Share

Bab 2

Penulis: Xavia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 17:39:32
"Apa? Pijat? Apa bisa berhasil?"

"Tentu saja. Kalau kamu nggak percaya, sentuh saja. Kak Rania, aku nggak akan bohong padamu. Aku hanya kasih tahu kamu, nggak kasih tahu orang lain."

Sisil memberitahuku bahwa payudaranya membesar karena pijat. Pijat tidak akan menimbulkan efek samping yang buruk.

Aku terkejut sampai menganga.

Setelah mengatakan itu, Sisil meraih tanganku dan meletakkannya di dadanya yang lembut itu.

"Ah ... Kak Rania, pelan-pelan ...."

Aku terkejut dengan sensasi di tanganku dan meremasnya dengan kuat.

Saat ini, aku percaya bahwa itu memang asli dan bergumam bahwa ini adalah ide yang bagus.

"Baiklah, kalau begitu kamu bisa rekomendasikan dokter ini padaku. Aku ... aku punya teman yang punya masalah ini. Terima kasih, Sisil."

Aku tersenyum canggung dan menyalakan ponselku untuk menanyakan kepada Sisil tentang membuat janji temu di klinik.

Di luar dugaan, rumah sakit ini tidak seperti klinik bedah plastik lainnya yang biasanya serius dan dingin.

Ada juga beberapa humor dan kelucuan.

Artikel pertama di situs resminya menyatakan bahwa masih 95 tahun lagi untuk menjadi rumah sakit berusia seabad.

Aku menelusuri artikel itu satu per satu dan segera melihat banyak testimoni tentang keberhasilan pijat dan pembentukan tubuh.

Yang paling terbaru menunjukkan foto Sisil.

Meskipun wajah Sisil tidak ditampilkan, aku bisa memastikannya karena tato di tubuh bagian depan Sisil.

Ulasan positif dan pujian ditampilkan di situs resmi rumah sakit.

Pada akhirnya, hal ini makin menguatkan tekadku untuk dipijat agar payudaraku membesar.

Pada hari libur,

aku memberanikan diri untuk pergi ke klinik pijat itu.

"Halo, aku sudah buat janji dengan Dokter Denis."

Dengan mengenakan topi dan masker yang tertutup, aku bertanya ke resepsionis.

Sebelum resepsionis sempat berbicara,

seorang pria setinggi 186cm berjas putih datang mendekat.

"Halo, apa Anda Nona Rania? Anda sudah buat janji untuk pijat pembentukan tubuh, 'kan? Namaku Denis Gunawan, silakan ikut aku."

Pria itu mengambil tas bahuku.

Kemudian, tangannya yang hangat menyentuh bahuku dan menuntunku ke klinik dengan lembut.

Di dalam klinik,

aku berdiri diam dan meremas ujung pakaianku karena malu.

"Hahaha, Nona Rania, aku tahu kamu khawatir. Tapi, nggak ada istilah pria dan wanita di depan dokter. Anggap saja aku seperti kentang."

Denis melihatku gugup karena dia dokter laki-laki, tapi dia segera tersenyum dan melepas topengnya untuk menenangkanku.

Pria di balik topeng itu lebih tampan, alisnya lancip dan matanya berbinar.

Sepasang mata itu menatapku sambil tersenyum. Bulu mata panjangnya tampak lembut, pangkal hidungnya tinggi, dan bibirnya merah sehat.

"Nggak bisa. Kalau kamu kentang, maka kamu itu kentang yang tampan."

Aku sedikit terkejut dan langsung memuji Denis.

Setelah mendengar pujianku, Denis tersenyum lembut. Kemudian, dia mengenakan sarung tangan dan menunjuk ke kasur pijat di sampingnya.

"Terima kasih atas pujianmu, Nona Rania. Sekarang tolong lepaskan semua atasanmu dan berbaring di sini."

Karena malu, aku melepaskan semua pakaianku, berbaring di kasur, dan mengembuskan napas dengan lembut.

Dokter Denis menggunakan dua jari untuk mengangkat dan memeriksanya.

Setelah beberapa saat, dia mencubitnya dengan lembut.

Aku merasa wajahku memerah dan tubuh bagian bawahku terasa aneh.

Namun tak lama kemudian, Denis mengerutkan kening dan aku merasa sedikit takut.

"Kenapa? Dokter Denis, apakah ada kesulitan?"

"Nona Rania, aku nggak bisa mengamati titik pijatan terbaik kalau seperti ini. Sepertinya kamu punya masalah ginekologi lainnya."

Kata-kata Denis membuatku tercengang. Aku duduk dengan gugup dan menatapnya.

"Ah! Benarkah? Nggak mungkin, aku … aku sangat bersih … aku …."

Ketika melihat aku sangat gugup, dia tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Jangan khawatir, Nona Rania. Aku nggak bermaksud begitu. Ini hanya perkiraan. Aku bisa lakukan pemeriksaan yang lebih sistematis. Aku nggak bisa temukan masalah kalau seperti ini. Sekarang buka celanamu dan berlututlah, aku akan memeriksanya."

Setelah mendengar apa yang dia katakan, aku jadi khawatir apakah ada penyakit tersembunyi.

Kebetulan, sudah beberapa bulan ini menstruasiku tidak teratur dan aku sering mengalaminya di malam hari ….

Jadi, aku mendengarkan kata-katanya dan menangkupkan tanganku di dada.

Kemudian, dia merentangkan kakiku dan berlutut di atasnya dengan posisi yang memalukan.

"Jangan gugup. Ini untuk melihat keadaan payudara yang kendur saat terlentang, agar bisa menemukan titik pijatannya. Nanti aku akan melakukan pemeriksaan ginekologi."

Setelah mengatakan itu, Denis menarik tangan yang menutupi dadaku, meletakkan telapak tangannya yang besar di atasnya, dan meremasnya dengan lembut.

"Ah … um …."

Karena tubuhku sensitif, aku tidak bisa menahan diri dan mendesah lembut. Remasannya lembut dan nyaman.

Lagi pula, aku sudah lama tidak punya pacar.

Ditambah dengan wajah tampan Dokter Denis, mau tak mau hal ini membuatku bingung.

"Rania, kamu nggak boleh memikirkan Dokter Denis seperti ini, dia adalah malaikat!"

Aku berbisik dalam hati, tetapi sulit untuk tidak memikirkannya.

Dokter Denis ingin memeriksanya dengan lebih baik,

jadi dia berlutut di kasur pijat, tepat di belakangku.

Mungkin karena aku terlalu kecil.

Untuk memeriksa seluruh tubuhku, Dokter Denis harus menekan seluruh tubuh bagian belakangku ke bokongku.

Sepertinya aku bisa merasakan ritsleting celananya di celana dalamku. Yang lebih parah lagi, napasnya berembus di belakang leherku.

Aroma mint dari napasnya yang hangat membuatku pusing.

Seluruh tubuhku dipegang dan diremas-remas seperti adonan.

"Ah! Dokter Denis, um … apakah observasinya sudah selesai? Aku ...."

Aku memanggil namanya dengan lembut.

Namun, dia tidak menjawab. Kemudian, aku merasakan tangannya meninggalkan tubuhku.

Di klinik yang sepi itu, satu-satunya suara yang terdengar hanyalah ritsleting yang dibuka.

Aku ingin menoleh dan melihatnya,

tetapi lenganku tidak bisa menahan kekuatannya dan wajahku menempel keras ke kasur pijat.

"Nona Rania, tenang saja. Kami akan memeriksanya sekarang."

Setelah beberapa saat, suara serak dan rendah Denis terdengar dari jauh.

Tak lama setelah itu, seseorang memegang pinggangku dengan erat.

Kemudian, tubuh bagian bawahku terasa dingin. Celana dalamku ditarik ke bawah dan sebuah benda keras dan berbulu menyembul ke atas.

"Ah! Denis!"

Komen (12)
goodnovel comment avatar
Muslika Infinix
knp g ada lnjtannya?
goodnovel comment avatar
Iqbal Nurfauzi
lanjut kak
goodnovel comment avatar
Safira anjani
bikin penasaran aj
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 3

    Aku meneriakkan nama Dokter Denis dan menoleh ke arahnya dengan tergesa-gesa.Aku melihat dia memegang kapas medis di tangannya dan menyekanya dengan hati-hati untuk mengeluarkan cairannya."Hm? Ada apa? Nona Rania, jangan gugup, aku hanya mengambil sampel."Melihat nada suara dan tekniknya yang lembut,aku tahu aku terlalu berpikir jauh, jadi aku memejamkan mata erat-erat dan mencemooh diriku sendiri.Dia bahkan menggunakan kapas medis sebagai ....Setelah serangkaian pemeriksaan, ternyata tidak ada yang salah pada tubuhku.Pada saat yang sama, dia menentukan rencana pijat yang cocok untukku."Nona Rania, datanglah setiap hari Minggu. Setelah tiga bulan, kamu akan merasakan sensasi baru dan pengalaman hidup baru."Setelah mengatakan itu, Denis tersenyum lembut padaku dan menyenggol lembut kepalaku dengan jarinya.Setelah pijatan hari itu,entah kenapa aku sering memikirkan Denis.Ketika aku berangkat kerja di siang hari, suaranya bergema di benakku.Bahkan dalam mimpiku, dia perlahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 4

    "Berhenti! Apa yang kamu lakukan!"Ketika aku sudah putus asa, Denis berteriak dan menghentikan pria itu.Aku merasakan kepanikan pria itu, dia melemparku ke samping, dan berlari keluar dengan cepat."Bangun, Rania! Ada apa denganmu?"Denis menatapku dengan ekspresi khawatir, lalu memberiku air.Setelah bangun, aku menatapnya dengan bingung sambil menangis."Aku ... aku nggak tahu ... aku dipaksa ... huhu ... Panggil polisi dan tangkap dia! Kamu harus menangkapnya! Huhu."Aku membenamkan diriku di dadanya dan menangis hingga hampir pingsan dan kehilangan suara. Aku berteriak bahwa aku ingin menghukum bajingan itu.Denis mengerutkan kening dan menepuk punggungku."Maaf, ini semua salahku. Seharusnya aku nggak meninggalkanmu sendirian. Nggak ada seorang pun yang bertugas di klinik hari ini. Dia mungkin melihatmu dari jendela luar dan CCTV-nya rusak. Mungkin sulit untuk menangkapnya. Masalah ini sudah menyebar, itu akan berdampak pada kariermu ...."Denis menghiburku dan membantuku mengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 5

    Dua siluet putih tumpang-tindih di atas sofa. Kedua sosok itu familier bagiku.Salah satunya adalah Denis, dan yang lainnya adalah Sisil.Mereka berdua melakukannya dengan intens seperti tidak ada orang lain.Mereka sepertinya lupa bahwa aku sedang tidur di kamar tidur."Kak Denis ... apa Kak Rania akan mendengar ini? Hmm ... pelan-pelan ....""Sayang, kecilkan suaramu agar dia nggak dengar. Kenapa kamu tiba-tiba datang hari ini? Bukannya kita janjian hari Selasa?""Aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu biarkan Rania posting foto bersamamu, tapi aku nggak boleh ....""Dia pacarku, kamu apa? Sayangku? Haha ...."Kedua orang itu tidak menyembunyikan kata-kata kotor mereka. Sepertinya mereka mengira aku tidak tahu apa-apa karena aku sedang mabuk.Aku hanya mabuk, tidak mati.Ketika mendengarkan kata-kata mereka, aku merasa seperti ada yang menuangkan seember air es ke atas kepalaku.Ternyata mereka berdua bekerja sama.Aku bertanya-tanya kenapa Denis selalu lembur di hari Selasa. Ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 6

    Perjamuan akan dimulai.Perusahaan secara khusus mengundang para pelanggan VIP ini untuk berpartisipasi. Peristiwa yang dialami oleh maskapai sejak didirikan diputar di layar lebar.Aku bersandar di pojok dengan segelas sampanye, menyaksikan Denis dan Sisil mengobrol dengan gembira.Denis juga datang sebagai pelanggan VIP dan penanggung jawab acara tersebut adalah Sisil.Tentu saja, Denis akan memenuhi permintaan Sisil.Sisil hanya pramugari kecil, tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk langsung mengikat Denis sebagai VIP.Namun, dia mengubah Ito Jayadi dalam daftar menjadi Denis Gunawan.Mungkin Ito tidak peduli dengan perjamuan sebuah maskapai penerbangan kecil.Namun menurutku, istrinya pasti peduli jika ada pramugari cantik yang menelepon dan memohon kepada suaminya untuk menyerahkan kursinya."Di mana wanita jalang itu? Sisil! Kemarilah! Kau merayu suamiku, 'kan? Hah!"Istri Ito datang dan mengumpat begitu dia memasuki pintu.Kemudian, dia tiba-tiba melangkah maju dan menjambak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 1

    "Pinggangmu indah, kakimu panjang, kulitmu halus dan putih.""Meski ada kekurangan kecil, Nona Rania punya tubuh yang hampir sempurna dan layak menjadi pramugari."Aku berbaring di kasur pijat dengan wajah memerah, celanaku terbuka dan bajuku terbuka lebar.Kedua kakiku berada di bahu dokter tampan di depanku dan aku tidak bisa berhenti gemetar.Tangannya yang besar dan hangat terus bergerak di tubuhku dan aku merasa seolah-olah ada api panas yang membakar kulitku."Ah ... Dokter Denis ... bagaimana dengan kekuranganku?"Aku terengah-engah dan mencoba bernapas dengan teratur, lalu bertanya pada pria itu dengan suara gemetar.Aku melihat dia tersenyum percaya diri."Jangan khawatir, semua wanita akan menjadi sempurna di sini!"Kemudian, dia mengeluarkan stoples dari sakunya.Dengan tangan kosong, dia mengambil segumpal besar krim lengket dan mengoleskannya ke tubuh bagian depanku.Namaku Rania Ganis, aku seorang pramugari.Wajahku yang cantik dan badanku yang ramping adalah hal yang pal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 6

    Perjamuan akan dimulai.Perusahaan secara khusus mengundang para pelanggan VIP ini untuk berpartisipasi. Peristiwa yang dialami oleh maskapai sejak didirikan diputar di layar lebar.Aku bersandar di pojok dengan segelas sampanye, menyaksikan Denis dan Sisil mengobrol dengan gembira.Denis juga datang sebagai pelanggan VIP dan penanggung jawab acara tersebut adalah Sisil.Tentu saja, Denis akan memenuhi permintaan Sisil.Sisil hanya pramugari kecil, tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk langsung mengikat Denis sebagai VIP.Namun, dia mengubah Ito Jayadi dalam daftar menjadi Denis Gunawan.Mungkin Ito tidak peduli dengan perjamuan sebuah maskapai penerbangan kecil.Namun menurutku, istrinya pasti peduli jika ada pramugari cantik yang menelepon dan memohon kepada suaminya untuk menyerahkan kursinya."Di mana wanita jalang itu? Sisil! Kemarilah! Kau merayu suamiku, 'kan? Hah!"Istri Ito datang dan mengumpat begitu dia memasuki pintu.Kemudian, dia tiba-tiba melangkah maju dan menjambak

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 5

    Dua siluet putih tumpang-tindih di atas sofa. Kedua sosok itu familier bagiku.Salah satunya adalah Denis, dan yang lainnya adalah Sisil.Mereka berdua melakukannya dengan intens seperti tidak ada orang lain.Mereka sepertinya lupa bahwa aku sedang tidur di kamar tidur."Kak Denis ... apa Kak Rania akan mendengar ini? Hmm ... pelan-pelan ....""Sayang, kecilkan suaramu agar dia nggak dengar. Kenapa kamu tiba-tiba datang hari ini? Bukannya kita janjian hari Selasa?""Aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu biarkan Rania posting foto bersamamu, tapi aku nggak boleh ....""Dia pacarku, kamu apa? Sayangku? Haha ...."Kedua orang itu tidak menyembunyikan kata-kata kotor mereka. Sepertinya mereka mengira aku tidak tahu apa-apa karena aku sedang mabuk.Aku hanya mabuk, tidak mati.Ketika mendengarkan kata-kata mereka, aku merasa seperti ada yang menuangkan seember air es ke atas kepalaku.Ternyata mereka berdua bekerja sama.Aku bertanya-tanya kenapa Denis selalu lembur di hari Selasa. Ternyata

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 4

    "Berhenti! Apa yang kamu lakukan!"Ketika aku sudah putus asa, Denis berteriak dan menghentikan pria itu.Aku merasakan kepanikan pria itu, dia melemparku ke samping, dan berlari keluar dengan cepat."Bangun, Rania! Ada apa denganmu?"Denis menatapku dengan ekspresi khawatir, lalu memberiku air.Setelah bangun, aku menatapnya dengan bingung sambil menangis."Aku ... aku nggak tahu ... aku dipaksa ... huhu ... Panggil polisi dan tangkap dia! Kamu harus menangkapnya! Huhu."Aku membenamkan diriku di dadanya dan menangis hingga hampir pingsan dan kehilangan suara. Aku berteriak bahwa aku ingin menghukum bajingan itu.Denis mengerutkan kening dan menepuk punggungku."Maaf, ini semua salahku. Seharusnya aku nggak meninggalkanmu sendirian. Nggak ada seorang pun yang bertugas di klinik hari ini. Dia mungkin melihatmu dari jendela luar dan CCTV-nya rusak. Mungkin sulit untuk menangkapnya. Masalah ini sudah menyebar, itu akan berdampak pada kariermu ...."Denis menghiburku dan membantuku mengan

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 3

    Aku meneriakkan nama Dokter Denis dan menoleh ke arahnya dengan tergesa-gesa.Aku melihat dia memegang kapas medis di tangannya dan menyekanya dengan hati-hati untuk mengeluarkan cairannya."Hm? Ada apa? Nona Rania, jangan gugup, aku hanya mengambil sampel."Melihat nada suara dan tekniknya yang lembut,aku tahu aku terlalu berpikir jauh, jadi aku memejamkan mata erat-erat dan mencemooh diriku sendiri.Dia bahkan menggunakan kapas medis sebagai ....Setelah serangkaian pemeriksaan, ternyata tidak ada yang salah pada tubuhku.Pada saat yang sama, dia menentukan rencana pijat yang cocok untukku."Nona Rania, datanglah setiap hari Minggu. Setelah tiga bulan, kamu akan merasakan sensasi baru dan pengalaman hidup baru."Setelah mengatakan itu, Denis tersenyum lembut padaku dan menyenggol lembut kepalaku dengan jarinya.Setelah pijatan hari itu,entah kenapa aku sering memikirkan Denis.Ketika aku berangkat kerja di siang hari, suaranya bergema di benakku.Bahkan dalam mimpiku, dia perlahan

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 2

    "Apa? Pijat? Apa bisa berhasil?""Tentu saja. Kalau kamu nggak percaya, sentuh saja. Kak Rania, aku nggak akan bohong padamu. Aku hanya kasih tahu kamu, nggak kasih tahu orang lain."Sisil memberitahuku bahwa payudaranya membesar karena pijat. Pijat tidak akan menimbulkan efek samping yang buruk.Aku terkejut sampai menganga.Setelah mengatakan itu, Sisil meraih tanganku dan meletakkannya di dadanya yang lembut itu."Ah ... Kak Rania, pelan-pelan ...."Aku terkejut dengan sensasi di tanganku dan meremasnya dengan kuat.Saat ini, aku percaya bahwa itu memang asli dan bergumam bahwa ini adalah ide yang bagus."Baiklah, kalau begitu kamu bisa rekomendasikan dokter ini padaku. Aku ... aku punya teman yang punya masalah ini. Terima kasih, Sisil."Aku tersenyum canggung dan menyalakan ponselku untuk menanyakan kepada Sisil tentang membuat janji temu di klinik.Di luar dugaan, rumah sakit ini tidak seperti klinik bedah plastik lainnya yang biasanya serius dan dingin.Ada juga beberapa humor d

  • Pramugari Seksi dan Klinik Misterius   Bab 1

    "Pinggangmu indah, kakimu panjang, kulitmu halus dan putih.""Meski ada kekurangan kecil, Nona Rania punya tubuh yang hampir sempurna dan layak menjadi pramugari."Aku berbaring di kasur pijat dengan wajah memerah, celanaku terbuka dan bajuku terbuka lebar.Kedua kakiku berada di bahu dokter tampan di depanku dan aku tidak bisa berhenti gemetar.Tangannya yang besar dan hangat terus bergerak di tubuhku dan aku merasa seolah-olah ada api panas yang membakar kulitku."Ah ... Dokter Denis ... bagaimana dengan kekuranganku?"Aku terengah-engah dan mencoba bernapas dengan teratur, lalu bertanya pada pria itu dengan suara gemetar.Aku melihat dia tersenyum percaya diri."Jangan khawatir, semua wanita akan menjadi sempurna di sini!"Kemudian, dia mengeluarkan stoples dari sakunya.Dengan tangan kosong, dia mengambil segumpal besar krim lengket dan mengoleskannya ke tubuh bagian depanku.Namaku Rania Ganis, aku seorang pramugari.Wajahku yang cantik dan badanku yang ramping adalah hal yang pal

DMCA.com Protection Status