Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 478: Bertemu Mantan Kekasih

Share

Bab 478: Bertemu Mantan Kekasih

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah menyelesaikan urusan Balang, besoknya Radin harus terbang ke Kalimantan. Ada persoalan di anak perusahaannya yang tak bisa diwakilkan, sehingga dia harus berangkat.

Radin jadi kangen dengan makanan di daerah ini, ia pun meminta sopir yang menjemputnya di bandara, agar mengantarnya ke sebuah rumah makan. Sedangkan tiga anak buahnya yang ikut diminta langsung ke hotel.

Gugun, sang sopir dari anak perusaahan Kanah Group di Banjarbaru awalnya mikir, pasti sang bos tajir ini akan menuju ke sebuah rumah makan yang mewah.

Namun anggapan itu salah besar, pria yang tetap tampan walaupun sudah 42 tahunan ini, meminta Gugun ke sebuah rumah makan sederhana, bahkan lantai warungnya pun masih tanah.

Si pemilik warung langsung kaget saat melihat tamu istimewanya ini datang. Walaupun sudah lebih 16 tahunan, tapi Paman Ujai dan istrinya Bik Galuh yang sudah menua ini tetap ingat wajah Radin yang tak banyak berubah.

“Duhh nak Radin, kok baru sekarang muncul!” Bik Galuh dengan terburu-buru memp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 479: Janji Harus Ditepati

    “Ma-maafkan aku…aku lupa dengan janjiku dulu!” Radin kini menyahut lemah, seakan menyesali keteledorannya.“Bang…aku kayaknya akan segera pindah lagi, lelaki yang mengancamku itu sudah tahu alamatku…!”“Mau pindah ke mana Hanum..?” Radin kaget juga, tak di nyana Hanum sampai begini.“Kemana saja, yang penting aku terhindar dari pria itu, dia bisa bertindak di luar kendali dan punya anak buah!” Hanum kini terlihat cemas. Radin langsung trenyuh dan iba melihat Hanum begitu.Baru saja akan bicara tiba-tiba ada yang mengedor pintu dan muncullah seorang lelaki yang terlihat kasar. Kaget saat melihat Hanum menerima tamu seorang pria tampan dan styles di rumah kontrakannya ini.Hanum langsung pucat pasi, tanpa sadar dan mendekati Radin dan berlindung di samping tubuh kokoh ini.“Bang…inilah orang, namanya Bang Uhai, kok bisa muncul tiba-tiba yaa…” bisik Hanum dengan suara bergetar, karena ketakutan.“Sudah tenang saja, biar aku atasi orang ini!” balas Radin perlahan, melihat Hanum dan Radin

  • Pewaris Tunggal   Bab 480: Curiganya Istri Pertama dan Kedua

    Hanum bergelayut manja pada suaminya, Radin Hasim Zailani, wanita mungil cantik ini akhirnya bersedia jadi istri ke 3 sang crazy rich ini.Si sopir Gugun senyum-senyum saja melihat sang big bosnya kini memiliki 3 istri. “Kaya raya, ganteng, masih muda juga…kurang apalagi, wajar beliau punya bini sampai 3 orang, cantik-cantik lagi bak bidadari.” Pikir Gugun dan kini mengantarnya ke hotel mewah di Banjarmasin.Gugun kenal dua istri Radin sebelumnya, karena dia merupakan sopir khusus kalau Radin berkunjung ke sini. Kadang kedua istrinya ikut juga jalan-jalan dan Gugun otomatis kenal baik dengan dua nyonyah besar tersebut.Kini Gugun harus menambah sebutan. Nyonyah besar ke tiga pada si cantik mungil ini.Hanum sudah memantapkan hati menerima lamaran Radin dan paginya dia langsung di jemput Radin.Mereka menuju ke sebuah ponpes kecil di Desa Gambut, yang berjarak 16 kilometer dari Kota Banjarmasin, dan Gugun lah yang rekomendasikan tempatnya, lalu pernikahan sederhana pun dilakukan seoran

  • Pewaris Tunggal   Bab 481: Tak Sadar di Tolong Istri Ayah

    Teriakan-teriakan nyaring terdengar, puluhan warga berlarian ketakutan. Sekelompok remaja tanggung dengan mengacung-acungkan senjata tajam berupa golok. Bahkan ada yang bawa clurit dan samurai menakuti-nakuti warga.“Kaburrrr…cepat, ada geng motor ngamuk…” teriakan bergema kemana-mana. Suasana jalan raya kacau balau, banyak pemotor dan mobil yang balik arah ketakutan jadi sasaran para geng motor ini.Tapi ada satu remaja tanggung yang sama sekali tidak kabur, seragamnya masih biru putih, tanda dia masih bersekolah SMP, tubuhnya jangkung kurus, tapi wajahnya tampan bak cewek saja.Dia sedang berdiri di halte menunggu bus yang lewat, saat itulah lewat sebuah motor yang di tunggangi dua orang. Satu orang yang duduk di jok belakang menebaskan goloknya ke arah remaja tanggung ini.Kaget dan secara refleks dia langsung menghindar, tebasan itu luput, tiba-tiba motor ini berhenti dan penumpang di jok belakang yang tadi menebaskan goloknya, malah mengejar si remaja tanggung ini.Remaja tanggun

  • Pewaris Tunggal   Bab 482: Kepergok Anak dan Istri

    Baru saja Radin akan melangkah menuju kamar di mana Balang beristirahat, dia terdiam, karena anaknya kini sudah berdiri di depan pintu itu.“Balang…!”“Papa…!”Dan kini Hanum lah yang bingung melihat Radin dan Balang saling tatap dan sama-sama terpana.Balang terpana tak menyangka ayahnya punya istri baru, dan Radin tak menyangka anaknya justru di tolong istrinya dan kini berdiri di depannya dengan lengan masih di perban dan baju sekolah bernoda darah.Terlihat pemandangan lucu, Radin serba salah dan Balang kebingungan. Hanum sampai bolak balik menatap kedua anak beranak ini, bahkan Ujang sopir Hanum ikutan bingung menyaksikan adegan yang tak di sangka-sangka ini.Radin akhirnya berjalan dengan gontai menuju ke sofa tamu.“Balang…Mami…ahhh sudahlah…ayoo kalian duduk di kursi ini, sudah saatnya kalian tahu, terutama Balang!” Radin lalu menggapai Balang dan Hanum agar mengikutinya.Kini Balang hanya tertunduk, tak menyangka Tante Hanum adalah istri ketiga papanya, dan yang bikin dia kag

  • Pewaris Tunggal   Bab 483: Seni Naklukan 3 Istri

    “Bagus yaaa…ternyata papi dan anak berkomplot menyembunyikan sesuatu, ternyata benar gosip selama ini, papi diam-diam nikah lagi!” wajah Amai menatap bengis suaminya, Hanum dan dua anaknya, Balang dan Dean langsung menunduk, keduanya saling sepak-sepakan kaki.Hanum yang terlihat akan bicara langsung di towel Radin pelan, tentu saja sikap ini makin membuat Amai dan Citra naik spanning.“Hayoo mau jawab apa…duhh mesranya, pake nowel-nowel lengan segala!” sindir Mami Citra, suasana hening dan kini semua mata malah tertuju ke Dean, yang berkali-kali menahan tawa dengan menutup mulutnya.Semua menatap aneh ke Dean, di saat semua pada tegang, kenapa remaja macho ini malah pingin tertawa!“Apa yang lucu Dean…? Kamu ini sama saja, sudah kelakuan genit dengan wanita, malah berkomplot lagi dengan papa kamu ini. Kamu juga Balang, bilang latihan kickboxing setiap hari di sasana, tak tahunya malah membantu papa kamu nambah bini!” Mami Amai menatap kedua anak remajanya bergantian.Dean seketika bu

  • Pewaris Tunggal   Bab 484: Pindah ke Surabaya

    Remaja tampan dingin berbaju putih abu-abu ini berjalan santai sepulang sekolah. Padahal jarak rumahnya dengan SMU 78 Surabaya lumayan jauh, hampir 2 kiloan.Tubuhnya jangkung dan badannya kokoh. tidak ada yang mengira kalau usianya baru 17 tahun minggu yang lalu.Begitu sampai di sebuah kompleks perumahan mewah, dengan penjagaan satpam 24 jam di depan kompleks ini. Pasti semua orang akan melongo, rumahnya bertingkat dua, sangat luas dan ada kolam renangnya.Di rumah mewahnya itu ada 2 ART, yang paling muda berusia 35 tahun dan yang paling tua 45 tahunan.Di garasinya, berjejer 11 buah mobil mewah berbagai merek terkenal dan berharga miliaran. Tapi kenapa dia hanya jalan kaki ke sekolah?Inilah keunikan Balang Hasim Zailani, anak nomor 2 sang crazy rich Radin Hasim Zailani, yang memutuskan lanjutkan pendidikan SMU nya di kota Pahlawan.Radin awalnya kaget dan menentang keputusan anaknya, yang memilih sekolah ke Surabaya bukan di Jakarta seperti Abangnya Dean. Tapi tekad Balang kuat me

  • Pewaris Tunggal   Bab 485: Menantang Orang yang Salah

    Pelatih basket SMU 78, pa Andi kesal bukan main, beberapa kali dia meneriaki Boni yang terlihat tak mau berbagi bola dengan rekan tim yang lain.Terutama Balang yang sebenarnya dalam posisi siap memasukan bola ke keranjang. Namun karena Boni egois, Balang pun hanya bisa terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa.Posisi tim basket SMU 78 kini tertinggal 35 berbanding 55 dari SMUN 15. Boni seakan ingin menampilkan dialah bintang SMU 78, bukan anggota tim yang lain.Celakanya, kini tim nya malah jauh tertinggal, teriakan supporter pun bergema. Terutama supporter SMUN 15. Mereka mengejek tim SMU 78, apalagi saat melihat Boni yang memegang bola.Saat rehat, pa Andi langsung menegur Boni dan pemain ini di istirahatkan dan di ganti dengan Aman, penembak lainnya.Walaupun secara permainan dan kualitas, Aman masih di bawah Boni, tapi pa Andi ingin permainan tim. Bukan individualis seperti Boni.Boni terlihat kesal bukan main, matanya langsung menyorot tajam. Terlebih saat melihat Balang kini lelu

  • Pewaris Tunggal   Bab 486: Mulai Dikenal dan Dianggap Sadis

    Balang bukannya mundur, dia justru maju dan melototlah 9 kawan Rafael, melihat aksi nekad Balang.Saat Balang menjatuhkan diri disertai sapuan keras kaki Balang, langsung membuat Rafael terjungkal ke tanah. Dan kini berkaok-kaok kesakitan.Kakinya panjangnya terkilir, sepakan Balang yang sangat terlatih di sasana benar-benar telak.Serempak 9 orang rekannya ini menyerbu Balang, bahkan yang paling sok dan merokok tadi terlihat maju duluan.Tapi remaja tanggung yang banyak gaya itu langsung semaput saat Balang dengan indahnya berdiri refleks. Lalu dengan tendangan memutar menghajar wajahnya dan si songong ini terjungkal langsung ke aspal.8 yang lain kini menyerang, tapi Balang benar-benar menunjukan nyali luar biasa, dia seakan tak merasakan pukulan-pukulan yang bertubi-tubi menghajar badannya.Tapi ke 8 orang ini sama dengan cari penyakit, Balang kembali bersikap bak kesetanan, emosinya sudah naik ke ubun-ubun.Balang yang jadi sasaran pengeroyokan bergulingan dan saat itulah dia berh

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status