Share

Bab 56

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 10:22:42

Ada rasa bangga dari lubuk hati si Pemuda ketika mendengar pengakuan dari monster Tikus yang sedang dia lawan. Tapi ada juga rasa kesal mendalam sebab rekannya sudah tiada karena makhluk tersebut.

"Aku tidak tahu respon apa yang harus kubuat mendengar pengakuan darimu. Tapi satu hal yang pasti, akan ku balas kematian temanku." Ucapnya sembari menatap monster itu.

Bukannya bergairah sebab lawannya terprovokasi, monster itu malah tidak mendapatkan sensasi yang sama seperti melawan rekan lawannya ini.

"Maaf saja, saat ini aku tidak bernafsu untuk berduel, entah kenapa aku tidak bisa merasakan gejolak yang sama ketika temanmu itu menantang diriku berduel." Balasnya.

Menggema emosi pemuda itu saat sang monster membalas demikian, jelas sekali kalau itu menyiratkan si monster Tikus tidak menganggap dirinya.

Bagi seorang Tentara bayaran lari dari Medan laga untuk mengatur siasat baru agar kemenangan diraih masih bisa ditolerir. Namun ditolak saat mengajukan duel merupakan penghinaan paling be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 57

    Mendengar nasehat itu, senyum di wajah Tari mengembang. Tidak pernah dia duga kalau rekan kerjanya bisa berkata bijak seperti itu, ini terjadi setelah dia kalah taruhan."Rumor yang mengatakan kalau orang bijak adalah mereka yang terbiasa menerima berbagai hal buruk dalam hidupnya ternyata benar. Sekarang kau nampak lebih bijak dari sebelumnya Hahaha." Guyon Tari.Shinta mendengus pelan menanggapi candaan sahabatnya itu, dia masih kesal karena secara tidak langsung ucapannya mengingatkan akan kejadian dia kalah taruhan."Ya, aku tidak bisa menampiknya. Toh itu adalah kekalahan pertamaku. Jadi aku bisa memakluminya, lalu bagaimana denganmu. Apa senang karena baru menang sekali setelah sepuluh kali menderita kekalahan." Sindir Shinta.Kali ini mau tidak mau giliran Tari yang mendengus karena Shinta mengungkit semua hasil dari 11 kali taruhan yang mereka buat. Kenyataan memang seperti itu, Tari baru menang sekali dari 11 kali taruhan."Ah sial, aku lupa kalau teman sebangku ini mempunyai

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 58

    Ketika mereka sampai di tempat Faisal berada. Orang yang berteriak minta tolong, mulai mengulang kembali permintaannya."Tolong selamatkan Teman kami yang kondisinya kritis!" ucapnya."Itu sudah pasti, cepat bawa dia ke dalam kemah. Lalu Ratna dan Tamara rawat orang tersebut, pastikan untuk menyelamatkan nyawanya." Balas Faisal sembari menatap dua rekannya."Aku mengerti, Tamara kau siap?' Balas Ratna."Iya kak!" Respon Tamara.Para pembopong segera membawa tubuh temannya ke dalam kemah, melihat kondisi yang diderita oleh korban. Ratna dan Tamara berpikir kalau kondisinya mungkin cukup krusial."Aku akan mengambil tindakan tegas, karena itu selama perawatan teman kalian berlangsung. Tolong jangan ganggu kami, lalu tolong juga kalian cari buah kelapa muda dan beberapa daun herbal serta jahe merah dan daun Bayam sungai yang biasa tumbuh di pinggir sungai. Untuk tambahan carilah juga Ginseng Kerolia yang biasa tumbuh di tengah hutan dan kalau bisa bawa juga buah-buahan untuk dimakan reka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 59

    Tiga jam sudah berlalu sejak Party Faisal merawat sebuah kelompok yang datang dengan penuh luka. Ari, Rui, dan Tamara sudah tertidur karena kelelahan.Sedangkan Ratna sedang makan malam di sampingnya. Wanita itu mengatakan kalau kondisi kritis yang dialami oleh pasiennya sudah terlewati."Kita sudah berkorban banyak hal, bukankah akan sangat menggangu kalau kita tidak tahu dari mana asal mereka dan apa yang terjadi pada mereka?" Tanya Ratna memprovokasi.Faisal sudah mengerti dengan arti pertanyaan Ratna itu. Dirinya juga berpikir hal yang sama, sebab dia juga ingin tahu siapa yang telah membuat mereka luka seperti itu."Oi kau yang dengan baju besi berkilau. Bisa minta waktu sebentar!" Ucap Faisal.Orang yang dimaksud awalnya celingukan, tapi setelah Faisal mengkonfirmasi kalau dirinya yang dipanggil. Segera dia menghampiri untuk tahu apa tujuan memanggilnya."Maaf jika aku tidak sopan, ini karena kami belum memperkenalkan diri. Namaku Toni salam kenal," ucapnya sembari tersenyum."A

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 60

    "Tunggu dulu, jangan bilang kalau kalian akan menyerang mereka?" Ucap Toni terkejut."Iya, apa ada masalah?" Tanya Faisal.Toni terperanjat mendengar pertanyaan balik Faisal itu. Kemunculan monster berkepala Tikus yang sudah menyerang dia dan Partynya saja sudah membuat otaknya hampir jungkir balik.Kini dihadapannya ada sekelompok pemuda yang berniat untuk menyerang mereka. Segera dia memberikan komentar."Apa kalian cari mati, makhluk itu sangat ganas dan kejam. Kami bisa selamat saja sudah berkah dari Dewata sebab ada satu makhluk diantara mereka yang membiarkan lari. Dan kalian ingin melawan, itu sama saja kecerobohan." Ucapnya.Rui dan Ari yang mendengar ucapan Toni segera menyergah, karena tidak terima jika niat mereka untuk menyerang para Demon Rat dikatakan tindakan ceroboh."Oi Paman, jangan asal bicara. Meski keliatan seperti gembel, tapi kami pernah menyelamatkan sebuah Kota dari invasi makhluk yang menyergap kalian." Ucap Rui."Kami tidak akan bernasib sama dengan kalian,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 61

    "Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Petualangan di benua kekacauan   Chapter 62

    Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 63

    Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 64

    Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23

Bab terbaru

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 69

    Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 68

    Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 67

    Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 66

    Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 65

    "Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 64

    Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 63

    Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk

  • Petualangan di benua kekacauan   Chapter 62

    Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 61

    "Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal

DMCA.com Protection Status