Share

Chapter 13

Author: Apple Leaf
last update Last Updated: 2023-03-25 13:09:19

Ilana tak mampu menahan senyumnya. Mata gadis itu berbinar ketika tatapannya bertemu dengan Danish. Kini mereka berada di atap gedung perusahaan tersebut.

Danish tersadar masih menggenggam tangan Ilana, dan segera melepaskan genggamannya. Kemudian Danish bertanya, "Kamu mengikuti saya tadi malam?"

Mendengar pertanyaan itu senyum Ilana perlahan menjadi datar. "Mana ada aku ngikutin Kak Danish. Aku dijemput Arion tadi malam, terus dia ngajak aku ke super market. Siapa yang sangka bakal ketemu Kak Danish," terang Ilana.

Danish mengamati wajah Ilana. Sepertinya Danish tidak melihat Arion semalam, sehingga ia menyimpulkan Ilana membuntutinya.

"Nah, sekarang giliran aku bertanya. Kenapa aku dicuekin semalam? Padahal Kak Danish udah lihat aku, 'kan?" Ilana tak mau kalah. Manik matanya penuh harap akan jawaban Danish.

Selama beberapa saat Danish tidak memberikan jawaban pada Ilana. Mulut lelaki itu terkunci rapat. Sementara Ilana menggerutu di depannya.

"Biar enggak merusak suasana." Akhirnya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Please Marry Me   Chapter 14

    Farrel menunjukkan restoran yang dipilihnya, tapi Ilana tidak terkesan sama sekali. Jika Danish yang mengajaknya makan malam, kemungkinan dia akan sangat terkesan.Melihat ekspresi datar Ilana, Farrel segera mengajaknya duduk. Pelayan segera memberikan buku menu kepada mereka. Ilana tidak repot-repot melihat buku menu tersebut. Ia meminta Farrel untuk memesan apa saja."Apa perlu ngajak aku makan malam? Dan cuma berdua?" tanya Ilana."Kalau ngajak Danish atau orang lain, kita ngobrolnya jadi enggak leluasa," jawab Farrel. "Tapi, kamu pasti bakal berterima kasih aku nanti.""Sekarang Kak Farrel bilang aja deh, tentang yang tadi siang itu. Jangan bikin aku penasaran lagi. Dan aku enggak mau nunggu sampai makanan datang."Ilana mengetahui niat Farrel yang ingin menunda waktu. Farrel terkekeh melihat ekspresi tidak sabaran Ilana."Oke, sebelum itu kamu harus janji, jangan bilang ke Danish.""Aku janji.""Wanita yang tadi malam sama Danish —”Ilana memotong ucapan Farrel, "Wanita yang sema

    Last Updated : 2023-03-26
  • Please Marry Me   Chapter 15

    Danish mengantar Ilana sesuai permintaan Farrel. Sebenarnya Danish juga tidak rela jika gadis itu pulang sendirian. Bisa-bisa Danish akan memikirkan Ilana semalaman."Kak Danish, kita jangan pulang dulu, ya?""Saya harus antar kamu pulang. Saya enggak mau bikin keluarga kamu khawatir."Meskipun Danish menolak permintaan Ilana, tetapi gadis itu tidak merajuk seperti biasa."Aku udah kabarin Papa lewat chat tadi. Papa bilang asalkan sama Kak Danish, aku pasti pulang dengan aman. Aku juga bilang mau jalan-jalan sebentar sama Kak Danish dan Papa bolehin."Sudut bibir Ilana terangkat bahagia. Sekarang bagaimana cara Danish menolak ajakan Ilana?Danish berdehem. Ilana selalu bisa membuat Danish kehabisan kata. Ayah Ilana juga sama, sudah tahu putri kesayangannya bersama seorang pria, tapi malah diberikan izin."Kamu mau ke mana? Akan saya antar.""Ke bioskop. Ada film yang mau aku tonton. Kebetulan aku punya dua tiket nonton."Suara Ilana dipenuhi kebahagiaan. Ilana membeli tiket itu melalu

    Last Updated : 2023-03-27
  • Please Marry Me   Chapter 16

    Di kantor, Danish menebar senyumnya. Sungguh aneh bukan? Farrel yang menyaksikan tingkah laku sahabatnya pun menyimpulkan bahwa Ilana alasannya. Mungkin tak lama lagi sinar kemilau akan semakin terang di hati Danish."Sepertinya tadi malam berjalan lancar," ucap Farrel ketika duduk di salah satu sofa di kantor Danish.Farrel ke kantor Danish karena ada pekerjaan yang dibicarakan setelah selesai, Farrel bukannya kembali ke kantornya malah membicarakan urusan pribadi."Apa?" Danish membalas dengan pertanyaan."Tadi malam. Kalian pasti sudah baikan.""Begitulah." Danish mengedikan bahu dan berkomentar singkat. Ia sibuk dengan laptop di depannya."Anehnya enggak pacaran tapi bisa marahan. Oh, iya, temenan juga bisa marahan. Jadi, kalian ini berteman atau pacaran?" Sekali lagi Farrel melontarkan pertanyaan, padahal dia sudah tahu jawabannya. Namun, mengingat Danish menjadi lebih sering tersenyum, tentu menguatkan niatnya untuk bertanya dan mendengar sendiri dari mulut Danish.Danish kehilan

    Last Updated : 2023-03-28
  • Please Marry Me   Chapter 17

    Rasa gelisah menyelimuti hati Danish kala memikirkan ucapan sahabatnya tadi siang. Badan Danish tak bisa berbaring santai di ranjangnya. Maka ia putuskan untuk bangkit, melangkah keluar kamarnya.Jam dinding menunjukkan pukul dua dini hari. Sebenarnya Danish memang kuat begadang demi pekerjaan, tetapi tak setiap hari. Kemarin malam ia sudah begadang dan sekarang begadang lagi.Jari tangan kanan Danish menekan tombol water dispenser, sementara tangan kirinya memegang gelas. Untungnya ia masih fokus, sehingga gelasnya tak kepenuhan.Danish meneguk air putih dalam gelas perlahan-lahan. Ia menghabiskan semuanya. Lantas mencuci gelas tersebut agar ada hal yang dikerjakannya. Namun, mencuci satu gelas tak menghilangkan keruh pikirannya.Satu-satunya cara adalah memastikan perasaanny sendiri."Sepertinya saya harus mulai menerimanya," Danish bergumam. Tetapi, sesaat kemudian Danish kembali membuka mulut, "enggak. Saya enggak bisa menjauh ataupun mendekat."Artinya, Danish belum dapat memutus

    Last Updated : 2023-03-29
  • Please Marry Me   Chapter 18

    Vela tampak menenangkan atasannya, Helen. Wanita yang tadi berdebat dengan Ilana. Terlihat jelas ekspresi malu sekaligus marah di wajah Helen. Padahal wanita itu ingin mempermalukan Ilana."Saya ingin gadis itu meninggalkan perusahaan." Nadanya jelas dipenuhi kebencian. Untuk pertama kali Helen berurusan dengan Ilana sudah membuat dirinya kehilangan muka."Tapi, anak magang itu bukan di divisi kita, Bu," sahut Vela.Vela adalah karyawan yang paling dekat dengan Helen. Bisa dibilang merupakan tangan kanan wanita itu. Helen menatap garang pada Vela."Erna bisa mengatasinya. Kamu kasih tahu Erna, apa yang baru saja saya katakan," perintahnya.Meski begitu Vela tidak beranjak. Menggunakan kekuasaan untuk memecat anak magang?"Tapi, Bu. Apa Bu Erna akan mau menuruti permintaan Ibu?""Vela, kenapa saya merasa kalau kamu tidak mau melakukan perintah saya? Sudah berapa lama kamu bekerja bersama saya? Jika jabatan saya naik, jaba

    Last Updated : 2023-03-30
  • Please Marry Me   Chapter 19

    Sepulang dari kantor, Ilana segera mandi lalu berdandan. Pasalnya Kania tiba-tiba mengajak bertemu setelah beberapa hari bergelut dengan kesibukan masing-masing, mereka jadi kurang ada waktu bertemu.Pertama mereka pergi ke restoran favorit sejak masih SMA. Ya, sambil bernostalgia masa-masa SMA mereka."Cie ... yang bilang mau lupain Danish. Malah kerja di perusahaannya. Aku enggak nyangka aja, perasaan kamu bakal sekokoh ini." Kania menggodanya, yang jelas membuat Ilana tersenyum malu-malu."Malam itu aku udah berpikir matang-matang. Aku udah bikin pengumuman ke keluarga aku, enggak mungkin aku nyerah gitu aja," sahut Ilana, yang kemudian menyeruput jus alpukat melalui sedotan.Kania tak tahan untuk tidak menggeleng. Ia tahu sahabatnya adalah orang yang berpendirian teguh. Hanya saja Kania tak mau sampai Ilana jatuh terlalu dalam karena perasaannya pada Danish."Oke. Kalau kamu sangat yakin, aku tetap akan dukung. Tapi ..., kalau sekali lagi cinta kamu ditolak, aku saranin kamu lanju

    Last Updated : 2023-03-31
  • Please Marry Me   Chapter 20

    Pagi-pagi sekali Vela membelikan segelas kopi untuk Ilana juga mengajaknya berbicara di taman belakang gedung perusahaan.Ilana menerima segelas kopi tanpa berpikir panjang."Kamu pasti kesulitan kemarin," ucap Vela setelah duduk di sebuah gazebo di taman tersebut. Sesekali Vela memperhatikan langit yang dihiasi beberapa awan. Cuaca hari ini amat cerah."Ya, perempuan gila yang cari masalah itu, aku enggak tahu dia seorang manajer," sahut Ilana. Kemudian menyeruput kopinya, "terlalu manis.""Itu kopi instan. Lain kali mau aku belikan kopi pahit?""Kenapa mesti beli? Kak Vela bisa bikinin aku kopi di pantry," sahut Ilana. Meski kemanisan dia tetap menyeruput kopi tersebut karena rasanya tidak enak membuang pemberian orang lain."Kalau kamu tahu Bu Helen seorang manajer, apa kamu akan lebih sopan?" tanya Vela masuk ke pokok pembicaraan. Vela merasa gelisah sejak kemarin dan juga merasa bersalah, karena hampir saja Ilana kehilangan pekerjaan. Dia berterima kasih karena Erna tidak menurut

    Last Updated : 2023-03-31
  • Please Marry Me   Chapter 21

    Kania datang mengenakan rok A-line berwarna hitam ditambah atasan blouse merah muda. Ia menyampirkan tas selempang di bahu kirinya. Setelah menyapa Ilana, Kania duduk di sebelah Ilana."Wah, Pak Danish juga ikutan. Kayaknya hubungan kalian berjalan lancar." Tanpa mengetahui apa pun Kania langsung berbicara. Dia secara bergantian mengarahkan tatapan pada Danish, Ilana dan terakhir pada Farrel.Danish menoleh pada Ilana. "Bukan seperti yang kalian pikirkan. Saya hanya menemani di sini, bukan bermaksud lain." Dia mengeluarkan pendapat setelah diam selama beberapa menit."Ya, kami semua tahu. Enggak perlu dijelaskan lagi." Ucapan Farrel memiliki dua arti, yang pertama mereka mengerti tak ada hubungan apa pun antara Danish dan Ilana. Dan yang kedua, mereka memang percaya ada hubungan romantis."Saya tahu yang saat ini ada dipikiran kalian. Makanya saya jelaskan," Danish kembali berucap.Namun, Farrel dan Kania masih tertawa. Sepertinya mereka satu pemikiran akan hal ini, dan mereka pura-pu

    Last Updated : 2023-04-01

Latest chapter

  • Please Marry Me   Chapter 33 Ending

    Esok paginya Ilana dijemput oleh Danish. Saking semangatnya, Ilana bahkan tidak sarapan. Dia berpamitan pada orang tuanya lalu langsung masuk ke mobil Danish. Meski kantor Ilana dan kantor Danish berlawanan arah, tetapi tak masalah bagi Danish.Hubungan mereka baru saja berjalan, Danish ingin berpacaran seperti pasangan kekasih pada umumnya. Salah satunya mengantar kekasihnya ke kantor."Kamu buru-buru keluar rumah, jangan bilang kamu belum sarapan," tebak Danish.Ilana tersipu dan menjawab, "Karena kamu bilang bakal jemput aku, jadinya aku terlalu bersemangat. Kamu beliin aku sarapan, oke?""Udah saya duga. Lihat ke bekalang. Saya udah beli sarapan untuk kita," ujar Danish.Ilana pun menengok ke belakang, melihat ada dua kotak yang berisi sarapan. Danish sebetulnya sangat perhatian, hanya sajabaru sekarang dapat ia lakukan."Makasih, Kak Danish."Danish sekilas memalingkan muka begitu mendengar sebutan yang akrab di telinganya. Simpul senyumnya tak bisa dia tutupi."Udah lama banget

  • Please Marry Me   Chapter 32

    "Adik kamu belum pulang juga?" Raihan bertanya pada Arion ketika sudah tiba di rumah. Kania dan Arion saling menatap karena seharian ini mereka tak melihat Ilana.Arion menggeleng, balik bertanya, "Emangnya Ilana pergi ke mana? Dia enggak telepon?""Papa sudah hubungi berkali-kali, tapi ponselnya enggak aktif." Sejak tadi Raihan sudah menghubungi nomor ponsel Ilana, tapi panggilan tersebut tidak tersambung. Sekarang sudah pukul 10 malam dan Ilana pergi sejak pagi, tentu saja Raihan dan Oke khawatir."Papa enggak coba hubungi Danish? Siapa tahu sekarang mereka lagi bersama," dengan santai Arion berkata. "Pa, aku ke kamar dulu. Biar aku yang hubungi Danish kalau Papa enggak mau." Arion segera menuju ke kamarnya. Sedangkan Kania sudah pergi lebih dulu.Di luar kamarnya, Arion menghubungi Danish melalui telepon. Dia berharap agar tak terjadi apa pun pada Ilana. Pasalnya Ilana tak memberi kabar ke rumah."Halo, Pak Danish," Arion segera berucap dan bertanya, "saya mau tahu apa Ilana sedang

  • Please Marry Me   Chapter 31

    Alih-alih mengantar Ilana pulang, Danish mengajak Ilana ke rumahnya sore itu. Jika dulu Ilana akan sangat senang, sekarang ekspresinya mengatakan sebuah penolakan."Kamu enggak suka saya ajak ke rumah?" tanya Danish."Ya, lagian ngapain, sih, ngajak aku ke rumah kamu?" Ilana membalas dengan pertanyaan. Meski begitu Ilana melangkah ke depan pintu, menekan tombol sandi yang ternyata—sandi tersebut masih sama seperti dulu. Danish tak sekalipun menggantinya.Ilana menoleh pada Danish di belakangnya memberikan tatapan yang tak dimengerti oleh Danish."Saya cuma malas aja ganti password," kata Danish. Dia mempersilakan Ilana masuk lebih dulu."Aku lapar," ujar Ilana menoleh pada Danish dan tiba-tiba tersenyum, "kamu harus masak makanan yang enak buat aku."Danish membalas dengan senyum. Dihampirinya Ilana lalu mendekatkan wajahnya dan seketika wajah Ilana merona. Danish sedang menggodanya saat ini?Ternyata pria itu sudah menahan keinginannya terlalu lama dan kini tak sungkan lagi mengecup

  • Please Marry Me   Chapter 30

    Menikmati keindahan pantai menjadi suatu hal yang menarik perhatian Ilana belakangan ini. Selain dapat menghilangkan penat akan kesehariannya yang sibuk.Meski sudah mengetahui kesalahpahaman tersebut, dia tak menghubungi Danish. Bukan karena tak ada rasa, melainkan Ilana menunggu Danish mengambil inisiatif.Pagi itu di Pantai Nyang Nyang Uluwatu, Ilana merentangkan kedua tangannya ketika angin pantai menyambut lembut. Suara ombak kecil terdengar menenangkan di telinganya. Saat ini pantai masih sepi, Ilana menikmati keindahan itu, berlari kecil ke tepi pantai dan kakinya menyentuh air.Seorang pria mengenakan busana santai melangkah mendekat ke tepi pantai. Kedatangan pria itu tertangkap oleh netra Ilana."Gimana dia bisa tahu aku ada di sini?"Ilana merasa kebingungan karena hanya ada dirinya dan pria itu di pantai. Suasana akan menjadi canggung begitu mereka berpapasan nanti.Tak lama kemudian pria itu sudah berdiri di depan Ilana. Seulas senyum terpasang di wajah tampannya. Jujur s

  • Please Marry Me   Chapter 29

    "Kenapa buru-buru Ilana?" Raihan yang duduk di kursi kerja bertanya penasaran.Arion dan Kania menyusul di belakang Ilana, sontak Raihan menjadi sangat terkejut."Ada apa ini?" Laki-laki itu segera berdiri."Gini, Pa, aku sama Kania enggak sengaja—”"Cukup!" potong Ilana, tanpa menoleh pada kakaknya, dia berucap lagi, "aku mau ngomong sama Papa. Kakak sebaiknya ngasih aku ruang."Arion dan Kania mengangguk. Mereka merasa bersalah karena tak hati-hati saat berbicara. Arion menutup pintu ruang kerja ayahnya. Kini ruang kerja itu sunyi karena Ilana belum mengutarakan maksudnya."Duduk, Na."Setelah keduanya duduk, Ilana menatap dalam pada ayahnya. Raihan belum pernah menerima tatapan ini dari Ilana. Raut mukanya sedikit khawatir."Pa, tolong jelasin sama aku," kata Ilana."Apa yang ingin kamu dengar?""Papa punya masalah apa sama Danish 5 tahun lalu? Aku pengen Papa jawab jujur!"Suasana di ruangan itu menjadi sedikit tegang. Keingintahuan Ilana adalah rahasia yang disimpan oleh Raihan.

  • Please Marry Me   Chapter 28

    "Ilana!" Tiba-tiba Erna berseru dan segera memeluk Ilana. Tentu saja setelah acara pernikahannya selesai.Ilana menjadi sedikit canggung. "Bu Erna, tolong jangan meluk erat-erat, aku enggak bisa napas," kata Ilana. Oleh karena itu, Erna dengan segera melepaskan Ilana."Aduh, maaf. Habisnya aku senang sekali bisa bertemu Ilana lagi," timpal Erna."Selamat atas pernikahan Ibu," ujar Ilana. Kemudian pandangannya teralih pada Farrel, "Kak Farrel membuat aku tercengang, tapi aku sangat bahagia karena akhirnya kalian bersama."Farrel berdiri di samping Ilana, tetapi matanya mengarah pada Danish. "Ehem. Terus gimana sama kamu?"Kening Ilana mengkerut serta kedua alisnya bertautan. Sepertinya tak suka akan pertanyaan Farrel. Kalau saja hari ini bukan hari bahagia Farrel, maka Ilana akan benar-benar memukul lelaki itu."Ya, udah deh. Aku enggak akan bertanya. Makasih banget kamu udah mau datang di hari bahagiaku," ucap Farrel lagi.Kemudian Farrel dan Erna menyalami para tamu yang tengah berpa

  • Please Marry Me   Chapter 27

    Arion dan Kania telah turun dari mobil mereka, sedangkan Ilana masih mengatur pernapasannya. Entah mengapa jantungnya berdebar kencang padahal bukan dia yang akan menikah, tetapi dia menjadi canggung."Ilana ayo buruan turun. Acaranya udah mau mulai," ujar Arion.Farrel mengadakan pernikahannya di sebuah hotel mewah dengan pemandangan outdoor pantai. Para tamu sudah mulai berdatangan sejak tadi. Kebanyakan dari mereka datang bersama pasangan.Ketika melihat itu Ilana jadi berkecil hati karena dia tak membawa pasangan. Dia turun perlahan dari mobil dibantu oleh Arion. Dan setelah itu Arion menggandeng Kania, sedangkan Ilana berjalan di samping mereka.Mereka menunjukkan kartu undangan kepada staf yang bertugas dan mempersilakan mereka untuk masuk. Ilana terpukau melihat dekorasi indoor aula pernikahan, yang langsung memperlihatkan dekorasi outdoor di balik dinding kaca—yang terlihat mewah.Tanpa berkata apa pun pada kakaknya, Ilana melangkah melewati pintu kaca yang lebar itu, seketika

  • Please Marry Me   Chapter 26

    "Bu, ada surat undangan untuk Ibu," kata salah satu staf kepada Ilana.Ilana mendongak, lalu meraih surat undangan di tangan staf wanita itu. "Terima kasih."Ketika Ilana membaca nama yang tertera di surat undangan tersebut, matanya melebar tak percaya. Sudah lama sekali dia tak bertemu Farrel dan sekarang pria itu akan menikah dengan Erna yang membuat Ilana semakin tak percaya."Dulu pas aku muji Bu Erna, Farrel enggak mau dengar. Nah, sekarang mereka bakal nikah." Ilana tertawa di balik surat undangan pernikahan itu.Detik berikutnya tawanya menghilang karena Farrel mengingatkannya pada seseorang. Tangan Ilana spontan meletakkan kartu undangan tersebut. "Apa dia juga bakal datang?" Dengan cepat Ilana menghempaskan pikirannya tentang lelaki itu.***Mengingat hari pernikahan Farrel seminggu lagi, Ilana dan Kania pergi ke butik langganan mereka. Memilih gaun yang tepat dan pas bukan hal mudah ternyata. Ilana sudah mencoba 5 gaun, tetapi masih merasa tak sesuai. Sementara Kania sudah m

  • Please Marry Me   Chapter 25

    5 Tahun kemudian ....Banyak hal telah terjadi dalam 5 tahun terkahir. Ilana menyelesaikan kuliah S2-nya dua tahun lalu, dan dia langsung bergabung dengan perusahaan ayahnya. Tentunya Ilana memulai dari karyawan biasa sampai membawanya pada jabatan manajer. Sementara Arion adalah penerus ayahnya, dia kini menjabat sebagai Vice Presiden Director.Selain bekerja, Ilana juga menghabiskan waktunya berjalan-jalan—kapan pun dia mendapatkan waktu—menikmati masa mudanya, sendirian ataupun bersama sahabatnya. Oh, ya, siapa yang menduga kalau Kania dan Arion menjalin hubungan sejak 3 tahun lalu? Dan mereka pun melangsungkan pernikahan tak lama setelah menjalin kasih. Mereka juga dikarunia seorang anak perempuan yang sangat manis.Pagi itu, tak seperti biasanya Ilana bangun kesiangan akibat menonton film sampai dini hari. Jadi, sekarang ini dia terburu-buru, menenteng tasnya sambil mengenakan sepatu hak tingginya."Ma, Pa, Kak Arion udah berangkat?" tanya Ilana sesampainya di ruang makan. "Aduh p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status