Saat lima belas Rat-Man itu semakin mendekati mereka, Ratna meluncurkan anak panahnya lagi. Sementara itu kondisi Tamara nampak buruk dengan napas tersengal-sengal.Dia kelelahan karena Sihir Cahaya Suci sangat menguras stamina dan jiwanya. Karena Tamara merupakan pemula dan masih muda. Dia hanya mampu menggunakannya sekali dalam sehari.Semakin mahir dan seringnya seseorang menggunakan kekuatannya, maka semakin terampil dan bertambah pula jumlah yang bisa digunakan dalam sehari."Maaf aku hanya bisa menjadi beban," ucap Tamara sembari mengatur napas."Apa yang kau katakan? Kehadiran seorang Priestess dalam sebuah Party merupakan penyemangat. Meskipun kau belum bisa menggunakan kemampuan Healing Hand. Tapi bantuanmu sangat membantu untuk mengalihkan perhatian mereka sehingga setengah rencana ini berhasil. Sisanya tinggal tergantung keberuntungan seperti perkataan Faisal." Jelas Ratna menanggapi keluhan Tamara."Kau benar, Ibunda Sri tolong ulurkanlah perlindungan pada teman-temanku."
Pertempuran jarak dekat adalah mengenai siapa lawan yang menyerang pertama kali. Siapa pun yang bisa memberi serangan tersebut bisa dipastikan akan memenangkan pertarungan.Pedang kedua petarung silih terayun dan benturan terus terjadi disertai bunga api. Faisal dan pemimpin Rat-Man saling beradu kekuatan untuk menentukan pemenang.Ratna, Rui, Ari dan Tamara menatap pertarungan terakhir itu tanpa berkedip. Kecemasan seandainya Faisal kalah menghantui pikiran mereka.Itu tidak bisa dipungkiri karena ukuran tubuh Pemimpin Rat-Man begitu besar dan nampak menyeramkan. Tamara bahkan ketakutan hanya dengan melihatnya"Apa kak Faisal bisa mengalahkannya?" Tanyanya dengan tubuh gemetar."Aku tidak tahu, tapi monster itu pasti kuat. Aku bisa merasakan hanya dari melihatnya." Jawab Ratna."Sialan aku ingin membantu tapi melihatnya saja sudah membuat tubuhku menegang." Gerutu Rui"Aku juga ingin membantu, tapi apa boleh buat kita masih lemah. Aku tidak menyangka kak Faisal bahkan sama sekali tid
Faisal menghembuskan napas lega setelah pertarungan dengan Pemimpin Rat-Man selesai. Lalu dia tiba-tiba meringis karena rasa sakit menguasai tubuhnya."Bagaimana bisa aku mengingat apa yang diajarkan oleh Pengembara itu di waktu genting. Padahal sebelumnya, aku sama sekali tidak ingat gerakannya." Gumamnya.Saat dia melamun karena memikirkan semua yang terjadi. Ke empat anggota Partynya segera menegur."Yang tadi itu sangat keren, Kak Faisal." Puji Rui."Gerakan Anda begitu indah dilihat namun mematikan." Ucap Tamara."Tidak kusangka kak Faisal memiliki teknik pedang yang hebat." Puji Ari.Ketiganya yang di awal merasa jengkel karena dipaksa untuk masuk ke dalam Timnya. Kini menjadi kagum dengan pemimpin Party ini.Lalu Ratna segera bertanya pada Faisal."Dari mana kau mempelajari Teknik Aliran Pedang Air, Faisal? Setahuku teknik itu sudah lama hilang?""Eh benarkah!" Sembur Rui.Faisal menenangkan diri sebelum menjawab pertanyaan Ratna itu. Ada rasa enggan untuk menjelaskan darimana
Saat memperhatikan lebih lekat Emblem tersebut, tiba-tiba udara berdesir dan sebuah langkah kuda mendekati Faisal."Ternyata dirimu yang menghabisi gerombolan ini, Pendekar muda!" Ucap penunggang kuda itu.Melihat penampilan sang penunggang Faisal hendak menarik pedang, karena si penunggang ternyata seorang Undeed dengan jubah hitam yang berkibar."Tenanglah, Pendekar Muda. Aku bukan musuh. Jauhkan tanganmu dari pedang, aku bersumpah demi Hyang Jagadnata tidak akan menyerang." Ucapnya.Mendengar itu Faisal menjauhkan tangan dari gagang pedang. Namun dia tidak menurunkan kewaspadaan karena belum jelas apa dia kawan atau lawan."Dari ucapanmu barusan kau seperti mengenal makhluk ini, siapa kau sebenarnya?" Tanya Faisal."Seorang yang sudah mati tidak memerlukan nama, tapi kau bisa memanggilku dengan nama Skull Rider. Mengenai makhluk ini mereka biasa kusebut Demon Rat, lalu Emblem yang kau pegang itu adalah lambang dari dewa yang di sembah mereka." Jawab Skull Rider.Faisal terkejut saa
"Kenapa orang-orang tidak menyadari ancaman dari Demon Rat ini? Apa keberadaan mereka sengaja di sembunyikan oleh pihak tertentu?" Tanya Faisal."Tidak, keberadaan mereka sebenarnya sulit untuk di lacak. Itu karena mereka sangat pandai menutupi serangan mereka dan memanipulasi pikiran orang-orang bahwa yang menyerang adalah sekelompok Goblin atau makhluk lainnya. Selain itu jumlah mereka sangat banyak, selama lima puluh tahun aku memburu. Mereka tidak pernah ada habisnya. Lalu tidak ada pihak ketiga yang pernah melindungi mereka?" Jawab Skull Rider.Mendengar penjelasan itu Faisal menggertakan gigi karena menyadari sesuatu yang dia duga penyebab Demon Rat tidak pernah habis."Pantas saja mereka tidak ada habisnya, tapi apa kau tidak memiliki pendapat kalau para Pendeta terlibat dalam hal ini?' Ucap Faisal."Alasannya?" Tanya balik Skull Rider yang penasaran."Salah seorang Priestess di Timku pernah berkata begini 'pada suatu hari Seniorku menceritakan tentang sebuah makhluk yang menye
"Meskipun sederhana tapi semoga kalian menikmatinya, bersulang!" Ucap Faisal."Bersulang!" Sambut yang lain sambil membenturkan gelas berisi jus jeruk.Usia mereka masih dalam tahap belum diperbolehkan meminum Tuak. Karena itu pilihan yang bisa diambil adalah jus jeruk.Sesuai dengan rencana mereka sebelumnya, pesta kecil untuk merayakan keberhasilan dan terbentuknya Tim ini di laksanakan.Kelima Pendekar muda ini begitu antusias merayakan meski hidangannya sederhana. Hanya ada jus jeruk dan beberapa roti isi untuk setiap orang.Namun itu lebih dari cukup, mengingat Tim ini juga baru berkembang. Rui yang pertama kali melahap makanan memberikan pertanyaan pada Faisal."Oh ya, kak Faisal. Gimana perasaan ketua desa itu setelah mendengar kabar kalau desa mereka sudah aman?""Soal itu, dia cukup senang dan berterima kasih. Namun dia tidak akan membangun ulang desa itu karena sekarang dia sudah menjadi seorang karyawan sebuah restoran di kota perbatasan ini." Jawab Faisal."Benarkah, itu k
"Eeeeeh!" Teriak mereka semua."Kau pasti bercanda kan?" Teriak Rui."Apa yang sebenarnya kau pikirkan?" Teriak Ari."Kenapa kak Faisal berniat menjadi Kepala Desa itu?" Tanya Tamara.Itulah pertanyaan yang keluar dari tiga junior, sedangkan Ratna hanya mengembuskan napas kecil serta bertanya."Apa alasan kau ingin membangun kembali desa itu?"Dihujani pertanyaan sebanyak itu membuat Faisal kebingungan untuk menjawab yang mana. Tetapi setelah memenangkan pikiran akhirnya dia mulai memberi jawaban."Aku tidak bercanda … aku hanya ingin membuat tempat pulang … selain itu desa tersebut sangat dekat dengan kota perbatasan. Itulah alasan kenapa aku ingin menjadi kepala desa."Tiga pertanyaan dari Rui, Ari dan Tamara sudah tersampaikan. Hanya tersisa satu pertanyaan dari Ratna yang belum terjawab.Faisal menatap langsung pada Ratna untuk membuktikan keseriusannya."Alasan sesungguhnya aku ingin menjadi kepala desa dan membangun kembali desa tersebut. Semua itu demi tujuan egoisku untuk memb
Setelah jeda hening yang cukup lama, Tamara adalah orang pertama yang memecah keheningan."Kenapa kakak berpikir kalau pihak gereja Ibunda Sri yang menjadi pihak ketiga?" Tanya Tamara.Pendekar wanita ini jelas penasaran sebab tempat dia dibesarkan dihubungkan oleh Demon Rat. Apalagi Makhluk itu begitu keji dan liar, dia sama sekali tidak dapat membayangkan kalau itu sungguhan."Tenang dulu, Tamara. Seperti yang aku bilang sebelumnya ini hanya spekulasi saja, kebenarannya juga diragukan. Selain itu aku tidak mengatakan kalau ajaran Ibunda Sri buruk atau semacamnya. Yang menjadi targetku adalah orang yang dikendalikan atau mereka yang bekerja sama dengan para Demon Rat." Jawab Faisal berusaha menenangkan Tamara."Intinya Faisal tidak menuduh kalau Gereja Ibunda Sri terlibat secara langsung. Apa yang dia khawatirkan adalah Gereha Ibunda Sri dimanfaatkan oleh Demon Rat untuk menyusup ke beberapa Kota, benar kan!" Ucap Ratna menjelaskan pada Tamara yang masih kurang puas dengan jawaban Fa
Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang
Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i
Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part
Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo
"Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem
Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben
Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk
Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik
"Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal