh Marylin saat ini, bukanlah bahasa tubuh seperti yang terjadi pada Stella sebelumnya yang merasa sakit karena kewanitaannya diterobos oleh benda jumbo milik Nathan.Ini bahasa tubuh yang lain. Ini beda dengan Stella sebelumnya. Dan sekalipun Nathan masih belum pengalaman tapi dia bisa merasakan perbedaan teriakan dan ekspresi dari Stella sebelumnya dengan teriakan dan ekspresi wajah Marylin pada saat ini.Nathan menatap wajah Marylin lekat-lekat. Dia melihat ekspresi wajah kesakitan yang tidak biasa.Karena itu Nathan segera berbisik, "apa kamu masih perawan?"Marylin tidak menjawab pertanyaa
Marylin juga sangat menikmati apa yang sedang dia lakukan ini.Sebelum ini, Marlyn sering melakukan hal seperti ini kepada pacarnya karena permintaan pacarnya tetapi Marylin tidak pernah menikmati juniornya semua mantan pacarnya itu.Karena itu, saat para mantan pacarnya ingin hubungan lebih jauh, maka Marylin langsung menolak. Marylin tidak ingin menyerahkan mahkotanya pada mereka.Tapi saat ini, hal berbeda dirasakan oleh Marylin. Marylin sangat menikmati apa yang sedang dia lakukan ini.Marylin sangat menikmati kejantanan yang besar dan panjang milik Nathan dengan ukuran yang luar biasa dan jauh melebihi para mantannya itu.Karena itu, beda dengan sebelumnya. Saat ini, Marylin ingin menikmati benda besar di mulutnya ini kalau perlu dia akan membiarkan benda besar ini menerobos kewanitaannya dan mengambil miliknya yang paling berharga yaitu mahkotanya.Sebelum dia merelakan mahkotanya, Marylin ingin melakukan servis terbaiknya kepada Nathan agar supaya Nathan mengingatnya dan agar s
"Kak Marlyn? Mengapa?" Nathan secara refleks menutup benda kebanggaan berukuran jumbonya yang masih tegak perkasa itu."Aku ... aku ingin mencari surat lamaran itu," bohong Marylin."Oh. Tunggu di sini." Nathan bergegas masuk ke dalam kamar untuk meraih pakaiannya yang berserakan di lantai kamar.Sambil menggapai baju-bajunya, Nathan berpikir tentang keberadaan wanita muda yang muncul tiba-tiba ini. "Apa arti tatapan matanya tadi? Apakah dia juga ingin seperti Stella. Hmmm."Sementara itu, saat Nathan masuk ke dalam kamar, Marylin menuju ke arah pintu tempat Stella tadi keluar. Marylin langsung mengunci pintu dari dalam agar supaya tidak ada orang yang bisa masuk lagi di kamar ini. Dia takut kalau Stella tahu kalau dirinya dibohongi, maka, Stella akan balik lagi ke sini.Setelah mengunci pintu keluar, Marylin mulai melangkah pasti menuju ke arah kamar sambil membuka bajunya satu-persatu.Hasrat Marylin belum pernah turun. Dia ingin menyerahkan dirinya pada Nathan sambil menawarkan seb
Marilyn mulai berusaha menjalankan aksinya. Dia kembali ke kamar mandi di ruang tamu apartemen milik Milla, tantenya Nathan ini.Setelah menutup pintu kamar mandi, Marilyn kembali menghidupkan handphonenya. Kali ini, dia tidak akan lagi mengirimkan chat seperti sebelumnya karena chat sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dari Stella.Kali ini Marilyn berusaha menelpon ke nomor handphone milik Stella.Beberapa saat kemudian, Marilyn sudah mendengar suara berdering di aplikasi WA-nya dan itu berarti nomornya sedang menghubungi nomornya Stella.Tapi sayangnya tidak ada respon dari Stella sampai saat ini. Marilyn mencoba dua kali namun tidak diangkat juga.Marilyn mencoba untuk ketiga kalinya. Setelah itu, dia putuskan untuk meninggalkan handphonenya di kamar mandi dalam keadaan masih memanggil nomornya Stella.Sesudah itu, Marilyn diam-diam menyelinap keluar dari kamar mandi dan kembali menutup pintu kamar mandi karena ada cahaya dari layar handphone miliknya di dalam kamar mandi. Karen
Untuk itu, gadis bernama Marlyn ini melangkah menuju ke arah pintu kamar mandi di apartemen ini. Pintu kamar mandi apartemennya Milla ini.Gadis ini sudah dapat memperkirakan di mana letak pintu kamar mandi itu walaupun ruang tamu ini dalam keadaan gelap gulita karena hari sudah malam sementara Nathan belum sempat memasang lampu.Gadis itu membuka pintu kamar mandi tanpa perlu melakukannya dengan perlahan seperti saat dia memasuki kamar ini.Itu karena dia tahu kalau Stella dan Nathan yang berada dalam kamar tidak akan mendengar suara pintu ini karena mereka berdua sedang keenakan di dalam sana.Gadis ini mengunci pintu kamar mandi dan menyalakan layar handphonenya.Setelah itu, Marlyn membuka aplikasi WA, mencari nomornya Stella dan mengetik pesan sebagai berikut, "Stella, pacarmu datang tuh. Dia di kamarmu dan ada yang ngasih informasi kalau kamu sedang berada di apartemennya Tante Mila."Pesan itu langsung dia kirim. Setelah berpikir sejenak, Marilyn kembali menulis, "pacarmu akan