Share

Kepanikan Salsa

last update Last Updated: 2023-04-29 08:12:01

“Mama!” teriak Bastian begitu masuk di kamar Rihana tanpa mengetuk pintu. Lagi pula, bukankah sudah biasa keluar masuk kamar tanpa mengetuk, apalagi saat di kampung mereka tinggal dalam satu kamar.

Rihana dan Melvin cukup terkejut melihat Bastian di sana. Rihana langsung mengulas senyum agar Bastian tidak curiga kalau tadi dia sempat menangis, sedangkan Melvin agak sedikit canggung karena ketahuan akan mencium Rihana, tapi tentu saja dia menutupinya dan berlagak sok keren.

“Ada apa, Bas?” Bukan Rihana yang bertanya, tapi malah Melvin.

“Bas, lapar.” Bastian bicara dengan imutnya.

Melvin langsung mendekat dan menggendong Bastian.

“Ayo, lihat Bibi di dapur sudah masak apa.” Melvin mengajak Bastian keluar dari kamar dan meninggalkan Rihana sendirian.

Rihana menatap punggung Melvin, ditatapnya sampai menghilang dari pandangan. Selama bertahun-tahun tidak ada tempatnya bernaung dan berlindung, mungkinkah benar jika Melvin akan menjaga dan melindunginya.

**

Salsa benar-benar tidak bisa berhe
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
laki-laki brengsek emang si Adam ini
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
Apa maksudmu adam harus membawa Rihanna kembali , emang kamu masih mengharap Rihanna ya belum cukupkah dengan salsa
goodnovel comment avatar
Sari 💚
ckkckc ngapain kamu mau bawa Rihana, ga ada hak mu lagi ckckck. Ketakutan kan kalian. bentar lagi Ana mau balas dendam loh .... jangan² nanti Adam jadi suka balik sama Ana, trus Salsa ditinggalkan hoho. dan Ana sama Melvin dong......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Wanita parasit

    “Ini.” Melvin memberikan stopmap berisi berkas yang entah apa isinya. Dia meletakkan di meja tepat di hadapan Rihana.Rihana menatap stopmap berwarna hijau tosca itu, kemudian menatap Melvin yang baru saja duduk di sofa sebelah Rihana duduk.“Apa ini?” tanya Disya bingung dan tidak langsung menyentuh stopmap itu.“Itu berkas yang kamu butuhkan. Bukankah kamu ingin membalas dendam ke orang-orang yang telah menyakitimu, jadi kupikir kamu harus tahu segala hal tentang mereka, bahkan sekecil apa pun informasi tentang mereka pun kamu harus tahu,” jawab Melvin menjelaskan.Rihana awalnya terlihat ragu, tapi kemudian mengambil stopmap itu dan membuka serta melihat data di dalamnya. Semua lengkap di sana, Rihana tidak menyangka jika dalam hitungan jam, Melvin bisa mendapatkan semua data tentang orang-orang itu.“Pria itu tidak menikahi Salsa, kasihan sekali.” Rihana tersenyum miring mengetahui Adam belum menikah dengan Salsa.Melvin menaikkan satu sudut alis mendengar gumaman Rihana, hingga m

    Last Updated : 2023-04-30
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Memulai rencana balas dendam

    Rihana memandang dua pria yang kini berdiri di hadapannya, ada tatapan tidak senang dalam matanya, hingga kemudian dia menoleh Melvin yang duduk santai sambil menikmati secangkir kopi pagi itu.“Apa maksudnya ini?” tanya Rihana dengan rasa penasaran yang berputar di kepala.“Mereka bodyguard-mu. Aku hanya ingin memastikan kamu dan Bastian aman,” jawab Melvin santai. Dia menyesap kopi yang masih mengepulkan uap panas, dengan tatapan tertuju ke tablet pintar yang sedang menunjukkan grafik pasar saham pagi itu.Rihana memutar bola mata, tidak percaya Melvin akan memberinya dua bodyguard.“Aku tidak butuh bodyguard. Jika terjadi sesuatu, aku bisa mengatasinya sendiri.” Rihana malah seperti orang bodoh karena ada yang mengawalnya.Melvin meletakkan cangkir di meja, lantas menatap Rihana yang duduk di sofa sampingnya.“Aku memberikan bodyguard untuk Bastian, bukan kamu.”Rihana merasa tertampar dengan ucapan Melvin, membuat Rihana kesal karena Melvin ternyata tipe pria yang suka melakukan s

    Last Updated : 2023-05-01
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Jago Akting

    “Mama mau ngajak aku ke mana?” tanya Bastian saat Rihana mengajak pergi ke suatu tempat yang bagi Bastian tentunya sangat asing.Rihana tidak langsung menjawab pertanyaan Bastian, terlihat wanita itu mengedarkan pandangan seolah sedang mencari sesuatu, sedangkan dua bodyguard suruhan Melvin berjaga agak jauh dari Rihana dan Bastian sesuai instruksi Rihana. Dua bodyguard itu juga berpakaian layaknya orang yang sedang jalan-jalan, hanya saja kacamata hitam tidak lepas dari wajah.Bastian menggaruk-garuk kepala tidak gatal, bingung kenapa Rihana tidak menjawab pertanyaannya, serta bertanya-tanya kenapa Rihana malah terlihat seperti kebingungan.“Itu dia.” Rihana akhirnya melihat targetnya.Rihana pun berjongkok, memandang Bastian yang sedang kebingungan. Terlihat senyum licik di wajah wanita itu.“Bas, Bastian mau bantu mama, ‘kan?” tanya Rihana memastikan.“Tentu saja, Bas akan anak baik.” Bastian menjawab pertanyaan Rihana penuh percaya diri.Rihana tersenyum karena bangga dengan putra

    Last Updated : 2023-05-01
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Membuat kesal

    Melvin pergi ke sebuah acara lelang tender bersama Mario. Saat menginjakkan kaki di ruangan yang dijadikan tempat lelang berlangsung, semua mata pebisnis yang ikut hadir di sana langsung menatap ke Melvin.“Bukankah dia dari MH Grup?”“Benar, kenapa dia datang? Bukankah biasanya MH Group tidak tertarik dengan tender menengah ke bawah seperti ini?”“Kita harus waspada.”Semua pengusaha yang sudah ada di sana saling bisik, mereka mempertanyakan kehadiran Melvin di sana. Perusahaan keluarga Melvin terkenal besar dan menduduki peringkat pertama di bisnis kontruksi, tentu saja hal itu membuat pengusaha lain ketar-ketir jika MH Group ambil andil dalam sebuah pelelangan tender.Melvin berjalan dengan begitu santai, bahkan mengabaikan banyaknya pasang mata yang kini sedang menatap ke arahnya. Hingga langkahnya terhenti, dia memutar kepala ke samping di mana targetnya kini sudah duduk dan juga memandang dirinya.Adam ada di ruangan itu. Dia memang sedang mengincar proyek pembangunan rumah saki

    Last Updated : 2023-05-02
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mengambil Simpati

    “Sudah lama sekali tidak melihatmu. Jadi, ini anakmu?” tanya Salma saat sudah duduk berdua dengan Rihana.Rihana mengangguk-angguk seperti malu, padahal inilah yang diharapkan, Salma merasa kasihan dan iba kepadanya. Dia bahkan menatap Bastian yang sedang asyik menyantap es krim, mengabaikan dua orang dewasa yang kini saling pandang dengan tatapan sendu.“Dia sudah besar dan sangat tampan.” Salma memuji Bastian, itu dikarenakan Salma mulai merasa simpati dan kasihan dengan Rihana.“Iya, aku bersyukur memilikinya. Jika tidak ada dia, mungkin aku memilih menghilang saja dari dunia ini.” Rihana kembali menoleh Bastian, bahkan mengusap rambut Bastian dengan lembut.Bastian menoleh Rihana, bocah kecil itu tidak mengerti kenapa mamanya harus berbohong hanya untuk bisa bicara dengan wanita tua yang kini duduk berhadapan dengan mereka saat ini.Salma benar-benar merasa kasihan, hingga menggenggam telapak tangan Rihana. Dia ikut merasa bersalah karena Adam berselingkuh dan memilih Salsa daripa

    Last Updated : 2023-05-02
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Seperti memiliki dendam

    Melvin keluar dari ruangan lelang, hingga langkah terhenti ketika bertemu dengan Adam yang ternyata belum pergi dari tempat itu. Melvin ingin pergi dan mengabaikan Adam, tapi mantan Rihana itu bicara dan membuat langkah Melvin terhenti.“Kukira, perusahaan besar seperti milikmu, tidak tertarik dengan proyek kecil seperti ini. Tapi siapa sangka, jika perusahaan besar pun masih mengambil proyek-proyek kecil seperti ini. Apa kalian memang sengaja, karena tidak ingin membiarkan perusahaan kecil seperti milik kami berkembang,” sindir Adam yang kesal karena Melvin memenangkan tender.Melvin tersenyum miring mendengar sindiran Adam. Dia pun memutar tumit dan kini memandang ke arah Adam. Ditatapnya punggung pria itu yang masih memunggungi dirinya, hingga beberapa saat kemudian Adam juga membalikkan badan dan membuat kedua pria itu saling pandang.“Awalnya aku tidak tertarik, tapi entah kenapa tiba-tiba saja ingin. Apa mungkin karena ada kamu.” Melvin jelas-jelas memberikan kode kalau sedang i

    Last Updated : 2023-05-03
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menjadikan mantu

    Rihana masuk ke ruang kerja Melvin, dia tampak membawa dua cangkir kopi di tangan. Melvin yang sedang fokus mengecek berkas pun memandang ke arah pintu, melihat Rihana yang baru saja masuk.“Kopi.” Rihana meletakkan satu cangkir kopi di hadapan Melvin.Melvin keheranan karena Rihana datang membawa kopi, tapi juga senang karena merasa jika Rihana sedang memberinya perhatian.“Kamu datang membawa kopi, apa ada hal yang kamu inginkan? Katakan kalau kamu membutuhkan sesuatu.” Melvin mengambil cangkir berisi kopi dan menyesalnya perlahan.“Apa kalau baik kepada seseorang itu hanya karena ingin mengharapkan sesuatu? Kalau begitu kamu baik dengan menampungku di sini dan membantuku juga karena ada sesuatu.” Rihana membalikkan ucapan Melvin, lantas duduk di kursi yang ada di depan meja pria itu dan menyesap kopinya dengan santai.Melvin terkejut hingga tersedak mendengar ucapan Rihana, lantas menatap wanita itu yang kini sedang duduk santai menyesap kopi. Dia tidak ingin memperpanjang pembahas

    Last Updated : 2023-05-04
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Sama-sama pipi

    Rihana melotot mendengar ucapan Melvin. Tenggorokannya terasa panas karena tersedak akibat mendengar perkataan pria itu. Dia lantas tertawa dengan keras, membuat Melvin mengerutkan alis melihat serenyah itu tawa Rihana.“Apa ada yang lucu?” tanya Melvin.Rihana mencoba menghentikan tawanya, lantas berdiri sambil memandang Melvin.“Kamu kalau bercanda tidak lucu. Ah … aku minum kopi tapi malah mengantuk. Ya sudah, aku balik ke kamarku dulu.” Setelah mengucapkan kalimat itu, Rihana pun buru-buru kabur dari ruang kerja Melvin.Melvin mengerutkan alis mendengar ucapan Rihana dan saat wanita itu keluar dari kamarnya.“Dia pikir aku bercanda?”Saat Melvin masih menatap pintu ruang kerjanya yang sudah tertutup. Ponsel yang ada di atas meja berdering dan satu nama terpampang di layar.Melvin memandang layar ponselnya yang terus berkedip. Ekspresi wajahnya berubah saat melihat nama yang terpampang di layar. Alih-alih menjawab panggilan itu, Melvin malah membalikkan ponsel hingga layar menghada

    Last Updated : 2023-05-05

Latest chapter

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Akhir

    Melvin menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang sangat cemas. Kandungan Rihana sangat baik saat pemeriksaan sebelumnya, hingga membuat Melvin tidak menyangka jika akan ada masalah seperti sekarang. “Dia pasti baik-baik saja. Mungkin Rihana hanya kelelahan sehingga bayinya sungsang dan ada pendarahan,” kata Mario mencoba menenangkan Melvin. Melvin mengusap kasar wajah. Apa pun alasannya, dia tetap saja mencemaskan kondisi Rihana, terlebih sebelumnya Rihana selalu berkata jika perasaannya sangat damai. “Berdoa agar semua berjalan lancar,” ucap Mario kemudian. Mario masih di sana menemani Melvin. Simbok juga masih di sana untuk berjaga-jaga siapa tahu Melvin membutuhkan bantuannya. Setelah menunggu lama, akhirnya seorang perawat keluar dari ruang operasi. Melvin langsung berdiri dan mendekat bersama Mario juga simbok. “Bagaimana operasinya, Sus?” tanya Melvin dengan ekspresi wajah panik. “Operasinya berjalan lancar. Ibu dan bayinya selamat. Mereka akan dipindah ke ruang

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mau Melahirkan

    “Tolong bawa masuk dan taruh di sini.”Rihana mengintruksi kurir yang mengantar foto keluarga dari studio. Setelah satu minggu menunggu, akhirnya foto mereka datang. Ada beberapa yang dipasang di bingkai, tapi ada pula yang dibuat album.Setelah memastikan jumlah bingakai foto yang dipesan sesuai, Rihana berterima kasih ke kurir. Dia meminta orang di rumah untuk membantu mamasang bingkai foto di kamarnya, anak-anak, juga di ruang keluarga.“Yang tiga itu nanti di kamar anak-anak,” perintah Rihana untuk memasang foto Bas, Nana, dan Nanda di kamar ketiganya.Rihana terlihat senang karena bisa memandang foto keluarga terpasang di dinding rumah.“Apa sudah pas, Nyonya? Ada yang mau disesuaikan?” tanya tukang kebun yang membantu memasang foto di ruang keluarga.“Sudah, itu sangat bagus.” Rihana tersenyum lebar, menatap bingkai foto itu. Ditatapnya foto dirinya, Melvin, Bastian, Nana, dan Nanda. Senyum mereka menunjukkan kebahagiaan.Rihana pergi ke kamar anak-anak, memastikan foto anak-ana

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Pesan Melvin

    Weekend itu, Rihana sudah sibuk di dapur mengemas makanan yang akan mereka bawa. Simbok meminta agar dia dan pembantu lain yang menyiapkan.“Nyonya kalau capek berdiri, duduk saja,” kata simbok.“Ga papa, aku mau mastiin makanan kesukaan anak-anak tidak ada yang lupa dibawa. Simbok siap-siap sana, kita berangkat bersama,” balas Rihana.Rihana berinisiatif mengajak semua pekerja ikut, termasuk satpam dan juga pembantu. Mereka tidak pernah diajak liburan, meski dekat tapi setidaknya mereka merasakan libur kerja.“Mama, Nana boleh bawa topi ini?” tanya Nana memperlihatkan topi bulat besar, dengan pita yang melingkar di bagian atasnya.“Boleh, bawa saja,” jawab Rihana.Nana terlihat senang, dia kembali berlari untuk bersiap-siap karena akan pergi piknik.Semua orang sudah siap. Mobil yang akan membawa mereka juga siap. Makanan dan minuman untuk disantap saat piknik pun sudah masuk mobil.Setelah memastikan semua orang berkumpul dan masuk mobil, mereka pun pergi berlibur bersama.“Aku piki

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Foto Bersama

    “Kita mau ke mana?” tanya Nana.Rihana duduk di belakang Nana, meminta gadis kecil itu berdiri, sedangkan dia sibuk menyisir rambut panjang Nana karena akan diikat.“Kita akan pergi foto bersama. Mama, papa, kamu, Bas, dan Nanda,” jawab Rihana sambil tersenyum.“Benarkah?” Nana terlihat sangat senang. “Kita akan punya foto keluarga?” tanya Nana kemudian.“Tentu saja, Nana dan Nanda adalah keluarga, jadi harus ada foto keluarga,” jawab Rihana ikut bersemangat karena Nana.Nana terlihat sangat bahagia. Dia memakai gaun berwarna merah muda dengan renda di tepian rok. Kini Rihana sedang mengikat rambut Nana, lantas memakaikan pita berwarna merah muda yang sedikit terang dari warna gaun gadis kecil itu.“Sudah selesai, coba hadap sini. Mama mau lihat secantik apa Nana.” Rihana meminta Nana berputar menghadap ke arahnya.Nana berputar, kemudian tersenyum manis ke Rihana.Rihana menatap Nana, gadis kecil cantik itu benar-benar sudah masuk ke dalam hatinya.“Nana sudah sangat cantik,” kata Ri

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Cincin Hilang

    “Aku memiliki beberapa daftar keinginan.”Melvin menoleh Rihana, melihat sang istri yang duduk sambil mengulas senyum.“Daftar apa saja?” tanya Melvin penasaran.“Ada beberapa. Di antaranya, piknik keluarga dan foto bersama. Bagaimana menurutmu?” tanya Rihana sambil menatap Melvin.“Jika kamu ingin seperti itu, mari kita lakukan,” jawab Melvin.“Setelah Monika menikah, bagaimana?” tanya Rihana lagi.“Baiklah, nanti aku siapkan segala hal yang kamu inginkan.”“Aku ingin foto keluarga dua kali. Satu saat bayi kita dikandungan lalu kedua setelah bayi kita lahir,” ucap Rihana sambil mengusap perutnya.Melvin ikut mengusap perut Rihana, bahkan ikut membungkuk lantas mencium perut istrinya itu.“Setuju, aku akan menyiapkan studio agar kita bisa foto keluarga bersama,” ucap Melvin mengiakan apa pun permintaan Rihana.Setelah masalah Mark dan Cantika selesai, Rihana terlihat bernapas lega karena bisa melihat orang-orang baik yang menolongnya, kini bisa hidup senang dan bahagia.Asri diajak Ga

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Hasil Tes DNA

    Setelah 3 hari menunggu, akhirnya hasil tes lab DNA keluar. Gabriella memang meminta agar hasil tes bisa dipercepat karena mereka mencoba meminimkan hal-hal yang mungkin akan terjadi.Hari itu di rumah sakit. Mark, Cantika, dan keluarga termasuk Rihana juga Melvin, ada di sana untuk mendengar hasil tes DNA. Margaretha duduk tenang di sana, seolah begitu yakin jika dia akan menang dari Cantika untuk mendapatkan Mark.Hingga perawat meminta agar Mark dan Margaretha masuk untuk mendengar dokter membacakan hasil lab, tentu saja semua orang yang masuk, bukan hanya dua orang itu saja.Margaretha masuk terlebih dahulu, memandang dokter yang sudah menunggu, lantas dia duduk di kursi yang terdapat di depan meja dokter.Mark masuk bersama Cantika dan yang lain. Dia pun duduk di samping Margaretha, siap mendengarkan hasil lab karena sangat yakin jika bukan dia ayah dari bayi itu.“Bisa saya bacakan sekarang?” tanya dokter itu.Semua orang mengangguk setuju. Dokter itu membuka amplop yang tertutu

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Sudah diunboxing?

    “Tika!” Asri mencari keberadaan Cantika. Pagi itu Asri mendatangi kamar Cantika, tapi tidak mendapati putrinya di kamar.“Tika!” Asri keluar dari kamar, mencari keberadaan Cantika di tempat lain tapi tidak melihat putrinya.Rihana baru saja menuruni anak tangga, hingga melihat Asri yang terlihat cemas.“Ada apa, Bi?” tanya Rihana sambil melangkah menuruni anak tangga untuk menghampiri Asri.Asri menatap Rihana dengan wajah panik dan langsung mendekat.“Ri, Tika ga di kamar. Di mana dia? Bagaimana kalau dia pergi dari rumah dan melakukan hal-hal yang tidak terduga karena stres?” Asri bicara dengan ekspresi wajah panik.Rihana terkejut mendengar ucapan Asri, hingga dia ingin mencoba menenangkan, tapi terhenti saat mendengar suara Cantika.“Ada apa, Bu?” tanya Cantika menatap Asri yang cemas.Cantika pulang tepat waktu, atau Asri akan pergi ke kantor polisi karena mengira Cantika hilang. Dia bangun terlambat karena kelelahan akibat pergulatan dengan Mark, saat dibangunkan Mark pun susah,

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Seperti Penguin

    Cantika dan Mark saling tatap, keduanya masih bergeming di tempatnya masing-masing. Di saat Mark berharap bisa memiliki gadis itu sepenuhnya, Cantika sedang menyiapkan diri untuk memberikan dirinya ke pria yang sudah sah menjadi suaminya.“Aku tidak memaksamu, hanya saja apa tidak bisa untuk tak menjaga jarak. Aku hanya ingin--” Belum juga Mark melanjutkan ucapannya, Mark dibuat terkejut saat Cantika berjalan cepat ke arahnya.Cantika berjalan cepat ke Mark, lantas merangkup kedua pipi Mark, kemudian menautkan bibir mereka. Mark sangat terkejut dengan tindakan Cantika, tapi tentu saja dia senang karena Cantika berinisiatif untuk memulai.Mereka saling melumat, hingga Mark mengangkat tubuh Cantika dalam gendongan ala koala, membawa ke ranjang dan duduk dengan posisi memangku, bibir mereka masih saling bertautan dan melumat bergantian.Mark mulai terpancing gairah, tapi kali ini dia tidak akan menahannya karena Cantika sudah sah menjadi miliknya secara agama dan hukum.Jari Mark mulai m

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menculik

    Cantika keluar dari kamar setelah mendapat panggilan. Hingga melihat mobil berhenti di depan gerbang rumah Melvin. Dia pun berlari ke arah gerbang, saat pintu mobil itu terbuka dan seseorang keluar dari sana.Security di sana bingung melihat Cantika keluar dari rumah di malam hari.“Mbak, mau ke mana?” tanya security.“Bukain, Pak.” Cantika meminat security membuka gerbang.Security pun menuruti permintaan Cantika, membuka gerbang kecil agar Cantika bisa lewat.Ternyata Mark menghubungi dan berkata ada di depan gerbang. Pria itu tidak bisa menahan rindu meski hanya beberapa hari, apalagi mereka berpisah setelah menikah, dikarenakan tuduhan yang dilayangkan Margaretha, sampai membuat Asri melarang Mark bersama Cantika, sampai hasil DNA keluar. Asri hanya tidak mau anaknya jadi janda setelah menikah beberapa hari, belum lagi jadi janda setelah dibobol, tentu saja Asri tidak akan rela.“Mark!” Cantika berlari dan langsung melompat ke pelukan Mark.Tentu saja Mark terkejut dan menangkap C

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status