Share

Libur Terakhir

Libur Terakhir

Aku mendengus kesal pada situasi, kenapa suamiku harus jauh sih? Kenapa juga suamiku tidak inisiatif mengajakku tinggal bareng di tempatnya nugas sih? Sebagai seorang suami, kalau memang sayang kan harusnya akan sulit pisah dari istri. Ini kok malah santai aja.

Pagi ini aku masak sedikit nasih, dan lauk seadanya, toh suami mau pergi juga.

"Bunda kok cemberut gitu?" tanyanya, ia baru saja habis mandi setelah membantuku menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga yang sekiranya tak sempat aku ambil.

"Ga apa-apa kok, sayang," jawabku berbohong, padahal hatiku sakit, sedih, tau ah.

"Bener?" tanyanya lagi.

"Bener, emang kenapa juga? Bunda ga apa-apa kok." Lagi-lagi aku berkilah, harusnya ia bisa membaca perasaanku, masak orang sayang separah itu engga pekanya.

Setelah selesai masak, aku beberea perabotan dapur, k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status