Share

Percaya dengan Akting

last update Last Updated: 2023-05-26 21:40:05

“Dari mana kamu?”

Suara Adam yang terdengar begitu dingin dan keras, membuat Salsa yang baru saja datang langsung terkejut. Dia melihat Adam yang menatapnya tajam, pria itu berdiri sambil melipat kedua tangan di depan dada.

“Dari tempat teman,” jawab Salsa sambil mengulas senyum. Dia lantas berjalan mendekati Adam dan kini berdiri berhadapan dengan pria itu.

Salsa melihat wajah kesal Adam, hingga mencoba menyentuh tangan Adam tapi langsung ditepis kasar oleh pria itu.

“Sayang, kenapa?” tanya Salsa yang terkejut karena Adam bersikap kasar sudah menepis tangannya.

“Kamu bilang dari tempat teman? Apa temanmu tinggal di hotel, hah?” Adam bicara dengan senyum miring. Dia tidak menyangka jika Salsa akan membohongi dirinya.

Salsa terkesiap mendengar ucapan Adam. Dia sampai menelan ludah susah payah karena Adam tahu di mana dia berada tadi. Namun, tentunya Salsa tidak akan begitu saja mengaku. Dia belum bisa melepas Adam, tapi juga tidak bisa bertahan hanya pada satu hati.

“Tadi aku dimintai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Adam bagaikan kerbau yg dicucuk.hidung nya ,mau aja di bohongin salsa...
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
mang goblok di brengsek mah
goodnovel comment avatar
eva nindia
bner² bdoh c adam tuhh......... klo udah dtinggalin am c ulat bulu mah kejang²...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menantang Adam

    “Kamu mau apa? Aku sedang di kafe membeli kopi karena sekalian nunggu Bas pulang.” Rihana terlihat memegang ponsel yang menempel di telinga. Dia sendiri sekarang sedang berdiri di depan kasir karena sedang membuat pesanan.“Apa pun yang kamu berikan kepadaku. Aku akan meminumnya.”Rihana hampir tersedak mendengar ucapan Melvin dari seberang panggilan. Melvin terkenal dingin dan galak kepada semua orang, tapi bagaimana bisa bicara semanis itu kepadanya.“Baiklah kalau itu maumu, bahkan jika aku memberimu racun, kamu tidak boleh protes,” ujar Rihana menanggapi ucapan Melvin.Barista yang sedang melayani Rihana sampai menatap wanita itu karena mendengar kata racun, tapi kemudian paham jika itu hanya sebuah candaan Rihana.Rihana mendengar gelak tawa Melvin, membuat seulas senyum terbit di wajah Rihana. Sejak setuju dan menerima lamaran Melvin semalam, entah kenapa membuat perasaan Rihana begitu tenang.“Baiklah, aku akan ke sana dalam tiga puluh menit,” ujar Rihana sambil mengakhiri pang

    Last Updated : 2023-05-27
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Melawan Adam

    “Kamu berani mengancamku karena ada pria itu, ‘kan? Apa kamu sebenarnya datang karena ingin balas dendam kepadaku?” Adam masih mencengkram tangan Rihana karena merasa terhina dengan semua ucapan dan perlawanan wanita itu.“Menurutmu?” Rihana tersenyum miring seolah menghina Adam.Adam tertegun melihat senyum penuh ejekan dari Rihana. Dia semakin geram dan tidak terima karena Rihana terus melawan dirinya. Adam awalnya urung memukul Rihana, tapi melihat wanita itu mengejeknya seolah menertawakan pilihan dan hidupnya, membuat Adam naik pitam.“Aku tidak pernah salah membuangmu, kamu memang tidak layak diperjuangkan!” Adam mengangkat tangan lagi untuk memukul Rihana, tapi urung saat melihat apa yang dilakukan wanita itu.“Coba saja kamu memukulku, maka aku bisa pastikan kopi panas ini akan menyiram mukamu!” ancam Rihana. Jangan dipikir dia lemah dan akan kalah dari Adam.Lima tahun lalu Rihana memang tidak bisa berbuat banyak karena masih begitu mencintai Adam. Namun, seiring berjalannya

    Last Updated : 2023-05-27
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mendengar semua

    Melvin sedang fokus dengan pekerjaannya, hingga ponsel yang ada di meja terus berdering dan jelas itu sangat mengganggu Melvin. Dia pun melirik dan melihat nama sang mama terpampang di sana. Melvin menatap datar ke ponselnya, hingga akhirnya dia menjawab panggilan itu.“Halo.” Melvin menjawab dengan ekspresi datar. Terdengar suaranya begitu malas menjawab panggilan itu.“Melvin, kamu benar-benar sudah membuat kesabaran Mama habis, Vin!” Lucyana—ibu Melvin, begitu murka karena putranya tidak kunjung kembali ke Amerika, sesuai dengan yang dia inginkan.Melvin memijat kening mendengar suara menggelegar dari sang mama. Hingga dia menghela napas kasar, sebelum kemudian berkata, “Ma, bisakah aku memilih jalan yang ingin aku lalui? Selama ini aku sudah menuruti semua keinginan Mama, apakah selamanya Mama akan memintaku terus menurut dan menjadi pria boneka yang selalu Mama kendalikan.”Tentu saja ucapan Melvin begitu menohok untuk Lucyana, tapi hal itu tidak membuat wanita berumur lima puluh

    Last Updated : 2023-05-28
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Bukan menjadi alasan

    “Ya, aku dengar semua dan aku tidak memiliki alasan untuk keberatan, karena itu adalah urusan pribadimu, sedangkan aku bukan siapa-siapa yang berhak mengatur hidupmu atau mencampuri urusanmu,” ujar Rihana menjawab pertanyaan Melvin.“Jika kamu tidak keberatan, kenapa kamu salah tingkah dan menghindariku?” tanya Melvin lagi. Dia menggeser posisi berdiri, hingga kini saling berhadapan dengan Rihana.Rihana mengulum bibir mendengar pertanyaan Melvin, bahkan tidak berani menatap pria yang kini berdiri di hadapannya itu.“Aku … aku hanya merasa tidak enak karena mendengar sesuatu yang seharusnya tidak aku dengar,” jawab Rihana dengan wajah memaling ke kanan.Melvin menatap Rihana yang tidak mau menatap dirinya. Dia pun menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan, sebelum akhirnya memegang kedua pundak Rihana.Rihana terkejut ketika Melvin memegang kedua pundaknya, serta kini menatapnya begitu intens, sampai-sampai isi kepalanya menjadi kosong.“Masalahku, cepat atau lambat kamu memang

    Last Updated : 2023-05-28
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mendatangi Hotel

    Adam benar-benar bingung karena Salma memaksanya ikut. Bahkan meski dia mencoba menolak, tapi Salma tetap bisa membawanya.“Ma, jika apa yang Mama ingin perlihatkan hanya untuk memojokkan Salsa, lebih baik aku tidak melihatnya.” Adam menoleh Salma yang duduk di sampingnya.Tentu saja ucapan Adam membuat Salma geram, hingga dia memukul kepala putranya itu dengan keras.“Ma!” Adam memekik karena Salma memukul.“Kamu ini memang bodoh atau otakmu saja yang tidak benar, hah! Mama mengajakmu, agar kamu sadar dengan melihat langsung apa yang sudah wanita itu lakukan di belakangmu!” geram Salma.“Jangan katakan ini hanya rencana Mama untuk membuat Salsa terlihat jelek di mataku!” Adam masih saja membela Salsa, meski Salma berkata jika memiliki bukti tentang permainan Salsa di belakang Adam.Salma melotot mendengar tuduhan Adam, hingga kemudian menghardik, “Terserah kamu mau ngomong apa, ya! Mama tidak peduli kamu percaya atau tidak. Ini adalah terakhir kali mama mencoba menunjukkan mana yang

    Last Updated : 2023-05-29
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Tidak Akan Mundur

    [Drama telah dimulai, ingat janjimu memberi imbalan, aku akan menagihnya. Jika wajah tampanku tergores, aku juga akan meminta ganti rugi untuk operasi plastik.]Melvin menahan tawa membaca pesan dari Mark, sahabatnya itu memang sangat suka bercanda dan bertolak belakang dengannya yang lebih sering bersikap dingin dan kaku.Rihana memperhatikan Melvin yang terlihat menahana tawa. Dia duduk di sofa, sedangkan Melvin duduk di kursi kerjanya belakang meja. Rihana penasaran, apa yang membuat Melvin sampai menahan tawa.“Ada apa?” tanya Rihana memberanikan diri bertanya.Melvin mengalihkan pandangan dari ponsel ke Rihana, hingga mengulas senyum manis ke wanita itu.“Baru dapat info jika Mark akan mengakhiri dramanya hari ini. Kita lihat bagaimana kehidupan orang-orang yang menindasmu setelah ini,” jawab Melvin. Dia meletakkan ponsel kembali ke meja, lantas berdiri dan berjalan menghampiri Rihana.Rihana pun memperhatikan Melvin yang berjalan ke arahnya, hingga pria itu duduk di sampingnya.

    Last Updated : 2023-05-29
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    MIsi Selesai

    Adam masuk dan mencari keberadaan pria yang berani tidur dengan Salsa. Dia benar-benar emosi hingga telapak tangan sudah mengepal kuat, sampai membuat kuku-kukunya memucat.“Adam! Adam!” Salsa berteriak menyusul Adam yang baru saja masuk.Mark terlihat begitu santai. Bahkan kini sedang berdiri sambil menyandarkan pantat di sandaran sofa, satu tangan dilipat di dada, sedangkan tangan satunya memegang segelas wine. Dia menyesap minuman itu dengan perlahan, tapi tatapannya tertuju ke arah kemungkinan Adam datang.Benar saja, saat baru saja selesai minum, Adam muncul dan terlihat begitu geram. Dia lantas mendekat dengan cepat ke arah Mark, dan langsung mencengkram bagian depan bathrobe yang dikenakan Mark.Emosi Adam semakin meluap-luap karena Mark dan Salsa berpenampilan sama. Keduanya sama-sama menggunakan bathrobe.Salsa berhenti melangkah saat melihat Adam yang mencengkram bathrobe Mark, dia begitu cemas jika keduanya berkelahi, tapi dia juga merasa bangga karena menganggap sedang dip

    Last Updated : 2023-05-30
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Baby sitter

    “Apa saja yang kamu katakan kepadanya tadi?” tanya Salsa sambil menatap bingung dan panik karena Adam meninggalkannya.Mark tersenyum miring mendengar pertanyaan Salsa. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan Salsa, tapi malah menghabiskan wine yang ada di gelas, lantas meletakkan kembali gelas kosong di meja. Dia berjalan mendekat ke Salsa, menatap wanita itu hina layaknya barang yang sudah tidak digunakan dan layak dibuang.“Aku hanya mengatakan sebuah fakta. Menyenangkan melihatnya begitu kecewa karena melihat wanita yang dicintainya ternyata berselingkuh dan rela tidur bersama pria lain demi uang,” ujar Mark dengan santainya, bahkan seulas senyum terpampang di wajahnya.“Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Serta, kenapa aku merasa kalau kamu memang sengaja melakukan ini,” ucap Salsa menyelidik karena ucapan Mark yang seperti sudah mengenal Adam sebelumnya.“Kamu berpikir terlalu berlebihan. Aku hanya butuh penghangat ranjang, tidak lebih. Soal janji manisku, anggap saja itu caraku m

    Last Updated : 2023-05-30

Latest chapter

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Akhir

    Melvin menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang sangat cemas. Kandungan Rihana sangat baik saat pemeriksaan sebelumnya, hingga membuat Melvin tidak menyangka jika akan ada masalah seperti sekarang. “Dia pasti baik-baik saja. Mungkin Rihana hanya kelelahan sehingga bayinya sungsang dan ada pendarahan,” kata Mario mencoba menenangkan Melvin. Melvin mengusap kasar wajah. Apa pun alasannya, dia tetap saja mencemaskan kondisi Rihana, terlebih sebelumnya Rihana selalu berkata jika perasaannya sangat damai. “Berdoa agar semua berjalan lancar,” ucap Mario kemudian. Mario masih di sana menemani Melvin. Simbok juga masih di sana untuk berjaga-jaga siapa tahu Melvin membutuhkan bantuannya. Setelah menunggu lama, akhirnya seorang perawat keluar dari ruang operasi. Melvin langsung berdiri dan mendekat bersama Mario juga simbok. “Bagaimana operasinya, Sus?” tanya Melvin dengan ekspresi wajah panik. “Operasinya berjalan lancar. Ibu dan bayinya selamat. Mereka akan dipindah ke ruang

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mau Melahirkan

    “Tolong bawa masuk dan taruh di sini.”Rihana mengintruksi kurir yang mengantar foto keluarga dari studio. Setelah satu minggu menunggu, akhirnya foto mereka datang. Ada beberapa yang dipasang di bingkai, tapi ada pula yang dibuat album.Setelah memastikan jumlah bingakai foto yang dipesan sesuai, Rihana berterima kasih ke kurir. Dia meminta orang di rumah untuk membantu mamasang bingkai foto di kamarnya, anak-anak, juga di ruang keluarga.“Yang tiga itu nanti di kamar anak-anak,” perintah Rihana untuk memasang foto Bas, Nana, dan Nanda di kamar ketiganya.Rihana terlihat senang karena bisa memandang foto keluarga terpasang di dinding rumah.“Apa sudah pas, Nyonya? Ada yang mau disesuaikan?” tanya tukang kebun yang membantu memasang foto di ruang keluarga.“Sudah, itu sangat bagus.” Rihana tersenyum lebar, menatap bingkai foto itu. Ditatapnya foto dirinya, Melvin, Bastian, Nana, dan Nanda. Senyum mereka menunjukkan kebahagiaan.Rihana pergi ke kamar anak-anak, memastikan foto anak-ana

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Pesan Melvin

    Weekend itu, Rihana sudah sibuk di dapur mengemas makanan yang akan mereka bawa. Simbok meminta agar dia dan pembantu lain yang menyiapkan.“Nyonya kalau capek berdiri, duduk saja,” kata simbok.“Ga papa, aku mau mastiin makanan kesukaan anak-anak tidak ada yang lupa dibawa. Simbok siap-siap sana, kita berangkat bersama,” balas Rihana.Rihana berinisiatif mengajak semua pekerja ikut, termasuk satpam dan juga pembantu. Mereka tidak pernah diajak liburan, meski dekat tapi setidaknya mereka merasakan libur kerja.“Mama, Nana boleh bawa topi ini?” tanya Nana memperlihatkan topi bulat besar, dengan pita yang melingkar di bagian atasnya.“Boleh, bawa saja,” jawab Rihana.Nana terlihat senang, dia kembali berlari untuk bersiap-siap karena akan pergi piknik.Semua orang sudah siap. Mobil yang akan membawa mereka juga siap. Makanan dan minuman untuk disantap saat piknik pun sudah masuk mobil.Setelah memastikan semua orang berkumpul dan masuk mobil, mereka pun pergi berlibur bersama.“Aku piki

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Foto Bersama

    “Kita mau ke mana?” tanya Nana.Rihana duduk di belakang Nana, meminta gadis kecil itu berdiri, sedangkan dia sibuk menyisir rambut panjang Nana karena akan diikat.“Kita akan pergi foto bersama. Mama, papa, kamu, Bas, dan Nanda,” jawab Rihana sambil tersenyum.“Benarkah?” Nana terlihat sangat senang. “Kita akan punya foto keluarga?” tanya Nana kemudian.“Tentu saja, Nana dan Nanda adalah keluarga, jadi harus ada foto keluarga,” jawab Rihana ikut bersemangat karena Nana.Nana terlihat sangat bahagia. Dia memakai gaun berwarna merah muda dengan renda di tepian rok. Kini Rihana sedang mengikat rambut Nana, lantas memakaikan pita berwarna merah muda yang sedikit terang dari warna gaun gadis kecil itu.“Sudah selesai, coba hadap sini. Mama mau lihat secantik apa Nana.” Rihana meminta Nana berputar menghadap ke arahnya.Nana berputar, kemudian tersenyum manis ke Rihana.Rihana menatap Nana, gadis kecil cantik itu benar-benar sudah masuk ke dalam hatinya.“Nana sudah sangat cantik,” kata Ri

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Cincin Hilang

    “Aku memiliki beberapa daftar keinginan.”Melvin menoleh Rihana, melihat sang istri yang duduk sambil mengulas senyum.“Daftar apa saja?” tanya Melvin penasaran.“Ada beberapa. Di antaranya, piknik keluarga dan foto bersama. Bagaimana menurutmu?” tanya Rihana sambil menatap Melvin.“Jika kamu ingin seperti itu, mari kita lakukan,” jawab Melvin.“Setelah Monika menikah, bagaimana?” tanya Rihana lagi.“Baiklah, nanti aku siapkan segala hal yang kamu inginkan.”“Aku ingin foto keluarga dua kali. Satu saat bayi kita dikandungan lalu kedua setelah bayi kita lahir,” ucap Rihana sambil mengusap perutnya.Melvin ikut mengusap perut Rihana, bahkan ikut membungkuk lantas mencium perut istrinya itu.“Setuju, aku akan menyiapkan studio agar kita bisa foto keluarga bersama,” ucap Melvin mengiakan apa pun permintaan Rihana.Setelah masalah Mark dan Cantika selesai, Rihana terlihat bernapas lega karena bisa melihat orang-orang baik yang menolongnya, kini bisa hidup senang dan bahagia.Asri diajak Ga

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Hasil Tes DNA

    Setelah 3 hari menunggu, akhirnya hasil tes lab DNA keluar. Gabriella memang meminta agar hasil tes bisa dipercepat karena mereka mencoba meminimkan hal-hal yang mungkin akan terjadi.Hari itu di rumah sakit. Mark, Cantika, dan keluarga termasuk Rihana juga Melvin, ada di sana untuk mendengar hasil tes DNA. Margaretha duduk tenang di sana, seolah begitu yakin jika dia akan menang dari Cantika untuk mendapatkan Mark.Hingga perawat meminta agar Mark dan Margaretha masuk untuk mendengar dokter membacakan hasil lab, tentu saja semua orang yang masuk, bukan hanya dua orang itu saja.Margaretha masuk terlebih dahulu, memandang dokter yang sudah menunggu, lantas dia duduk di kursi yang terdapat di depan meja dokter.Mark masuk bersama Cantika dan yang lain. Dia pun duduk di samping Margaretha, siap mendengarkan hasil lab karena sangat yakin jika bukan dia ayah dari bayi itu.“Bisa saya bacakan sekarang?” tanya dokter itu.Semua orang mengangguk setuju. Dokter itu membuka amplop yang tertutu

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Sudah diunboxing?

    “Tika!” Asri mencari keberadaan Cantika. Pagi itu Asri mendatangi kamar Cantika, tapi tidak mendapati putrinya di kamar.“Tika!” Asri keluar dari kamar, mencari keberadaan Cantika di tempat lain tapi tidak melihat putrinya.Rihana baru saja menuruni anak tangga, hingga melihat Asri yang terlihat cemas.“Ada apa, Bi?” tanya Rihana sambil melangkah menuruni anak tangga untuk menghampiri Asri.Asri menatap Rihana dengan wajah panik dan langsung mendekat.“Ri, Tika ga di kamar. Di mana dia? Bagaimana kalau dia pergi dari rumah dan melakukan hal-hal yang tidak terduga karena stres?” Asri bicara dengan ekspresi wajah panik.Rihana terkejut mendengar ucapan Asri, hingga dia ingin mencoba menenangkan, tapi terhenti saat mendengar suara Cantika.“Ada apa, Bu?” tanya Cantika menatap Asri yang cemas.Cantika pulang tepat waktu, atau Asri akan pergi ke kantor polisi karena mengira Cantika hilang. Dia bangun terlambat karena kelelahan akibat pergulatan dengan Mark, saat dibangunkan Mark pun susah,

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Seperti Penguin

    Cantika dan Mark saling tatap, keduanya masih bergeming di tempatnya masing-masing. Di saat Mark berharap bisa memiliki gadis itu sepenuhnya, Cantika sedang menyiapkan diri untuk memberikan dirinya ke pria yang sudah sah menjadi suaminya.“Aku tidak memaksamu, hanya saja apa tidak bisa untuk tak menjaga jarak. Aku hanya ingin--” Belum juga Mark melanjutkan ucapannya, Mark dibuat terkejut saat Cantika berjalan cepat ke arahnya.Cantika berjalan cepat ke Mark, lantas merangkup kedua pipi Mark, kemudian menautkan bibir mereka. Mark sangat terkejut dengan tindakan Cantika, tapi tentu saja dia senang karena Cantika berinisiatif untuk memulai.Mereka saling melumat, hingga Mark mengangkat tubuh Cantika dalam gendongan ala koala, membawa ke ranjang dan duduk dengan posisi memangku, bibir mereka masih saling bertautan dan melumat bergantian.Mark mulai terpancing gairah, tapi kali ini dia tidak akan menahannya karena Cantika sudah sah menjadi miliknya secara agama dan hukum.Jari Mark mulai m

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menculik

    Cantika keluar dari kamar setelah mendapat panggilan. Hingga melihat mobil berhenti di depan gerbang rumah Melvin. Dia pun berlari ke arah gerbang, saat pintu mobil itu terbuka dan seseorang keluar dari sana.Security di sana bingung melihat Cantika keluar dari rumah di malam hari.“Mbak, mau ke mana?” tanya security.“Bukain, Pak.” Cantika meminat security membuka gerbang.Security pun menuruti permintaan Cantika, membuka gerbang kecil agar Cantika bisa lewat.Ternyata Mark menghubungi dan berkata ada di depan gerbang. Pria itu tidak bisa menahan rindu meski hanya beberapa hari, apalagi mereka berpisah setelah menikah, dikarenakan tuduhan yang dilayangkan Margaretha, sampai membuat Asri melarang Mark bersama Cantika, sampai hasil DNA keluar. Asri hanya tidak mau anaknya jadi janda setelah menikah beberapa hari, belum lagi jadi janda setelah dibobol, tentu saja Asri tidak akan rela.“Mark!” Cantika berlari dan langsung melompat ke pelukan Mark.Tentu saja Mark terkejut dan menangkap C

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status