Brandon menyalakan cerutunya, sambil mengisapnya pelan-pelan, pria yang tetap gagah di usia senjanya ini menatap tenang wajah kusut anaknya, Aldot Hasim Zailani.
“Jadi Kania dan Maya marah kamu diam-diam memperistri Angelina…?” Aldot mengangguk lemah, sambil ikut merokok, hal yang lama tak dia lakukan, tapi kini dia lakukan juga, saking mumetsnya pikirannya saat ini.
“Urusan simple itu, semarah-marahnya wanita, kelak akan luluh juga, yang penting kamu harus jantan hadapi kedua istrimu itu, kan berani berbuat, wajib tanggung jawab!” cetus Brandon tersenyum.
“Iya pah, aku akan hadapi kemarahan dua betina itu di rumah, kan turunan papah, tapi aku menang dikit, tambah 1 istri lagi!” sahut Aldot tertawa, hingga Brandon ikutan tertawa kecil.
“Nah, itu baru namanya laki-laki, ingat papah akan marah kalau sampai papah dengar kamu ceraikan istri-istri kamu itu!” ceplos Brandon lagi.
“Nggaklah pah
Begitulah, sampai 10 harian mereka berdua bak bulan madu dan Aldot pun saat itu berbisik akan bertanggung jawab kalau sampai Angelina hamil.Dan 2,5 bulan kemudian Angelina benar-benar hamil hasil perbuatan mereka selama 10 harian itu.Tapi setelah Aldot pulang ke Indonesia, mereka malah putus kontak!Aldot yang di saat bersamaan terkena musibah besar, yakni kakinya cedera berat akibat perbuatan Dato Lim dan harus berobat berbulan-bulan di Kabupaten Batupecah.Angelina depresi karena gagal mengontak Aldot, hingga saat kandungannya berusia 3 bulan iapun keguguran, rahasia ini terus dia simpan seorang diri.Angelina makin patah hati saat tahu Aldot menikahi Maya, lalu menikahi Kania, sehingga dia tak ingin berpacaran dengan siapapun juga, walaupun tak sedikit pria yang ingin mendekatinya.Bertahun-tahun kemudian, tak di kira, saat melihat pertandingan Radin dulu saat perebutan juara Intercontinental, mereka kembali bertemu.Lalu intens
Aldot dengan baju santai, tanpa pengawalan sudah berada di depan di kos sederhana ini, saat itu Sonia sedang mengambil barang-barang miliknya dan Radin yang masih tertinggal di kos sederhana ini.“Selamat siang Sonia…masih ingat dengan Om?” Sonia melongo saat melihat pria yang tak bakal dia lupakan seumur hidup ini, kini sudah berada di depannya.“Om…Om Aldot..?” sahut Sonia tergagap dan entah kenapa gadis cantik ini agak gemetaran dan lalu memperbaiki kerudungnya.Aldot duduk di kursi yang terdapat di depan kos kecil ini, Sonia yang gemetaran terus diperhatikan pria ini.“Kok bawa baju dan barang, emank Sonia mau pindah kemana..?”“Pindahan sejak 2,5 bulan Om…ka-kalau Om mau cari Radin, di-dia sedang sekolah!” gugup juga Sonia bicara dengan pria tampan ini.“Tidak…Om malah sengaja ke sini mau bicara dengan Sonia…emm kalau Sonia tak keberatan, mari ikut Om sekalian…ngga papakan? Biar Sonia Om antar nanti ke tempat kos atau kemana nih?” Sonia mengangguk dan dia lalu sebutkan nama apar
Radin duduk termenung di dalam apartemennya, ia kebingungan hingga sulit memejamkan mata semalaman, kenapa kakaknya belum juga pulang hingga pagi ini.Tiba-tiba pintu apartemnnya di ketuk seorang, saat di buka pria berambut agak cepak sudah berdiri tapi malah terlihat sopan dan memberi hormat, Radin kaget dan hatinya mulai tak enak.“Ini mas Radin kan…saya Horman, Mas, silahkan ikut saya sekarang juga, mas sudah di tunggu seseorang!” orang yang ternyata Horman, ajudan pribadi Aldot terlihat bersikap sangat hormat padanya.“Bapak siapa, dan kenapa harus ikut bapak..?”“Maaf Mas, saya hanya jalankan perintah, mari Mas…!” Horman tetap bersikap hormat dan Radin yang sudah berganti baju lalu mengunci pintu apartemen dan berjalan mengikuti pria berbadan gempal ini.Makin heran Radin saat sampai di halaman apartemen ini, sudah ada sebuah mobil mewah menunggunya, yang lebih kaget lagi sopir mobil ini terlihat membungkuk dalam padanya dan membukakan pintu mobil ini sekaligus mempersilahkan Rad
“Heii Vito, kamu kan ahli permak seseorang, tuh permak si Radin, masa tampilannya biasabanget,” ceplos Sarah, sambil menatap keponakannya yang kini sudah menjelma menjadi remaja tampan, tapi berpenampilan sederhana.“Ladalahh…itu mahh soal kecil bagi eyke, kemarin udah eyke pingin permak, tapi si ayahnya, si Aldot ntu tuh yang nge-larang, katanya biarkan dulu Radin tampil apa adanya,” sahut Vito, sambil sama-sama menatap Radin yang kini bercengkaram dengan dengan sepupu-sepupunya.Aldot sebelum sudah ngomong ke Vito, dirinya tak ingin Radin berubah.“Biarkan anak itu berubah secara alami, jangan di ubah-ubah style nya, aku takut dia kelak jadi nge-lunjak. Biarkan dia dengan kesederhanaannya,” itulah alasan Aldot.Sehingga Vito pun memakluminya, walaupun ngondek, Vito juga sudah memiliki istri dan 2 anak-anak yang beranjak remaja.Sehingga sering kena olok Bojo dan Joko, yang kadang bilang apakah si Vito bisa membuahi istrinya. Namun Vito tak pernah ambil pusing, sejak muda dia tahu
Dua minggu setelah pertandingan, Radin bermaksud menjemput Vio di kosnya, mereka memang janjian akan jalan-jalan di sore Jumat ini.Radin tetap membawa SUV nya, walaupun di garasi rumah besarnya 20 buah mobil mewah bisa kapan pun dia bawa, tapi Radin tidak mau menampilkan dirinya sebagai seorang crazy rich, ia ingin tetap di kenal sebagai Radin yang ‘biasa’ saja.Saat sampai, Radin kaget karena di kos itu ada ibunya Vio, Tante Gea, yang tadi pagi datang.Wanita yang kini berusia hampir 53 tahunan itu langsung di kenalkan Vio, Radin pun memuji dalam hati, walaupun wanita ini sudah setengah tua, kecantikannya masih terlihat.Saat melihat Radin, Tante Gea sampai lama menatap wajah remaja ini. Hingga Radin jengah sendiri, karena tatapan Tante Gea seakan menyelidikinya.“Wajah kamu…bikin tante teringat seseorang…tapi saat ini pasti sudah tua!” ceplos Tante Gea.Radin langsung bisa menebak, siapa lagi kalau bukan kakeknya yang di sebut, karena Vio sudah blak-blakan menceritakan, kalau ibuny
Keduanya akhirnya sepakat mengakhiri kebersamaan, karena otomatis Vio kini anak sambung kakeknya, terlihat aneh dan luculah ‘tante dan ponakan pacaran’.Radin dan Vio pun berpisah baik-baik, karena hubungan mereka kali ini makin dekat, tapi dalam artian berkeluarga.Rara juga kini mengetahui kalau Radin adalah anak dari Aldot Hasim Zailani. Awalnya kaget juga ternyata remaja itu bukan lelaki sembarangan. Tapi dia terlanjur kecewa, ketika diam-diam tahu Radin selama ini punya hubungan khusus dengan Vio, walaupun kini harus putus, karena Tante Gea jadi istri Opah Brandon.Angelina lah yang tak sengaja membocorkan hal itu, karena tante Rara ini tau kisah ini dari suaminya sendiri.Sampai akhirnya Radin dan Rara kelas 12 atau kelas 3 di SMU 58, hubungan keduanya terlihat biasa-biasa saja lagi, Rara bahkan kini sudah punya kekasih…!Radin pun menyadari kesalahannya, terlalu rendah diri malah mengabaikan cinta kasih gadis cantik ini, padahal ia pun sebenarnya menyukai Rara.5 bulan kemudian
Setelah mengantar Kujak yang hari itu juga akan menebus mobil dan rumahnya, Radin mengajak Basad ke sebuah desa masa kecilnya. “Ya elahhh…kirain kita berburu gadis desa, katanya kan di sini terkenal cakep-cakep nihh, kok malah mau nyari rumah tua sih!” sungut Basad terlihat kesal, Radin tertawa kecil dan bilang dia punya urusan yang hari ini mau di tuntaskan. Begitu sampai di sebuah rumah yang terlihat lama tak di tinggali dan banyak akar belukar di terasnya, Radin trenyuh dan termenung, teringat masa kecilnya yang sangat bahagia bersama Sonia dan mendiang ibundanya, yang dikatakan ke tiga ibunda sambungnya 100 persen mirip Sonia kakaknya saat ini. “Bro ini rumah siapa sihh..?” Basad ikutan turun dari mobil dan melihat dari depan pagar rumah beton yang terlihat kumuh itu. “Ini rumah nenek buyutku Basad, dulu tergadai hingga 50 juta, sayang sekali kenapa rumah ini tak lagi di tempati yaa..?” “Oh yaa…waahh sayang banget ni bro pasti banyak kenangannya, kamu dulu waktu kecil tinggal
Di luar hujan mulai rintik-rintik, lalu hujan mulai lebat, Tuti ternyata sendirian di rumah, ibunya masih di tempat saudaranya dan belum pulang sampai kini. Mereka memang ngulur ngidol, Tuti agaknya ada saja bahan obrolan sehingga Radian bertahan.Kadang topik obrolan dikit-dikit menyerempet, hingga Radin jadi salting di buat Tuti, Radin rada aneh juga, Tuti yang berwajah cantik lembut khas Sukabumi, ternyata bisa bocor juga.“Tuti, boleh aku numpang ke toilet..?” Radin memotong pembicaraan, ia sejak tadi memang sudah rada kebelet pipis.“Ke kamarku saja Radin, toilet di belakang sedang di renovasi, karena kolamnya bocor!” Tuti lalu mengajak Radin menuju ke kamar pribadinya. Sebelumnya dengan alasan air masuk ke dalam rumah terkena bias hujan yang sangat lebat, Tuti mengunci pintu rumah.Rumah Tuti ini memiliki pagar sekelilingnya, sehingga tetangga kiri kanan tak akan tahu siapa saja tamu di rumah lumayan mewah di desa ini. Radin tak punya pikiran apa-apa, ia memang hanya numpang pi
Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…
Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma
Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga
Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang
Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui
Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k
Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua
Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,
Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman