Kali ini yang didengar Ken bukanlah suara tawon seperti sebelumnya tapi yang didengar Ken saat ini adalah suara orang-orang yang sedang kebingungan saat menatap handphone mereka masing-masing.Ken langsung merasa kalau sesuatu tengah terjadi dan sesuatu itu berasal dari ponsel."Oke, Tuan Muda, perkembangan terbaru mulai terjadi. Siap-siaplah untuk mengantisipasinya."Ken sadar kalau acara selanjutnya mulai dilanjutkan oleh Lexie Luthor dan setelah melihat gebrakan yang dilakukan sebelumnya oleh Lexie Luthor dan mengingat kiprah Lexie Luthor maka Ken langsung waspada.Ken menunggu hingga tiba-tiba dia melihat sesuatu yang aneh terjadi pada para tamu undangan pesta Gerry dan Alexandra ini yang sekarang ini terlihat aneh.Sebelumnya cuma terdengar suara ribut-ribut dari mulut mereka saat para tamu ini terlihat menelpon atau melakukan chat dengan handphone mereka.Tapi saat ini, tiba-tiba mereka langsung melepaskan handphone mereka masing-masing dan mulai saling pukul di antara sesama ta
Setelah Lex Luthor berkata seperti itu, tiba-tiba terdengar suara tembakan ke arah lima pintu sekaligus yang ada di ruangan ballroom ini.Ruangan ballroom ini memiliki empat pintu untuk keluar masuk dengan satu di antaranya adalah pintu utama ditambah dengan satu pintu menuju ke arah dapur.Sebelumnya, semua pintu itu, sudah disuruh Ken untuk dikunci dari dalam.Dan kali ini terdengar suara tembakan serentak ke arah 5 pintu yang ada baik pintu utama 3 pintu lainnya ditambah dengan satu pintu ke arah dapur.Walaupun tanpa melihat keadaan yang ada di luar atau apapun yang menembak ke arah pintu menuju ke ruangan ballroom ini, tapi Ken segera tahu kalau yang menembak ke arah pintu-pintu itu adalah drone. Semuanya adalah drone.Karena Ken bisa mendengar suara desing khas drone di luar sana. Tepat berada di depan pintu.Di setiap pintu, ada yang diserang oleh lima drone sekaligus, bahkan di pintu utama, diserang oleh enam drone.Tapi Ken tahu jelas kalau drone yang datang pada saat ini, bu
Dengan sedikit panik karena harus memikirkan keselamatan banyak orang di dalam ballroom ini, maka Kevin bertanya kepada Andreas, "di mana Felix? Di mana drone-drone miliknya? Kenapa dia tidak membantuku?""Aku baru saja menghubungi Felix, tuan muda dan menurut Felix, semua drone miliknya hancur oleh drone-drone milik Lexie Luthor yang lebih canggih dari milik Felix, tuan muda.""Apa?" Kevin kaget dengan kenyataan itu. Karena dia pikir, Felix memiliki drone paling canggih di dunia."Iya, tuan muda. Bahkan bukan hanya itu tapi semua alat kontrol Felix dan timnya dihancurkan sehingga walaupun Felix masih memiliki puluhan drone yang berada di jet pribadi di bandara, tetapi dengan dihancurkannya alat kendali drone, maka Felix tidak bisa mengoperasikan drone-drone itu."Mendengar itu Kevin merasa sedikit lemas karena dia harus melindungi banyak orang di sini dengan tanpa bantuan teknologi milik Felix yang biasanya selalu membantunya.Hal ini membuat Kevin sedikit khawatir dengan apa yang ak
"Kamu betul-betul hebat, Tuan Muda,," kata Lexie Luthor di ujung telepon."Hentikan semuanya ini, Lexie! Kamu dengar, Lexie Luthor, hentikan semuanya dan undang aku di manapun kamu mau. Aku kan ke sana dan menghancurkan kamu. Just you and me!""Hahaha. Tenang. Tenang, Tuan Muda. Kamu jangan terburu-buru karena untuk berhadapan denganku, kamu harus melewati semua rintangan. Tapi kamu tidak perlu lagi menunggu, karena setelah ini, maka kamu akan menghadapi rintangan terakhir.""Keparattt!!! Apa maksudmu?!""Setelah ini, aku berjanji kalau pertarungan kita akan menjadi eksklusif di antara kita berdua. Tidak ada orang lain yang akan terlibat. Aku berjanji. Tapi ... hahaha. Itu setelah kamu berhasil melewati rintangan ini."Lexie Luthor langsung memutuskan hubungan telepon. Kevin langsung menyimpan handphonenya.Sejenak Kevin menunggu dengan telinga yang dia pasang baik-baik untuk menunggu perkembangan yang terjadi.Ken menunggu akan rintangan terakhir yang dimaksud oleh Lexie Luthor tadi.
Terdengar suara gemuruh yang keras yang berasal dari arah atas yang membuat banyak orang berteriak histeris.Sejak beberapa detik sebelumnya, sebelum suara keras itu terjadi, Kevin sudah duluan mendengar suara di atas sana.Saat suara itu masih merupakan suara yang agak kecil, Kevin sudah mendengarnya dan dia sempat bingung bagaimana caranya untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi ini.Hingga akhirnya suara itu mulai semakin nyaring terdengar.Ternyata tangga darurat yang berada di lantai 6, kini mulai berjatuhan ke arah bawah.Ada sesuatu yang membuat tangga-tangga itu berjatuhan. Sesuatu seperti yang mirip dengan di saat tangga di lantai 3 berjatuhan.Ternyata Lexie Luthor sudah berhasil membuat lantai 6 itu berjatuhan ke arah bawah siap untuk menimpa orang-orang yang berada di bawah.Kevin sempat bingung bagaimana caranya untuk mengantisipasi hal ini, karena tenaganya sedang dia fokuskan untuk membuat gumpalan awan menyerupai jembatan untuk menyeberangkan Natalie dan yang lainny
"Oke, dengan telepon kamu ini, berarti aku sudah menyelesaikan semua. Berarti sekarang tinggal kamu dan aku. Iya kan?" kata Kevin dengan nada suara menahan amarah."Hahaha. Selamat, Tuan Muda. Kamu sudah melewati semuanya. Sekarang ini, just you and me," jawab Lexie Luthor di ujung telepon."Oke oke. Sebutkan di mana kita bisa bertemu.""Aku akan kirimkan titik lokasinya di handphonemu. Sampai berjumpa di sana Tuan Muda. Nantinya hanya ada satu orang yang akan keluar hidup-hidup dari tempat itu. Kamu atau aku. Hahaha."Setelah itu, hubungan telepon terputus. Kevin bergegas pergi karena dia harus segera mencarikan satu tempat aman untuk Natalie dan Revan saat dia harus meninggalkan mereka berdua untuk mencari Lexie Luthor.Manager hotel berusaha minta maaf tapi Kevin sudah pergi meninggalkan dia karena pikiran Kevin teralihkan oleh tempat yang harus dicari untuk tempat bersembunyi bagi Natalie dan yang lainnya selama Kevin meninggalkan mereka.Beberapa mobil sudah menunggu di depan pin
Tapi saat itulah tiba-tiba terdengar suara desingan yang sangat halus tapi tidak bisa luput dari pendengaran Kevin yang sangat peka itu.Suara desingan itu adalah suara banyak panah yang melaju dari kini kiri ke kanan juga dari kanan ke kiri dan bahkan juga dari atas.Seakan-akan Kevin dikepung oleh banyak sekali busur panah yang anak panahnya kini menghujam ke arah tubuhnya.Kevin yang sejak tadi sudah berjaga-jaga dengan tenaga dalam yang melingkupi tubuhnya berhasil membuat panah-panah itu tidak mampu tembus ke arah tubuhnya.Tangannya bergerak untuk memukul ke arah ratusan anak panah itu.Tapi, pada saat itulah terdengar suara seperti benda-benda meletus.Itu bukanlah suara ledakan bom karena benda yang meletus ini suaranya terdengar pelan, mirip seperti letusan balon-balon gas tapi akibatnya Ken mulai merasakan ada zat-zat yang menusuk hidung di sekelilingnya.Ternyata di setiap anak panah itu, direkatkan tabung kecil yang berisi gas yang baru meledak saat Kevin menghalau dan men
Kevin menunggu hingga akhirnya keluarlah sebuah benda besar dari dalam kontainer ituBenda itu adalah sebuah robot yang lebih besar dan tanpaknya lebih kuat dari robot yang pernah dihancurkan Kevin di ruang ballroom sebelumnya."Hahaha, Tuan Muda, kamu sedang berhadapan dengan R2, robot terbaik yang pernah aku ciptakan, robot yang tidak akan bisa kamu hancurkan dengan gampang seperti robot-robotku yang di ruangan ballroom itu." Terdengar suara Lexie Luthor.Kevin melangkah untuk mengitari robot itu. Dia ingin tahu dulu tentang robot yang setelah keluar dari kontainer itu maka tubuhnya tiba-tiba menjadi tinggi hingga ukurannya hampir 5 meter.Ukuran robot ini hampir setinggi lantai minus 2 ini. Itu terjadi setelah robot itu membesarkan tubuhnya dengan cara yang hampir mirip dengan yang dilakukan robot Transformer.Robot itu berputar di bagian perutnya tanpa kakinya ikut berputar. Mata robot ini terus mengikuti Kevin. Wajahnya terus mengarah ke arah Kevin.Kevin dan robot bernama R2 ini
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen