Beranda / CEO / Pesona Pembantu Tuan David / 115. Kamu Harus Dihukum Berat

Share

115. Kamu Harus Dihukum Berat

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-27 23:41:14

David menatap ke arah seorang pria paruh baya bertubuh sedikit tambun dengan sebagian rambut yang sudah memutih. Di sampingnya ada wanita yang David duga adalah istrinya.

"Jadi kamu yang sengaja menabrak ibuku?" tanya David dengan dingin.

Sang pemilik rumah kaget bukan main saat melihat pria paling berpengaruh di kota mengunjungi rumahnya secara tiba-tiba. David sudah terkenal sejak kemunculannya di layar kaca.

"Ma-maaf, Tuan Davidson. Tapi saya benar-benar tidak pernah mencelakai siapa pun ...." cicit pria itu.

David segera duduk di hadapannya bersama Farhan yang berdiri di belakangnya. Pria itu menatap tajam penuh ancaman pada sang tuan rumah.

"Tuan Davidson, maaf jika saya lancang, tapi suami saya tidak pernah mencelakai siapa pun. Bahkan kami belum pernah melihat bagaimana ibu Tuan Davidson," timpal dari istri pria tersebut.

"Pak Heru." David memanggil nama pria di hadapannya dengan dingin. "Kami sudah mendapatkan bukti dari kejahatan Anda. Jadi jangan mengelak lagi," lanjutnya.

H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Pembantu Tuan David   116. Heru Akhirnya Mengaku

    "Silakan ikuti kami dengan tenang atau Anda ingin pihak berwajib terlibat?" tanya David dengan nada yang terdengar mengancam.Tubuh Heru seketika menegang, wajahnya semakin pucat."Pah ...." Sang istri memanggil suaminya yang tak memberi respon, seolah Heru membenarkan bahwa dia bersalah dalam kejadian kecelakaan di depan restoran Lotus.'Apa yang harus kukatakan? Bagaimana istri dan anakku akan menerima apa yang aku lakukan selama ini?' batin Heru dengan cemas.David mengeratkan rahangnya, berusaha untuk menahan amarah yang membuncah di dalam dirinya. Dia ingin melabrak Heru, namun dia tidak ingin melampiaskannya di depan keluarga Heru. Akan tetapi ingatan akan kesedihan Lila ikut menyayat hati David, membuatnya kembali marah."Apakah Anda sedang mencoba menghindar dari tanggung jawab?" gerutu David memberikan tatapan tajam pada Heru.Heru masih bungkam. Dia sendiri nyatanya tidak mengenal Helena."CEPATLAH MENGAKU!" bentak David tiba-tiba, membuat semua orang di ruangan itu terkejut

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Pesona Pembantu Tuan David   117. Menangkap Tiara

    Tiba-tiba saja sunyi senyap. David tengah memikirkan sesuatu tentang Tiara yang lancang."Sekarang katakan di mana Tiara berada!" desaknya kemudian.Heru kembali menelan ludahnya susah payah. Sementara sang istri menunggu suaminya itu menjawab. Wanita itu mengira jika orang yang meminjam mobil suaminya merupakan seorang pria, nyatanya merupakan seorang wanita. Rasa curiga pun mulai muncul di hatinya karena dia dan suaminya tak pernah punya teman bernama Tiara."Dia ...." gumam Heru mulai panik."Cepat katakan atau Anda yang akan menanggung hukuman berat!" desak David lagi.Heru tersentak."Pah, katakan saja," bujuk sang istri ikut mendesak Heri untuk berbicara.Heru menelan ludahnya untuk ke sekian kalinya saat dia ketakutan."Tuan, tapi saya benar-benar tidak tahu dia akan menggunakan mobil saya untuk melakukan kejahatan ...." cicit Heru memohon."Saya hanya menanyakan di mana Tiara berada," tegas David dengan tatapan tajam.Heru tak dapat berkilah lagi. Dia harus segera mengaku. "Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Pesona Pembantu Tuan David   118. Tiara Tertangkap

    Lilara segera mengakhiri panggilan karena masih merasa aneh dengan perubahan drastis dari sikap suaminya. Sementara David terus melanjutkan perjalannya bersama sang asisten kepercayaan."Pak David," panggil Farhan."Hm.""Maaf jika saya lancang menanyakan hal ini. Tapi ... Apakah Pak David merubah rencana pernikahan Bapak dengan Nona Lilara?" tanya Farhan dengan hati-hati.David menatap ke depan. "Aku tidak merubahnya," jawabnya.Farhan pun terdiam. Dia takut salah bicara dan membuat suasana hati sang bos berubah jelek."Aku hanya memperbaruinya. Dan kami tidak akan bercerai apa pun yang terjadi. Bukan juga aku ingin mengambil anak darinya, tapi aku ingin memiliki keluarga yang utuh bersamanya," tegas David. Ekspresi wajahnya begitu lembut saat mengucapkan kalimat tersebut.Farhan terkejut mendengar pengakuan sang bos. Namun pria itu pun akhirnya tersenyum. "Saya ikut senang mendengarnya, Pak. Saya berdoa agar Pak David dan Nona Lila bahagia," ujar pria itu.David melipat kedua tangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Pesona Pembantu Tuan David   119. Kue untuk Lila

    Sore itu David pulang dengan perasaan lega. Sebelum pulang ke rumahnya, dia mampir dulu ke sebuah toko kue untuk membelikan oleh-oleh Lilara."Cake stroberi sama cokelat masing-masing dua," ujar David sembari menunjuk kue yang dimaksud."Ah. Baik," sahut sang pegawai toko kue yang baru saja tersadar dari pesona pelanggannya yang tampan."Tolong dibungkus," lanjut David."Ba-baik ...." sahut wanita muda tersebut.Dengan gugup dia segera membungkuskan kue pesanan David. Sementara pria itu sedang memilih kue, dia tak peduli menjadi pusat perhatian. Apa lagi kebanyakan pembeli kue merupakan wanita. Bahkan para pegawainya pun ikut terpana pada pesona sang pria tampan."Gila, ganteng banget tuh cowok ....""Bener. Gagah juga. Kelihatannya dia orang kaya.""Ho oh.""Tapi wajahnya kaya familiar gitu, ya?""Emang siapa?" "Lupa. Makanya dia kaya aktor gitu.""Aktor apa, ya? Bintang film, kah?"Beberapa obrolan terdengar bahkan sampai ke telinga David. Pria itu menjadi perbincangan hangat para

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Pesona Pembantu Tuan David   120. Keinginan Memimpin Kembali

    "Mas nggak tidur di kamar Mas David sendiri?" tanya Lila yang sudah berbaring lebih dulu.Malam itu David kembali tidur di kamar Lila. Pria itu semakin lama semakin suka menempel dengan istrinya. David tersenyum penuh arti. "Kita kan sudah menikah, jadi tidak baik tidur terpisah. Sebaiknya kita tidur bersama. Kalau perlu malah kamu yang pindah ke kamarku yang lebih luas," ujarnya.Lila menatap dengan dahi mengernyit."Tapi sekarang aku yang akan tidur di sini." David melanjutkan sembari ikut naik ke atas tempat tidur. Dia pun memeluk Lila dengan lembut."Hahhh. Aku suka tempat ini," gumamnya sembari menenggelamkan wajahnya di dada Lila."Mas ...." cicit Lila merasakan geli."Aku benar-benar ingin menebus kesalahanku, Sayang. Jadi biarkan aku membuat pernikahan ini menjadi pernikahan paling indah untukmu. Maafkan aku karena sikapku yang tidak baik dan menyakitimu. Aku tidak akan menjadi pria berengsek lagi," ujar David sembari mendongak menatap wajah Lila yang begitu dekat.Lila mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Pesona Pembantu Tuan David   121. Bergabungnya 3 Perusahaan

    Sudah satu bulan berlalu sejak kecelakaan tragis yang merenggut anak Lila, namun Lila harus bangkit dan kini kembali bekerja di perusahaan. Dia mengejutkan semua orang dengan prestasinya, bahkan mampu menyelesaikan proposal yang langsung disetujui oleh suaminya sendiri."Senang bekerja sama dengan wanita cantik seperti Anda, Nona Lilara Olivia," ucap David dengan senyum lebar saat menjabat tangan istrinya sendiri."Terima kasih, Tuan Davidson Roe Alexander. Saya juga sangat senang bekerja sama dengan pria gagah seperti Anda," sahut Lila, tersenyum pada suaminya. Wanita itu tak mau kalah dengan suaminya.Helena, Norman, dan Farhan menyaksikan momen keharmonisan tersebut. Mereka ikut senang melihat hubungan dua pemilik perusahaan yang kini semakin kuat tak hanya sebagai partner bisnis, tapi juga menjadi sebuah keluarga yang utuh.Kini Mentari dan RH berada di bawah naungan perusahaan besar DR, yang menjadi pengingat akan usaha Lila untuk menjadi pemimpin yang baik. Setidaknya dia ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Pesona Pembantu Tuan David   122. Panasnya Ruangan Direktur (21+)

    David kini tersenyum. "Aku sudah lama tidak melakukannya. Sekedar ciuman tidak masalah, kan?" tanya pria itu dengan tatapan mulai berkabut. Lila merasa jantungnya berdegup kencang saat tangan kekar itu merengkuhnya dengan lembut. Dia menyadari bahwa bulu romannya sudah berdiri."Kenapa diam saja?" tanya David sambil mencubit lembut dagu Lila dan memaksanya untuk kembali menatap wajahnya."A-aku ..." ucap Lila dengan gugup. Namun, wanita itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya.David mengernyitkan dahi, kemudian dengan sigap pria itu mengangkat tubuh Lila dengan sekali gerakan."Ah! Mas!" pekik Lilara, terkejut akan tindakan tiba-tiba suaminya itu."Aku gemas kalau kamu diam saja," ujar David sambil membawa sang istri menuju ke kursi kebesarannya.Pria itu segera duduk di kursinya dan Lila pun berada dalam pangkuannya. Saat itulah Lila sadar, ada kehangatan dan kelembutan yang ditawarkan oleh suaminya ini.David memeluk erat tubuh ramping yang lebih mungil darinya. Dengan lembut David

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Pesona Pembantu Tuan David   123. Rencana Bulan Madu

    Hari yang telah dinantikan Lila dan David pun tiba. Kini keduanya berkemas dengan sebuah koper berukuran besar yang berisi pakaian mereka berdua."Sudah siap?" tanya David sembari menatap wajah sang istri.Lila menatap barang bawaannya. "Sudah, Mas.""Baiklah ... Waktunya kita berlibur sejenak," ujar pria itu sembari meraih pinggang istrinya dengan lembut."Iya, Mas." Lila tersenyum manis di hadapan suaminya."Mari kita berbulan madu," ajak David kemudian.Keduanya segera keluar dari apartemen nomor 111. Farhan pun sudah menunggu mereka di depan pintu."Selamat siang, Pak David," sapa Farhan."Hm." David menyahut singkat."Siang, Pak Farhan," sahut Lila lebih hangat dari suaminya yang tiba-tiba menjadi irit bicara.Farhan datang padahal merupakan hari Minggu. Namun sebagai orang kepercayaan sang bos, dia akan datang jika dibutuhkan. Terlebih lagi ini menyangkut bulan madu yang telah dinantikan oleh bos dinginnya dan istrinya yang hangat."Silakan, Tuan, Nona. Mobil sudah saya siapkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30

Bab terbaru

  • Pesona Pembantu Tuan David   190. Akhirnya ... [Tamat]

    Setelah mengetahui siapa yang membuat masalah dengannya, David tentu saja tak tinggal diam. Pria itu memanggil Tristan, orang yang pernah merebut mantan kekasihnya dulu dan berhasil menghancurkan rencana pernikahannya. Dia sendiri mengenal Tristan sebagai anak seorang pemilik perusahaan yang cukup terkenal.Setelah membuat jadwal dan undangan, akhirnya David bisa menemui Tristan. David segera pergi ke Singapura. Dua orang yang sudah lama tak berjumpa itu pun kembali saling berhadapan dengan atmosfer yang penuh dengan ketegangan."Jadi, apa maksud dari semua ini, Pak Tristan?" David langsung memberikan pertanyaan inti meski masih tetap mencoba bersikap sopan pada pria di hadapannya.Tristan melihat laporan yang ditunjukkan asisten kepercayaan David padanya. Kedua alisnya pun saling bertaut. "Saha memang tidak menyukai Anda, Pak David. Tapi saya tidak punya waktu untuk melakukan tindakan kotor seperti ini." Tristan mulai berkilah."Mohon jangan berkilah, Pak Tristan," tekan David menco

  • Pesona Pembantu Tuan David   189. Vito Tertangkap

    Lila menaikkan kedua alisnya. "Aku nggak bentak Mas David ....""Tapi terdengar begitu. Kenapa kamu menyuruhku mandi? Padahal aku capek, Sayang. Aku hanya ingin bermanja - manja denganmu dulu," ujar David dengan ekspresi sedihnya yang berubah menjadi kesal.Lila menatap heran suaminya yang salah sangka. Melihat pertengkaran kecil tersebut, Shiro memilih pergi. Sementara Lila masih menatap suaminya. Dia merasa takut jika David kembali bersikap kasar dan dingin seperti saat mereka masih menikah kontrak."Maaf ...." David menunduk. Pria itu merasa bersalah. Dia pun memeluk sang istri."Aku seharusnya tidak bersikap seperti ini. Maafkan aku, Sayang ...." sesalnya sembari mencium kening Lila dan memeluk lembut wanitanya itu.Lila menghela napas. Sepertinya memang David terlalu banyak pikiran. Wajar saja. Pria itu bekerja tanpa henti. Apa lagi David semakin sibuk selain ikut mengurus anak pertama mereka. Sebelumnya juga dia sering menghadapi masalah dan mungkin saja David sudah jengah."Aku

  • Pesona Pembantu Tuan David   188. Mencari Pelaku yang Kabur

    Keheningan itu membuat Farhan merasa tidak nyaman. Sang bos belum memberikan respon apa pun atas pengakuannya kerena teledor. Perlahan pria itu mendongak, memberanikan diri untuk menatap dan menghadapi sang atasan.David ternyata diam sembari menatap lurus ke arahnya. Ketegangan semakin bertambah saat kedua mata Farhan bertemu dengan iris kecokelatan Davidson."Kalau kamu memang merasa bersalah dan bertanggung jawab soal masalah ini, maka cari dan tangkap karyawan itu! Kamu harus menyerahkannya padaku dan cari tahu alasannya serta pada siapa dia 'menjual' rahasia perusahaan!" David berujar tegas dan dingin saat memberikan perintah.Farhan menelan ludahnya. Sudah lama sekali dia tak diperlakukan sedingin ini oleh sang bos. Namun dia harus tetap patuh."Baik, Pak.""Aku tidak akan memecatmu. Karena bagaimana pun juga kamu telah membantuku agar aku bisa tiba di rumah sakit tepat waktu," imbuh David sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja.Farhan lagi - lagi terkejut at

  • Pesona Pembantu Tuan David   187. Keteledoran Farhan

    Penyelidikan segera dilaksanakan. David memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak luar. Apa lagi ini merupakan masalah internal yang memang harus diatasi oleh perusahaan.Di dalam perusahaan yang terlihat baik - baik saja dari luar, para petingginya sedang mencoba membereskan masalah yang ada. David bersama Farhan kini sedang memeriksa beberapa data yang sudah terlanjur tersebar dan sedang mencoba menghentikannya.Farhan sendiri sudah mendapatkan rekaman CCTV yang dia butuhkan. Kini pria itu memeriksa rekaman yang ada. Beberapa video dari beberapa sudut telah dia periksa. Namun tak ada yang mencurigakan. Hingga dia menemukan video di mana saat dirinya sebelum mengantarkan sang bos menuju ke rumah sakit untuk mendampingi sang istri yang melahirkan."I-ini ...." Farhan bergumam sembari membetulkan kacamatanya.Kedua alis pria itu saling bertaut. Kini memorinya tertuju pada saat dia menyerahkan hasil rapat pada salah satu karyawan pria yang dia mintai tolong unt

  • Pesona Pembantu Tuan David   186. Masalah di Perusahaan

    Farhan menarik napas sebelum menjawab. "Maaf, Pak David. Tapi data itu telah bocor."David membulatkan kedua matanya. "Apa?! Bagaimana bisa?" tanya pria itu dengan ekspresi kaget dan tak percaya.Lila pun mendongak menatap heran ke arah suaminya. Terlihat jelas bahwa David sedang terkejut."Maaf, Pak David. Saya dan juga Cindy sedang menyelidikinya. Kami sedang mencari tahu bagaimana data itu sampai bocor," jawab Farhan terdengar ketakutan.David menghela napas kasar. Pria itu kemudian duduk di samping sang istri, tepatnya pada salah satu sisi tempat tidur. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya menyugar rambutnya."Kalau begitu teruslah selidiki. Aku akan segera ke kantor," ucap David kemudian sembari menutup panggilan telepon.Pria itu kini menunduk. Lila yang merasa khawatir segera mendekati suaminya dan meraih lengan kekar pria itu dengan lembut."Mas ... Ada apa?" tanya wanita itu khawatir. Melihat dari respon suaminya, dia menduga adanya masalah yang sedang

  • Pesona Pembantu Tuan David   185. Mengganggu Cuti

    Malam itu suhu cukup panas. Bayi mungil David dan Lila mulai rewel karena kegerahan. Beruntung sang ayah dengan sigap menyetel suhu dalam ruangan tersebut agar putranya kembali nyaman."Ternyata dia merasa kegerahan juga," ucap David yang kini berjalan mendekati istri dan anaknya."Iya, Mas. Sekarang cukup sejuk," sahut Lila.Bayi mungilnya masih menangis. Lalu segera saja Lila memberikan ASI padanya. Dan ternyata tak hanya kegerahan saja, bayi kecil itu juga meredakan haus dan lapar."Ternyata lapar juga Adek, ya?" Lila bertanya dengan lembut seolah sedang bertanya langsung pada putranya.David duduk di samping Lila yang sedang menyusui putranya. Tatapan pria itu tertuju pada payudara Lila yang terlihat padat dan berisi. Kini dia menelan ludahnya seolah ikut merasakan kehausan."Kenapa lihatinnya kaya gitu, Mas?" tanya Lila menatap curiga pada suaminya.David tersenyum penuh arti. Pria itu kemudian beralih menatap wajah cantik istrinya."Aku hanya penasaran bagaimana rasanya," gumam

  • Pesona Pembantu Tuan David   184. Shiro dan Bayi Kecil

    Sehari setelahnya, Lila diperbolehkan pulang. Wanita cantik itu pun berjalan dengan menggendong putranya yang tampan dan menggemaskan."Biarkan Mamah yang gendong. Kamu jalan aja duluan sama David," ujar Helena sembari mengulurkan kedua tangannya."Nggak papa, Mah?" tanya Lila merasa tak enak hati karena membiarkan ibu mertuanya yang menggendong bayinya."Nggak papa. Kamu jalan duluan aja. Mamah juga pengen gendong cucu Mamah," jawab Helena dengan senyuman senang dan terlihat jelas bahwa wanita itu tidak sabar ingin menggendong cucunya untuk pertama kali."Baiklah, Mah. Makasih, ya," ucap Lila sembari menyerahkan putranya pada sang ibu mertua.Lila pun berjalan dengan dituntun oleh suaminya. David begitu protektif pada sang istri yang baru saja melahirkan. Sementara di belakangnya ada ibu beserta salah satu asisten rumah tangga yang membantu membawakan barang - barang mereka.Selama dalam perjalanan pulang, putra kecil David tertidur lelap di pangkuan Lila. Terlihat jelas bahwa bayi m

  • Pesona Pembantu Tuan David   183. Kehangatan Menyambut Bayi yang Manis

    Semua orang yang datang ikut menatap ke arah bayi yang baru saja lahir itu. Mereka ikut penasaran karena David dan Lila tak juga memberi tahu mereka soal jenis kelamin bayinya.Lila pun melirik sang suami. Terlihat David yang sedang tersenyum karena rasa penasaran dari ibunya. Mungkin menurutnya seru merahasiakan jenis kelamin anaknya pada keluarganya sendiri, bahkan sejak kehamilan Lila yang semakin besar."Coba Mamah perhatikan dia laki - laki atau perempuan?" tanya David sengaja ingin menbuat ibunya menebak."Kok gitu? Mamah penasaran, loh. Lila juga nggak mau kasih tahu Mamah pas hamil," protes Helena."Sudahlah, Mah. Nanti kita juga akan tahu sendiri," ucap Norman sembari mengusap lembut bahu istrinya."Tapi Mamah penasaran, Pah. Mamah kan pengen manggil ganteng apa cantik gitu," protes Helena lagi. Terlihat jelas bahwa wanita itu akan sangat menyayangi cucunya."Mas David, kita kasih tahu Mamah saja kenapa, sih? Yang lainnya juga penasaran, tuh," ucap Lila ikut membujuk suaminya

  • Pesona Pembantu Tuan David   182. Welcome, Baby

    Peluh mulai membasahi dahi Lilara. Dengan sigap dan sabar David mengelapnya dengan sapu tangannya. Tak lupa pria itu terus berdoa di dalam hati agar persalinan sang istri berjalan dengan lancar.Saat ini dia semakin menyadari bahwa wanita hebatnya juga sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Wajah Lila yang terlihat pucat, menunjukkan bahwa wanita itu merasakan kesakitan. Jujur saja sebagai suami, David tentu merasa tak tega saat melihat kesakitan istrinya."Ughhhh." Lila kembali mengejan sesuai dengan instruksi Dokter Nimas. Tangan kanannya menggenggam erat tangan David yang duduk di sampingnya.'Kamu pasti bisa, Sayang,' bisiknya dalam hati.Lila kembali mengejan lagi. Karena pembukaan sudah lengkap, maka wanita itu siap untuk melahirkan anaknya. Suasana di dalam ruangan begitu menegangkan. Apa lagi David terus saja merasakan desiran tak mengenakkan sehingga dia terus saja berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya. Sebagai pria yang sudah sangat mencintai mantan pemb

DMCA.com Protection Status