"Aku tidak tenang karena aku tahu kalau aku tidak salah. Aku tahu kalau mengusir seorang tamu di showroom ini tidak bisa dibenarkan!" ngotot Natalie.
Kevin menelan salivanya. Dia takut Natalie akan dipecat karena dia, tapi saat ini, melihat kengototan Natalie, Kevin juga tidak bisa pergi begitu saja karena Natalie masih mendebat manajernya yang bernama Ridwan itu.
Melihat ngototnya Natalie, Ridwan menjadi marah. "Oke, kalau itu maumu! Sekarang juga, aku memecatmu dari showroom ini! Masih baru sudah belagu! Cepat ambil barang-barangmu dan segera pergi dari sini!"
"Baik, aku pergi dari sini! Mendingan aku tidak kerja di sini daripada kerja di sini, di tempat yang orang-orangnya memperlakukan tamu dengan semena-mena, huh!" Nathalie menatap tajam ke arah Ridwan dan juga Yuni, setelah itu, dia membalikkan tubuhnya untuk menuju ke bagian dalam guna mengambil barang-barangnya.
"Pergi sana, kamu! Huh, gadis kampungan!" cibir Yuni.
"Sebagai bawahan, harusnya kamu punya otak, jangan berani melawan atasanmu, gadis bodoh!" tambah Ridwan.
Melihat akhirnya Natalie dipecat juga dan mendengar kata-kata dari Yuni dan Ridwan tadi, kevin jadi marah. Dia langsung menarik kerah baju Ridwan dan berkata, "kamu boleh memecat dia, itu adalah hakmu sebagai atasannya tapi jangan bilang dia bodoh, karena dia jauh lebih pandai dan lebih manusiawi daripada kalian berdua!"
Ridwan mencoba melepaskan tangan Kevin dari kerah bajunya sementara tangannya yang satu mencoba menampar Kevin.
Tapi sebelum tamparannya berhasil mengenai Kevin, Kevin sudah melempar tubuh Ridwan hingga membentur tubuh Yuni yang berada belakangnya hingga keduanya terlempar beberapa meter ke belakang dan jatuh mencium lantai.
Yuni yang kesakitan karena tertimpa tubuhnya Ridwan, langsung menangis dan meminta Ridwan untuk memukul Kevin.
Tapi Ridwan yang baru saja merasakan lemparan kuat dari Kevin yang membuat dia dan Yuni terlempar cukup jauh, sadar kalau Kevin memiliki tenaga kuat yang sukar untuk dia hadapi, karena itu Ridwan langsung berteriak-teriak memanggil satpam yang berada di luar showroom.
Dua orang satpam yang berada di luar showroom masuk ke dalam dan begitu mendapatkan perintah dari Ridwan, mereka langsung berusaha menangkap Kevin.
Tapi Kevin sudah marah. Dia langsung menangkap tangan kedua orang satpam itu dan menyentak tangan mereka sehingga dua satpam itu langsung terduduk di lantai karena merasakan kesakitan yang amat sangat di tangan mereka yang diremas oleh Kevin ini.
Para pegawai showroom ini yang berada di dalam, kini mendekat semua untuk melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari kerumunan para pegawai itu yang membuat para pegawai langsung minggir untuk memberikan jalan untuk orang ini.
"Apa yang terjadi?" tanya orang yang baru datang ini yang merupakan seorang pria berumur 50 tahunan yang nampak sangat berwibawa di kalangan para pegawai di showroom ini.
Mendengar pertanyaan itu, Ridwan langsung maju mendekati orang tua itu dan berkata, "Pak Samsul, orang itu adalah seorang pelayan rumah makan, dia berusaha mengamuk di tempat ini. Mungkin karena dia tidak bisa membeli mobil di tempat ini."
Orang yang bernama Samsul itu kemudian berkata, "apakah ada versi yang lain?"
Natalie yang belum sempat masuk ke dalam, langsung mendekati Samsul dan bercerita sesuai apa yang dia alami tadi. Dia bercerita tanpa ada mengurangi dan tanpa ada menambahi dan semua sesuai dengan yang terjadi tadi.
Saat ini, kekuatan satpam semakin bertambah karena ada lima orang satpam yang sebelumnya berada di belakang kini masuk ke dalam dan mendekati Kevin untuk mulai mengepung Kevin.
"Stop! Kalian jangan mendekati Tuan Muda Gregorius," kata Samsul tiba-tiba sambil mengangkat tangan ke arah 5 satpam yang baru datang.
Kata-kata Samsul itu membuat semua orang terdiam. Dua orang satpam yang tangannya diremas oleh Kevin kini sudah dilepaskan Kevin, sehingga dua satpam itu langsung bergabung dengan 5 temannya dan kini menatap heran ke arah Samsul.
Selain mereka, Kevin juga menatap heran ke arah Samsul karena mendengar kata-kata Samsul tadi, kata-kata yang membuat Kevin melepaskan pegangan dan remasan tangannya yang kuat kepada dua satpam tadi.
"Selamat datang di showroomku, tuan muda," kata Samsul sambil menundukkan kepalanya sekali ke arah Kevin.
"Kamu juga menganggap aku seorang tuan muda?" tanya Kevin yang semakin heran dengan apa yang terjadi ini, karena berturut-turut orang-orang yang dihormati di beberapa tempat, baik di hotel, di bank dan sekarang di showroom mobil mewah, memanggil Kevin 'tuan muda' dan ini membuat Kevin sangat bingung. Ini adalah keanehan kesekian bagi Kevin.
Arman langsung mendekati Samsul dan berkata, "Pak Samsul, mungkin bapak salah kenal. Orang ini hanyalah seorang pelayan restoran, nggak pantas banget dia dipanggil tuan muda, Pak Samsul."
"Aku baru saja dihubungi oleh seseorang yang aku kenal dan dia bilang, seorang tuan muda dari keluarga kaya dan berpengaruh akan datang ke showroomku untuk mengambil mobil. Jadi, aku yakin dia lah orangnya." Samsul menunjuk ke arah Kevin.
"Pak, salah orang kali. Mungkin saja orang yang bapak tunggu itu baru datang belakangan. Dia ini cuma sampah jalanan, pak, " timpal Ridwan sambil menunjuk ke arah Kevin.
"Jangan memandang orang terlalu rendah seperti itu, Pak Ridwan!" bantah Natalie sambil melotot ke arah Ridwan.
Ridwan dan Natalie kembali bertengkar di depan Samsul.
Melihat majunya Ridwan ini dan kata-kata Ridwan yang terlalu merendahkan dirinya dan terlebih terlalu merendahkan Natalie, Kevin tidak terima, karena itu, tanpa memperhitungkan kalau dia betul-betul tuan muda asli atau bukan, Kevin berkata kepada Samsul, "aku ingin kamu memecat Ridwan ini, karena mulutnya keterlaluan."
"Hey! Siapa kamu ini? Berani memecatku!" Ridwan melotot ke arah Kevin.
"Oke. Aku turuti perintahmu, tuan muda. Sekarang juga, aku pecat Ridwan dari showroom ini dan karena Ridwan masih memiliki banyak hutang, maka aku tidak perlu memberikan pesangon kepadanya," kata Samsul tiba-tiba.
Kata-kata Samsul ini membuat semua orang kaget. Bukan hanya Ridwan dan Yuni yang kaget, tetapi juga Natalie dan dan Kevin.
Kevin juga tidak menyangka kalau kata-katanya yang diucapkannya dengan setengah asal-asalan itu akan langsung dituruti oleh Samsul.
Karena itu, Kevin juga merasa sangat kaget. "Ada apa ini? Kenapa hari ini aneh sekali? Kenapa aku berulangkali menemui peristiwa aneh? Apakah aku betul-betul adalah Tuan Muda Gregorious itu?"
"Benarkah bapak akan melakukannya?" tanya Kevin heran sambil menatap wajah Samsul. "Tentu saja. Perkataan tuan muda Gregorius adalah ibarat sebuah Titah Raja yang harus aku ikuti. Apalagi managerku sudah melakukan kesalahan kepada seorang tamu agung di showroom ini dan itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar yang termasuk dalam peraturan di showroom ini dengan ancaman pemecatan. Jadi, itu yang terjadi akan terjadi," jawab Samsul. "Pak Samsul, ini cuma lelucon dari Anda, kan? Aku tidak betul-betul dipecat kan? Iya kan, pak?" tanya Ridwan penuh harap. "Kamu dipecat karena tidak menghargai tamu agung di showroom ini, kamu beserta Yuni, segera tinggalkan showroom ini, sekarang juga!" Yuni mulai memohon kepada Samsul. "Please ... jangan, pak. Jangan pecat aku. Aku masih punya banyak hutang, Pak Samsul. Dimana lagi aku bisa mendapatkan Gaji tinggi yang aku dapat sekarang dengan bonus-bonus besar yang aku dapat sekarang, pak?"
Mendengar kata-kata Yuni itu, Arman dan Vanda langsung menatap ke arah Samsul berharap kalau kata-kata Yuni itu mengandung kebenaran karena mereka merasa tidak mungkin seorang pelayan seperti Kevin adalah seorang tuan muda."Mati kamu, pelayan busuk! Kamu pasti akan langsung diusir," kata Ridwan sambil tertawa puas karena dia yakin sebentar lagi kebenaran akan tersingkap kalau Kevin bukanlah tuan muda yang sesungguhnya.Bukan hanya mereka yang berpikir seperti itu. Bukan hanya mereka yang berpikir kalau Kevin bukanlah tuan muda yang sesungguhnya. Kevin juga berpikir demikian. Sehingga saat ini dia sudah pasrah. Pasrah akan diusir dari showroom ini.Kevin mendekati Natalie karena Kevin ingin segera menarik tangan Natalie untuk keluar dari showroom ini sebelum Natalie dihina oleh Ridwan dan Yuni karena kemungkinan identitas Kevin kalau Kevin bukankah tuan muda akan segera ketahuan.Samsul yang sampai saat ini masih menjadi pusat perh
"Tuan muda, seharian ini kan aku sudah berusaha memberitahu tuan muda kalau tuan muda memang adalah Tuan Muda Gregorius tapi... " "Tapi apa?" tanya Kevin. "Susah untuk aku jelaskan, tuan muda. Tuan muda harus datang ke kamar hotel tempat tuan muda menginap. Di situ, aku sudah sediakan semua yang harus tuan muda ketahui," jawab Suzan diujung telepon. "Baiklah, aku akan segera kesana." "Iya, tuan muda. Aku tunggu di sini," pungkas Suzan. Kevin segera mengembalikan handphone milik Samsul tadi. Begitu Kevin mendekat, Samsul langsung berkata kepada Natalie, "minta nomor telepon Tuan Muda Gregorius, supaya nanti kamu bisa menghubungi dia menyangkut pesanan mobil." Natalie langsung tersenyum ke arah Kevin dan meminta nomor telepon Kevin. Kevin segera mengambil handphonenya dan memberikannya kepada Natalie supaya Natalie bisa mencatat nomor telepon yang ada di handphone itu. "Oke, Tuan Muda Gre
"Alasannya karena kakekmu ingin melihat tindak tanduk seorang pemegang saham Gregorius Grup yang kakekmu curigai sebagai orang yang yang telah mencelakai tuan muda pada setahun yang lalu," jawab Suzan."What? Jadi aku dicelakai orang pada setahun yang lalu?" tanya Kevin penasaran."Iya, tuan muda. Untung saja ternyata Indro Lelono, ayahnya Lisa, yang merupakan sopir tuan muda di kota A, berhasil menyelamatkan tuan muda dan membawa tuan muda ke kota ini. Karena tuan mudah mengalami Amnesia maka Indro Lelono sengaja menyembunyikan identitas tuan muda.""Untuk apa dia melakukan itu?""Masih belum jelas, tuan muda. Dia juga langsung keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk membawa tuan muda ke kota B ini padahal saat kecelakaan terjadi tuan muda dan Indro berada di kota lain yaitu di kota A.""Lalu, apakah Indro pernah menghubungi kakekku untuk memberitahu soal aku?""Tidak, tuan muda. Kakek tuan muda bahkan sempat kehilangan jejak
Saat ini, melihat sikap Susan yang seperti itu dan karena tangannya sedang diarahkan Susan untuk memegang buah dada milik Susan, maka, sebagai laki-laki normal, Kevin mulai terangsang.Pancingan-pancingan yang dilakukan Susan sejak tadi, semakin membuat Kevin blingsatan tapi di lain sisi, Kevin merasakan kekeringan emosional dari dirinya kepada Susan sehingga dia tidak jadi meneruskan niat yang sudah ada di dalam hatinya, dia tidak jadi menyerang Susan."Aku tidak bisa.""Tapi kenapa, tuan muda? Dulu tuan muda selalu tidak bisa menahan hasrat setiap melihatku karena tuan muda selalu ingin merasakan manis tubuhku tapi kenapa sekarang berubah, tuan muda?""Aku tidak tahu. Mungkin karena aku belum bisa menemukan Ingatanku, karena itu aku masih merasa asing akan kamu, Susan. Sorry, kalau dulu kita pernah sangat dekat. Sorry kalau aku tidak merasakan hal itu sekarang."Sus
Terdengar suara pintu diketuk, Kevin langsung bangkit berdiri untuk menuju pintu kamar tapi ternyata suara ketukan itu bukan berasal dari pintu itu apalagi saat Kevin mencoba membuka pintu itu, ternyata tidak ada siapapun di luar. Kevin kembali menutup pintu dan berusaha mencari suara ketukan itu. Ternyata ada sebuah pintu penghubung dengan kamar sebelah dan Kevin langsung menduga siapa yang mengetuk pintu itu. "Pasti Susan yang mengetuk pintu dan nampaknya, sebelumnya dia sengaja meminta kamar yang memiliki pintu penghubung dengan kamarku." Setelah berpikir seperti itu, "Kevin langsung membuka pintu penghubung dan benar saja, di balik pintu itu ada Susan yang sudah berpakaian seksi di balik pintu itu. "Kamu mau apa?" "Aku cuma ingin bilang kalau tuan muda memerlukan aku, maka cukup masuk ke kamarku lewat pintu penghubung ini. Aku tidak akan menguncinya, tuan muda. " Susan mengerling genit ke arah Kevin.
Kevin tidak mau lagi memperdulikan Victor karena saat ini dia ingin sekali menyelidiki barang-barang miliknya yang disimpan Indro Lelono untuknya, karena itu, Kevin langsung melangkah keluar dari Restoran Bunga Bakung ini.Lisa yang sebelumnya sempat berencana untuk menggoda Kevin setelah mengetahui Kevin bisa membeli mobil mewah termahal di dunia, kini kembali memandang jijik kepada Kevin.Pandangan Lisa sebelumnya kalau Kevin sangat ganteng dan mempesona, kini langsung berubah setelah mendengar kalau Kevin bukanlah anak orang kaya seperti yang heboh kemarin."Cuih, Pergilah kamu jauh-jauh dari sini dan jangan pernah kembali lagi!" Sembur Lisa sambil meludahi wajah Kevin.Kevin mengambil tisu dari atas meja makan, bertepatan dengan itu, dia mendengar suara langkah kaki seseorang dari belakangnya yang nampaknya ingin membokongnya dari belakang.Kevin langsung tahu kalau orang sedang mengej
Tiba-tiba sebuah motor menghalangi langkah Kevin. Motor itu ditunggangi oleh seorang pria yang mengenakan jaket kulit hitam dan helm hitam. Kini dia melepaskan helm hitamnya dan turun dari motor serta berkata, "selamat bertemu, tuan muda."Kevin menatap ke arah pria di depannya yang berumur mungkin 3 atau 4 tahun di atasnya. Pria itu memiliki rahang keras dan terlihat seperti seorang ahli bela diri yang tangguh."Dia adalah Thomas, tuan muda. Pengawal pribadi yang dikirimkan kakek tuan muda untuk mengawal tuan muda kemanapun tuhan muda pergi." Terdengar suara Susan dari arah belakang.Ternyata Susan sudah turun dari mobil dan mengikuti langkah Kevin."Aku baru tahu keberadaannya di e-mail yang baru saja aku terima, tuan muda, kalau dia dikirim kakek tuan muda tapi aku sendiri sudah mengenal dia karena pernah beberapa kali bertemu, berhubung ayahnya adalah salah satu pengawal utama kakekmu, tuan muda.
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen