Share

Terpaksa

Penulis: Dinara Sofia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-15 15:02:37
"Ada apa? Yang jelas, dong," desak Diandra.

"Di, kesehatan Humaira sekarang semakin mengkhawatirkan. Jadi aku ambil keputusan untuk mengabulkan keinginannya menikahi dia, dan mengorbankan cinta kita demi menyelamatkan nyawa," beber Fikri.

Tangan Diandra gemetar mendengar penjelasan Fikri. Hatinya sakit karena dikhianati dan memutuskan panggilan telepon sepihak.

Diandra berlari ke kamar lalu menguncinya dari dalam. Sisy mengejar dan meminta agar membuka pintu kemudian menceritakan apa sebenarnya yang terjadi.

Gadis itu tidak mau membuka kamar dan tetap mengurung diri.

"Sayang, kamu jangan berbuat nekad ya. Kalau kamu udah mendingan, cerita sama Mama, ya," ucap Sisy.

Sisy segera menghubungi suami dan kedua anaknya tentang perilaku Diandara.

Satu jam berselang, mereka bertiga sudah sampai di rumah dan Sisy menceritakan apa yang terjadi.

"Bentar, Ma. Mel telepon Han dulu, apa yang dia bilang sampe Diandra jadi begitu," cetus Meliana.

Meliana menghubungi Handoko dan menanyakan apa yang terj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Fikri Menikah

    Handoko berkacak pinggang melihat Diandra dan Fikri yang sedang duduk di luar pagar."Domo, kamu apa-apaan!" sergah Diandra."Kamu yang apa-apaan, enak aja duduk sama laki-laki lain sementara sudah tunangan sama aku," balas Handoko.Mendengar kata tunangan, Fikri sontak berdiri dan meraih kerah baju Handoko."Apa kamu bilang? Jangan semena-mena dan ngatur aku untuk pernikahan yang gak ku inginkan. Apa buktinya dia tunanganmu?" tanya Fikri."Cih, begini cara lelaki yang paham agama? Kamu minta bukti? Tuh liat sendiri cincin di jari manis tangan kirinya," tunjuk Handoko.Handoko menepis tangan Fikri yang mulai mengendur. Diandra diam dan tertunduk sambil memperhatikan jari manis.Fikri yang sedang berdiri pun membalikkan tubuh ke arah Diandra untuk melihat jari manis kekasih hatinya.Benar saja, tersemat sebuah cincin indah di jari manis lentik milik Diandra. Mata Fikri terbelalak, hatinya sakit."Jadi ..

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Lega

    Handoko mengulurkan tangannya dan meminta asisten yang di bawa untuk menyerahkan beberapa kado dan sebuah amplop.Fikri mengulas senyum dan menjabat tangan Handoko demi menghargai perasaan Humaira dan keluarganya."Terima kasih, semoga segera menyusul," sindir Fikri. Handoko tersenyum lalu berpamitan. Di luar ruangan, Diandra berdiri di pintu masuk. Gadis itu enggan untuk mengucapkan selamat kepada kekasih yang sudah menjadi mantan."Ayo pulang. Aku udh kasih hadiah dari kita," ajak Handoko.Diandra masih diam mematung, entah mengapa hati Fikri seolah memintanya ke luar ruangan. Dengan gontai, dia menuju ke pintu.Tak ada siapapun di sana, akan tetapi, aroma parfum Diandra masih tertinggal. Lelaki itu segera berlari mengejar hingga lift, tidak melihat keberadaan wanita yang di cinta."Maaf, Di. Pasti kamu sedih tadi dan pergi begitu saja," ujar Fikri lirih."Loh, kok kamu ada di sini?" tanya Zain.Zain mencari Fikri dan menemukan adik iparnya di depan lift, Fikri tidak menjawab lalu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Hampir Saja

    "Jadi gini, gimana kalau kalian berdua ini menikah saja? Setiap hari bisa mengingatkan," usul Julia."Gak mau!" seru Handoko dan Diandra berbarengan."Cieeee, kompak ni yeeee," goda Meliana.Handoko dan Diandra saling tatap kemudian memalingkan wajah mereka berlainan arah.Julia dan Meliana tertawa melihat tingkah laku dua manusia berlainan jenis kelamin dengan sikap yang tertukar.Handoko sebenarnya senang dengan perubahan Diandra, dia meraih ponselnya dari saku dan memesan banyak makanan yang sebagian besar adalah kesukaan gadis tomboy itu. Tiga puluh menit berlalu pesanan sudah sampai."Makan yuk. Aku beli banyak makanan, nih," ajak Handoko.Diandra melirik makanan dengan mata berbinar, dalam sekejap hilang sudah pertengkaran di antara keduanya.Tentu saja Handoko sudah tahu sedikit cara untuk memenangkan hati gadis pujaan hati.Satu bulan berlalu dengan cepat. Diandra perlahan mulai melupakan perasaannya kepada Fikri. Sesekali bayangan masa indah masih datang menyerap relung hati.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Di, Maafin Aku

    “Ini mau di kemanain?” sungut Julia.“Buat Kakak,” sahut Handoko sambil berlalu.Julia menggerutu bagaimana tidak, ukurannya sedikit longgar karena perbedaan lingkar dada pria dan wanita.Sesampainya di rumah Diandra, lelaki itu menenteng dua buah tas belanja berukuran besar yang berisi buah tangan untuk Diandra, sisy dan Meliana. Baginya, memenangkan hati wanita di rumah Darwin lebih dahulu agar hubungannya lancar.Usai menucapkan salam, Handoko di arahkan ke ruang keluarga. Di sana Sisy dan Darwin menyambutnya denganramah.“Udah lama gak mampir, kemana aja nih,” sapa Sisy.“Kebetulan sibuk kerja, Tante. Namanya juga cari duit,” jawab Handoko merendah.“Cieee, buat modal nikah ya,” seloroh Melianan yang baru saja turun dari kamarnya.Handoko tersipu. Kemudian dia menyerahkan satu kantong belanja yang berisi buah tangan untuk Sisy dan Meliana.“Bi, tolong panggil Diandra di kamar,” pinta Darwin.“Maaf, Om. Saya ga bawa oleh-oleh, Ladies First,” lontar Handoko.Darwin tertawa dan menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Berusaha Berubah

    Handoko diam tak menjawab. Julia kembali mengetuk pintu dan memaksa adiknya untuk membuka pintu kamar.Usaha Julia selama satu jam membuahkan hasil. Handoko membuka pintu. Julia terkejut melihat keadaan kamar yang gelap lalu menyalakan lampu.Tampak wajah kusut Handoko dan penampilan yang berantakan. Tak seperti biasa sang adik seperti itu. “Ada apa, Dek? Apa yang terjadi?” tanya Julia hati-hati.Handoko diam tak bergeming dengan posisi tidur miring dan memunggungi Julia. Sebagai Kakak, dia berusaha untuk menenangkan sang adik yang kondisinya tidak baik-baik saja.Julia membelai rambut sang Adik dengan perasaan sayang layaknya seorang Ibu. Hati Handoko mulai melunak dan perlahan membalikkan tubuh.Handoko menangis tersedu, Julia diam saja dan membelai rambutnya. Satu jam berselang tangis pun terhenti. Lelaki itu bangkit dari posisi tidurnya dan duduk sejajar dengan Julia. “Kak, maaf. Aku salah udah ngelanggar tekadku sen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Perubahan

    Diandra membaca pesan yang di kirim Handoko lalu, di abaikan begitu saja. Hatinya kini seolah terluka sangat dalam dan enggan menaruh hati kepada lawan jenis.Handoko menghela napas sambil memandangi ponselnya. Setelah menimbang beberapa saat, dia menghapus nomor ponsel Diandra dari daftar kontak. Dia melihat-lihat isi ponsel dan mencari gambar bersama Diandra saat perlombaan beberapa bulan yang lalu, kemudian menjadikan gambar layar. Senyum pahit terukir dari bibir yang hatinya sedang terluka.“Setidaknya foto kamu masih bisa temenin aku setiap saat,” Handoko berucap lirih.Sampai di rumah, Handoko langsung menuju kamar dan kembali mengurung diri. Kali ini tidak mengunci pintu seperti sebelumnya. Dia menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur empuk.Matanya menerawang menatap langit-langit kamar. Penyesalan bertubi-tubi kembali menyergap relung hati. Kembali dia memandang benda pipih nan canggih lalu berselancar menghibur hati yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Kapanpun Dia Mau

    Diandra sangat sibuk sekarang. Tidak ada yang berubah dari penampilannya, sikap yang semakin matang serta waspada dalam mengelola usaha yang menjadi pembeda. Selebihnya sama saja seperti yang sudah-sudah.Perlahan Fikiri dan Handoko sudah terkikis dari dalam pikiran dan hatinya, dia tak lagi mau di pusingkan dengan masalah asmara. Baginya masa lalu biarlah tetap berada di tempatnya dan tidak menganggu di kehidupan masa kini. Di kenang jika dia ingin.Sisy kini merasa kehilangan sikap konyol putri bungsunya, karena kini Diandra pulang dari butik langsung menuju kamar setelah berbasa basi sejenak.“Kangen sama anakku yang dulu, sering bikin sakit kepala sih tapi, aku suka,” keluh Sisy.“Berarti dia sekarang lagi belajar dewasa, Ma. Biarkan aja,” kata Darwin.“Papa ga khawatir? Siapa tau aja dia tiba-tiba minta nikah,” cetus Sisy.Darwin melipat kening, perkataan sang istri baru saja masuk akal. Bagaimana jika putri bungsunya tiba-tiba meminta untuk menikah? Hatinya belum siap melepas pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30
  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Tamu

    Diandra kehilangan keseimbangan dan hampir saja menabrak pejalan kaki. Dia menepi sejenak guna menenangkan diri.“Sial emang si Domo. Pake acara hampir jatoh segala,” gerutu Diandra.Usai merasa tenang, Diandra kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di rumah, dia terkejut melihat mobil milik Handoko terparkir di sana.Diandra menarik napas kemudian masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan salam terlebih dahulu.“Di, kok kamu pulang telat, sibuk banget ya sekarang?” sapa Handoko.“Iya.” Diandra duduk di sisi Darwin dan menyandarkan kepala di bahu sang Ayah.Handoko tersenyum, melihat dan mendengar suara Diandra saja sudah cukup untuk melepas rasa rindunya selama ini. Dia memandang lekat gadis pujaan hati dan berusaha merekam semuanya untuk di kenang saat rindu menyapa jiwa.Puas memandang selama sepuluh menit, lelaki itu kemudian pamit untuk kembali.“Udah malem, Om, Tante. Saya pulang dulu, assalamualaikum,” pamit Handoko.“Kok buru-buru banget, sih? Waalaikumussalam,” kata Sisy.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30

Bab terbaru

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Lihat, Pria Gemulai Itu Suamiku (Tamat)

    [Syarat? Apakah sulit? Apa itu?] tanya Diandra.[Tidak sulit, aku akan memberitahumu nanti jika sudah ku pikirkan,] jawab Jhon.Diandra tidak mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Jhon beberapa waktu lalu. Dia khawatir jika nanti Dara dan kakaknya menolak untuk berbulan madu.Bosan berbincang, mereka kemudian membubarkan diri menuju kamar masing-masing. Diandra termenung seorang sendiri, dia memikirkan apa syarat yang akan diajukan oleh Jhon kepadanya.‘Kira-kira apa ya syaratnya? Kok aku jadi was-was, ya? Duh mana boleh aku berburuk sangka begini,’ pikir Diandra.Waktu berlalu, kini Diandra serta keluarga yang lainnya sudah berada di bandar udara. Mereka mengantar tiga pasang pengantin baru untuk berbulan madu.“Hati-hati selama di kampung orang. Jaga tata krama, patuh sama peraturan setempat,” pesan Darwin.Berbagai macam pesan pun mereka lontarkan untuk para pasangan yang akan berbulan madu. Pengumuman akan keberangkatan negara tujuan pun terdengar. Mereka berpelukan dan melepas

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Pernikahan Beruntun

    “Apaan sih teriak-teriak!’ sembur Sisy.Tampak Diandra berjalan kian kemari mencari sesuatu. Sesekali dia menggaruk kepalanyan lalu menarik rambutnya karena kesal sambil menggerutu.Keluarganya dan yang lain memperhatikan perangai Diandra yang terbilang ... ajaib. Bagaimana tidak, usai berteriak, dia hilir mudik sambil menggerutu. Berbagai pertanyaan juga diabaikan begitu saja tanpa menjawab.“Hei ... wajan ikan paus. Kamu ini kenapa sih? Duduk dulu coba, kepala kami pusing liat kamu mondar mandir gak karuan. Liat tuh Mama sama Papa lengkap sama keluarga inti melototin kamu dari tadi.” Dara mendudukkan Diandra di atas tempat tidur.“Anu ... cincin tunangan aku ilang. Kan mahal itu,” ungkap Diandra.Semua yang mendengar terkejut, bagaimana bisa Diandra seceroboh itu. Sisy menghampiri Diandra dan segera menjewer telinganya karena gemas.“Itu yang gantung di kalung kamu apa? Setan? Pagi-pagi bikin emosi jiwa aja deh. Bisa rusak perawatan mukaku gara-gara kelakuan edan kamu itu,” geram Si

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Memantapkan Hati

    “Entahlah, aku aja bingung sama perasaanku,” keluh Diandra.“Apa ... aku boleh memberi saran? Menurutku dia yang terbaik untukmu. Ini dari sudut pandangku sebagai lelaki, seandainya kau gagal dengannya aku bersedia menikahimu, hahaha,” ujar Jhon berseloroh.Diandra tergelak, di dalam hati dia menggerutu bagaimana bisa pernikahan dibuat gurauan. Baginya pernikahan sekali seumur hidup dan jangan sampai melakukan kesalahan.Usai makan siang, mereka kembali ke kantor Diandra. Tiba di kantor, dia mendapat kabar dari bagian produksi kalau pesanan pria asing itu sudah selesai. Mereka menuju ruang produksi, tampak empat buah busana sudah terpajang di sana. Jhon mengamati dengan rinci setiap jahitan dan juga polanya. Dia tersenyum puas dan mengagumi busana yang sudah dipesan tersebut. Lelaki itu merogoh saku dan mengambil benda pipih dari dalam, lalu menghubungi timnya agar mempersiapkan penerbang an kembali ke negara asalnya.“Aku sangat puas, rasanya tidak sabar untuk memamerkan karya ini d

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Dara Bertunangan

    Lelaki itu adalah Handoko. Dia menatap rumah Dara dengan tangan terkepal, wajah memerah menahan amarah. Dia segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan ke rumah Diandra.Sesampainya di sana, Mahendra dan keluarganya di sambut dengan hangat. Berbagai makan dan minuman sudah di sediakan dengan cepat, bahkan beberapa makanan ringan akan menyusul kemudian.Acara lamaran pun di mulai dengan sangat sederhana. Namun, terasa khidmat. Dara terharu dengan keluarga Diandra dan juga ketulusan dari Orangtua Leofrand. Tukar cincin pun usai, pernikahan akan di laksanakan tiga minggu kemudian.“Cieee, selamat ya. Udah laku aja nih,” seloroh Diandra.“Selamat untuk kalian berdua. Sebagai sahabat dari Diandra, aku akan memberikan hadiah berbulan madu di pulau pribadi milikku selama satu bulan,” ujar Jhon.Suasana terasa hangat. Beberapa kali Dara menyeka air mata yang selalu menetes, dan Leofrand perhatikan itu.Suguhan makanan ringan dan teh dengan kualitas terbaik pun di suguhkan, mereka sangat meni

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Nasihat Jhon

    Diandra menoleh ke arah sumber suara. Tampak olehnya lelaki asing tersebut berjalan ke arahnya.“Tuan Jhon? Saya kira Anda kembali ke hotel untuk beristirahat,” cakap Diandra dengan menggunakan bahasa asing.“Tidak, saya ingin tahu bagaimana pakaian yang luar biasa itu tercipta,” sahut Jhon.Diandra kemudian mengajak pria asing itu duduk di sebuah bangku panjang yang berada di sudut. Keduanya duduk di sana sambil mengamati pekerja yang sedang melaksakana tugasnya dengan serius.“Maaf jika aku lancang karena ini adalah ranah pribadi, apakah lelaki yang di rumah sakit tadi adalah tunanganmu?” tanya Jhon.Diandra menoleh sebentar, kemudian menatap lurus dan menceritakan kisah cintanya. Satu jam sudah Jhon menjadi pendengar setia tanpa menyela sepatah katapun.“Anda luar biasa. Di tengah drama hidup percintaan masih bersikap profesional, salut.” Jhon bertepuk tangan pelan.Senyum patah nan pahit terukir dari bibir Diandra.‘Orang bule ini aneh banget sih. Orang lagi galau begini malah di

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Bertemu Fikri

    “Apa aku boleh masuk? Enak bener makan sendirian ga ngajak-ngajak,” sapa Fikri.Diandra mengangguk sambil meneguk air karena batuk tersedak.“Aku duduk ya.” Fikri menutup pintu kemudian duduk di depan Diandra.Diandra segera membersihkan tangan dengan tisu, jantungnya berdebar dan suasana sedikit kaku karena kehadiran lelaki yang kini duduk di hadapannya.Fikri menatap lembut gadis yang diam-diam sangat di rindui selama beberapa bulan ini. Ingin rasanya dia memeluk tubuh Diandra, jika saja tidak melanggar peraturan agama yang di anut.Fikri segera menyadari kesalahannya. Duduk berdua dalam ruangan tertutup saja akan menimbulkan fitnah dan dosa. Dia kemudian mengajak Diandra duduk di sofa yang di peruntukkan bagi pelanggan.“Maaf aku tadi lancang. Kangen banget sama kamu, Di,” ungkap Fikri.Diandra diam saja. Hatinya memang berdebar saat lelaki yang pernah menjadi penghuni hati datang tiba-tiba. Dia juga tidak menampik jika bahagia datang begitu saja saat mendengar suara serta senyum t

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Pesanan berubah

    “Diandra kenapa bisa pingsan begini?” tanya Meliana.“Doi pingsan begitu denger transferan 1M, Cin,” terang karyawan Diandra yang ... bertubuh pria berperangai wanita.Meliana tidak kuasa menahan tawa dan terbahak-bahak. Suara tawa itu membuat Diandra siuman.“Satu miliar, mana satu miliar,” ucap Diandra panik.“Hei ... tenang, Sayang. Ini kakak,” kata Meliana.Mata Diandra terbelalak dan memindai sekitar kemudian melompat dari tempat tidur dan berlari, dengan sigap Meliana menagkap tubuh adiknya tersebut.“Tamunya, kak. Aduh bisa gagal ini satu miliar,” cemas Diandra.“Di, di sana ada Mama. Sebentar lagi mereka sampai,” jelas Meliana.Mendengar itu, Diandra kembali ketempat tidur dan berbaring seolah-olang pingsan. Meliana melipat dahi karena bingung dengan apa yang di lakukan adiknya itu.Tak lama terdengar suara menggunakan bahasa asing, tampak pria asing tampan bermata biru bersama sang ibu.Sisy memperkenalkan Meliana kepada tamunya yang bernama Jhon tersebut.“Anda Ibu yang lua

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Tamu

    Diandra kehilangan keseimbangan dan hampir saja menabrak pejalan kaki. Dia menepi sejenak guna menenangkan diri.“Sial emang si Domo. Pake acara hampir jatoh segala,” gerutu Diandra.Usai merasa tenang, Diandra kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di rumah, dia terkejut melihat mobil milik Handoko terparkir di sana.Diandra menarik napas kemudian masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan salam terlebih dahulu.“Di, kok kamu pulang telat, sibuk banget ya sekarang?” sapa Handoko.“Iya.” Diandra duduk di sisi Darwin dan menyandarkan kepala di bahu sang Ayah.Handoko tersenyum, melihat dan mendengar suara Diandra saja sudah cukup untuk melepas rasa rindunya selama ini. Dia memandang lekat gadis pujaan hati dan berusaha merekam semuanya untuk di kenang saat rindu menyapa jiwa.Puas memandang selama sepuluh menit, lelaki itu kemudian pamit untuk kembali.“Udah malem, Om, Tante. Saya pulang dulu, assalamualaikum,” pamit Handoko.“Kok buru-buru banget, sih? Waalaikumussalam,” kata Sisy.

  • Pria Gemulai Itu Suamiku   Kapanpun Dia Mau

    Diandra sangat sibuk sekarang. Tidak ada yang berubah dari penampilannya, sikap yang semakin matang serta waspada dalam mengelola usaha yang menjadi pembeda. Selebihnya sama saja seperti yang sudah-sudah.Perlahan Fikiri dan Handoko sudah terkikis dari dalam pikiran dan hatinya, dia tak lagi mau di pusingkan dengan masalah asmara. Baginya masa lalu biarlah tetap berada di tempatnya dan tidak menganggu di kehidupan masa kini. Di kenang jika dia ingin.Sisy kini merasa kehilangan sikap konyol putri bungsunya, karena kini Diandra pulang dari butik langsung menuju kamar setelah berbasa basi sejenak.“Kangen sama anakku yang dulu, sering bikin sakit kepala sih tapi, aku suka,” keluh Sisy.“Berarti dia sekarang lagi belajar dewasa, Ma. Biarkan aja,” kata Darwin.“Papa ga khawatir? Siapa tau aja dia tiba-tiba minta nikah,” cetus Sisy.Darwin melipat kening, perkataan sang istri baru saja masuk akal. Bagaimana jika putri bungsunya tiba-tiba meminta untuk menikah? Hatinya belum siap melepas pu

DMCA.com Protection Status